dibimbing.id - Sales Plan: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, & Contohnya

Sales Plan: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, & Contohnya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

04 April 2024

•

653

Image Banner

Memiliki rencana penjualan yang solid adalah kunci dari kesuksesan sebuah bisnis. Oleh sebab itu, sales plan adalah dokumen wajib yang perlu disiapkan untuk mencapai hal tersebut.


Dengan sales plan, kamu bisa memiliki perancangan penjualan yang lebih efektif untuk diimplementasikan. Tertarik untuk mempelajarinya? Baca artikel ini sampai habis ya!



Apa Itu Sales Plan?




Sales plan adalah dokumen strategis yang dirancang untuk menetapkan tujuan penjualan suatu bisnis. Dokumen ini digunakan untuk merinci rencana tindakan guna mencapai tujuan tersebut. 


Lebih lanjut, sales plan adalah bagian penting dari strategi penjualan dan pemasaran keseluruhan sebuah perusahaan. Melalui sales plan, perusahaan dapat fokus pada target pasar tertentu.


Selain itu, perusahaan juga bisa mengalokasikan sumber daya sesuai keperluan. Dengan sales plan, tim penjualan bisa lebih mengerti langkah-langkah untuk memenuhi atau melampaui target penjualan yang telah ditetapkan.


Secara keseluruhan, sales plan berfungsi untuk mengejar angka penjualan dan mengoptimalkan proses dan sumber daya yang digunakan. 


Dengan sales plan yang efektif, perusahaan dapat lebih mudah menavigasi pasar yang kompetitif. Mereka juga bisa merespon perubahan kondisi pasar lebih cepat untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.



Apa Saja Manfaat Sales Plan?


Sales plan menawarkan berbagai manfaat penting bagi sebuah perusahaan. Mulai dari membantu dalam mencapai target penjualan hingga memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Beberapa manfaat utama dari memiliki sales plan adalah:


  • Meningkatkan Fokus dan Arah: Memberikan arah yang jelas untuk tim penjualan.

  • Pengalokasian Sumber Daya yang Efisien: Memastikan sumber daya dialokasikan secara efektif untuk mencapai target penjualan.

  • Identifikasi Peluang dan Ancaman: Membantu mengidentifikasi peluang pasar baru dan ancaman kompetitif.

  • Peningkatan Koordinasi: Memperbaiki koordinasi antar tim dalam perusahaan.

  • Pengukuran Kinerja: Memungkinkan evaluasi kinerja penjualan secara objektif.

  • Penetapan Prioritas: Membantu menetapkan prioritas tugas dan alokasi waktu.

  • Peningkatan Motivasi: Memberikan insentif dan motivasi kepada tim penjualan melalui target yang jelas.

  • Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Memberikan dasar untuk pengambilan keputusan strategis.

  • Adaptasi dengan Perubahan Pasar: Memudahkan penyesuaian strategi dengan cepat untuk merespon dinamika pasar.

  • Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis: Mendorong inovasi dan strategi untuk pertumbuhan berkelanjutan.


Baca Juga: Mau Promosi Produk? Ikuti Cara Efektif Pemasaran Media Sosial





Komponen Utama Sales Plan


Dalam dokumen sales plan, ada beberapa elemen yang perlu dicantumkan. Berikut adalah komponen utama sales plan:


  • Tujuan Penjualan: Mendefinisikan secara spesifik apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Contohnya adalah peningkatan pendapatan, jumlah unit yang terjual, atau ekspansi pangsa pasar.

  • Strategi Penjualan: Strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, untuk menarik pelanggan baru, meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah ada, atau memasuki pasar baru.

  • Target Pasar: Identifikasi dan analisis pasar atau segmen pelanggan yang akan ditargetkan. Ini termasuk kebutuhan, preferensi, dan perilaku pembelian mereka.

  • Taktik dan Inisiatif: Langkah-langkah praktis dan aktivitas penjualan yang akan dilakukan untuk menerapkan strategi tersebut. Ini termasuk kampanye pemasaran, promosi, dan program loyalitas.

  • Anggaran: Perincian anggaran yang dialokasikan untuk mencapai tujuan penjualan. Ini termasuk biaya untuk pemasaran, sumber daya manusia, teknologi, dan lainnya.

  • Indikator Kinerja Utama (KPI): Metrik yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan rencana. Ini memastikan bahwa tim penjualan berada di jalur yang benar untuk mencapai tujuannya.



Cara Membuat Sales Plan dengan Efektif


Membuat sales plan yang efektif memerlukan pemikiran strategis, analisis pasar mendalam, dan pemahaman yang kuat tentang sumber daya internal perusahaan. Berikut adalah langkah-langkah utama untuk membuat sales plan:


1. Tetapkan Tujuan Penjualan yang Jelas


Langkah pertama adalah menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Ini bisa berupa target pendapatan, jumlah unit yang dijual, atau pangsa pasar yang ingin dicapai.



2. Analisis Pasar Bisnismu


Berikutnya adalah menganalisis pasar. Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Analsis SWOT berguna untuk memahami posisi pasar, mengidentifikasi peluang baru, dan mengakui ancaman.



3. Identifikasi Target Pasar


Selanjutnya adalah menentukan siapa target pelangganmu. Ini termasuk segmen pasar yang ingin difokuskan, serta kebutuhan dan perilaku pembelian mereka.



4. Rumuskan Strategi Penjualan Selanjutnya, kembangkan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penjualan. Ini termasuk pendekatan untuk menarik pelanggan baru, mempertahankan konsumen saat ini, dan menambah nilai guna tingkatkan ukuran rata-rata transaksi.



