Apa itu Feedback? Pengertian, Manfaat, Jenis & Tipsnya
Muthiatur Rohmah
•
30 May 2024
•
3387
Feedback adalah tanggapan mengenai tindakan atau perilaku seseorang yang digunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan performa suatu subjek atau kegiatan.
Feedback merupakan komponen penting dalam proses belajar dan pengembangan, yang menghubungkan kinerja saat ini dengan standar yang diinginkan.
Baik itu dalam konteks akademis, profesional, atau interpersonal, feedback berperan penting dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan.
Melalui feedback, seseorang diberi kesempatan untuk memahami aspek-aspek kinerja yang sudah baik dan yang masih perlu ditingkatkan. Penasaran mengenai apa itu feedback lebih lanjut? Yuk simak penjelasan feedback secara lengkap mulai dari pengertian, manfaat, jenis dan tips melakukan serta menerimanya berikut ini.
Apa itu Feedback?
Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai feedback secara lebih dalam, yuk pahami apa itu feedback melalui beberapa pengertian berikut ini.
Menurut Cameron Conaway, Feedback adalah sebuah proses di mana informasi atau tanggapan diberikan sebagai respons terhadap tindakan atau perilaku seseorang. Proses feedback bertujuan membantu seseorang memperbaiki atau mengembangkan performa mereka dalam suatu area tertentu.
Dalam praktiknya, feedback sangat penting sebab memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memahami bagaimana hasil tindakannya diterima oleh orang lain, baik dalam konteks profesional maupun pribadi.
Misalnya, dalam dunia kerja, feedback dari atasan dapat membantu karyawan memahami apa yang mereka lakukan dengan baik dan apa yang perlu mereka tingkatkan. Sementara itu, dalam konteks pendidikan, feedback dari guru kepada siswa mengenai tugas mereka bisa meningkatkan pemahaman siswa serta memperkuat pembelajaran.
Secara umum, feedback adalah alat yang berguna untuk pertumbuhan dan pengembangan berkelanjutan karena dapat mengevaluasi dan menyempurnakan praktik-praktik individu secara terus menerus.
Apa Saja Manfaat Feedback?
Setelah memahami pengertian feedback, kita pasti mengetahui betapa pentingnya feedback dalam proses pengembangan dan pertumbuhan seseorang. Lantas sebenarnya apa saja manfaat feedback? Yuk simak selengkapnya!
1. Meningkatkan Kinerja Berkelanjutan
Feedback merupakan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan.
Dengan menerima masukan yang jelas tentang apa yang sudah dilakukan dengan baik dan apa yang masih bisa diperbaiki, individu dapat fokus pada pengembangan keahlian dan kemampuan mereka, sehingga mendorong pertumbuhan pribadi dan profesional.
2. Mencegah Kinerja Menyimpang atau Salah
Salah satu manfaat feedback adalah mencegah kinerja menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting untuk menghindari pemborosan waktu, energi, atau sumber daya.
Dengan feedback yang tepat waktu, individu dan tim dapat membuat penyesuaian yang diperlukan sebelum masalah menjadi lebih besar.
3. Membangun Penghargaan dan Pengakuan
Feedback memberikan pengakuan atas pencapaian seseorang meningkatkan rasa dihargai. Hal ini tidak hanya meningkatkan motivasi individu tapi juga memperkuat ikatan dan komitmen mereka terhadap pekerjaan atau kelompok.
Pengakuan semacam ini dapat meningkatkan moral dan mendorong perilaku positif yang serupa di masa depan.
4. Meningkatkan Kesadaran Diri
Feedback membantu membangun kesadaran diri dengan menjelaskan bagaimana dampak perilaku seseorang terhadap orang lain atau terhadap tujuan yang lebih luas.
Hal ini mendorong individu untuk menjadi lebih sadar dan introspektif tentang tindakan mereka, yang merupakan langkah penting dalam pertumbuhan pribadi dan pengembangan skill interpersonal.
