dibimbing.id - Test Scenario vs Test Case: Arti, Fungsi, dan Perbedaannya

Test Scenario vs Test Case: Arti, Fungsi, dan Perbedaannya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

16 May 2025

182

Image Banner

Test Scenario vs Test Case adalah dua hal yang sering muncul saat kita bicara soal testing software, Warga Bimbingan. MinDi bakal jelasin perbedaan dan fungsi keduanya dengan bahasa yang santai tapi tetap jelas.

Memahami kedua konsep ini penting supaya proses testing kamu lebih terstruktur dan efektif. 

Yuk, kita gali lebih dalam supaya kamu makin paham kapan harus pakai test scenario dan kapan pakai test case!

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025


Apa Itu Test Case?


Test case adalah dokumen yang berisi langkah-langkah detail untuk menguji fitur atau fungsi dalam perangkat lunak agar berjalan sesuai spesifikasi dan bebas bug. 

Biasanya, test case mencakup kondisi awal, input, prosedur pengujian, dan hasil yang diharapkan untuk memastikan pengujian berjalan konsisten dan terukur. 

Dengan test case, tim penguji bisa menemukan masalah secara sistematis dan mengurangi risiko terlewatnya bug penting. 

Selain itu, test case memudahkan koordinasi tim dan memastikan semua fitur utama sudah diuji sebelum software dirilis.


Jenis-jenis Test Case


Sumber: Canva

Supaya makin paham soal test scenario vs test case, Warga Bimbingan, kita kenalan dulu sama beberapa jenis test case yang sering dipakai. Simak penjelasannya, ya!

  1. Functional Test Case : Test case yang dibuat untuk memastikan setiap fitur dan fungsi aplikasi berjalan sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang sudah ditentukan.
  2. Regression Test Case : Digunakan untuk mengecek apakah perubahan atau pembaruan pada aplikasi tidak menyebabkan gangguan atau kerusakan pada fitur yang sebelumnya sudah berjalan baik.
  3. Usability Test Case : Fokus pada pengujian kenyamanan dan kemudahan penggunaan aplikasi dari sudut pandang pengguna agar pengalaman mereka tetap menyenangkan dan lancar.
  4. Performance Test Case : Bertujuan menguji bagaimana aplikasi bekerja saat mendapatkan beban berat atau digunakan oleh banyak pengguna secara bersamaan agar tetap responsif dan stabil.
  5. Security Test Case : Digunakan untuk memastikan aplikasi memiliki perlindungan yang cukup terhadap ancaman keamanan seperti peretasan, pencurian data, atau akses tidak sah.

Baca juga : Software Quality Assurance Adalah: Arti, Tujuan, dan Proses


Kenapa Test Case Itu Penting?


Warga Bimbingan! MinDi mau cerita kenapa test case itu jadi hal yang nggak boleh dilewatkan saat testing software. Yuk, kita lihat tiga alasan pentingnya berikut ini!


1. Menjaga Kualitas Aplikasi


Test case membantu memastikan setiap fitur dalam aplikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan bebas dari kesalahan. 

Dengan test case, pengujian bisa dilakukan secara terstruktur dan konsisten, sehingga tidak ada bagian yang terlewat. Ini sangat penting agar aplikasi yang dirilis ke pengguna sudah dalam kondisi terbaik.


2. Mempercepat dan Mempermudah Proses Testing


Dengan adanya test case yang jelas, tim penguji tidak perlu menebak-nebak langkah yang harus dilakukan. 

Test case memberikan panduan lengkap yang bisa diikuti, sehingga proses testing menjadi lebih cepat dan efisien. Hal ini juga mengurangi risiko kesalahan saat pengujian.


3. Meningkatkan Koordinasi dan Dokumentasi


Test case berfungsi sebagai catatan yang bisa dipakai ulang untuk pengujian berikutnya atau ketika ada perubahan dalam aplikasi. 

Dengan dokumentasi yang baik, seluruh tim bisa memahami apa yang sudah diuji dan hasilnya seperti apa. Ini membantu komunikasi antar tim jadi lebih lancar dan pekerjaan jadi lebih terorganisir.


Apa Itu Test Scenario?


Test scenario adalah gambaran umum tentang situasi atau kondisi yang perlu diuji dalam sebuah aplikasi untuk memastikan semua fungsi utama berjalan dengan baik sesuai kebutuhan pengguna. 

Test scenario tidak terlalu fokus pada langkah-langkah detail, melainkan lebih ke “apa” yang harus diuji, sehingga membantu mengarahkan proses pengujian secara menyeluruh dan efisien. 

Biasanya, test scenario dibuat berdasarkan dokumen seperti kebutuhan pengguna, spesifikasi produk, atau skenario penggunaan nyata agar pengujian bisa mencakup semua aspek penting. 

Dengan test scenario, tim penguji bisa memastikan cakupan pengujian yang luas dan memudahkan komunikasi antar anggota tim selama proses testing berlangsung.

