dibimbing.id - B2G: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, Beserta Contohnya

B2G: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, Beserta Contohnya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

08 July 2024

741

Image Banner

Pernahkan Anda bertanya-tanya bagaimana pemerintah mendapatkan produk dan layanan yang mereka butuhkan? B2G adalah jawabannya!

Ini merupakan singkatan dari Business to Government yang merujuk pada bisnis yang menyediakan layanan atau produk pada pemerintah.

B2G memungkinkan perusahaan swasta untuk berperan dalam proyek-proyek pemerintah. Mulai dari teknologi informasi hingga infrastruktur. 

Mau tahu lebih banyak soal B2G? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!


Apa yang Dimaksud dengan B2G?

B2G merupakan salah satu dari tiga model bisnis dasar, selain Business to Consumer (B2C) dan Business to Business (B2B).

Dilansir dari WebFX, Business to Government (B2G) adalah model bisnis di mana perusahaan atau bisnis menjual dan memasarkan produk serta layanan mereka kepada lembaga pemerintah.

Hal itu berlaku baik di tingkat federal, negara bagian, maupun lokal. 

Maka dari itu, B2G memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk berkontribusi pada proyek pemerintah dan mendapatkan kontrak yang stabil. 

Dalam model ini, perusahaan tidak hanya menjual produk dan layanan. Akan tetapi, juga membantu pemerintah dalam mencapai tujuan dan melayani masyarakat dengan lebih baik.


Bagaimana Cara Kerja B2G?


Sumber: Freepik

Berbeda dengan pemasaran kepada konsumen (B2C) atau bisnis lain (B2B) yang lebih langsung, pemasaran B2G (Business to Government) memiliki proses yang lebih kompleks dan terstruktur. 

Berikut adalah penjelasan sederhana tentang cara kerja B2G:


1. Permintaan Proposal (RFP) dari Pemerintah

Proses B2G dimulai dari pihak pemerintah. Pemerintah biasanya mengumumkan permintaan proposal (RFP) untuk proyek atau kebutuhan tertentu. 

RFP ini menjelaskan secara rinci proyek apa yang mereka butuhkan bantuan, spesifikasi yang dibutuhkan, dan jenis bisnis yang ingin mereka ajak kerjasama.


2. Pengajuan Penawaran

Setelah RFP dipublikasikan, perusahaan-perusahaan yang tertarik akan mengajukan penawaran mereka. 

Ini adalah proses kompetitif di mana perusahaan berlomba untuk memberikan penawaran terbaik, baik dari segi harga maupun kualitas, untuk memenangkan kontrak tersebut.


3. Proses Persetujuan yang Panjang

Pemasaran B2G melibatkan proses persetujuan yang panjang dan ketat. Pemerintah memiliki kebijakan yang ketat mengenai jenis bisnis yang bisa mereka ajak kerjasama. 

Proses ini termasuk berbagai tahapan autentikasi dan persetujuan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan yang dipilih memenuhi semua kriteria dan standar yang ditetapkan.


4. Keuntungan Besar

Meskipun prosesnya lama dan rumit, hasilnya sering kali sepadan. Pemerintah sering membeli produk dalam jumlah besar.

Hal ini bisa menghasilkan pendapatan signifikan bagi perusahaan yang memenangkan kontrak tersebut.


5. Pemasaran Terbalik

Dalam B2C dan B2B, biasanya perusahaan yang melakukan langkah pertama dengan mencari audiens dan mencoba meyakinkan mereka untuk membeli produk atau layanannya. 

Namun, dalam B2G, justru pemerintah yang memulai dengan mengumumkan kebutuhan mereka. Perusahaan kemudian merespons dengan mengajukan penawaran sesuai kebutuhan tersebut.


6. Pekerjaan Dimulai

Setelah melalui proses persetujuan dan jika penawaran perusahaan diterima, pemerintah akan memilih perusahaan tersebut dan mulai bekerja sama. 

Ini bisa mencakup berbagai jenis proyek, dari pembangunan infrastruktur hingga penyediaan layanan teknologi.

