7 Prinsip Desain User Interface untuk UX Terbaik, Lengkap!
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
21 October 2023
•
8411
Penerapan prinsip desain user interface (UI) adalah fondasi untuk ciptakan pengalaman pengguna (UX) yang maksimal. Oleh sebab itu, pemahaman prinsipnya merupakan hal penting bagi para UI designer.
Dengan pemahaman ini, para desainer bisa ciptakan produk yang berbeda dengan milik kompetitor. Untuk lebih lengkapnya, simak artikel ini sampai habis ya!
Apa yang Dimaksud dengan Desain User Interface?
Desain user interface adalah proses desain antarmuka pengguna untuk software dan hardware. Tujuannya adalah membuat interaksi pengguna menjadi lebih efisien dan mudah.
Dalam praktiknya, desain UI mencakup pemilihan warna, desain tombol, jenis huruf, ukuran teks, spasi antar elemen, dan semua aspek visual lainnya. Hal ini membantu pengguna berinteraksi dengan produk atau layanan.
Fokus utama desain UI adalah pada tampilan dan sentuhan. Khususnya, bagaimana setiap elemen antarmuka terlihat, terasa, dan beroperasi.
Secara keseluruhan, desain UI memegang peranan krusial dalam kesuksesan produk digital. Hal ini karena desain UI akan berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan dan kemudahan pengguna.
7 Prinsip Desain User Interface
Memahami dan mengaplikasikan prinsip desain user interface adalah kunci untuk ciptakan user experience yang maksimal. Berikut adalah tujuh prinsip desain user interface:
1. Konsistensi (Consistency)
Konsistensi berarti memastikan elemen dan fungsi dalam suatu aplikasi atau website memiliki kesamaan tampilan dan perilaku. Misalnya, jika tombol "Simpan" di satu halaman berwarna hijau, maka sebaiknya di tempat lainnya juga sama.
Konsistensi ini membantu pengguna memahami dan memprediksi fungsi tanpa harus belajar dari awal setiap kali mereka menggunakan fitur baru. Selain itu, konsistensi juga menciptakan rasa familiaritas dan memudahkan navigasi.
2. Respon yang Cepat (Fast Feedback)
Setiap kali pengguna melakukan sesuatu seperti mengklik tombol atau mengisi form, mereka harus segera mengetahui hasil dari aksi tersebut. Feedback dapat berupa animasi, suara, atau pesan teks. Hal ini penting agar pengguna merasa bahwa sistem merespons dan tidak dibiarkan bertanya-tanya apa yang terjadi. Baca Juga: Skill, Peran, Tugas dan Tanggung jawab Jadi UI/UX Designer3. Simplicity (Kesederhanaan)
Kesederhanaan adalah kunci dari desain yang efektif. Karena desain antarmuka yang baik seharusnya mudah dipahami dan tidak membingungkan.
Kesederhanaan ini bisa dicapai dengan menghindari elemen-elemen yang tidak perlu dan fokus pada hal penting.
Contohnya bisa dilihat ketika sebuah halaman hanya memerlukan pengguna untuk mengisi informasi kontak. Maka, kamu hanya perlu tampilkan form yang relevan dan hindari menambahkan elemen dekoratif tanpa nilai tambah.
4. Visibilitas (Visibility)
Setiap elemen penting harus mudah dilihat dan diakses. Jangan menyembunyikan fitur-fitur utama di balik menu atau tombol yang sulit ditemukan.
Misalnya, tombol "Beli Sekarang" pada situs e-commerce harus diletakkan di tempat yang jelas dan mudah dilihat. Dengan begitu, pengguna tidak perlu bingung dan mencari-cari.
5. Affordance
Istilah ini mungkin terdengar asing, namun konsepnya sederhana. Buatlah desain elemen sedemikian rupa sehingga pengguna secara intuitif tahu bagaimana cara menggunakannya.
Sebagai contoh, tautan (link) biasanya digaris bawahi dan berwarna berbeda dari teks biasa. Dengan begitu, pengguna tahu bahwa tulisan tersebut bisa diklik.
6. Kesalahan Minimalisasi (Error Minimization)
Desain seharusnya membantu pengguna menghindari kesalahan. Jika pengguna sering salah mengklik atau bingung dengan instruksi, mungkin desainnya perlu dievaluasi ulang.