Baca juga : Software Testing Automation: Manfaat, Cara Kerja, & Tools


Kenapa Test Scenario Itu Penting?


Sumber: Canva

Selain test case, test scenario juga punya peran penting dalam proses testing. Yuk, MinDi jelasin tiga alasan kenapa test scenario itu nggak boleh dilewatkan:


1. Menentukan Cakupan Pengujian secara Luas


Test scenario membantu memastikan semua fungsi dan alur kerja utama dalam aplikasi sudah tercakup dalam pengujian. 

Dengan test scenario, tim bisa melihat gambaran besar tentang apa saja yang perlu diuji tanpa terjebak pada detail langkah kecil. Ini penting supaya tidak ada area penting yang terlewat saat testing.


2. Memudahkan Perencanaan dan Prioritas Testing


Dengan adanya test scenario, tim bisa mengatur urutan dan fokus pengujian berdasarkan risiko dan prioritas fitur. 

Hal ini membuat proses testing jadi lebih efisien karena sumber daya dialokasikan ke bagian yang paling penting dulu. Jadi, waktu dan tenaga bisa dipakai secara optimal.


3. Meningkatkan Komunikasi Antar Tim


Test scenario menjadi bahasa bersama yang mudah dipahami oleh semua anggota tim, termasuk pengembang dan pemangku kepentingan lain. 

Ini membantu semua pihak punya gambaran yang sama tentang apa yang diuji dan tujuan testing. Dengan begitu, kolaborasi dan koordinasi tim jadi lebih lancar.


Contoh Test Scenario


Warga Bimbingan, yuk kita lihat beberapa test scenario umum yang sering jadi dasar buat bikin test case. Dengan memahami ini, kamu bisa lebih mudah menyusun pengujian yang efektif dan lengkap.

  1. Test Scenario 1: Menguji fungsi login
  2. Test Scenario 2: Menguji fitur lupa password
  3. Test Scenario 3: Membuat akun baru
  4. Test Scenario 4: Memeriksa fungsi pembayaran

Baca juga : Sertifikat QA: Jenis, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya


Perbedaan Test Scenario vs Test Case


Sumber: Canva

Warga Bimbingan! MinDi bakal jelasin perbedaan test scenario vs test case dengan penjelasan yang lengkap dan mudah dipahami. Yuk, simak di bawah ini:


1. Fokus Pengujian


Test case itu fokus pada “cara” menjalankan pengujian, jadi berisi langkah-langkah detail yang harus diikuti oleh tester. 

Sedangkan test scenario lebih ke “apa” yang harus diuji secara umum tanpa masuk ke rincian. Jadi, test case itu seperti petunjuk teknis, sementara test scenario adalah gambaran besar tujuan pengujian.


2. Cakupan Pengujian


Test scenario mencakup pengujian end-to-end yang menguji seluruh alur atau fungsi utama dalam aplikasi. 

Sementara test case hanya menguji bagian spesifik atau fitur tertentu secara mendetail. Dengan kata lain, test scenario melihat keseluruhan, test case fokus pada detail bagian kecil.


3. Asal dan Sumber


Test case biasanya dibuat berdasarkan test scenario yang sudah disusun sebelumnya agar pengujian lebih terstruktur dan jelas. 

Sedangkan test scenario diambil dari dokumen seperti user stories, requirement, atau spesifikasi produk. Jadi, test scenario jadi landasan utama sebelum membuat test case.


4. Tingkat Detail


Test scenario bersifat high-level dan tidak menjelaskan langkah rinci dalam pengujian. Sebaliknya, test case sangat detail dengan instruksi langkah demi langkah agar tester bisa mengikuti dengan tepat. 

Maka dari itu, test scenario membantu menentukan ruang lingkup, sedangkan test case memastikan pengujian dilakukan secara akurat.


5. Hasil dan Manfaat


Test case membuat proses testing jadi terstruktur, terukur, dan mudah diulang kapan saja. Test scenario memberikan gambaran besar area yang perlu diuji supaya tidak ada bagian penting yang terlewat. Kombinasi keduanya bikin pengujian jadi lengkap dan efektif.

Baca juga : Apa Itu QA Tester? Jenis, Skill, dan Cara Memulai Karier


Ingin Jadi Ahli Quality Assurance Profesional?


Setelah memahami perbedaan Test Scenario vs Test Case, sekarang saatnya kamu tingkatkan kemampuan testing kamu secara praktis dan mendalam!

Yuk, ikuti Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum yang aplikatif dan praktis, supaya kamu siap menghadapi dunia QA profesional.

Dengan dukungan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni hingga 95%, peluang kariermu di dunia Quality Assurance makin terbuka luas!

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang di sini dan daftar di dibimbing.id untuk mulai perjalananmu menjadi Quality Assurance expert bersama MinDi! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. Test Case vs. Test Scenario: What's the Difference? [Buka]
  2. How To Create Test Scenarios? Test Case vs. Test Scenario [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!