dibimbing.id - Apa Itu Mobile App Automation Testing? Fungsi dan Tools

Apa Itu Mobile App Automation Testing? Fungsi dan Tools

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

04 August 2025

579

Image Banner

Warga Bimbingan, ngetes aplikasi satu-satu tiap kali update pasti makan waktu, ya. Nah, mobile app automation testing hadir buat bantu proses itu jadi lebih cepat dan otomatis.

Pakai tools dan script, semua fitur bisa dicek tanpa manual. Di sini MinDi bakal bahas pengertian, fungsi, dan tools yang sering dipakai—yuk simak sampai akhir!


Apa itu Mobile App Automation Testing?

Mobile app automation testing adalah proses pengujian aplikasi mobile secara otomatis menggunakan script dan tools tertentu tanpa perlu dilakukan manual berulang kali. 

Testing ini biasanya digunakan untuk memastikan fitur dalam aplikasi berjalan lancar di berbagai perangkat dan sistem operasi, seperti Android dan iOS. 

Dibandingkan manual testing, metode ini jauh lebih cepat, konsisten, dan efisien. 

Karena itulah, automation testing jadi pilihan utama tim QA dalam proses pengembangan aplikasi mobile modern.

Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025


Fungsi Mobile App Automation Testing

Sumber: Canva

Warga Bimbingan, automation testing bukan cuma bikin kerjaan QA jadi lebih cepat, tapi juga bantu jaga kualitas aplikasi tetap stabil di berbagai versi dan perangkat. Nah, berikut ini beberapa fungsi utamanya yang wajib kamu tahu:


1. Mempercepat Proses Pengujian Aplikasi

Dengan automation, proses testing bisa dijalankan kapan saja tanpa harus tunggu tester siap. 

Ini sangat berguna saat pengujian dilakukan berulang kali, apalagi di proyek agile. Hasil testing juga bisa langsung didapat dalam waktu singkat.


2. Mengurangi Kesalahan dalam Pengujian

Manual testing rawan kesalahan karena faktor manusia seperti capek atau lupa klik. Automation testing menjalankan semua langkah secara konsisten sesuai script. Jadi hasilnya lebih akurat dan bisa dipercaya.


3. Meningkatkan Efisiensi di Tim QA

Tugas-tugas yang repetitif bisa dialihkan ke automation, sehingga QA bisa fokus ke pengujian yang lebih kompleks. 

Waktu kerja jadi lebih efisien dan produktivitas tim meningkat. Ini penting banget kalau aplikasi sering update dan rilis cepat.


4. Memastikan Aplikasi Stabil di Banyak Perangkat

Aplikasi mobile harus berjalan lancar di berbagai versi Android dan iOS, juga di berbagai ukuran layar. 

Automation testing bisa bantu simulasi pengujian di banyak perangkat sekaligus. Ini bikin aplikasi kamu siap digunakan di kondisi nyata tanpa banyak kejutan.

Baca juga : Software Quality Assurance Adalah: Arti, Tujuan, dan Proses


Tools Populer untuk Mobile App Automation Testing

Sumber: Canva

Memilih tools yang tepat itu penting banget buat bantu proses testing aplikasi mobile jadi lebih efisien. 

Karena itu, MinDi mau ajak Warga Bimbingan kenalan dulu dengan beberapa tools populer yang sering dipakai QA engineer di industri.


1. Appium

Appium adalah tools open-source yang digunakan untuk mengotomatisasi pengujian aplikasi mobile, baik Android maupun iOS. Tools ini bekerja dengan protokol WebDriver, jadi kamu bisa nulis test case dalam berbagai bahasa pemrograman.

Appium memungkinkan pengujian dilakukan tanpa harus memodifikasi kode aplikasi. Cocok banget buat testing lintas platform dengan satu script yang reusable.

Keunggulan:

  1. Mendukung Android & iOS
  2. Bisa digunakan dengan Java, Python, JavaScript, dan lainnya
  3. Komunitas besar dan dokumentasi lengkap


2. NightwatchJS

NightwatchJS adalah framework berbasis JavaScript yang banyak dipakai untuk web testing, tapi bisa juga dikonfigurasi untuk mobile. Tools ini cocok untuk tim front-end yang sudah familiar dengan JavaScript.

Karena dibangun di atas Selenium, NightwatchJS bisa terhubung dengan Appium untuk mobile testing. Tools ini juga mendukung integrasi dengan CI/CD pipeline.

Keunggulan:

  1. Berbasis JavaScript (ramah untuk front-end dev)
  2. Bisa dipakai untuk web & mobile
  3. Cocok untuk integrasi testing otomatis


3. Calabash

Calabash adalah framework automation untuk Android dan iOS yang menggunakan pendekatan BDD (Behavior Driven Development). Bahasa test case-nya ditulis dalam format Gherkin, jadi mudah dibaca oleh non-teknis.

