Apa itu Training Kerja? Pengertian, Jenis, Pentingnya, Manfaat & Cara Menyusunnya
Muthiatur Rohmah
•
02 April 2024
•
2353
Karyawan merupakan komponen yang penting dalam sebuah perusahaan, operasi bisnis mereka dapat dikatakan sukses jika memiliki SDM yang berkualitas.
Oleh sebab itu, perusahaan harus senantiasa meningkatkan skill dan potensi karyawan demi kinerja yang baik dan terus produktif, salah satu caranya dengan training kerja.
Lantas apa itu training kerja?
Training kerja adalah seluruh kegiatan memberi, memperoleh dan meningkatkan kompetensi kerja seseorang agar senantiasa dapat produktif, disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi bagi perusahaan.
Penasaran mengenai training kerja lebih lanjut? Yuk simak pengertian hingga cara menyusun training kerja dengan baik, melalui artikel ini.
Apa itu Training Kerja?
Training kerja adalah sebuah proses pembelajaran yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para karyawan atau individu yang baru memasuki dunia kerja.
Tujuan training kerja adalah untuk memastikan bahwa para peserta pelatihan memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas tertentu dengan efektif dan efisien dalam lingkungan kerja.
Training kerja bisa mencakup berbagai aspek, mulai dari pengenalan terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan, penggunaan peralatan atau software tertentu, hingga pengembangan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.
Training kerja dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk, seperti workshop, seminar, modul e-learning, atau sesi mentoring dan coaching.
Selain itu, training kerja juga berfungsi untuk mempersiapkan karyawan agar dapat beradaptasi dengan perubahan dalam industri atau peran kerja, serta meningkatkan motivasi mereka terhadap perusahaan.
Dengan demikian, training kerja merupakan pelatihan penting yang berguna bagi perusahaan untuk memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
Jenis Training Kerja
Training kerja, memiliki berbagai jenis yang dapat memiliki output atau tujuan akhir yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan perusahaan.
Yuk simak 7 jenis training kerja yang paling umum dilakukan oleh perusahaan, berikut ini.
1. Orientasi Karyawan Baru
Training kerja ini bertujuan untuk mengenalkan karyawan baru kepada perusahaan, termasuk visi, misi, nilai-nilai perusahaan, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku.
Orientasi karyawan baru mencakup perkenalan dengan tim dan perusahaan, dan informasi dasar tentang pekerjaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan baru siap untuk mulai bekerja dengan memiliki pemahaman yang baik tentang tempat kerja mereka.
2. Training Hard Skill
Training kerja hard skill fokus pada pengembangan keterampilan spesifik yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas tertentu.
Pelatihan hard skill mencakup penggunaan software khusus hingga operasi mesin atau alat berat.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan dengan memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk tugas mereka.
3. Training Keselamatan Kerja
Training keselamatan kerja sangat penting dalam industri yang memiliki risiko kerja tinggi, pelatihan keselamatan bertujuan untuk menginformasikan karyawan tentang standar keselamatan dan prosedur darurat.
Training kerja ini mencakup penggunaan peralatan pelindung diri, tindakan pencegahan untuk menghindari kecelakaan, dan langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi keadaan darurat.
Tujuan dari training keselamatan kerja adalah mengurangi risiko kecelakaan kerja yang bisa bersifat fatal dan berbahaya.
4. Training Leadership
Training leadership membekali karyawan dengan keterampilan untuk mengelola tim, membuat keputusan strategis, dan memimpin dengan efektif.
Materi training leadership mencakup komunikasi, pengambilan keputusan, delegasi, dan motivasi tim. Tujuan training kerja ini adalah untuk mengembangkan pemimpin yang mampu membawa tim dan perusahaan ke tingkat keberhasilan berikutnya.
5. Pelatihan Soft Skills
Soft Skill seperti komunikasi, kerjasama tim, pemecahan masalah, dan etika kerja merupakan hal yang penting untuk keberhasilan karyawan.
Pelatihan soft skill bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal dan kolaborasi karyawan, sehingga mereka dapat bekerja efektif dalam tim dan berinteraksi dengan baik dengan kolega dan pelanggan.
6. E-Learning dan Webinar
Training kerja dapat bersifat fleksibel, salah satu bentuknya adalah e-learning atau webinar yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Pelatihan kerja melalui daring ini bermanfaat untuk menyebarkan informasi dan pelatihan terbaru dengan cara yang hemat biaya dan mudah diakses, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara fleksibel.
7. Coaching dan Mentoring
Coaching dan mentoring membantu mengembangkan keterampilan spesifik seorang karyawan, training ini juga dapat memberi panduan karier dan pengembangan profesional pribadi.
Tujuan coaching dan mentoring adalah untuk mendukung pertumbuhan karyawan dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dalam kariernya.
