dibimbing.id - Reinforcement Learning: Definisi, Fungsi, Komponen, & Jenis

Reinforcement Learning: Definisi, Fungsi, Komponen, & Jenis

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

19 April 2024

1696

Image Banner

Di era artificial intelligence, reinforcement learning bakal ngebantu banget pekerjaan kamu. Tapi, apa itu

reinforcement learning? Dan bagaimanakah ia bekerja?

Pengolahan data, apalagi big data, merupakan suatu tugas yang rumit dan memakan banyak waktu. Oleh karena itu, penggunaan machine learning dalam operasi pengelolaan data menjadi salah satu trik yang efektif.

Begitu pula dalam penggunaan reinforcement learning dalam data science. Di artikel ini kita bakal bahas pengertian, manfaat, cara kerja, hingga contoh implementasi dari reinforcement learning ini. Baca sampai habis ya!


Apa itu Reinforcement Learning?

Reinforcement learning adalah salah satu jenis machine learning yang memungkinkan agen untuk belajar dari interaksi dengan lingkungannya menggunakan metode reward and punishment. Agar agen berhasil, ia harus mencoba berbagai tindakan dan menerima umpan balik berupa hadiah atau hukuman. Tujuan agen adalah untuk memaksimalkan hadiah tersebut dalam jangka panjang.


Perbedaan Reinforcement Learning dengan Deep & Machine Learning


Reinforcement learning (RL), deep learning (DL), dan machine learning (ML) adalah tiga konsep penting dalam bidang kecerdasan buatan.

Akan tetapi, masing-masing pendekatan ini memiliki pendekatan, tujuan, dan penerapan yang berbeda. Berikut ini adalah perbedaan utama antara ketiganya:


1. Machine Learning (ML)

Machine learning adalah cabang dari kecerdasan buatan yang fokus pada pengembangan algoritma. Fokus tersebut memungkinkan mesin untuk belajar dan membuat prediksi atau keputusan berdasarkan data. 

ML meliputi berbagai teknik yang mencakup supervised learning, unsupervised learning, dan semi-supervised learning.


Baca Juga: Memahami 7 Perbedaan Machine Learning vs Deep Learning


2. Deep Learning (DL)

Deep learning adalah subkategori dari machine learning. Deep learning menggunakan arsitektur jaringan saraf tiruan yang kompleks, yang disebut deep neural networks

DL sangat efektif dalam mengidentifikasi pola dari data berdimensi besar dan kompleks. Hal ini telah memungkinkan kemajuan signifikan dalam bidang seperti pengenalan suara, penglihatan komputer, dan pemrosesan bahasa alami.


3. Reinforcement Learning (RL)

Reinforcement learning berbeda dari kedua jenis pembelajaran di atas karena fokusnya bukan pada prediksi label dari input yang diberikan. Akan tetapi, RL fokus pada mengoptimalkan urutan keputusan. 

Dalam RL, agen belajar untuk mengambil tindakan dalam suatu lingkungan sedemikian rupa untuk memaksimalkan jumlah penghargaan kumulatif.


Fungsi dan Kelebihan Reinforcement Learning


Reinforcement learning punya beberapa fungsi khusus yang menjadikannya memiliki beberapa kelebihan dibandingkan teknik machine learning lain. Berikut adalah beberapa contohnya.

  • Goal-oriented: Reinforcement learning punya fokus untuk melatih model AI utnuk mempelajari tindakan dan tujuannya, dibandingkan tugas-tugas input-output biasa. Hal ini bermanfaat untuk mengerjakan masalah-masalah yang cukup kompleks.

  • Tidak membutuhkan dataset dengan label yang banyak: Dibandingkan teknik machine learning lain, reinforcement learning tidak membutuhkan dataset dengan label yang masif. Ini dapat membantu efisiensi waktu dan biaya.

  • Adaptabilitas tinggi: Algoritma yang digunakan reinforcement learning mudah beradaptasi sekalipun tidak diberikan pelatihan ulang.