Meski sudah tidak terlalu populer, Calabash masih digunakan dalam proyek lama atau oleh tim yang mengadopsi BDD secara ketat. Dukungan komunitasnya saat ini terbatas.

Keunggulan:

  1. Pakai format Gherkin (mudah dibaca non-teknis)
  2. Cocok untuk QA yang kerja bareng tim bisnis
  3. Bisa testing Android & iOS


4. XCUITest

XCUITest adalah framework resmi dari Apple untuk pengujian aplikasi iOS. Framework ini terintegrasi langsung dalam Xcode, sehingga cocok buat developer yang memang sudah pakai ekosistem Apple.

Karena buatan Apple sendiri, performa dan kestabilannya sangat baik. XCUITest juga mendukung UI testing dengan tampilan visual yang akurat.

Keunggulan:

  1. Dukungan resmi dari Apple
  2. Terintegrasi langsung di Xcode
  3. Stabil dan cocok untuk UI testing di iOS


5. EarlGrey

EarlGrey dikembangkan oleh Google dan dikhususkan untuk pengujian aplikasi iOS. Framework ini memberi kontrol lebih dalam dan cocok untuk testing sinkronisasi serta UI yang kompleks.

Google juga menggunakannya secara internal, jadi kamu bisa andalkan kestabilannya. Tapi, setup awalnya mungkin butuh waktu lebih lama dibanding tools lain.

Keunggulan:

  1. Cocok untuk UI testing kompleks di iOS
  2. Stabil dan digunakan oleh tim Google
  3. Mendukung pengujian sinkronisasi

Baca juga : Software Testing Automation: Manfaat, Cara Kerja, & Tools


Tips Menggunakan Mobile App Automation Testing

Sumber: Canva

Buat Warga Bimbingan yang baru masuk ke dunia QA, automation testing itu nggak sekadar klik tombol lalu selesai. 

Nah, MinDi udah rangkum beberapa tips simpel tapi penting yang bisa langsung kamu terapkan.


1. Pilih Tools Sesuai Kebutuhan Proyek

Nggak semua tools cocok untuk semua jenis aplikasi—misalnya Appium lebih fleksibel untuk lintas platform, sementara Espresso ideal untuk Android native. 

Sebelum mulai, pahami dulu jenis aplikasi yang kamu kembangkan. Tools yang tepat akan mempercepat testing dan mengurangi hambatan teknis di tengah jalan.


2. Fokus pada Fitur yang Paling Sering Dipakai

Jangan langsung otomatisin semua bagian, tapi mulai dulu dari fitur yang paling sering diakses pengguna. 

Testing otomatis di bagian ini akan punya dampak langsung terhadap kualitas aplikasi secara keseluruhan. Setelah stabil, kamu bisa perluas ke bagian lain yang lebih kompleks.


3. Jaga Konsistensi Lingkungan Testing

Perbedaan device, OS, atau jaringan bisa bikin hasil testing jadi nggak konsisten dan sulit dianalisis. 

Gunakan emulator, cloud testing, atau device lab untuk memastikan semua test berjalan di kondisi yang seragam. Konsistensi ini penting banget buat menghindari error palsu yang bisa makan waktu tim QA.


4. Review dan Update Script Secara Rutin

Aplikasi yang terus berkembang butuh script automation yang ikut diperbarui juga. Kalau nggak dicek ulang, script lama bisa gagal atau malah ngasih hasil palsu. Jadwalkan evaluasi script secara rutin agar testing kamu tetap relevan dan efektif.

Baca juga : Sertifikat QA: Jenis, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya


Siap Jadi QA Engineer yang Dicari Industri?

Setelah tahu apa itu mobile app automation testing dan tools yang biasa dipakai, sekarang saatnya Warga Bimbingan mulai upgrade skill secara menyeluruh dan profesional!

Gabung di Bootcamp Quality Assurance dari dibimbing.id! Kamu akan belajar cara kerja QA modern, dari basic manual testing sampai automation testing pakai tools industri seperti Appium, Selenium, dan lainnya.

Nggak cuma teori—bootcamp ini langsung praktik, didampingi mentor berpengalaman, dan dibekali studi kasus real yang bikin kamu siap kerja. Plus, materi disusun biar cocok buat pemula maupun yang lagi switching career.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni hingga 96%, peluang kariermu di bidang QA dan teknologi digital terbuka lebar!

Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftar sekarang disini dan mulai langkahmu jadi QA Engineer yang siap bersaing di industri! #BimbingSampeJadi

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!