dibimbing.id - 25 Prompt Gemini AI untuk QA Engineer Terbaik 2025

25 Prompt Gemini AI untuk QA Engineer Terbaik 2025

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

23 September 2025

93

Image Banner

Kalau ngomongin prompt Gemini AI untuk QA Engineer, MinDi yakin Warga Bimbingan penasaran banget gimana cara pakainya buat kerjaan sehari-hari. Soalnya, AI ini bisa bantu nge-boost produktivitas dan bikin hasil testing lebih rapi.

Dengan prompt yang tepat, Warga Bimbingan bisa bikin test case, bug report, sampai otomatisasi testing jadi lebih gampang. Kerjaan pun jadi efisien tanpa harus ribet.

Makanya, MinDi udah siapin daftar 50 Prompt Gemini AI untuk QA Engineer Terbaik 2025. Yuk baca sampai akhir, biar Warga Bimbingan nggak ketinggalan insight pentingnya.

Baca juga: Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025


Apa Itu Prompt Gemini AI untuk QA Engineer?

Prompt Gemini AI untuk QA Engineer adalah instruksi teks yang dirancang khusus agar Gemini AI bisa membantu proses pengujian perangkat lunak dengan lebih cepat dan terarah. 

Dengan prompt ini, QA bisa meminta AI untuk membuat test case, menulis bug report, hingga menganalisis hasil pengujian secara otomatis. 

Tujuan utamanya adalah mengurangi pekerjaan manual yang repetitif sekaligus meningkatkan akurasi dalam menemukan masalah pada software. 

Jadi, QA Engineer bisa lebih fokus pada evaluasi kualitas secara menyeluruh sambil tetap mengandalkan AI untuk hal-hal teknis yang detail.

Baca juga: Panduan Lengkap Roadmap QA Engineer dari Nol Sampai Ahli


Cara Menulis Prompt Efektif untuk QA Engineer

Sumber: Canva

Prompt yang jelas dan terarah akan bikin hasil lebih sesuai kebutuhan, terutama dalam pekerjaan QA yang detail. Nah, berikut ini ada beberapa cara praktis yang bisa langsung dicoba.


1. Tulis Tujuan dengan Jelas

Kalimat pertama harus menggambarkan bahwa tujuan yang jelas akan membuat AI lebih mudah memahami apa yang diminta, misalnya ingin membuat test case atau bug report. 

Tanpa tujuan yang spesifik, hasilnya bisa melebar dan kurang relevan. Jadi, selalu sertakan apa yang benar-benar ingin dicapai.

Contoh Prompt:

“Tolong buatkan test case untuk fitur login aplikasi mobile yang mencakup skenario berhasil, gagal karena password salah, dan gagal karena akun tidak terdaftar.”


2. Sertakan Konteks yang Lengkap

Prompt akan jauh lebih efektif kalau Warga Bimbingan menambahkan detail pendukung, seperti deskripsi sistem, data input, atau kondisi khusus. 

Konteks yang kaya membantu Gemini AI memberikan jawaban yang lebih realistis dan sesuai kebutuhan QA. Semakin detail konteksnya, semakin baik hasil output yang diberikan.

Contoh Prompt:

“Saya QA Engineer yang sedang mengetes fitur checkout di aplikasi e-commerce. Buatkan daftar bug potensial jika pengguna menambahkan lebih dari 10 item ke keranjang belanja, lalu melakukan pembayaran dengan metode kartu kredit.”


3. Tentukan Format Output yang Diinginkan

Agar hasil lebih rapi dan langsung bisa dipakai, jangan lupa menentukan format output yang diinginkan, misalnya tabel, daftar poin, atau paragraf singkat. 

Dengan begitu, QA bisa langsung menggunakan hasil tanpa perlu banyak mengedit ulang. Ini akan sangat menghemat waktu, terutama saat mengelola banyak laporan.

Contoh Prompt:

“Buatkan laporan bug dalam format tabel dengan kolom: ID Bug, Deskripsi, Langkah Reproduksi, Hasil yang Diharapkan, Hasil Aktual. Gunakan contoh kasus pada fitur registrasi akun baru.”