5. Memperkuat Hubungan Kerja
Ketika feedback diberikan dengan cara yang tepat, hal ini dapat memperkuat kualitas hubungan kerja antara karyawan dan manajemen, serta antar rekan kerja.
Feedback membuka jalur komunikasi, menunjukkan kepedulian terhadap pengembangan masing-masing individu, dan membantu membangun kepercayaan serta rasa saling menghargai.
Hal ini juga membantu memastikan bahwa semua anggota tim tetap terhubung dengan kejadian terkini di tempat kerja, memungkinkan tim untuk merespon secara cepat dan tepat terhadap perubahan.
Secara keseluruhan, feedback yang efektif tidak hanya bermanfaat bagi penerima feedback, tetapi juga bagi seluruh yang terlibat, karena membantu memastikan bahwa semua orang berada pada jalur yang benar untuk mencapai tujuan bersama.
3 Jenis Feedback yang Perlu dipahami
Setelah mengetahui manfaat feedback dengan baik, langkah selanjutnya yuk pahami beberapa jenis feedback yang perlu Sobat MinDi ketahui, berikut ini.
Menurut Cameron Conaway, terdapat 3 jenis feedback yang perlu dipahami, penjelasan lengkapnya sebagai berikut.
1. Evaluative Feedback
Evaluative feedback berfokus pada penilaian kinerja individu terhadap standar atau tujuan yang telah ditetapkan. Jenis feedback ini sering digunakan untuk memberitahu seseorang bagaimana performa mereka dibandingkan dengan ekspektasi yang ada.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi di mana tepatnya performa memenuhi, melebihi, atau tidak memenuhi standar yang diharapkan.
Contoh:
Dalam konteks akademik, seorang guru mengatakan kepada siswa, "Tugas esaimu mendapat nilai B- karena kamu tidak menyertakan cukup bukti untuk mendukung argumenmu." Ini memberikan penilaian langsung tentang pekerjaan siswa tersebut dan menunjukkan area yang membutuhkan perbaikan.
2. Appreciative Feedback
Appreciative feedback berfokus pada pengakuan dan apresiasi atas kinerja seseorang atau upaya mereka. Feedback ini bertujuan untuk memotivasi individu dan menegaskan perilaku yang positif.
Dengan mengakui keberhasilan, jenis feedback ini berusaha menginspirasi kepercayaan diri dan mendorong lebih banyak inisiatif serupa.
Contoh:
Dalam konteks pekerjaan, seorang atasan berkomentar, "Presentasi yang kamu lakukan kepada klien pagi ini sangat mengesankan. Penjelasanmu yang jelas dan persuasif tentang proyek kita sangat membantu dalam mengamankan kesepakatan." Ini menunjukkan penghargaan terhadap keterampilan khusus dan memperkuat perilaku yang diinginkan.
3. Coaching Feedback
Coaching feedback adalah tentang memberikan bimbingan dan mendukung pembelajaran atau perkembangan.
Alih-alih hanya menilai atau mengapresiasi, coaching feedback berfokus pada pencarian solusi dan alternatif untuk membantu seseorang meningkatkan kemampuannya. Jenis feedback ini sangat efektif dalam setting pengembangan pribadi dan profesional.
Contoh:
Seorang pelatih olahraga mengatakan kepada atletnya, "Ketika kamu melompat, coba gunakan lebih banyak kekuatan dari kaki belakang untuk mendapatkan daya dorong yang lebih baik. Ayo kita praktikkan bersama beberapa kali."
Dalam contoh ini, pelatih tidak hanya menunjukkan apa yang perlu diperbaiki tetapi juga cara untuk melakukannya, menunjukkan bimbingan langsung dan dukungan untuk peningkatan.
Ketiga jenis feedback ini berperan penting dalam berbagai situasi dan dapat membantu individu dan tim mencapai potensi mereka sepenuhnya dengan cara yang paling sesuai.
Perbedaan Feedback dan Kritik
Meskipun terlihat sama, feedback dan kritik memiliki beberapa perbedaan yang perlu kita ketahui. Lantas apa saja perbedaan feedback dan kritik?
