Mengenal Tugas Business Intelligence untuk Berbagai Profesi
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
04 September 2023
•
5901
Business Intelligence (BI) itu sering bikin penasaran, ya, Warga Bimbingan? Apalagi buat kamu yang baru nyemplung ke dunia bisnis atau data.
Masalahnya, tanpa BI yang tepat, keputusan bisnis bisa terasa kayak tebak-tebakan—alias, nggak berbasis data yang akurat. Padahal, dengan BI yang benar, kamu bisa mengolah data jadi insight berharga yang bikin perusahaan lebih efektif dan strategis. Mantep banget, kan?
Kali ini, MinDi bakal bahas tuntas apa itu Business Intelligence, peran pentingnya, dan gimana BI bisa bantu bisnis kamu melesat. Yuk, simak artikel ini biar keputusan bisnis kamu makin cerdas dan nggak asal tebak-tebak buah manggis lagi!
Apa Itu Business Intelligence?
Business Intelligence (BI) adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan mengolah data mentah menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.
Pikirkan BI ini sebagai "radar" untuk bisnis—BI memungkinkan perusahaan melihat peluang tersembunyi, mengidentifikasi potensi masalah, dan merencanakan strategi yang lebih matang. Dengan BI, perusahaan nggak sekadar menebak-nebak, tapi punya dasar kuat buat ngambil keputusan yang berbasis data, bukan asumsi.
Proses BI mencakup pengumpulan data dari berbagai sumber, pembersihan dan pengolahan data, hingga analisis dan visualisasi. Hasil akhirnya adalah laporan yang mudah dipahami oleh pemimpin bisnis untuk menentukan langkah strategis, seperti menargetkan pelanggan yang tepat, mengoptimalkan rantai pasokan, atau mengurangi biaya operasional.
Jadi, Warga Bimbingan, BI nggak cuma alat, tapi "teman" yang membantu bisnis berkembang lebih efektif dan siap menghadapi persaingan!
Baca juga : 15 Manfaat Business Intelligence bagi Perusahaan & Tipsnya
Apa Peran Business Intelligence dalam Bisnis?
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih sebenarnya peran Business Intelligence (BI) buat perusahaan?
Biar nggak tambah bingung, berikut adalah peran-peran penting BI dalam mendukung bisnis:
1. Meningkatkan Performa Bisnis
Business Intelligence membantu perusahaan untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam operasional bisnisnya, mengapa hal tersebut terjadi, dan apa langkah terbaik yang perlu diambil untuk meningkatkan performa.
Misalnya, dengan BI, perusahaan bisa memantau kinerja penjualan dan menemukan titik-titik yang perlu ditingkatkan. Jadi, nggak ada lagi keputusan yang cuma "feeling-based" alias nebak-nebak aja!
2. Menemukan Peluang Bisnis Baru
Selain meningkatkan performa, BI juga berperan dalam membuka peluang baru. Dengan analisis data yang mendalam, perusahaan bisa menemukan area potensial seperti lini produk baru, target pelanggan yang belum tergarap, atau saluran penjualan yang lebih optimal.
Bayangkan, BI ini kayak radar yang bisa mendeteksi peluang tersembunyi di pasar yang mungkin luput dari pandangan.
3. Mengelola Risiko
BI juga membantu perusahaan dalam mengenali dan mengelola risiko yang bisa muncul kapan saja. Lewat analisis data historis dan tren pasar, perusahaan bisa mengidentifikasi faktor risiko dan mengambil langkah preventif untuk menghindarinya.
Misalnya, perusahaan bisa memprediksi kapan permintaan produk mungkin menurun, sehingga dapat menyesuaikan strategi produksi. Jadi, BI nggak cuma tentang cari untung, tapi juga tentang melindungi bisnis dari potensi kerugian.
4. Beradaptasi dengan Perubahan
Perubahan di dunia bisnis itu nggak bisa dihindari, dan di sinilah BI berperan penting. Dengan Business Intelligence, perusahaan bisa lebih siap beradaptasi dengan perubahan, baik itu perubahan pasar, teknologi, atau regulasi.
BI memungkinkan perusahaan untuk memahami lanskap bisnis secara real-time, sehingga mereka bisa bereaksi cepat dan tetap relevan. BI adalah alat yang bantu perusahaan lebih lincah menghadapi perubahan, bukan sekadar bertahan, tapi bahkan unggul di tengah kompetisi.
Baca juga : Pentingnya Data Warehouse dan Business Intelligence 2024
Cara Kerja Business Intelligence
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, penasaran nggak sih gimana cara kerja Business Intelligence (BI) ini?
