Apa itu Annual Leave? Pengertian, Aturan & Tips Mengelolanya

Muthiatur Rohmah
•
23 July 2024
•
3207

Tidak hanya gaji saja, seorang karyawan perusahaan juga berhak mendapatkan cuti tahunan berbayar atau annual leave. Lantas sebenarnya apa itu annual leave?
Annual leave adalah cuti tahunan berbayar yang diberikan perusahaan kepada karyawan untuk beristirahat dan refreshing. Annual leave adalah hak setiap karyawan, sehingga Sobat MinDi wajib mengelolanya dengan baik.
Lalu apakah ada aturan annual leave di Indonesia? Bagaimana cara mengajukan annual leave yang baik dan benar? Yuk pelajari selengkapnya tentang cuti tahunan pada artikel ini.
Apa itu Annual Leave?
Pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud annual leave melalui beberapa pengertian berikut ini.
Dilansir dari AIHR, Annual leave adalah waktu libur berbayar yang diberikan kepada karyawan setiap tahun. Perusahaan biasanya menyertakan cuti tahunan ini sebagai bagian dari gaji dan tunjangan.
Karyawan bisa menggunakan waktu libur ini untuk beristirahat, rekreasi, mengurus keperluan pribadi, atau kegiatan lainnya.
Tujuan dari annual leave untuk memberikan karyawan kesempatan beristirahat dan menyegarkan diri, sehingga mereka bisa kembali bekerja dengan lebih semangat dan produktif.
Selain itu, cuti tahunan ini juga penting untuk mencegah kelelahan, meningkatkan kinerja, dan mengurangi stres akibat pekerjaan.
Apa saja Manfaat Annual Leave?
Ada beberapa manfaat annual leave yang dapat dirasakan oleh karyawan maupun perusahaan. Yuk simak manfaat annual leave berikut ini.
Manfaat Annual Leave bagi Karyawan:
- Meningkatkan Kepuasan Kerja
Annual leave memungkinkan karyawan untuk terlibat dalam aktivitas yang mereka nikmati di luar pekerjaan, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan mereka terhadap pekerjaan.
- Memperbaiki Kesehatan Mental dan Mengurangi Stres
Dengan mengambil cuti dari rutinitas kerja sehari-hari, karyawan dapat memperbaiki kesehatan mental mereka dan mengurangi tingkat stres.
- Meningkatkan Kesehatan Fisik
Mengambil istirahat secara teratur dari pekerjaan dapat mengurangi kelelahan, memperbaiki pola tidur, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Meningkatkan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Annual leave memungkinkan karyawan untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan teman dan keluarga, yang membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Manfaat Annual Leave bagi Perusahaan
- Meningkatkan Produktivitas
Setelah mengambil cuti, karyawan biasanya kembali dengan semangat dan energi yang baru, yang dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
- Mengurangi Risiko Kelelahan
Istirahat secara teratur membantu karyawan mengelola beban kerja mereka dengan lebih baik dan mencegah mereka dari merasa kewalahan, sehingga mengurangi risiko kelelahan.
- Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengejar aktivitas di luar pekerjaan yang mereka sukai dapat meningkatkan moral dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.
Dengan memahami manfaat annual leave ini, baik karyawan maupun perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Bagaimana Aturan Annual Leave di Indonesia?
Tentu saja annual leave atau cuti tahunan diatur dalam undang-undang di Indonesia, oleh sebab itu, setiap perusahaan wajib memberikan cuti tahunan kepada karyawan mereka.
Di Indonesia, aturan mengenai annual leave atau cuti tahunan diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.
Berdasarkan Pasal 79 ayat (2) huruf c, karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berturut-turut berhak mendapatkan cuti tahunan selama minimal 12 hari kerja. Pemberian cuti ini dimaksudkan untuk memberikan waktu istirahat kepada karyawan setelah bekerja selama satu tahun penuh.
Selain itu, ketentuan ini juga mengatur bahwa cuti tahunan ini bersifat berbayar, artinya selama masa cuti, karyawan tetap mendapatkan gaji mereka seperti biasa.
Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk mengatur dan memberikan cuti tahunan ini secara adil dan proporsional, memastikan setiap karyawan mendapatkan haknya tanpa diskriminasi.
Adapun penggunaan cuti ini harus disetujui oleh pemberi kerja, dan karyawan harus mengajukan permohonan cuti terlebih dahulu.
Peraturan ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan karyawan, mencegah kelelahan, dan meningkatkan produktivitas kerja setelah karyawan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Ketentuan lebih lanjut terkait dengan pengaturan cuti tahunan ini juga bisa disesuaikan dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang disepakati antara pekerja dan pemberi kerja.
Baca Juga: Outsourcing: Pengertian, Sistem Kerja, Aturan & Contohnya
Bagaimana Cara Menghitung Annual Leave?
Perhitungan annual leave atau cuti tahunan biasanya didasarkan pada jumlah hari kerja yang telah diselesaikan oleh karyawan dalam satu tahun kalender.
Di Indonesia, menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berturut-turut berhak mendapatkan minimal 12 hari cuti tahunan berbayar.
Artinya, setelah karyawan bekerja selama satu tahun penuh, mereka berhak atas cuti tersebut yang dapat diambil secara bertahap atau sekaligus, tergantung kebijakan perusahaan.
Perusahaan juga dapat mengatur perhitungan cuti tahunan secara pro-rata bagi karyawan yang belum bekerja selama 12 bulan penuh, sehingga hak cuti dihitung berdasarkan proporsi bulan kerja.
Misalnya, jika seorang karyawan baru bekerja selama 6 bulan, mereka mungkin mendapatkan hak cuti sebesar setengah dari jatah tahunan, yaitu 6 hari.
Perusahaan wajib mencatat dan memantau pengajuan serta penggunaan cuti tahunan untuk memastikan semua karyawan mendapatkan haknya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Cara Mengelola Annual Leave dengan Baik
Mengelola annual leave dengan baik merupakan tugas perusahaan atau manajemen SDM, pastikan aturan annual leave memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, perusahaan dan karyawan.
Lantas bagaimana cara mengelola annual leave yang baik? Yuk pelajari tipsnya berikut ini.
1. Merencanakan Cuti Secara Teratur
Perusahaan harus menetapkan kebijakan yang mendorong karyawan untuk merencanakan cuti mereka jauh-jauh hari. Karyawan bisa diminta untuk mengajukan rencana cuti mereka beberapa bulan sebelumnya, terutama untuk periode-periode sibuk seperti liburan akhir tahun.
Dengan perencanaan yang matang, HR dapat memastikan bahwa tidak terlalu banyak karyawan yang cuti secara bersamaan sehingga operasional perusahaan tetap berjalan lancar.
2. Menggunakan Sistem Manajemen Cuti
Memanfaatkan teknologi untuk mengelola cuti tahunan bisa sangat membantu. Sistem manajemen cuti berbasis software memungkinkan perusahaan untuk melacak dan mengelola cuti karyawan secara efisien.
Dengan sistem ini, karyawan bisa mengajukan cuti secara online, dan manajer dapat dengan mudah melihat siapa yang sedang cuti dan kapan, serta menyetujui atau menolak permintaan cuti dengan cepat. Ini membantu mengurangi kesalahan administrasi dan memastikan transparansi.
3. Mengkomunikasikan Kebijakan Cuti dengan Jelas
Penting bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan cuti yang jelas dan terdokumentasi, serta mengkomunikasikannya kepada seluruh karyawan. Kebijakan ini harus mencakup informasi tentang prosedur pengajuan cuti, jumlah hari cuti yang berhak didapatkan, dan aturan terkait akumulasi atau pengalihan cuti yang tidak terpakai.
Dengan pemahaman yang jelas tentang kebijakan cuti, karyawan bisa merencanakan cuti mereka dengan lebih baik dan menghindari kebingungan atau kesalahpahaman.
4. Menyeimbangkan Beban Kerja Selama Cuti
Ketika seorang karyawan mengambil cuti, penting untuk memastikan bahwa beban kerja mereka dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan tekanan pada rekan kerja lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan mendistribusikan tugas-tugas karyawan yang cuti kepada tim atau mempekerjakan pekerja sementara jika diperlukan.