Baca juga: 10 Contoh KPI Quality Assurance untuk Ukur Performa QA


Contoh Prompt Gemini AI untuk QA Engineer

Biar makin gampang, MinDi udah siapin 25 contoh prompt yang bisa langsung dipakai Warga Bimbingan. 

Tinggal pilih sesuai kebutuhan QA, mulai dari test case, bug report, sampai otomatisasi testing.


1. Membuat Test Case Login

Prompt ini membantu QA merancang test case login dengan skenario sukses dan gagal. Hasilnya jadi rapi dan bisa langsung diuji.

Contoh Prompt:

“Buatkan test case untuk fitur login dengan skenario berhasil, gagal password salah, dan gagal username tidak terdaftar.”


2. Membuat Test Case Registrasi

QA bisa minta Gemini AI menyusun test case pendaftaran akun baru. Dengan begitu, semua skenario error bisa diantisipasi lebih cepat.

Contoh Prompt:

“Tolong buatkan test case untuk fitur registrasi akun dengan validasi email, password minimal 8 karakter, dan nomor telepon wajib.”


3. Menulis Bug Report

Prompt ini mempermudah QA membuat bug report yang lebih terstruktur. Jadi laporan bug lebih mudah dipahami developer.

Contoh Prompt:

“Tolong buatkan bug report untuk kasus tombol “Submit” tidak berfungsi pada halaman checkout, sertakan langkah reproduksi dan hasil yang diharapkan.”


4. Analisis Potensi Bug

Gemini bisa diminta menebak bug potensial dari fitur baru. Ini membantu QA menemukan celah lebih awal.

Contoh Prompt:

“Analisis kemungkinan bug pada fitur filter produk di e-commerce yang menggunakan banyak kategori sekaligus.”


5. Membuat Test Plan

Dengan prompt ini, QA bisa cepat bikin test plan sesuai modul tertentu. Jadi alur testing lebih jelas dari awal.

Contoh Prompt:

“Buatkan test plan untuk pengujian fitur pembayaran di aplikasi mobile, sertakan ruang lingkup, tujuan, dan jadwal testing.”


6. Menyusun Test Data

Prompt ini bisa menghasilkan ide test data yang variatif. Hal ini penting agar skenario uji lebih lengkap.

Contoh Prompt:

“Buatkan contoh test data untuk menguji form registrasi dengan kombinasi valid dan tidak valid (nama, email, nomor telepon).”


7. Membuat Checklist QA

QA bisa langsung bikin checklist untuk memastikan semua fungsi berjalan. Checklist ini mempermudah pemantauan progress.

Contoh Prompt:

“Buat checklist pengujian UI untuk aplikasi mobile dengan poin navigasi, tombol, input form, dan validasi error.”


8. Membuat Skrip Uji Otomatis

Prompt ini membantu QA menulis skrip otomatis sederhana. Cocok buat menghemat waktu pada uji regresi.

Contoh Prompt:

“Tolong buatkan contoh skrip otomatis Selenium untuk menguji proses login dengan input email dan password.”


9. Ringkasan Hasil Testing

Prompt bisa dipakai untuk merangkum hasil pengujian jadi lebih singkat. Ringkasan ini bisa dipakai saat laporan ke tim.

Contoh Prompt:

“Ringkas hasil pengujian fitur checkout dalam bentuk poin, sebutkan mana yang lolos dan mana yang gagal.”


10. Membuat Test Case untuk API

QA bisa lebih cepat merancang test case API dengan prompt ini. Outputnya jelas dan langsung bisa digunakan.

Contoh Prompt:

“Buatkan test case untuk API login dengan skenario status 200, 400, dan 401.”


11. Membuat Test Case Upload File

Prompt ini membantu QA menyiapkan skenario uji unggah file dengan validasi format dan ukuran. Ini penting untuk mencegah error upload.

Contoh Prompt:

“Buat test case upload file dengan validasi format (.jpg, .png) dan maksimal ukuran 2 MB.”


12. Membuat Test Case Download File

QA bisa memastikan fitur unduhan berjalan mulus. Dengan prompt ini, semua variasi skenario lebih mudah diantisipasi.

Contoh Prompt:

“Tolong buatkan test case untuk fitur download file PDF, termasuk skenario gagal koneksi.”


