15 Contoh Kasus Business Intelligence dalam Kehidupan Nyata
Muthiatur Rohmah
•
05 September 2023
•
7251
Dengan berbagai manfaatnya, kamu mungkin jadi ingin tahu contoh kasus business intelligence dalam kehidupan nyata. Nah, MinDi punya 15 contohnya supaya jadi gambaran buat kamu!
Dalam era yang terus berkembang, penggunaan data semakin menjadi esensial dalam keberlangsungan bisnis setiap perusahaan.
Itulah mengapa business intelligence menjadi sebuah konsep yang sangat menarik dan banyak diimplementasikan dalam berbagai kasus. Yuk, baca sampai habis biar kita intip semua bagaimana perusahaan memanfaatkan peran dari business intelligence!
Apa itu Business Intelligence
Business Intelligence (BI) merujuk pada sebuah strategi yang memanfaatkan teknologi, aplikasi, praktik, dan berbagai proses untuk membantu pengambilan keputusan bisnis.
Dalam proses tersebut, terdapat banyak tahapan yang melibatkan data, seperti pengumpulan, pembersihan, analisis, dan visualisasi data.
Manfaat Business Intelligence untuk Bisnis
Proses business intelligence tersebut membawakan sejumlah manfaat penting bagi perusahaan, termasuk:
Identifikasi Pelanggan dan Perilaku Pembelian: Melalui BI, perusahaan dapat menganalisis data pelanggan berskala besar untuk mengidentifikasi pola perilaku, preferensi, dan kecenderungan pembelian. Hal ini memungkinkan pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Analisis Mendalam dengan Dashboard Interaktif: BI memungkinkan perusahaan untuk membuat dashboard interaktif yang menggabungkan berbagai data dalam tampilan yang mudah dimengerti. Ini memungkinkan tim manajemen untuk memantau kinerja bisnis secara real-time.
Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat dan Akurat: Dengan akses ke informasi yang relevan dan terkini, tim manajemen dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan akurat. Manfaat ini juga membantu perusahaan supaya menjadi lebih unggul dibanding kompetitornya.
Baca Juga: 9 Manfaat Business Intelligence
Contoh Kasus Business Intelligence
Lalu, bagaimana wujud dari implementasi business intelligence dalam kehidupan sehari-hari? Yuk kita lihat contoh-contohnya melalui berbagai industri populer!
Contoh Business Intelligence pada Industri Ritel
Sektor ritel menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari aplikasi Business Intelligence (BI) di seluruh dunia, terutama seiring berkembangnya e-commerce dan bertambahnya minat konsumen terhadap pasar ritel online.
Berikut adalah beberapa contoh kasus business intelligence di industri ritel.
Kalau kamu merupakan pelanggan setia Starbucks, kamu pasti tahu tentang aplikasi mobile yang memberikan penawaran ekstra ataupun rewards program untuk pelanggannya. Untuk membuat strategi promo yang tepat dan menguntungkan, Starbucks menggunakan data transaksi dari para pelangganya.
Coca-Cola
Coca-Cola adalah salah satu brand yang paling mudah kamu temukan. Hampir ke manapun kamu pergi, kamu dapat menemukan pedagang yang menjual Coca-Cola. Hal ini bukan tanpa alasan.
Coca-cola menggunakan intelijen bisnis untuk melaporkan dan memprediksi performa dari pemasarannya. Mereka menentukan lokasi, segmen pasar, dan banyak data konsumen untuk menentukan strategi penjualan mereka.
Shopee
Sebagai situs e-commerce, Shopee memiliki banyak data untuk setiap individual penggunanya. Dari pencarian, barang yang dimasukkan ke keranjang, hingga barang yang akhirnya dibeli. Data-data ini dinilai sebagai preferensi dari pengguna.
Data-data dari pengguna kemudian digunakan Shopee untuk menentukan produk-produk yang akan direkomendasikan dan diiklankan kepada penggunanya.
Data-data dari pengguna kemudian digunakan Shopee untuk menentukan produk-produk yang akan direkomendasikan dan diiklankan kepada penggunanya.Lotte.com
Lotte.com merupakan sebuah perusahaan belanja online dari Korea dengan banyak pengguna sampai 13 juta konsumen, dan jutaan kunjungan setiap harinya. Lotte.com suatu saat pernah mengalami masalah, karena para pelanggannya mulai tidak menggunakan shopping cart dalam belanja mereka.
Setelah timnya melakukan analisis terhadap perilaku belanja konsumennya, didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan shopping cart justru membuat proses belanja semakin lama.
Dari kesimpulan tersebut, Lotte.com mampu membuat strategi terkait kenyamanan konsumen, dan mendapatkan peningkatan penjualan hingga 10 juta USD.
Setelah timnya melakukan analisis terhadap perilaku belanja konsumennya, didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan shopping cart justru membuat proses belanja semakin lama.