Setiap jenis training kerja memiliki peran penting dalam mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten, termotivasi, dan efisien, sekaligus mendukung pertumbuhan dan inovasi dalam perusahaan.
Baca Juga: 5 Manfaat E-Learning untuk Training Karyawan
Pentingnya Training Kerja
Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda: beberapa secara visual, beberapa melalui pengalaman langsung, dan yang lain dengan membaca petunjuk. Namun, di tempat kerja saat ini, training kerja memiliki nilai yang unik dan kritis.
Training kerja membenamkan dalam skenario dunia nyata yang mirip dengan tantangan harian yang akan dihadapi.
Sobat MinDi akan menggunakan alat dan peralatan yang sama pentingnya untuk peran, semua di bawah bimbingan seorang pelatih berpengalaman.
Pendekatan ini memungkinkan Sobat MinDi untuk belajar dan mempraktikkan keterampilan kerja dalam pengaturan langsung, mengintegrasikan pembelajaran langsung dengan aplikasi.
Sebaliknya, metode training lain seperti kursus online atau seminar seringkali hanya memberikan pemahaman teoritis tanpa kesempatan untuk aplikasi praktis. Training di tempat kerja memberi manfaat yang sangat berharga dari pengalaman nyata, mempersiapkan Sobat MinDi untuk sukses dalam karier.
Manfaat Training Kerja
Training kerja memberikan manfaat bagi karyawan dan pengusaha, dan bagian berikut ini akan menyoroti beberapa manfaat kunci dari training di tempat kerja.
1. Training Lebih Cepat dengan Pengalaman Nyata
Training kerja memungkinkan untuk dengan cepat memahami dasar-dasar peran dan mulai melakukan tugas dengan tingkat kompetensi yang jauh lebih cepat.
Metode training tradisional dapat memakan waktu lama dan kadang tidak efektif, dengan karyawan seringkali hanya sedikit mengingat apa yang mereka pelajari. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dan kebutuhan akan training tambahan di kemudian hari.
Sebaliknya, training kerja membenamkan langsung dalam lingkungan kerja.
Sobat MinDi belajar persis apa yang dibutuhkan pekerjaan secara real-time, dengan kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban langsung saat mengikuti kolega yang berpengalaman.
Jalur pembelajaran langsung ini tidak hanya mempercepat proses training tetapi juga meningkatkan retensi dan pemahaman Sobat MinDi tentang pekerjaan.
2. Adaptasi Lebih Cepat ke Pekerjaan Baru
Metode training penting di sektor-sektor dengan tingkat pergantian karyawan yang tinggi, seperti ritel, industri restoran, layanan pelanggan, dan manufaktur.
Training kerja mempercepat proses penyesuaian, memungkinkan karyawan baru mencapai tingkat kinerja yang dapat diterima dengan cepat. Ini memungkinkan orang baru untuk belajar proses organisasi dengan lebih efisien dan beradaptasi lebih cepat dengan peran mereka.
3. Dalam Kebanyakan Kasus, Mudah untuk Disiapkan
Training kerja termasuk dalam program training yang paling mudah untuk disiapkan.
Dengan adanya karyawan yang berpengetahuan di perusahaan, Sobat MinDi memiliki sumber pelatih internal.
Tidak perlu presentasi yang rumit; cukup pilih seorang karyawan yang berkinerja tinggi untuk meneruskan pengetahuannya kepada staf baru.
4. Kontribusi Langsung dari Peserta Training
Peserta training mulai dengan tugas-tugas yang lebih sederhana dan secara bertahap mengambil tanggung jawab yang lebih besar.
Misalnya, mereka mungkin mulai dengan menjawab telepon atau membimbing pelanggan, yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi bahkan selama fase training.
Keterlibatan langsung ini dapat membantu mengatasi hambatan aliran kerja, terutama selama periode sibuk.
5. Mempertahankan Karyawan yang Baik
Mengetahui spesifik dari pekerjaan mereka mengurangi stres dan kebingungan karyawan, yang sering tinggi di lingkungan kerja baru.
Dengan secara jelas menentukan peran dan tanggung jawab melalui training di tempat kerja, karyawan merasa lebih percaya diri dan lebih tidak mungkin untuk pergi.
Keterangannya ini membantu menjaga tenaga kerja yang stabil.
6. Menarik Orang yang Tepat
Training kerja memungkinkan perusahaan untuk menemukan orang yang tepat untuk pekerjaan karena mereka menunjukkan kemampuan selama proses training. Selain itu, dengan menawarkan training kerja, perusahaan menjadi lebih menarik bagi calon karyawan.
Calon karyawan ini tahu waktu mereka dihabiskan dengan baik, dan pengusaha dapat menilai keterampilan selama training.
7. Membangun Tim
Dengan training kerja, karyawan baru bertemu dengan rekan kerja mereka segera dan mulai menjadi bagian dari tim.
Hal ini menciptakan keakraban dan membuka kesempatan bagi karyawan baru untuk bertanya, bahkan jika training mereka sudah selesai.