  • Bisa digabung dengan teknik lain: Untuk mengatasi masalah-masalah yang lebih kompleks lagi, reinforcement learning juga dapat digabung dengan teknik-teknik machine learning lain.

  • Dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan: Reinforcement learning sudah terbukti dapat digunakan dalam berbagai domain.


Manfaat Reinforcement Learning



Selain punya kelebihan, reinforcement learning juga bisa ngasih kamu banyak manfaat, khususnya di bidang analisis data dan bisnis:

  • Menghemat biaya: Reinforcement learning dapat digunakan untuk mengotomasi tugas yang repetitif dan berulang-ulang. Agen pembelajaran dapat diprogram untuk melakukan tindakan berulang dengan efisiensi tinggi, sehingga mengurangi biaya operasional dan meminimalkan risiko. 

  • Menyelesaikan masalah yang kompleks: Dengan kemampuan agen untuk belajar dari interaksi dengan lingkungan, reinforcement learning dapat menemukan solusi optimal bahkan dalam situasi yang sangat kompleks

  • Membantu pembuatan kebijakan: Reinforcement learning dapat membantu dalam pembuatan kebijakan yang lebih baik di berbagai konteks, seperti kebijakan perusahaan, kebijakan dalam lingkungan, atau kebijakan ekonomi. Agen pembelajaran dapat diprogram untuk mengeksplorasi berbagai tindakan dan melihat implikasi jangka panjang dari keputusan tersebut.



Cara Kerja Reinforcement Learning

Cara Kerja Reinforcement Learning


Dalam reinforcement learning, developer membangun sebuah sistem yang memberikan reward jika agen memenuhi perilaku tertentu, dan punishment jika sebaliknya. Sederhananya, cara untuk menerapkan sistem ini adalah dengan memberikan nilai positif pada tindakan-tindakan yang diinginkan, dan negatif untuk tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Program diberlakukan terus menerus sehingga agen sudah terlatih untuk memberikan solusi yang optimal dalam suatu kasus, dan menghindari solusi-solusi yang memiliki risiko negatif.


Komponen Penting Reinforcement Learning


Dalam membangun reinforcement learning, ada beberapa komponen utama yang dibutuhkan. Berikut adalah komponen-komponen tersebut.

Kebijakan

Kebijakan (policy) dalam reinforcement learning adalah strategi yang digunakan oleh agen untuk memetakan suatu kondisi lingkungan menjadi tindakan yang harus diambil. Kebijakan ini menentukan bagaimana agen harus bertindak dalam setiap situasi tertentu. Kebijakan bisa berupa fungsi deterministik atau distribusi probabilitas yang memungkinkan eksplorasi dalam memilih tindakan.


Reward Signal

Reward signal adalah umpan balik positif ataupun negatif yang diberikan oleh lingkungan sebagai respons atas tindakan agen. Sinyal ini menunjukkan seberapa baik atau buruk hasil dari tindakan yang diambil oleh agen. Tujuan agen adalah untuk memaksimalkan total hadiah dalam jangka panjang dengan memilih tindakan yang benar dalam setiap kondisi.


Fungsi Nilai

Fungsi nilai (value function) dalam reinforcement learning digunakan untuk memperkirakan nilai keuntungan yang dapat diharapkan oleh agen dalam mengikuti kebijakan yang diberlakukan. Fungsi nilai ini dapat memberikan estimasi tentang seberapa baik performa agen.


Model Lingkungan

Model lingkungan adalah representasi yang dibuat tentang bagaimana lingkungan bereaksi terhadap tindakan agen. Model ini membantu agen dalam merencanakan tindakan masa depan dan memprediksi konsekuensi dari tindakan tertentu. Model lingkungan dapat digunakan untuk mensimulasikan hasil tindakan tanpa harus benar-benar berinteraksi dengan lingkungan fisik.



Ciri-Ciri dan Karakteristik Reinforcement Learning


Reinforcement learning punya beberapa ciri-ciri penting. Berikut adalah karakteristik tersebut.