Dari kesimpulan tersebut, Lotte.com mampu membuat strategi terkait kenyamanan konsumen, dan mendapatkan peningkatan penjualan hingga 10 juta USD.
Uniqlo
Uniqlo bergerak di bidang retail, dengan menjual berbagai produk pakaian. Supaya segala operasinya lancar, ada banyak yang harus dipertimbangkan: dari distribusi barang, penyimpanan barang, hingga preferensi pelanggan. Uniqlo menjadikan semua itu sebagai data.
Data-data yang diperoleh Uniqlo kemudian dimanfaatkan untuk membuat jaringan distribusi semakin efisien, meningkatkan pengalaman pengguna, dan menentukan strategi supaya Uniqlo bisa terus bereksperimen dengan produk-produk mereka.
Data-data yang diperoleh Uniqlo kemudian dimanfaatkan untuk membuat jaringan distribusi semakin efisien, meningkatkan pengalaman pengguna, dan menentukan strategi supaya Uniqlo bisa terus bereksperimen dengan produk-produk mereka.Contoh Kasus Business Intelligence Perusahaan Teknologi dan Informasi
Dalam industri yang sangat bergantung pada data dan informasi seperti sektor teknologi informasi (TI), kebutuhan akan solusi Business Intelligence (BI) menjadi penting untuk memajukan bisnis mereka.
Berikut adalah contoh business intelligence di sektor teknologi dan informasi
Kamu mungkin pernah mendengar kalau pekerjaan di Google menyenangkan. Sebenarnya, alasan dibalik ini terletak pada penggunaan analisis data dan business intelligence.
Google mengumpulkan data dari pendapat karyawan terkait pengalaman pekerjaan mereka. Kemudian mereka menggunakan data tersebut untuk merancang kultur yang optimal di Google.
Contoh Kasus Business Intelligence di Bidang Social Media
Media sosial sekarang telah terintegrasi secara mendalam dalam kehidupan sehari-hari manusia, menjangkau secara global tanpa batasan. Dengan adanya miliaran pengguna aktif setiap bulan, platform ini telah berubah menjadi sumber data utama bagi bisnis yang ingin menyasar iklan mereka di internet.
Dengan volume data dan jumlah pengguna aktif yang besar, penting bagi platform media sosial untuk mengadopsi dan memaksimalkan penggunaan solusi Business Intelligence (BI) secara efektif.
Berikut adalah contoh penerapan business intelligence pada social media.
Twitter dan HP Labs
Contoh berikut tidak secara langsung datang dari perusahaan Twitter (sekarang X) itu sendiri, melainkan bagaimana Twitter, sebagai media sosial, dapat dijadikan medium business intelligence. Asur dan Huberman dari tim peneliti HP Labs menganalisis volume tweet yang berhubungan dengan film yang belum tayang di bioskop.
Film tersebut membawa banyak tweet, dan digunakan oleh Asure dan Huberman untuk memprediksi potensi revenue dari film bahkan dua minggu sebelum penayangan.
Facebook dan MetaKamu mungkin tidak asing juga dengan berita bagaimana Mark Zuckerberg dan tim Meta menggunakan data dari pengguna Facebook untuk kebutuhannya. Terlepas dari isu-isu privasi yang beredar, namun salah satu manfaat yang dibawakan Meta dari data-data tersebut adalah meningkatkan pengalaman pengguna Facebook. Tidak aneh Facebook terus menjadi salah satu media sosial yang paling lama hidup dan aktif.
TikTok
TikTok bisa dibilang menjadi salah satu platform yang paling berpengaruh dalam ekosistem sosial media dalam beberapa periode terakhir. Kamu dapat melihat bagaimana prinsip video pendek dan tab “For You” diimplementasikan oleh banyak platform lain, seperti Instagram Reels dan YouTube Shorts.
Alasan dari kesuksesan TikTok terletak pada penggunaan prinsip business intelligence untuk menganalisis perilaku penggunanya. Dari jenis konten yang paling banyak ditonton dan disukai, TikTok kemudian menyusun algoritma rekomendasi yang sesuai. Sehingga tidak terasa, penggunanya sudah memakan waktu berjam-jam hanya dengan scrolling TikTok.
Contoh Kasus Business Intelligence di Perusahaan Transportasi
Sektor transportasi menghadapi beragam tantangan yang memerlukan solusi teknologi yang menyeluruh. Business Intelligence (BI) menawarkan pendekatan yang sesuai untuk mengatasi isu-isu tersebut efektif.
Yuk pahami pada contoh business intelligence berikut ini!
Tesla
Sebagai salah satu perusahaan terdepan dalam industri mobil pintar, Tesla membutuhkan banyak data terkait perilaku pengendara di jalanan dan juga dalam proses manufakturnya.
