dibimbing.id - 5 Tahap Pembentukan Kelompok Sosial Menurut Tuckman

5 Tahap Pembentukan Kelompok Sosial Menurut Tuckman

Farijihan Putri

10 December 2024

791

Image Banner

Warga Bimbingan pernah ikut dalam sebuah kelompok dan merasa semuanya berkembang secara bertahap, mulai dari kenalan hingga akhirnya menjadi kompak? Nah, konsep itu dijelaskan dalam tahap pembentukan kelompok sosial menurut teori Tuckman. 

Teori ini menggambarkan proses pembentukan kelompok dalam lima tahap: Forming, Storming, Norming, Performing, dan Adjourning. Yuk, bahas lebih dalam bareng MinDi biar kamu makin paham dinamika kelompok dan bisa memanfaatkannya di berbagai situasi!


Apa itu Kelompok Sosial?


Sumber: Freepik

Kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi, memiliki tujuan bersama, dan merasa terhubung satu sama lain.

Dalam kelompok sosial, anggotanya berbagi nilai, norma, atau kepentingan yang membuat mereka merasa sebagai bagian dari satu kesatuan. 

Misalnya, teman-teman sekolah yang sering belajar bareng atau tim olahraga yang berlatih bersama setiap minggu. Kelompok sosial nggak harus besar yang penting ada interaksi dan rasa kebersamaan di dalamnya.

Jadi, apakah kamu sedang menjadi bagian dari kelompok sosial tertentu, Warga Bimbingan?

Baca Juga: 11 Contoh Konflik di Tempat Kerja serta Cara Mengatasinya


5 Tahap Pembentukan Kelompok Sosial


Sumber: Freepik

Menurut Tuckman, kelompok sosial terbentuk melalui lima tahap yang membantu anggotanya memahami peran dan membangun kerjasama.

Kelompok proyek kampus adalah contoh nyata bagaimana sebuah kelompok sosial berkembang dari awal sampai akhir. Yuk, kita bahas satu per satu tahapnya dengan contoh biar lebih jelas!


1. Tahap Pembentukan (Forming)


Pada tahap pembentukan kelompok sosial, anggota proyek mulai mengenal satu sama lain. Semua saling memperkenalkan diri, membicarakan latar belakang, dan mencari tahu tujuan kelompok.

Misalnya, saat kamu dan teman-teman baru saja dibagi kelompok oleh dosen untuk tugas besar, semua mencoba mencari tahu siapa yang punya kemampuan tertentu, seperti desain, riset, atau presentasi. Suasana masih penuh basa-basi, dan belum ada diskusi serius soal pembagian tugas.

Pemimpin kelompok, jika sudah ditentukan, biasanya mulai mengarahkan tujuan proyek agar semua punya gambaran yang jelas. Meskipun canggung, tahap ini penting untuk membangun pondasi kelompok.


2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)


Setelah beberapa pertemuan, perbedaan pendapat mulai muncul. Ada anggota yang ingin bekerja cepat, sementara yang lain merasa perlu diskusi lebih panjang. 

Misalnya, ketika menentukan tema proyek, sebagian ingin membuat presentasi interaktif, tapi ada yang menganggap metode klasik lebih aman.

Konflik kecil seperti siapa yang memegang peran apa atau bagaimana membagi waktu kerja sering terjadi di tahap ini.

Meskipun bikin frustasi, konflik sebenarnya membantu setiap anggota lebih memahami kepribadian dan gaya kerja satu sama lain. Kalau kelompok berhasil melewati tahap ini, biasanya suasana akan menjadi lebih solid.


3. Tahap Normalisasi (Norming)


Pada tahap normalisasi, kelompok mulai menemukan ritme kerja yang sesuai. Semua anggota sudah tahu peran masing-masing, seperti siapa yang mengurus riset, siapa yang membuat slide, dan siapa yang menjadi presenter. 

Misalnya, kamu mungkin ditugaskan untuk mencari data pendukung, sementara teman lain fokus pada desain visual. Di tahap pembentukan kelompok sosial ini, komunikasi menjadi lebih lancar, karena semua sudah saling percaya dan mengerti kebutuhan kelompok. 

Pemimpin kelompok tetap mengarahkan, tapi anggota lainnya juga aktif berkontribusi tanpa menunggu instruksi. Saat suasana kerja mulai harmonis, proyek mulai terasa lebih mudah dijalankan.


4. Tahap Berkinerja (Performing)


Tahap ini adalah puncak produktivitas kelompok nih Warga Bimbingan. Semua anggota bekerja dengan fokus dan saling mendukung untuk mencapai tujuan proyek. 

Misalnya, saat deadline tugas sudah dekat, kamu dan teman-teman berhasil menyelesaikan slide presentasi dan latihan dengan efisien tanpa perlu banyak diskusi tambahan. Hubungan antaranggota juga semakin solid, karena semua sudah tahu apa yang harus dilakukan. 

Pada tahap ini, hasil kerja keras mulai terlihat, seperti presentasi yang siap dan data yang sudah lengkap. Kepuasan mulai terasa karena kelompok benar-benar berfungsi seperti tim yang profesional.


5. Tahap Pembubaran (Adjourning)


Setelah proyek selesai dan presentasi berjalan lancar, kelompok pun mencapai tahap pembentukan kelompok sosial yang terakhir yaitu pembubaran. 

Semua anggota merasa lega karena tugas selesai, tapi juga ada rasa sedih karena kebersamaan harus berakhir. 

Misalnya, setelah proyek tugas besar dipresentasikan di depan kelas dan mendapat nilai A, kamu dan kelompokmu berterima kasih satu sama lain dan kembali fokus ke kegiatan masing-masing. 

Beberapa anggota mungkin tetap menjalin hubungan, tapi kelompok secara formal sudah tidak aktif lagi. 

Tahap ini juga menjadi waktu untuk refleksi, seperti membahas apa yang berjalan baik dan apa yang bisa diperbaiki untuk kerja tim berikutnya.

Baca Juga: Cara Kerja di Singapura, Gaji, & Pekerjaan Paling Dicari


Sudah Memahami Tahap Pembentukan Kelompok Sosial?


Setelah memahami lima tahap pembentukan kelompok sosial menurut Tuckman, kamu pasti sudah lebih paham bagaimana dinamika kelompok berkembang. 

Apakah kelompok proyekmu lagi di tahap "Storming" dan penuh konflik, atau sudah masuk "Performing" dengan kerja yang solid? Ingat, setiap tahap punya tantangan dan pelajaran yang bisa bikin kamu lebih jago dalam berkolaborasi. 

Nah, kalau kamu ingin mengasah keterampilan ini lebih jauh, ada kabar baik nih, Warga Bimbingan! Bergabunglah dengan Program Bootcamp dibimbing.id, tempat kamu bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman!

Pilih bidang yang sesuai dengan minatmu, mulai dari data, career development, digital marketing, hingga English class dengan silabus terlengkap. 

Nggak cuma teori, kamu juga akan praktek nyata untuk bikin portfolio, gratis mengulang kelas, dan bergabung dengan 3400+ career shifter yang sudah merasa terbantu. Dengan dukungan 700+ hiring partner, peluang kerja juga lebih terbuka lebar.

Punya pertanyaan soal program atau peluang karier? Jangan ragu konsultasi gratis di sini! bimbing.id siap #BimbingSampeJadi.


Referensi

  1. Stages of Bruce Tuckman's Theory [Buka]

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!