  • Tidak ada supervisor: Dalam reinforcement learning, tidak ada “supervisor” yang memberikan label atau jawaban benar untuk setiap masukan seperti pada supervised learning.

  • Punya feedback yang delay: Artinya, reinforcement learning seringkali punya feedback yang tertunda karena reward diberikan hanya setelah serangkaian tindakan sudah dilakukan.

  • Sequential decision making: Reinforcement learning terlibat dalam pengambilan keputusan yang beruntun. Tindakan yang diambil oleh agen pada periode sebelumnya dapat mempengaruhi kondisi lingkungan pada periode selanjutnya.

  • Kebijakan stokastik: Beberapa reinforcement learning menggunakan kebijakan stokastik, yaitu agen membuat keputusan berdasarkan distribusi probabilitas, bukan keputusan tunggal.



Jenis-Jenis Reinforcement Learning



Umumnya, ada dua jenis reinforcement learning. Kedua jenis ini digunakan untuk membentuk perilaku agen. Berikut adalah kedua jenis tersebut.

  • Positive Reinforcement Learning: Positive Reinforcement didefinisikan sebagai kondisi yang terpantik ketika tindakan yang dinilai positif terjadi. Pendekatan ini akan meningkatkan frekuensi agar tindakan tersebut terjadi kembali. 

  • Negative Reinforcement Learning: Sebaliknya, pendekatan ini menghapus stimulus yang dinilai memantik tindakan buruk terjadi.


Algoritma Umum Reinforcement Learning



Dalam pengembangannya, reinforcement learning menerapkan beberapa algoritma sekaligus. Berikut adalah beberapa algoritma umum yang dipakai dalam reinforcement learning.


State-Action-Reward-State-Action (SARSA)

Algoritma SARSA diterapkan agar agen dapat mempelajari suatu kebijakan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Algoritma ini mempelajari nilai dari suatu kebijakan yang diambil oleh agen, apakah agen akan mendapatkan reward atau punishment jika melakukan suatu tindakan.


Q-Learning

Algoritma ini bertujuan untuk mempelajari fungsi nilai Q (Q-values) sebagai perkiraan nilai dari suatu tindakan, tanpa adanya kebijakan. Tanpa terikat pada kebijakan tertentu saat memilih tindakan, agen dapat bereksplorasi dan belajar secara lebih fleksibel.


Deep Q Network (DQN)

Algoritma DQN menggabungkan reinforcement learning tradisional dengan neural network . Neural network digunakan untuk membantu DQN mengenali pola dan struktur yang rumit dalam data lingkungan. Dengan mengenali lingkungannya, agen dapat membangun strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


Contoh Implementasi Reinforcement Learning


  • Optimasi penjadwalan dan logistik: Perusahaan logistik dan transportasi dapat menggunakan reinforcement learning untuk mengoptimalkan proses penjadwalan pengiriman, alokasi armada kendaraan, dan pemilihan rute. Agen dapat belajar dari interaksi dengan faktor-faktor lingkungan seperti cuaca, lalu lintas, dan permintaan pelanggan.

  • Pengoptimalan manufaktur dan produksi: Dalam industri manufaktur, reinforcement learning dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi dan pemeliharaan mesin. Agen dapat memantau kinerja mesin dan mengambil tindakan perawatan secara otomatis ketika mesin mendekati kegagalan atau mengalami masalah. Selain itu, reinforcement learning juga dapat mengotomasi pemeliharaan terjadwal, memprediksi tingkat produksi yang optimal, dan mengurangi waktu henti mesin.

  • Pengoptimalan strategi pemasaran dan penjualan: Reinforcement learning dapat digunakan untuk mengatur harga produk yang optimal dan mengoptimalkan strategi promosi dengan mempelajari bagaimana tanggapan atau perilaku konsumen terhadap strategi-strategi pemasaran terdahulu.