Selain itu, peserta training menjadi lebih akrab dengan berbagai departemen tempat kerja dan dapat mengembangkan keterampilan mereka dari waktu ke waktu.
8. Manajemen Pengetahuan Dasar
Ketika karyawan berpengalaman melatih karyawan baru, mereka menyampaikan pengetahuan penting yang mungkin terbuang jika mereka meninggalkan perusahaan.
Banyak pengusaha mengacu pada ini sebagai "manajemen pengetahuan". Pada dasarnya, dengan lebih banyak karyawan berpengalaman mentransfer pengetahuan pekerjaan mereka, mempertahankan keterampilan dan pengetahuan tersebut dalam perusahaan.
9. Biaya Efektif
Training kerja dilakukan selama jam kerja reguler dan seringkali membutuhkan waktu lebih sedikit daripada metode training tradisional, yang mungkin melibatkan sesi terpisah atau seminar di luar lokasi.
Pendekatan ini tidak hanya menghemat uang pada biaya training tetapi juga memungkinkan karyawan untuk produktif selama pembelajaran mereka, berkontribusi pada hasil dan profitabilitas perusahaan.
Cara Menyusun Training Kerja yang Efektif
Gimana Sobat MinDi? sudah paham mengenai training kerja? Untuk menambah pemahaman Anda yuk simak cara menyusun training kerja yang efektif sehingga memberikan manfaat penuh bagi karyawan dan perusahaan.
Menyusun training kerja yang efektif membutuhkan perencanaan dan strategi yang matang. Berikut adalah cara untuk menyusun program pelatihan kerja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dan memaksimalkan hasil pelatihan:
1. Analisis Kebutuhan Pelatihan
Langkah pertama dalam menyusun training kerja yang efektif adalah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang spesifik.
Hal ini bisa dilakukan melalui survei, wawancara, atau diskusi dengan manajer dan karyawan untuk menentukan area yang membutuhkan peningkatan.
Analisis ini akan membantu dalam menentukan tujuan pelatihan, siapa yang perlu mengikuti pelatihan, dan materi apa yang harus disertakan dalam program pelatihan
2. Menetapkan Tujuan Pelatihan yang Jelas
Setelah kebutuhan pelatihan diidentifikasi, penting untuk menetapkan tujuan pelatihan yang jelas dan terukur.
3. Mengembangkan Materi Pelatihan yang Menarik
Materi training kerja harus relevan, menarik, dan disajikan dengan cara yang mudah dipahami.
Gunakan berbagai metode dan alat pembelajaran, seperti presentasi, video, studi kasus, dan simulasi, untuk menjaga keterlibatan peserta.
Personalisasi pelatihan untuk memenuhi kebutuhan spesifik karyawan dan pastikan untuk memasukkan elemen interaktif untuk mendorong partisipasi.
4. Memilih Metode Pelatihan yang Tepat
Pilih metode training kerja yang sesuai dengan tujuan pelatihan, materi yang akan disampaikan, dan karakteristik peserta.
5. Evaluasi dan Feedback
Penting untuk mengevaluasi efektivitas program training kerja setelah selesai. Hal ini bisa dilakukan melalui survei kepuasan, tes sebelum dan sesudah pelatihan, penilaian kinerja, dan diskusi kelompok.
Feedback dari peserta pelatihan penting untuk meningkatkan program pelatihan di masa depan.
Evaluasi yang berkelanjutan juga membantu dalam mengukur ROI (Return on Investment) dari program pelatihan dan menyesuaikan strategi pelatihan sesuai kebutuhan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan dapat menyusun program training kerja yang efektif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan untuk mendukung tujuan perusahaan.
Sobat MinDi itulah beberapa pembahasan mengenai training kerja yang sangat penting untuk keberlangsungan SDM perusahaan yang efektif dan efisien.
Secara singkatnya, training kerja adalah kegiatan pembelajaran mengenai keterampilan tertentu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan di sebuah perusahaan.
Baca Juga: Apa itu job Fair? Simak Penjelasan & Tips Mudah Melamar di Job Fair
Sebagai langkah awal, perusahaan harus memiliki tempat atau lembaga training kerja terbaik dan profesional yang dapat meningkatkan skill dan potensi karyawan secara maksimal.
Yuk ikuti corporate training dibimbing.id, sebuah training kerja terbaik yang memiliki pembelajaran inovatif dan informatif, tentunya didampingi dengan para mentor yang berpengalaman dan profesional.
Training kerja dibimbing.id bersifat fleksible, materi pembelajaran maupun jenis training dapat disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan perusahaan Anda. Dijamin tujuan perusahaan akan dicapai secara maksimal!
Tunggu apalagi? Yuk segera konsultasikan perusahaan Anda di sini ! jangan khawatir, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi karyawan Anda.
Referensi :
1. On-the-job training - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.