5. Tetapkan Rencana Aksi


Buat rencana aksi terperinci yang mencakup langkah-langkah yang harus diambil, penanggung jawab, dan jadwal pelaksanaannya. Ini termasuk kampanye pemasaran, inisiatif penjualan, dan kegiatan promosi.



6. Alokasikan Anggaran


Langkah berikutnya adalah mengalokasikan anggaran. Tentukan anggaran yang diperlukan untuk menerapkan rencana penjualan. Ini termasuk biaya untuk pemasaran, sumber daya manusia, dan teknologi.



7. Tentukan Indikator Kinerja Utama (KPI)


Langkah selanjutnya adalah menetapkan KPI untuk mengukur keberhasilan rencananya. Contohnya adalah tingkat konversi penjualan, nilai rata-rata per transaksi, dan tingkat kepuasan pelanggan.



8. Evaluasi dan Penyesuaian


Secara berkala evaluasi kinerja terhadap KPI dan tujuan yang ditetapkan. Bersiaplah untuk membuat penyesuaian pada rencana bisnismu berdasarkan umpan balik dan kondisi pasar yang berubah.


Baca Juga: 15 Fungsi Strategi Pemasaran yang Perlu Anak Marketing Tahu



Contoh Sales Plan


Untuk membantu kamu memahami ini lebih dalam, MinDi telah siapkan contoh sederhana dari sebuah sales plan untuk perusahaan yang jual produk kesehatan secara online. Berikut contohnya:


1. Tujuan Penjualan


Elemen pertama yang harus ada adalah tujuan penjualan. Berikut contoh tujuan penjualan untuk perusahaan produk kesehatan.


  • Meningkatkan penjualan secara online sebesar 20% dalam 12 bulan.

  • Mencapai 10,000 pelanggan baru dalam periode yang sama.



2. Analisis Pasar


Berikutnya adalah analisis pasar dengan metode SWOT. Berikut uraiannya:


  • Strengths: Kualitas produk tinggi, ulasan pelanggan positif, dan sistem logistik yang efisien.

  • Weaknesses: Kesadaran merek yang rendah dan terbatasnya variasi produk.

  • Opportunities: Tren gaya hidup sehat yang meningkat serta peningkatan penggunaan e-commerce.

  • Threats: Persaingan ketat dan perubahan regulasi produk kesehatan.



3. Target Pasar


Elemen selanjutnya adalah target pasar. Misalnya, fokus pada konsumen berusia 25-45 tahun yang aktif secara fisik dan memiliki kesadaran tinggi terhadap kesehatan dan kesejahteraan.



4. Strategi Penjualan


Kemudian, strategi penjualan untuk perusahaan dengan produk kesehatan. Berikut strateginya:

  • Penarikan Pelanggan Baru: Kampanye pemasaran digital melalui media sosial dan SEO untuk meningkatkan kesadaran merek.

  • Pertahankan Pelanggan: Program loyalitas dengan insentif untuk pembelian ulang dan referensi.

  • Penambahan Nilai: Pengembangan produk baru berdasarkan umpan balik pelanggan dan tren pasar.



5. Rencana Aksi


Elemen berikutnya adalah rencana aksi. Beberapa rencana aksi yang bisa dimasukkan ke dalam sales plan perusahaan produk kesehatan antara lain:


  • Q1: Luncurkan kampanye pemasaran digital baru dan mulai program loyalitas.

  • Q2: Analisis data penjualan dan umpan balik pelanggan untuk ide produk baru.

  • Q3: Luncurkan dua produk baru dan meningkatkan kegiatan promosi.

  • Q4: Evaluasi strategi penjualan tahunan dan buat penyesuaian untuk tahun berikutnya.



6. Anggaran


Selanjutnya adalah anggaran. Berikut adalah contoh anggaran yang bisa dicantumkan dalam sales plan perusahaan produk kesehatan:

  • Total anggaran tahunan: $100,000

  • Pemasaran digital: $40,000

  • Pengembangan produk: $30,000

  • Program loyalitas: $20,000

  • Analisis dan riset pasar: $10,000



7. Indikator Kinerja Utama (KPI)


Lalu, ada KPI atau Indikator Kinerja Utama. Berikut adalah beberapa KPI yang bisa dicantumkan:

  • Pertumbuhan penjualan bulanan dan tahunan.

  • Jumlah pelanggan baru per bulan.

  • Tingkat retensi pelanggan.

  • ROI dari kampanye pemasaran.



8. Evaluasi dan Penyesuaian


Elemen terakhir yang bisa dicantumkan dalam sales plan adalah evaluasi dan penyesuaian. Berikut uraiannya:

  • Evaluasi kinerja setiap kuartal terhadap KPI.

  • Penyesuaian strategi berdasarkan analisis data penjualan, tren pasar, dan umpan balik pelanggan.




Itulah pembahasan lengkap mengenai sales plan. Seperti yang dijelaskan di atas, sales plan adalah komponen penting untuk kamu yang mau meningkatkan penjualanmu.


Selain menyiapkan sales plan, kamu tentunya juga harus membuat strategi pemasaran yang efektif. Jika bisnismu menggunakan platform online, kamu mungkin harus siapkan strategi pemasaran digital.


Untuk mempelajari berbagai strategi pemasaran digital, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id. Kamu bisa belajar berbagai metode pemasaran digital di sini. 


Selain itu, pembelajarannya dirancang dengan kurikulum beginner-friendly. Jadi, ini cocok banget buat para pemula atau career-switcher.


Tunggu apa lagi? Yuk, segera daftar dan tingkatkan bisnismu dengan belajar digital marketing di Dibimbing.id!




Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!