Baca Juga: 6 Strategi Digital Marketing untuk B2B Paling Efektif


Kelebihan dan Kekurangan B2G

Business-to-Government (B2G) adalah model bisnis yang menawarkan berbagai keuntungan namun juga memiliki tantangan tersendiri. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan B2G:


Kelebihan B2G

Beberapa kelebihan B2G yang membuatnya menjadi pilihan model bisnis unggul adalah:

  1. Pasar yang Besar: Pemerintah adalah pembeli besar, sehingga ini bisa meningkatkan pendapatan dan peluang pertumbuhan.
  2. Kontrak Stabil dan Jangka Panjang: Memberikan keamanan finansial dan aliran pendapatan yang andal.
  3. Kemitraan Strategis: Meningkatkan kredibilitas dan reputasi bisnis.
  4. Akses ke Inovasi dan Kolaborasi: Peluang untuk memamerkan solusi inovatif.
  5. Stabilitas Finansial: Pemerintah adalah klien yang stabil dan dapat dipercaya dengan pembayaran tepat waktu.


Kekurangan B2G

Sementara itu, beberapa kekurangan B2G yang perlu dipertimbangkan adalah:

  1. Proses Pengadaan yang Kompleks: Memakan waktu dan penuh peraturan.
  2. Kompetisi yang Tinggi: Sulit bagi perusahaan kecil untuk memenangkan kontrak.
  3. Penundaan dan Hambatan Birokrasi: Memengaruhi arus kas dan operasi bisnis.
  4. Risiko Terkait Kontrak Pemerintah: Perubahan politik dan pemotongan anggaran dapat mempengaruhi stabilitas kontrak.


Contoh Penerapan B2G

Berikut beberapa contoh penerapan Business-to-Government (B2G) dalam berbagai sektor:


Teknologi Informasi

Microsoft menyediakan solusi perangkat lunak dan layanan cloud kepada berbagai instansi pemerintah di seluruh dunia. 

Contoh produk yang disediakan termasuk Microsoft Office 365, Azure, dan Windows Server.


Perusahaan Konstruksi

Sebuah perusahaan konstruksi membangun jembatan, jalan, dan bangunan pemerintahan. Misalnya, PT Waskita Karya yang membangun infrastruktur jalan tol di Indonesia bekerja sama dengan pemerintah.


Penyedia Alat Kesehatan

Perusahaan seperti Siemens Healthineers menyediakan peralatan medis canggih seperti mesin MRI, CT scan, dan perangkat ultrasound kepada rumah sakit pemerintah.


Boeing

Boeing memproduksi pesawat tempur, sistem pertahanan misil, dan pesawat pengintai untuk Departemen Pertahanan AS. Ini termasuk proyek-proyek besar seperti pengembangan pesawat F-15 dan F-18.


Konsultan Manajemen

Perusahaan seperti McKinsey & Company memberikan layanan konsultasi manajemen kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional dan pengembangan kebijakan publik.


Teknologi Pendidikan

Google menyediakan Chromebook dan layanan Google Classroom ke sekolah-sekolah yang dikelola oleh pemerintah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.


Baca Juga: 5 Tips Membuat Konten B2B untuk Meningkatkan Penjualan


Kesimpulan

Itulah beberapa contoh penerapan B2G yang bisa Anda pahami untuk melihat bagaimana bisnis dapat berinteraksi dengan pemerintah.

Dengan menerapkan model B2G yang tepat, perusahaan Anda dapat mendapatkan kontrak yang stabil dan jangka panjang dari pemerintah serta meningkatkan kredibilitas dan reputasi di pasar.

Jika ingin meningkatkan kinerja karyawan agar bisa meningkatkan peluang mendapatkan kontrak pemerintah, pertimbangkan untuk mendaftarkan perusahaan Anda ke Corporate Training Dibimbing.id.

Program ini menawarkan berbagai macam pelatihan, mulai dari pelatihan di bidang leadership, digital marketing, data science, web development, hingga keterampilan dasar seperti Excel.

Program ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan tujuan perusahaan. Jika tertarik, Anda bisa mendiskusikan kebutuhan perusahaan di sini.

Apapun tujuannya, Dibimbing siap #BimbingSampaiJadi karyawan Anda untuk mencapai kesuksesan bersama.


Referensi

  1. Business to Government (B2G): Selling to the Government [Buka]
  2. What is B2G Marketing and How Does it Work [Buka]
  3. What is B2G (Business-to-Government)? (Explained with Examples) [Buka]

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!