Selain itu, meminta karyawan yang akan cuti untuk menyelesaikan tugas-tugas penting dan memberikan panduan kepada rekan kerja yang akan mengambil alih tanggung jawab mereka selama cuti juga bisa sangat membantu.
Dengan menerapkan cara-cara tersebut, perusahaan dapat mengelola annual leave dengan efektif, sehingga karyawan mendapatkan waktu istirahat yang diperlukan tanpa harus diganggu oleh pekerjaan.
Baca Juga: Apa itu HR Compliance? Pengertian, Aspek Penting & Perannya
Tips Mengajukan Annual Leave dengan Baik & Tepat
Sobat MinDi ingin mengajukan annual leave? Sebelum itu, simak dulu tips mengajukan annual leave yang baik dan tepat agar perusahaan dan karyawan sama-sama diuntungkan!
1. Ajukan Cuti Jauh-jauh Hari
Mengajukan cuti jauh-jauh hari adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan permintaan cuti disetujui. Hal ini akan memberikan atasan dan rekan kerja cukup waktu untuk merencanakan dan menyesuaikan tugas serta tanggung jawab selama kamu cuti.
Pengajuan cuti mendadak, terutama selama periode sibuk, bisa menjadi kurang efektif dan mungkin ditolak karena kebutuhan operasional.
2. Pertimbangkan Waktu dan Kondisi Perusahaan
Sebelum mengajukan cuti, pertimbangkan kondisi perusahaan dan waktu yang tepat untuk cuti. Hindari mengajukan cuti selama periode puncak atau saat perusahaan sedang menjalani proyek penting.
Cuti yang diajukan pada saat-saat yang kurang sibuk akan lebih mungkin disetujui, karena kehadiran Sobat MinDi tidak begitu diperlukan. Selain itu, pastikan untuk memeriksa kalender perusahaan untuk menghindari tumpang tindih dengan cuti rekan kerja lainnya.
3. Selesaikan dan Delegasikan Tugas Sebelum Cuti
Sebelum mengajukan cuti, pastikan semua tugas dan tanggung jawab sudah diselesaikan atau didelegasikan dengan baik kepada rekan kerja lain. Berikan panduan dan instruksi yang jelas kepada mereka yang akan mengambil alih tugas selama cuti.
Hal ini menunjukkan sikap tanggung jawab dan peduli terhadap kelangsungan pekerjaan, sehingga manajer akan lebih cenderung menyetujui permintaan cuti.
4. Komunikasikan Rencana Cuti dengan Jelas
Komunikasikan rencana cuti dengan jelas kepada atasan dan rekan kerja. Sampaikan tanggal pasti mulai cuti dan kembali bekerja. Jika perlu, buat daftar tugas yang harus diselesaikan selama cuti dan siapa yang akan menangani setiap tugas tersebut.
Dengan komunikasi yang baik, atasan dan rekan kerja akan merasa lebih nyaman dan yakin bahwa operasional tidak akan terganggu selama cuti.
Dengan mengikuti tips-tips ini, Sobat MinDi dapat mengajukan annual leave dengan cara yang baik dan tepat, sehingga permintaan cuti akan disetujui tanpa mengganggu kegiatan perusahaan.
Kelola Annual Leave dengan Baik, Demi Kesejahteraan Karyawan dan Perusahaan
Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai annual leave, mulai dari pengertian, manfaat, aturan hingga cara mengelola annual leave dengan baik.
Kesimpulannya, Annual leave adalah waktu libur berbayar yang diberikan kepada karyawan setiap tahun untuk beristirahat dan menyegarkan diri, guna meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka.
Dalam sebuah perusahaan, proses annual leave biasanya menjadi tanggung jawab departemen HR selaku manajemen SDM perusahaan. Jika Sobat MinDi berminat jadi HR perusahaan, pelajari aturan annual leave mulai dari sekarang.
Ingin jadi master di bidang HR? Atau tertarik switch career menjadi Human Resources perusahaan?
Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.
Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Reference:
- What Is Annual Leave? | HR Glossary - Buka
- Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
Tags

Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.