1. Fokus pada Tindakan
Secara umum, feedback berfokus pada tindakan, perilaku, atau hasil tertentu dengan tujuan memberikan saran untuk perbaikan. Feedback bersifat spesifik dan berorientasi pada solusi, mencoba mengidentifikasi area-area dimana ada ruang untuk peningkatan dan menyediakan saran yang dapat diimplementasikan.
Kritik cenderung lebih umum dan seringkali dapat difokuskan pada sifat atau karakteristik pribadi, yang bisa membuatnya terasa lebih pribadi dan kurang objektif.
Kritik mungkin kurang memberikan solusi yang jelas dan lebih berisiko disampaikan dengan cara yang menyudutkan.
2. Niat dan Nada
Tujuan utama dari feedback adalah untuk membantu penerima berkembang dan memperbaiki kinerja atau perilakunya. Feedback disampaikan dengan empati, rasa hormat, dan nada yang konstruktif, seringkali dalam konteks pembinaan atau pendidikan.
Sering kali, kritik dapat terdengar negatif, menghakimi, atau merendahkan. Kritik mungkin disampaikan dengan niat yang kurang mendukung pertumbuhan dan lebih condong pada penilaian atau kekecewaan.
3. Konteks dan Relevansi
Feedback selalu relevan dengan tugas yang sedang dikerjakan dan berfokus pada aspek-aspek spesifik yang berkontribusi pada tujuan individu atau kolektif. Feedback jelas dan langsung mengaitkan observasi dengan konteks yang lebih besar dari tujuan atau proyek.
Jika tidak dijelaskan dengan baik, kritik bisa kehilangan relevansinya dan menjadi kabur, yang dapat menimbulkan kebingungan atau rasa sakit hati. Ini mungkin kurang spesifik dan kurang menyediakan konteks yang membuat penerima paham cara untuk memperbaiki.
4. Keterlibatan dan Dialog
Feedback mendorong komunikasi terbuka dan dialog. Penerima feedback diundang untuk bertanya, meminta klarifikasi, dan terlibat dalam diskusi yang konstruktif, membuat prosesnya menjadi kolaboratif.
Jika disampaikan secara sepihak atau tanpa ruang untuk dialog, kritik dapat menghambat interaksi dan membatasi pemahaman. Hal ini membuat penerima kritik merasa tidak berdaya karena kurangnya kesempatan untuk merespons atau membahas masukan tersebut.
Baca Juga: B2B Adalah: Pengertian, Bedanya dengan B2C & Contohnya
Tips Memberi Feedback yang Baik & Efektif
Memberikan feedback yang baik dan efektif adalah hal yang penting yang dapat meningkatkan komunikasi dan memfasilitasi pertumbuhan pribadi serta profesional.
Berikut adalah tiga tips untuk memberikan feedback yang efektif:
1. Jadilah Spesifik dan Fokus pada Perilaku
Untuk memberikan feedback yang efektif, penting untuk fokus pada perilaku yang spesifik daripada pada sifat pribadi individu. Berikan contoh konkret untuk menjelaskan di mana dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi situasi atau hasil tertentu.
Hal ini membantu penerima feedback memahami konteksnya dan melihat jalan yang jelas menuju peningkatan.
Misalnya, daripada mengatakan "Anda tidak profesional," lebih baik berkata, "Dalam rapat kemarin, ketika Anda terlambat datang dan belum mempersiapkan materi, hal itu membuat kami kehilangan waktu berharga."
2. Gunakan Pendekatan Sandwich
Pendekatan sandwich adalah teknik kritik atau saran untuk perbaikan yang dibingkai dengan pujian di awal dan akhir. Hal ini membantu dalam mengurangi rasa bersalah dan menegaskan bahwa tujuan utama feedback adalah untuk membantu, bukan untuk mengkritik.
3. Berikan Waktu bagi Penerima Feedback untuk Berbicara
Feedback menjadi lebih efektif jika ada pertukaran dua arah seperti dialog. Ajukan pertanyaan untuk mendorong penerima feedback berpikir dan merespons, sehingga mereka dapat merenungkan perilaku mereka dan terlibat secara aktif dalam proses belajar.
