5 Tips Membuat Konten B2B untuk Meningkatkan Penjualan
![](https://dibimbing-cdn.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/1704854921915-formal-foto.webp)
Muthiatur Rohmah
•
Invalid date
•
527
![Image Banner](https://dibimbing-cdn.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/1715063310688-videodeckcoOO_deaXF4CUunsplash.webp)
Membuat konten B2B bisa dibilang susah-susah gampang.
Tidak seperti konten B2C, Anda harus pintar-pintar meramu konten yang notabenenya memiliki ruang lingkup target audiens yang lebih sedikit.
Sudah begitu, Anda juga harus mengupayakan agar konten Anda bisa tetap informatif dan engaging.
Dengan harapan dapat meningkatkan brand awareness sekaligus meningkatkan penjualan secara sekaligus.
Bagaimana? Jauh lebih menantang, bukan?
Pentingnya Konten untuk Bisnis B2B
Meramu konten memang sepenting itu untuk Bisnis B2B!
Manfaatnya untuk Business Owners
Menurut laman The New York Times, bisnis B2B yang share konten mereka di website maupun media sosial (medsos) jauh lebih diuntungkan daripada mereka yang tidak melakukan apapun.
Hal ini karena konten B2B memberikan kesempatan kepada Anda untuk mengedukasi audiens mengenai produk Anda sekaligus menguatkan posisi Anda sebagai leader di industri Anda maupun menjadi top of mind.
Begitu Anda melakukannya secara konsisten, maka lambat laun audiens Anda akan me-notice brand Anda, dan bahkan menganggap brand Anda sebagai satu-satunya yang terpercaya dan dapat mereka andalkan.
Dengan begitu, brand awareness Anda meningkat secara signifikan, audiens Anda siap terkonversi menjadi konsumen dan memasuki tahap pertengahan menuju akhir funneling, penjualan bisnis Anda pun meningkat dengan drastis!
Apalagi, menurut laman Lead Forensics, sudah sekitar 83 persen bisnis B2B yang memproduksi konten di website ataupun media sosial untuk meningkatkan brand awareness bisnis mereka.
Sungguh disayangkan sekali jika Anda tidak mulai fokus membuat konten B2B, bukan?
Manfaatnya untuk Social Media Specialist
Anda seorang social media specialist yang ditugaskan untuk mengelola digital marketing B2B?
Kalau begitu, Anda juga sangat diuntungkan dengan membuat konten B2B berkualitas!
Sebab, tidak banyak social media specialist yang memiliki cukup kemahiran untuk membuat konten B2B yang sesuai dengan tujuan bisnis.
Kebanyakan dari mereka lebih condong ke konten B2C yang notabenenya lebih dapat feel-nya dan in-touch dengan pain point dari target audiens dengan cakupan yang lebih luas.
Jika Anda sudah expert dalam hal ini, tentu Anda akan memiliki portofolio social media specialist yang sangat kuat.
Bahkan, tidak mustahil Anda akan dianggap sebagai key opinion leaders di bidang digital marketing B2B.
Sangat bagus untuk akselerasi karier Anda, bukan?
Tren Konten B2B saat Ini
Menurut Increasink, tidak akan ada banyak yang berubah dari konten-konten B2B pada saat ini.
Isinya tetap akan fokus meningkatkan brand awareness sekaligus konversi penjualan dengan mengambil sudut pandang pain point target audiens.
Jika diibaratkan dengan konten B2C, konten B2B lebih terkesan hard-selling dan berbasis informasi seputar bisnis atau perusahaan.
Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada konten meme untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan B2B.
Hanya saja, tidak akan se-over B2C demi menjaga kesan eksklusif dan profesionalitas dari brand B2B.
Apakah Anda ada pendapat lain?
5 Tips Membuat Konten B2B yang Berkualitas dan Menarik
1. Kemas Konten dengan Storytelling yang Menarik
Anda tidak salah membaca.
Tidak hanya brand B2C, brand B2B juga butuh storytelling yang menarik untuk mempromosikan bisnisnya.
Bukan sekadar upload portofolio atau kegiatan bisnis saja.
Karena kalau seperti itu, hampir semua brand B2B juga melakukan hal yang serupa.
Bukannya menjadikan brand menonjol, eh, yang ada malah wasting time tanpa kelihatan hasil yang signifikan dari konten-konten yang telah dibuat.
Tips Melakukannya
Pahami apa yang menjadi pain point target audiens Anda, lalu buatlah konten yang dapat meningkatkan brand awareness bisnis dengan masuk ke sana.
Semisal, Anda mau membuat konten edukasi mengenai jasa cargo yang Anda kelola.
Alih-alih hanya mengupload informasi mengenai layanan saja, Anda bisa membuat cerita yang menarik mengenai alasan konsumen sebelumnya sampai mau menggunakan layanan tersebut.
Dalam bentuk testimoni tapi ada bumbu-bumbu sinematiknya tersendiri.