Tesla menganalisis apa saja yang membuat berkendara menjadi mudah dan menyenangkan, dan menggunakannya dalam pengembangan AI di mobil-mobilnya. Hal ini yang menjadikannya salah satu produser mobil listrik yang paling sukses di era sekarang.
Delta Airlines
Delta Airlines telah mengembangkan sistem pemantauan bagasi canggih yang memudahkan maskapai untuk memantau perjalanan bagasi penumpangnya.
Selain itu, maskapai ini menyediakan aplikasi yang dirancang untuk membantu penumpang dalam mengetahui posisi bagasi mereka dengan praktis.
Contoh Business Intelligence pada Aplikasi Gaming
Dalam aplikasi gaming, penggunaan Business Intelligence (BI) telah menjadi faktor kunci dalam memahami perilaku pemain, mengoptimalkan pengalaman bermain, dan meningkatkan pendapatan.
Yuk simak contoh BI dalam industri gaming berikut ini.
Square Enix
Industri video game adalah industri yang kompleks. Game developer harus memahami apa yang disukai oleh pasarnya dalam banyak dimensi, seperti jenis permainan, bagaimana game control yang baik, tingkat kesulitan suatu permainan, dan lain-lain.
Square Enix menggunakan data-data dari perilaku para pemain untuk menjawab beberapa tantangan yang harus dikerjakan oleh para game developer. Dengan begitu, Square Enix dapat menentukan strategi live service yang baik dan strategi pengembangan untuk video game yang selanjutnya akan dirilis.
Contoh Business Intelligence pada Aplikasi Gaming
Di era digital saat ini, industri hiburan, terutama sektor media streaming, telah mengalami transformasi besar-besaran berkat kemajuan teknologi.
Penggunaan Business Intelligence (BI) dalam konteks ini bukan hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah kebutuhan untuk tetap kompetitif dan relevan.
BI memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang preferensi dan perilaku penonton, memaksimalkan keterlibatan pengguna, serta mengoptimalkan strategi konten dan pemasaran.
Yuk simak contohnya pada kasus berikut ini!
Netflix
Sebagai penyedia layanan streaming film dan serial drama, Netlix menggunakan data dari penggunanya, yang jumlahnya lebih dari 200 juta, untuk mempelajari tren dan film yang banyak digemari. Preferensi ini kemudian digunakan oleh Netflix untuk menentukan film mana yang ingin mereka iklankan lebih kepada setiap segmen pasarnya, sehingga menaikkan engagement.
Contoh Business Intelligence di Bidang Layanan atau Jasa
Di era digital yang terus berkembang, keberhasilan di bidang layanan atau jasa tidak lagi hanya ditentukan oleh kualitas layanan yang ditawarkan, tetapi juga oleh seberapa baik perusahaan dapat memahami dan memenuhi kebutuhan serta ekspektasi pelanggan.
Business Intelligence (BI) telah menjadi alat yang sangat berharga dalam membantu perusahaan di sektor ini untuk menganalisis data secara mendalam, memprediksi tren pasar, dan membuat keputusan strategis yang informasinya didasarkan pada data.
Yuk simak contoh penerapan business intelligence di bidang layanan atau jasa berikut ini!
Gojek
Gojek memiliki banyak sekali data, seperti jumlah pelanggan, pemesanan, serta rating yang menggambarkan perilaku mitranya (driver). Data-data ini digunakan untuk membuat berbagai program dan promo, beserta penentuan harga-harga di aplikasi Gojek.
OVO
Kalau kamu ingat, beberapa tahun lalu OVO membuat inovasi berupa SmartCube. SmartCube ini merupakan smart vending machine yang menjualkan barang dengan bantuan analisis data.
Meskipun hanya tersedia di beberapa tempat, OVO memanfaatkan prinsip intelijen bisnis dalam SmartCube tersebut.
SmartCube tersebut menyimpan data transaksi, kemudian menggunakannya untuk menampilkan iklan dan promo yang sesuai dengan preferensi dari pengguna.
Data dari SmartCube ini juga digunakan di aplikasi OVO untuk membuat voucher atau diskon terkait produk yang menjadi preferensi pengguna tadi.
Baca Juga: Business Intelligence Masa Depan: Trend & Prediksinya
Belajar Business Intelligence
Seperti yang kamu lihat sekarang, business intelligence sudah banyak dipakai oleh berbagai perusahaan ternama, dan perannya akan terus berkembang.
Makanya, kalau kamu tertarik untuk mengejar profesi di bidang business intelligence, kamu bisa ikutan Business Intelligence Specialized Bootcamp dari Dibimbing.id!
Bootcamp ini punya job connect rate sebesar 89 persen! Sehingga bikin kesempatan kamu buat bekerja semakin besar.
Makanya, ayo belajar business intelligence bareng Dibimbing.id!
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.