13. Membuat Test Case Search

Gemini bisa bantu menyusun test case pencarian. Ini berguna untuk menguji akurasi hasil dan performa search.

Contoh Prompt:

“Buatkan test case untuk fitur pencarian produk, dengan input keyword valid dan tidak valid.”


14. Membuat Test Case Sorting

QA bisa menguji fungsi sortir dengan lebih detail. Prompt ini membantu menyiapkan data variasi.

Contoh Prompt:

“Buat test case sorting daftar produk berdasarkan harga dan rating.”


15. Membuat Test Case Filtering

Filter sering jadi sumber bug. Prompt ini bisa bikin QA lebih siap dengan skenario edge case.

Contoh Prompt:

“Buatkan test case filtering produk dengan kategori ganda, seperti “sepatu olahraga” dan “diskon”.”


16. Membuat Test Case Checkout

QA bisa langsung bikin rencana uji checkout. Skenarionya mencakup pembayaran sukses dan gagal.

Contoh Prompt:

“Buat test case untuk fitur checkout dengan metode pembayaran kartu kredit dan e-wallet.”


17. Membuat Test Case Reset Password

Prompt ini bantu QA mengantisipasi error saat reset password. Termasuk validasi email dan link kadaluarsa.

Contoh Prompt:

“Tolong buatkan test case reset password dengan skenario email valid, email salah, dan link expired.”


18. Membuat Test Case Multi-language

QA bisa menguji fitur multi-bahasa. Prompt ini memastikan tampilan UI sesuai lokal.

Contoh Prompt:

“Buat test case untuk validasi tampilan aplikasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris.”


19. Membuat Test Case Responsivitas

Pengujian multi-device lebih cepat dengan prompt ini. QA bisa langsung cek konsistensi UI.

Contoh Prompt:

“Buat test case responsivitas halaman login untuk perangkat mobile dan desktop.”


20. Membuat Test Case Performance

Gemini bisa bantu QA merancang skenario uji performa. Fokusnya pada kecepatan loading dan stabilitas sistem.

Contoh Prompt:

“Tolong buatkan test case performance untuk halaman dashboard dengan 1000 data.”


21. Membuat Test Case Security

Prompt ini memastikan QA menguji aspek keamanan aplikasi. Cocok untuk mencegah celah SQL Injection.

Contoh Prompt:

“Buat test case keamanan input form dengan mencoba SQL Injection.”


22. Membuat Test Case Role-Based Access

QA bisa uji sistem dengan peran user berbeda. Prompt ini membuat pengujian lebih rapi.

Contoh Prompt:

“Buat test case role-based access untuk Admin dan User di dashboard aplikasi.”


23. Membuat Test Case Notifikasi

Gemini bisa bantu QA cek alur notifikasi. Mulai dari email hingga push notification.

Contoh Prompt:

“Buat test case pengiriman notifikasi email dan push notification setelah user checkout.”


24. Membuat Test Case Integrasi API

Integrasi antar sistem sering rawan bug. Prompt ini membantu QA mengantisipasi error komunikasi data.

Contoh Prompt:

“Buat test case integrasi API antara sistem pembayaran dan sistem order.”


25. Membuat Test Case Database

QA bisa uji konsistensi data. Prompt ini pastikan setiap input tersimpan dengan benar.

Contoh Prompt:

“Buat test case validasi data pengguna tersimpan di database setelah registrasi.”

Baca juga: 7 Perbedaan QA dan QC demi Proses Bisnis yang Efektif


Ingin Jadi Quality Assurance Profesional?

Setelah membaca 25 Prompt Gemini AI untuk QA Engineer Terbaik 2025, kini saatnya memanfaatkan wawasan ini untuk menguji aplikasi dengan lebih efektif, teliti, dan profesional!

Yuk, ikuti Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar membuat test case manual dan otomatis, memahami tools populer QA, serta menguasai strategi testing modern yang sesuai standar industri.

Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis yang membantumu siap terjun ke dunia kerja. 

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu sebagai QA Engineer semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami dan Daftar sekarang disini untuk mulai perjalananmu menjadi seorang Quality Assurance Engineer profesional. #BimbingSampeJadi!


Referensi

  1. Basic guide to writing commands [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!