Tips Menerima Feedback dengan Baik
Menerima feedback dengan baik adalah keterampilan yang penting untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.
Berikut adalah tiga tips untuk menerima feedback secara efektif:
1. Bersikap Terbuka dan Reaktif
Menjaga sikap terbuka dan reaktif terhadap feedback sangat penting. Pendekatan ini melibatkan mendengarkan secara aktif tanpa memotong atau membela diri sebelum orang selesai berbicara.
Ini membantu Sobat MinDi memahami penuh maksud dan detail dari feedback yang diberikan. Memiliki sikap seperti ini akan menunjukkan kematangan profesional dan kesediaan untuk belajar serta berkembang.
2. Pertimbangkan Konteks dan Niat
Saat menerima feedback, penting untuk mempertimbangkan konteks feedback diberikan serta niat dari pemberi feedback. Cobalah untuk memahami dari perspektif mereka, Apakah tujuannya untuk membantu meningkatkan kinerja?
Menganalisis niat dan konteks bisa membantu Sobat MinDi menyaring saran yang konstruktif dari kritik yang mungkin tidak berdasar atau tidak relevan.
3. Tindak Lanjuti Feedback dengan Tindakan
Setelah menerima feedback, langkah berikutnya adalah merefleksikan dan menentukan cara untuk mengimplementasikan feedback tersebut. Buat rencana aksi atau pertimbangkan untuk mengatur tujuan-tujuan tertentu untuk menanggapi feedback.
Baca Juga: Apa itu Manpower Planning? Pengertian, Langkah & Manfaatnya
Pelajari Feedback secara Efektif untuk Pertumbuhan Profesionalisme Diri
Sobat MinDi, itulah beberapa penjelasan mengenai feedback, mulai dari pengertian, manfaat, jenis feedback hingga tips memberi dan menerima feedback.
Kesimpulannya, feedback adalah istilah yang digunakan untuk memberi tanggapan terhadap tindakan atau perilaku seseorang yang bersifat konstruktif. Memahami feedback dengan baik dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan individu secara lebih profesional.
Dalam dunia kerja, feedback merupakan hal yang tidak asing dan lumrah digunakan untuk meningkatkan kinerja seseorang atau tim. Bukan hanya dengan feedback, meningkatkan kinerja tim juga dapat dilakukan dengan pelatihan khusus atau corporate training.
Lantas dimana kita bisa menemukan pelatihan atau training karyawan yang terbaik dan efisien? Jawabannya adalah Corporate Training dibimbing.id
yuk ikuti Corporate training dibimbing.id sebuah pelatihan karyawan intensif dan terbaik. Didampingi dengan para mentor profesional yang siap memberikan pembelajaran yang penting untuk kesuksesan bisnis Anda.
Training ini memiliki sistem yang fleksibel, Anda dapat memiliki materi pembelajaran hingga sistem pembelajaran yang paling efektif untuk perusahaan Anda.
Jangan khawatir dibimbing.id juga menyediakan LMS canggih, sehingga karyawan dapat mengakses materi pembelajaran kapanpun dan dimanapun.
Gimana nih? Tertarik mendaftarkan perusahaan Anda melalui program corporate training dibimbing.id? Segera daftar di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi karyawan Anda.
FAQ Feedback
Mengapa feedback penting?
Feedback penting karena membantu individu belajar dan berkembang, memperbaiki kesalahan, dan membuat keputusan yang lebih baik. Di lingkungan kerja, feedback dapat meningkatkan efisiensi dan memperkuat kerja tim.
Apa perbedaan antara feedback positif dan negatif?
Feedback positif fokus pada hal-hal yang dilakukan seseorang dengan baik, mengakui kekuatan mereka dan mendorong lebih banyak perilaku serupa. Feedback negatif menunjukkan area di mana seseorang perlu membuat perubahan atau peningkatan, sering kali dengan tujuan pembelajaran dan pengembangan.
Reference:
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.