Tantangan dalam Penerapan Reinforcement Learning



Meskipun algoritma reinforcement learning telah berhasil menyelesaikan berbagai masalah, penggunaannya masih cukup menantang. Berikut adalah beberapa tantangan yang membuat penerapannya kompleks:

  • Keterbatasan dalam Pengumpulan Data: 

Agen RL memerlukan interaksi langsung dan berkelanjutan dengan lingkungan untuk menghasilkan data pelatihan. Proses ini tergantung pada dinamika lingkungan yang seringkali tidak memungkinkan pengumpulan data cepat atau efisien.

  • Kompleksitas dalam Mencapai Hasil Optimal: 

Keterlambatan dalam menerima penghargaan setelah tindakan mengakibatkan kesulitan dalam menilai efektivitas tindakan tersebut. 

Ini khususnya lebih kompleks dalam skenario dengan banyak tindakan berurutan, seperti dalam permainan strategis.

Pasalnya, menentukan tindakan mana yang benar-benar berkontribusi terhadap hasil akhir bagi RL bisa sangat menantang.

  • Masalah Interpretasi dan Kepercayaan: 

Setelah agen RL dilatih, ia beroperasi berdasarkan kebijakan yang dipelajari tanpa penjelasan yang jelas tentang alasan di balik setiap keputusan. Ini membuat sulit bagi pengamat manusia untuk memahami dan mempercayai keputusan agen.

Hal ini terutama dalam konteks di mana keputusan yang salah dapat memiliki konsekuensi serius.


FAQ Mengenai Reinforcement Learning



Berikut adalah beberapa pertanyaan umum terkait RL yang bisa menambah pengetahuanmu:


Bidang Apa Saja yang Membutuhkan RL?

Reinforcement learning (RL) diperlukan di banyak bidang yang melibatkan pengambilan keputusan otomatis dan optimasi perilaku berdasarkan umpan balik. 

Beberapa contohnya antara lain robotika, otomotif (khususnya kendaraan otonom), permainan strategis seperti catur dan Go, serta aplikasi dalam manajemen energi dan sistem keuangan.


Mengapa RL Penting?

Pentingnya RL terletak pada kemampuannya untuk memungkinkan adanya sistem dan mesin belajar. Hal ini dari interaksi mereka dengan lingkungan secara langsung dan membuat keputusan yang optimal tanpa intervensi manusia. 

Ini sangat berguna dalam aplikasi di mana pemodelan semua situasi potensial secara manual tidak praktis ataupun mungkin.


Bagaimana Cara Mempelajari RL?

Untuk mempelajari RL, kamu dapat memulai dengan mengerti dasar-dasar teori probabilitas, statistik, dan aljabar linier. Kemudian, kamu bisa lanjut belajar algoritma-algoritma RL seperti Q-learning dan policy gradients.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, reinforcement learning adalah sistem yang berdiri sebagai pendekatan unik berdasarkan cara interaksi dan pembelajaran dari umpan balik lingkungan. 

Sistem ini berbeda dari deep dan machine learning yang cenderung memprediksi atau membuat keputusan berdasarkan data.

Selain itu, reinforcement learning mampu membuat keputusan mandiri berdasarkan pengalaman langsung. Kemampuannya ini berperan penting dalam perkembangan AI.


Baca Juga: 9 Contoh Machine Learning Dalam Berbagai Bidang, Yuk Lihat



Belajar Data Science

Sobat MinDi sekarang sudah paham, kan, tentang manfaat dari reinforcement learning? Buat membangun dan mengimplementasikannya, dibutuhkan pemahaman terkait machine learning dan pengolahan data dalam data science.

Kalau kamu tertarik, kamu bisa mempelajarinya dengan ikutan Bootcamp Data Science dari Dibimbing.id!

Kamu bakal punya kesempatan buat mempelajari konsep dan tools data science, seperti SQL dan Python, bareng ahli-ahli data science!

Yuk, kuasai data science bareng Dibimbing.id!



Referensi

Reinforcement learning - Buka

What is Reinforcement Learning? - Buka

Deep Learning vs Reinforcement Learning: Key Differences and Use Cases - Buka

What Is Reinforcement Learning? (With FAQs and Examples) - Buka

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!