2. Ceritakan Pencapaian Bisnis dengan Humble
Bukan berarti Anda mesti flexing terus-terusan untuk menunjukkan betapa hebatnya bisnis Anda agar audiens tertarik dengan penjualan Anda, lho, ya!
Kalau begitu, yang ada audiens Anda malah ilfeel dan menganggap brand Anda sebagai brand yang sombong.
Tips Melakukannya
Ceritakanlah pencapaian bisnis dengan pendekatan yang lebih humble.
Alih-alih hanya pencapaian tok tanpa ada yang bisa digali manfaatnya, akan lebih baik kalau Anda membagikan lika-liku perjuangan dan strategi bisnis Anda kepada audiens.
Tentu audiens B2B Anda akan lebih merasa engage dan menghormati Anda dengan cara seperti ini.
Apalagi kalau Anda menggunakan tone yang lebih ramah dan bersahabat; audiens B2B Anda tentu akan merasa lebih dekat dengan brand Anda.
Di mana ini bagus untuk menjaga loyalitas untuk kepentingan konversi penjualan bisnis B2B Anda dalam jangka panjang.
3. Bagikan Kisah Kegagalan Bisnis agar Audiens Merasa Lebih Dekat
Membagikan kisah kegagalan bisnis sama pentingnya dengan menceritakan kesuksesan bisnis Anda.
Walaupun terkesannya ‘merendahkan’ harga diri bisnis kita, membagikan kisah kegagalan nyatanya dapat menciptakan kesan seolah-olah bisnis kita ‘manusia’ dan dekat dengan kita.
Bukankah kita juga akan merasa lebih relate dengan manusia yang pernah mengalami menang dan gagal?
Tips Melakukannya
Namun, bukan berarti Anda harus membungkus konten B2B dalam suasana yang melankolis, ya!
Atau, bahkan dengan konotasi atau nada yang negatif.
Kalau begitu, yang ada audiens Anda malah akan benar-benar menganggap bisnis Anda rendah dan tidak patut dipercaya.
Justru, konten Anda harus dikemas dalam nuansa life lessons yang dapat diambil audiens B2B Anda.
Dengan begitu, audiens Anda akan lebih menghargai brand Anda.
Selain itu, siapa tahu juga bisa saling sharing dan bantu untuk sama-sama meningkatkan bisnis masing-masing.
4. Dengarkan Cerita Karyawan untuk Menggali Bahan Konten B2B Anda
Entah Anda business owners atau social media specialist, Anda harus meluangkan waktu untuk social listening.
Untuk mendengarkan lebih dekat sekiranya hal apa yang dirasakan oleh audiens Anda yang sekiranya relevan jika dijadikan konten.
Tips Melakukannya
Nah, salah satu social listening yang dapat Anda lakukan adalah bertanya-tanya kepada karyawan yang lain, terutama yang bekerja di front office.
Sebab, merekalah yang sering bertemu dengan beragam klien dengan latar belakang dan problem yang berbeda-beda.
Sehingga, jika Anda membuat konten B2B, tentu akan lebih menarik dan relevan di mata audiens Anda.
Karena dirasa relate dan mewakilkan isi hati mereka.
5. Jangan Terlalu Over Menceritakan Diri Sendiri
Salah satu kesalahan yang banyak dilakukan brand B2B adalah over menceritakan diri sendiri.
Melupakan apa yang menjadi pain point dan gain point yang ingin diraih oleh audiens mereka.
Yang, padahal, menjaga engagement dengan audiens B2B penting untuk menjaga loyalitas mereka dalam jangka panjang.
Apalagi untuk brand B2B yang baru berkembang, mengambil sudut pandang pain point target audiens sangat perlu dilakukan.
Tips Melakukannya
Buatlah porsi konten B2B di mana Anda dapat menceritakan diri sendiri dan mengangkat pain point target audiens.
Agar isinya lebih sesuai, mungkin Anda bisa mengalokasikannya pada konten-konten edukasi yang masih sangat relevan dengan pain point mereka.
Dengan demikian, Anda dapat meningkatkan brand awareness atau penjualan sembari menjaga loyalitas mereka.
Sudah Siap Membuat Konten B2B yang Berkelas?
Bagaimana?
Sekarang sudah lebih siap membuat konten untuk brand B2B Anda?
Bagi Anda yang business owners, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Increasink, ya!
Increasink merupakan digital agency B2B yang sudah berpengalaman mengelola social media puluhan brand dalam jangka panjang sejak tahun 2012.
Kami memiliki spesialisasi yang kuat dalam membuat konten storytelling yang relevan dengan tujuan bisnis Anda, lho!
Yuk, langsung saja hubungi Increasink!
Untuk Anda yang ingin mendalami Bootcamp Digital Marketing kami sarankan untuk mengikuti bootcamp digital marketing di Dibimbing , ya!
Sangat recommended untuk Anda yang baru terjun atau sedang mengembangkan karier sebagai social media specialist.
Tags
![Author Image](https://dibimbing-cdn.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/1704854921915-formal-foto.webp)
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.