dibimbing.id - Apa Itu White Box Testing? Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Apa Itu White Box Testing? Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

29 April 2025

118

Image Banner

Warga Bimbingan, White Box Testing adalah metode pengujian yang memeriksa kode sumber aplikasi secara menyeluruh. Dengan pendekatan ini, penguji bisa memastikan setiap bagian kode bekerja dengan benar dan aman.

MinDi akan jelaskan bagaimana White Box Testing membantu mendeteksi kesalahan tersembunyi dan menjaga kualitas perangkat lunak. Pengujian ini sangat penting untuk aplikasi yang andal dan bebas bug.

Selain itu, kita juga akan bahas jenis dan manfaat White Box Testing. Yuk, simak lebih lanjut untuk paham bagaimana pengujian ini mendukung pengembangan perangkat lunak!


Apa Itu White Box Testing?


White Box Testing adalah metode pengujian perangkat lunak di mana penguji memiliki akses penuh terhadap kode sumber program. 

Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk mengevaluasi struktur internal dan logika dari sistem yang diuji. 

Penguji memeriksa setiap jalur kode, fungsi, dan kondisi untuk memastikan bahwa setiap bagian berfungsi dengan benar. 

Dengan pendekatan ini, pengujian lebih mendalam dan mampu mendeteksi kesalahan di tingkat internal yang mungkin tidak terlihat dalam pengujian fungsional biasa.

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025


Jenis-jenis White Box Testing


Sumber: Canva

Setelah memahami White Box Testing, Warga Bimbingan, mari kita lihat jenis-jenis pengujian yang ada. Berikut adalah jenis-jenis White Box Testing:


1. Unit Testing


Unit Testing menguji setiap unit kode secara terpisah, seperti fungsi atau metode, untuk memastikan bahwa setiap bagian berfungsi dengan benar.

Pengujian ini dilakukan pada level terkecil dari kode, sehingga setiap bug dapat dideteksi lebih awal. Ini penting untuk memastikan bahwa komponen individu berfungsi sebelum digabungkan dengan bagian lainnya.


2. Integration Testing


Integration Testing menguji bagaimana unit-unit kode yang telah diuji secara terpisah bekerja saat digabungkan. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa integrasi antara berbagai modul berjalan lancar tanpa konflik. Dengan pengujian ini, pengembang dapat menemukan kesalahan yang terjadi akibat interaksi antara komponen yang berbeda.


3. Regression Testing


Regression Testing dilakukan untuk memastikan bahwa perubahan atau penambahan kode baru tidak menyebabkan masalah baru pada bagian program yang sudah berfungsi dengan baik. 

Pengujian ini sangat penting setiap kali ada pembaruan sistem untuk memastikan bahwa fitur yang sudah ada tetap berfungsi. Ini membantu mencegah terjadinya kerusakan pada fungsi yang sebelumnya telah stabil.


4. Security Testing


Security Testing bertujuan untuk menguji aspek keamanan perangkat lunak dengan memeriksa struktur internalnya. 

Pengujian ini mencari potensi kerentanan atau celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini penting untuk memastikan bahwa perangkat lunak aman digunakan dan terlindungi dari ancaman eksternal.

Baca juga : Software Quality Assurance Adalah: Arti, Tujuan, dan Proses


Manfaat White Box Testing


Sumber: Canva

Warga bimbingan, Setelah memahami White Box Testing, mari kita bahas manfaat utamanya. Berikut 4 manfaat utama dari pengujian ini:


1. Deteksi Kesalahan pada Level Kode


White Box Testing memungkinkan penguji untuk mendeteksi kesalahan pada level kode yang lebih mendalam. 

Penguji dapat mengevaluasi setiap jalur logika dan fungsi dalam program untuk memastikan tidak ada kesalahan tersembunyi. Hal ini sangat efektif untuk menemukan bug yang mungkin terlewat dalam pengujian lainnya.


2. Memastikan Kinerja Sistem yang Optimal


Dengan menganalisis struktur kode, penguji dapat memastikan bahwa setiap bagian sistem berfungsi dengan baik. 

White Box Testing membantu menemukan bagian kode yang mungkin memperlambat kinerja atau tidak efisien. 

Pengujian ini memastikan perangkat lunak beroperasi dengan optimal, terutama pada sistem yang kompleks.


3. Meningkatkan Keamanan Perangkat Lunak


Pengujian mendalam terhadap kode memungkinkan untuk menemukan celah keamanan yang mungkin tidak terlihat dalam pengujian fungsional. 