Namun, adanya kesalahan adalah hal yang wajar. Oleh sebab itu, tugas sistem adalah membantu pengguna memulihkannya. Misalnya, dengan memberikan pesan error yang jelas atau opsi untuk mengoreksi kesalahan.
7. Aksesibilitas
Apabila merancang produk dan situs web, pastikan desain memenuhi standar WCAG (Web Content Accessibility Guidelines). Beberapa langkah mudah untuk menerapkan prinsip aksesibilitas saat merancang produk adalah:
Menggunakan alat WebAim Color Contrast checker untuk memastikan kontras warna yang kuat.
Memastikan semua gambar dilengkapi dengan atribut alt yang sesuai.
Mengecek bahwa pengguna dapat dengan mudah navigasi situs web melalui tombol tab pada keyboard mereka.
Studi Kasus untuk Aplikasi Prinsip Desain UI
Agar kamu lebih paham mengenai prinsip desain user interface, MinDi telah siapkan studi kasus aplikasinya dalam WhatsApp.
Berikut adalah analisis tentang bagaimana desain UI WhatsApp mengoptimalkan pengalaman pengguna:
1. Desain & Estetika
Kamu bisa melihat prinsip desain UI yang diterapkan dalam WhatsApp dari desain dan estetikanya. Berikut adalah penjelasannya:
Tampilan Visual
WhatsApp menggunakan palet warna hijau muda sebagai warna dominan. Ini memberikan kesan segar dan familiar. Ikon-ikonnya sederhana dan mudah dikenali, seperti ikon telepon dan kamera untuk menelpon serta mengakses foto.
Konsistensi
Di seluruh aplikasi, tombol dan ikon memiliki ukuran dan style yang konsisten. Hal ini memudahkan pengguna mengenali fungsi masing-masing tombol tanpa perlu berpikir panjang.
2. Fungsi & Navigasi
Berikutnya, kamu bisa melihat prinsip desain user interface yang diterapkan dalam WhatsApp dari fungsi dan navigasinya.
Alur Navigasi
WhatsApp memiliki tiga tab utama yaitu Chat, Status, dan Panggilan. Ini memudahkan pengguna berpindah antar fungsi utama dengan mudah.
Pencarian Cepat
Terdapat fitur pencarian di bagian atas yang memudahkan pengguna menemukan kontak atau grup tertentu dengan cepat.
Baca Juga: Kupas Tuntas Tentang Pekerjaan UI/UX Designer, Yuk!
3. Feedback & Interaksi
Berikutnya, penerapan prinsip bisa dilihat dari feedback dan interaksinya:
Konfirmasi Pesan
Saat pesan dikirim, pengguna akan melihat tanda centang tunggal (pesan telah terkirim ke server), centang ganda (pesan telah diterima oleh penerima), dan centang ganda berwarna biru (pesan telah dibaca). Ini memberikan kejelasan kepada pengguna tentang status pesan mereka.
Notifikasi
Jika ada pesan baru atau panggilan masuk, aplikasi memberikan notifikasi dengan bunyi dan/atau getaran. Ini memastikan pengguna tidak melewatkan informasi penting.
4. Adaptasi & Fleksibilitas
Terakhir, prinsip desain user interface dalam WhatsApp dapat dilihat dari kemampuan adaptasi dan fleksibilitasnya:
Desain Responsif
WhatsApp tersedia di berbagai platform, mulai dari Android, iOS, hingga desktop. Tampilannya disesuaikan dengan ukuran dan resolusi layar perangkat. Namun, WhatsApp tetap konsisten dalam fungsi dan estetika.
Mode Gelap
Mengingat kebutuhan pengguna yang berbeda-beda, WhatsApp juga menyediakan mode gelap. Hal ini memudahkan mata pengguna saat berinteraksi dalam lingkungan dengan cahaya rendah.
Itulah pembahasan lengkap mengenai prinsip desain user interface. Setelah membaca prinsipnya, apakah kamu tertarik untuk memperdalam ilmu di bidang ini?
Jika iya, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp UI/UX Design Dibimbing. Di sini, kamu bisa belajar semua tentang UI/UX secara mendalam.
Mulai dari teori, tools, hingga praktik dengan real-case project. Selain itu, kamu juga terjamin dapat pekerjaan lewat layanan job-connection yang terhubung ke 500+ companies. Intinya, kamu bakal dibimbing sampai jadi!
Menarik kan? Yuk, segera daftar dan mulai karirmu di UI/UX bareng Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.