BI itu sebenarnya kayak “dapur” tempat semua data mentah diolah jadi informasi yang bisa dimakan—eh, maksudnya digunakan—buat strategi bisnis yang lebih cerdas! Yuk, kita bedah prosesnya!
1. Pengumpulan Data
Pertama-tama, data mentah dari berbagai sumber dikumpulkan. Sumber data bisa berasal dari mana aja, mulai dari database internal perusahaan, media sosial, situs web, hingga data transaksi.
Bayangkan tahap ini seperti kumpulin bahan-bahan masakan yang bervariasi, mulai dari sayur, daging, sampai bumbu. Semuanya bakal diproses jadi “hidangan” informasi.
2. Pembersihan Data
Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah pembersihan. Data mentah seringkali mengandung informasi yang nggak relevan atau bahkan duplikasi yang bikin analisis jadi nggak akurat.
Di tahap ini, data "dicuci" dan diolah biar lebih bersih dan rapi. Hasilnya? Data yang siap untuk diolah lebih lanjut tanpa ada gangguan dari “sampah-sampah” yang nggak perlu.
3. Penyimpanan Data
Data yang sudah bersih kemudian disimpan di tempat penyimpanan khusus, seperti data warehouse. Ini adalah “gudang data” yang memungkinkan perusahaan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data dalam jumlah besar secara efisien. Jadi, kapanpun tim butuh informasi, semua data yang mereka butuhkan udah siap diakses di satu tempat.
4. Analisis Data
Ini bagian seru dari BI! Data yang sudah bersih dan tersimpan kemudian dianalisis menggunakan berbagai metode, seperti analisis statistik, data mining, atau machine learning.
Di tahap ini, data diolah untuk menemukan pola, tren, atau anomali yang bisa jadi bahan insight buat perusahaan. Bayangkan tahap ini seperti koki yang mengolah bahan-bahan tadi menjadi hidangan lezat dengan bumbu dan teknik yang tepat.
5. Visualisasi Data
Biar hasil analisis lebih mudah dipahami, data kemudian disajikan dalam bentuk visual, seperti grafik, diagram, atau dashboard.
Visualisasi ini membuat informasi yang kompleks jadi lebih sederhana dan enak dilihat. Warga Bimbingan pasti setuju, kan, kalau ngeliat grafik dan diagram itu lebih gampang dicerna daripada angka-angka mentah?
6. Pengambilan Keputusan
Setelah semua informasi tersaji dengan jelas, perusahaan bisa mengambil keputusan yang lebih terukur dan strategis.
Dengan BI, keputusan bisnis jadi nggak sekadar berdasarkan feeling, tapi benar-benar didukung oleh data. Di sinilah akhirnya “hidangan” data tadi dinikmati buat tujuan utama: bikin bisnis lebih efektif dan siap bersaing!
Baca juga : Komponen Utama Business Intelligence & Contoh Penerapan
Contoh Tools Business Intelligence
Sumber: Canva
Warga Bimbingan! Ini dia 5 tools Business Intelligence yang paling populer dan sering dipakai perusahaan buat ngolah data jadi insight yang valuable.
Setiap tool punya keunggulan unik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis kamu. Yuk, langsung kenalan!
1. Tableau
Tableau dikenal sebagai salah satu tool visualisasi data terkuat di dunia BI. Dengan Tableau, data yang kompleks bisa diubah jadi grafik interaktif dan dashboard yang mudah dipahami.
Tool ini cocok untuk pengguna yang ingin eksplorasi data tanpa ribet coding. Selain itu, Tableau mendukung integrasi berbagai sumber data, mulai dari spreadsheet hingga data cloud.
2. Power BI
Power BI adalah tool keluaran Microsoft yang mudah terintegrasi dengan produk-produk Microsoft seperti Excel dan Azure. Fitur andalannya termasuk analisis data real-time dan antarmuka yang user-friendly.
Dengan fitur Q&A, pengguna bisa mengetikkan pertanyaan dan langsung mendapatkan jawaban dari data. Cocok buat kamu yang butuh laporan dinamis dan langsung terhubung ke ekosistem Microsoft.
3. Google Data Studio
Sumber : Google Data studio
Google Data Studio adalah tool BI gratis dari Google yang mengandalkan integrasi dengan produk Google lainnya seperti Analytics, Ads, dan BigQuery. Meski gratis, fitur visualisasi data yang ditawarkan cukup mumpuni untuk kebutuhan bisnis skala kecil hingga menengah.
Tool ini juga memungkinkan kolaborasi real-time, sehingga tim bisa bekerja bersama dalam membuat laporan. Data Studio cocok untuk perusahaan yang butuh akses cepat dan hemat ke laporan data.