White Box Testing dapat mengidentifikasi potensi kerentanannya dan mencegah eksploitasi sebelum perangkat lunak dirilis. Ini penting untuk memastikan bahwa perangkat lunak tahan terhadap ancaman eksternal.


4. Memvalidasi Integrasi Antara Komponen


White Box Testing juga berguna untuk menguji integrasi antara berbagai komponen dalam sistem perangkat lunak. 

Penguji bisa memastikan bahwa semua modul bekerja dengan baik dan terhubung dengan benar satu sama lain. Hal ini sangat membantu untuk memastikan stabilitas dan ketersediaan sistem secara keseluruhan.

Baca juga : Software Testing Automation: Manfaat, Cara Kerja, & Tools


Proses White Box Testing


Sumber: Canva

Proses White Box Testing dimulai dengan penguji yang mengakses kode sumber aplikasi untuk menganalisis dan memeriksa struktur internalnya. Penguji akan mengidentifikasi berbagai bagian kode yang perlu diuji, seperti fungsi, jalur logika, dan interaksi antara modul. 

Selanjutnya, penguji membuat skenario pengujian yang mencakup berbagai kondisi untuk memastikan setiap bagian kode berfungsi dengan baik dan sesuai harapan.

Setelah skenario pengujian disiapkan, penguji akan menjalankan tes untuk memeriksa fungsionalitas dan kinerja setiap komponen perangkat lunak. Hasil pengujian kemudian dianalisis untuk menemukan kesalahan atau potensi masalah dalam kode. 

Proses ini bersifat iteratif, di mana pengujian dilakukan berulang kali setelah perbaikan atau pembaruan kode untuk memastikan kualitas perangkat lunak yang optimal.

Baca juga : Apa Itu QA Tester? Jenis, Skill, dan Cara Memulai Karier


Contoh Penggunaan White Box Testing


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, setelah tahu cara kerja White Box Testing, mari kita lihat bagaimana penerapannya di dunia nyata. Berikut 4 contoh penggunaan White Box Testing:


1. Pengujian Aplikasi Web


Dalam pengembangan aplikasi web, White Box Testing digunakan untuk menguji struktur kode dan fungsionalitas di balik halaman web. 

Penguji memeriksa jalur logika dan interaksi antara modul untuk memastikan aplikasi berjalan lancar. Tes ini membantu mengidentifikasi kesalahan yang mungkin tidak terdeteksi dalam pengujian fungsional biasa.


2. Pengujian Sistem Keamanan


White Box Testing digunakan untuk menguji sistem keamanan perangkat lunak dengan memeriksa struktur internalnya. 

Penguji mencari potensi kerentanan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas atau pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini sangat penting untuk memastikan perangkat lunak aman dan terlindungi dari ancaman eksternal.


3. Pengujian Perangkat Lunak Mobile


Untuk aplikasi mobile, White Box Testing digunakan untuk memeriksa setiap bagian kode dan bagaimana aplikasi berinteraksi dengan perangkat keras. 

Tes ini memastikan bahwa semua fungsi bekerja dengan baik dan aplikasi tidak mengalami crash atau error. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan kinerja aplikasi.


4. Pengujian Perangkat Lunak Bisnis


Dalam perangkat lunak bisnis, White Box Testing digunakan untuk menguji integrasi antar modul dan memastikan bahwa data berjalan lancar di antara berbagai komponen. 

Penguji mengevaluasi kinerja aplikasi dengan memeriksa setiap proses dan interaksi. Ini membantu perusahaan untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan efektif dan tanpa gangguan.

Baca juga : Sertifikat QA: Jenis, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya


Ingin Menjadi Ahli Quality Assurance dan Master White Box Testing?


Setelah mempelajari apa itu White Box Testing, jenis-jenisnya, dan manfaatnya, sekarang saatnya kamu mendalami lebih dalam tentang Quality Assurance

Yuk, ikuti Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman mengenai berbagai teknik pengujian perangkat lunak, termasuk White Box Testing.

Dengan kurikulum aplikatif dan praktis, kamu akan menguasai berbagai metode pengujian untuk memastikan perangkat lunak bebas bug dan berfungsi dengan optimal. 

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 95%, peluang karier di dunia QA semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi ahli Quality Assurance profesional! #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. What is White Box Testing? (Example, Types, & Techniques) [Buka]
  2. White box Testing – Software Engineering [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!