4. SAP BusinessObjects
SAP BusinessObjects adalah tool BI yang sering digunakan perusahaan besar untuk analisis data skala enterprise. Fitur andalannya termasuk pelaporan mendalam, analisis historis, dan prediksi.
Tool ini juga mampu menangani integrasi data yang kompleks, cocok untuk perusahaan yang butuh kontrol penuh atas data mereka. SAP BusinessObjects sering jadi pilihan untuk perusahaan yang memerlukan analisis mendalam dan laporan akurat.
5. Qlik Sense
Qlik Sense adalah tool BI yang kuat dengan kemampuan analisis data berbasis AI dan visualisasi interaktif. Tool ini mendukung fitur self-service BI, jadi pengguna tanpa latar belakang analisis pun bisa eksplorasi data secara mandiri.
Qlik Sense dapat mengidentifikasi pola dan tren yang tersembunyi, membantu perusahaan mengambil keputusan berbasis data. Tool ini cocok untuk perusahaan yang ingin memberdayakan setiap anggota tim dalam menggali insight.
Baca juga : Sejarah dan Evolusi Business Intelligence, Lengkap!
Contoh Perusahaan Menerapkan Business intelligence
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, kalau penasaran gimana Business Intelligence (BI) dipakai di dunia nyata, berikut beberapa contoh perusahaan besar yang sukses menerapkan BI untuk memperkuat strategi dan pengambilan keputusan mereka:
1. Starbucks
Starbucks menggunakan BI untuk memahami preferensi pelanggan dan mengoptimalkan pengalaman konsumen di setiap toko. Dengan BI, mereka mengumpulkan data transaksi, pola pembelian, hingga lokasi favorit.
Data ini kemudian digunakan untuk membuat keputusan tentang lokasi toko baru, promosi yang tepat, dan produk musiman. Hasilnya, Starbucks bisa menghadirkan pengalaman yang lebih personal dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
2. Amazon
Amazon menerapkan BI untuk menganalisis perilaku pelanggan dan menawarkan rekomendasi produk yang relevan. Dengan BI, Amazon melacak data pembelian, pencarian, hingga waktu kunjungan, yang kemudian diproses untuk mengoptimalkan pengalaman belanja online.
Selain itu, BI membantu Amazon mengelola stok dengan lebih efisien sehingga produk selalu tersedia sesuai permintaan. Ini yang membuat Amazon unggul dalam memberikan pengalaman belanja yang terpersonalisasi.
3. Coca-Cola
Coca-Cola menggunakan BI untuk mengelola rantai pasokan, produksi, dan distribusi produk di seluruh dunia. Data dari berbagai titik penjualan dianalisis untuk memprediksi permintaan dan menyesuaikan stok sesuai kebutuhan lokal.
Selain itu, BI membantu Coca-Cola dalam mengembangkan kampanye pemasaran yang lebih tepat sasaran berdasarkan preferensi pelanggan di berbagai wilayah. Dengan BI, Coca-Cola bisa beroperasi lebih efisien dan memahami tren konsumen secara global.
4. Netflix
Netflix menerapkan BI untuk memahami preferensi penonton dan merancang konten yang lebih sesuai dengan audiensnya. Melalui data penayangan, pencarian, dan interaksi pengguna, Netflix bisa memprediksi genre atau film yang akan diminati penonton.
Bahkan, BI juga membantu Netflix dalam menentukan kapan waktu terbaik untuk merilis konten tertentu. Ini alasan mengapa Netflix terus relevan dan sukses menarik minat penonton di berbagai negara.
Baca juga : Business Intelligence Training: Penjelasan & Rekomendasinya
Kuasai Skill Business Intelligence Bareng Dibimbing.id!
Warga Bimbingan, buat kamu yang pengen jago di bidang Business Intelligence, ini kesempatan kamu! Di Bootcamp Business Intelligence dibimbing.id, MinDi bakal bantu kamu dari nol sampai siap terjun kerja. Mulai dari pemahaman dasar, analisis data, sampai visualisasi yang bikin laporan kamu makin wow!
Di sini, kamu nggak cuma belajar teori, tapi juga langsung praktek bikin proyek buat nambah portofolio. Belum lagi, ada 700+ hiring partner yang siap melirik hasil kerja kamu. Dan kabar baiknya, 94% alumni kita udah berhasil dapet kerja. Jadi, peluang karier terbuka lebar, Warga Bimbingan!
Masih ragu? Tenang, kamu bakal dapet akses pengulangan kelas GRATIS biar makin paham dan jago. Masih ada pertanyaan atau penasaran soal kelas ini?
Yuk, konsultasi gratis dulu sama MinDi! Langsung daftar sekarang di dibimbing.id dan wujudkan impian jadi Business Intelligence handal. #BimbingSampeJadi
Referensi:
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.