Memahami Scraping Data: Panduan Dasar Untuk Pemula

Anisa Fitri Maulida

•

12 November 2023

•

1292

Image Banner

Saat ini, informasi berubah menjadi aset berharga yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis dan individu. Tapi, mengumpulkan informasi secara manual bukanlah tugas yang efisien. Menggunakan scraping data adalah salah satu cara agar mengumpulkan data bisa jadi lebih mudah.


Artikel ini akan menjelaskan kepada Sobat MinDi segala yang perlu diketahui tentang scraping data, mulai dari dasar-dasarnya. Sudah siap? Mari kita pelajari scraping data bersama-sama!


Apa Itu Scraping Data?


Semula, Sobat MinDi sudah membaca bahwa scraping data digunakan untuk mengumpulkan informasi. Tapi, apa sebenarnya definisi scraping data tersebut?


Secara definisi, scraping data merupakan metode pengambilan informasi secara otomatis dari dalam sumber yang tersedia di internet, yang biasanya dilakukan melalui program atau script khusus. 


Teknik ini seringkali digunakan untuk mengumpulkan data dari situs web yang tidak menyediakan cara mudah untuk mengunduh informasi tersebut, seperti API (Application Programming Interface) atau layanan ekspor data.


Proses ini melibatkan program yang 'mengunjungi' halaman web, menganalisis konten yang ada di dalamnya, dan mengekstrak elemen-elemen tertentu. Biasanya, yang diekstrak adalah teks yang terdapat dalam kode HTML, tetapi bisa juga gambar, link, dan data lainnya. 


Tujuan utama dari scraping data adalah untuk mengkonversi data yang terstruktur dalam format web menjadi format yang lebih terstruktur dan mudah digunakan, seperti spreadsheet atau database.


Cara Kerja Scraping Data


Bagi Sobat MinDi yang ingin mencari informasi mengenai topik tertentu, scraping data menjadi alat yang tak ternilai. Prosesnya cukup sederhana tetapi memerlukan perhatian terhadap detail. 


Misalkan Sobat MinDi ingin mengetahui tren fashion terbaru atau topik hangat yang sedang dibicarakan di media sosial, inilah langkah-langkah yang akan Anda lalui dalam scraping data:


  1. Identifikasi Sumber Data

Pertama-tama, tentukan situs web atau platform mana yang banyak membahas tren masa kini. Misalnya, Sobat MinDi bisa menggunakan media sosial, forum diskusi, atau situs berita sebagai sumber informasi.


  1. Pemilihan Alat Scraping

Selanjutnya, pilih alat scraping yang tepat. Ada banyak pilihan, mulai dari alat berbasis GUI seperti Octoparse hingga library pemrograman seperti Beautiful Soup atau Scrapy jika Sobat MinDi lebih teknis.


  1. Pengaturan Parameter

Tentukan parameter scraping, seperti kata kunci terkait "tren fashion 2023", atau filter tanggal untuk mendapatkan data terbaru.


  1. Pengiriman Permintaan

Kirim permintaan HTTP ke server situs target. Cara ini mirip dengan proses Sobat MinDi mengklik link di browser, tapi dilakukan oleh script atau software.


  1. Ekstraksi Data

Setelah mendapatkan respon dari server, script akan menganalisis dokumen HTML dan CSS untuk menemukan pola yang sesuai dengan data yang Anda cari. Data bisa berupa teks dalam tag tertentu, gambar, atau link.


  1. Pembersihan Data

Data yang diekstrak biasanya memerlukan 'pembersihan' untuk menghilangkan kode HTML atau informasi yang tidak diperlukan, meninggalkan hanya data yang murni dan relevan.


  1. Penyimpanan Data

Data yang telah dibersihkan kemudian disimpan dalam format yang Anda inginkan, bisa dalam bentuk spreadsheet, database, atau format lain yang memudahkan analisis lebih lanjut.


  1. Analisis Data

Akhirnya, Sobat MinDi dapat menganalisis data ini untuk memahami tren yang sedang berkembang. Dengan menggunakan alat analitik, Anda dapat mengidentifikasi pola, frekuensi kata kunci, sentimen pasar, dan berbagai insight lainnya.


  1. Visualisasi Data

Untuk mempermudah pemahaman tren, Anda dapat membuat visualisasi data, seperti grafik atau heatmap, yang menunjukkan distribusi atau perkembangan tren tertentu.


Melalui langkah-langkah ini, scraping data membuka jendela pengetahuan tentang tren masa kini yang dapat membantu Sobat MinDi dalam berbagai aspek, baik untuk keperluan pribadi, pekerjaan, maupun bisnis. Apalagi jika Anda bisa menggunakan berbagai jenis scraping data, maka penggunaan informasi akan lebih detail lagi.


Pertanyaannya, apa saja jenis scraping data tersebut?


Tipe atau Jenis Scraping Data


Sobat MinDi, mengenal berbagai tipe atau jenis scraping data akan memperluas wawasan dan membantu memilih strategi yang tepat untuk mengumpulkan informasi. Terdapat beberapa jenis scraping data yang umum digunakan, dan masing-masing memiliki kekhasannya sendiri:


1. Web Scraping


Ini adalah jenis yang paling umum. Web scraping melibatkan pengambilan data dari website melalui teknik parsing HTML atau XML. Alat-alat untuk web scraping bisa sangat beragam, mulai dari yang sederhana seperti ekstensi browser hingga yang kompleks seperti framework yang membutuhkan pemrograman.


2. Social Media Scraping


Khusus fokus pada platform media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram. Tipe ini seringkali digunakan untuk analisis sentimen atau pemahaman tren melalui data yang diperoleh dari postingan dan interaksi pengguna.


3. E-commerce Scraping


Dilakukan untuk mengumpulkan data dari situs e-commerce seperti harga, deskripsi produk, ulasan pelanggan, dan lainnya. Informasi ini sangat berguna bagi pemilik bisnis untuk analisis kompetitif dan pengambilan keputusan strategis.


4. Search Engine Scraping


Tipe ini melibatkan pengambilan data dari hasil pencarian mesin pencari. Data ini dapat digunakan untuk SEO atau pemantauan visibilitas online.


5. Database Scraping


Merupakan proses ekstraksi informasi dari database yang bisa diakses online, seperti direktori atau daftar layanan publik.


6. Screen Scraping


Di sini, data diambil langsung dari tampilan layar komputer, seringkali digunakan ketika tidak ada API atau cara lain untuk mendapatkan data tersebut. Cara ini bisa melibatkan teknologi pengenalan teks seperti OCR (Optical Character Recognition).


7. API Scraping


Walaupun namanya scraping, tipe ini sebenarnya lebih kepada penggunaan API yang disediakan oleh penyedia data untuk mengambil data secara legal dan terstruktur. API Scraping adalah cara yang lebih stabil dan bisa diandalkan dibandingkan dengan metode scraping yang lain.


8. PDF Scraping


Mengumpulkan data dari dokumen PDF bisa menjadi tantangan. Karena, format PDF tidak selalu konsisten dan data sering terkunci dalam layout yang rumit.


9. Email Scraping


Email Scraping adalah proses ekstraksi data kontak dari email untuk keperluan seperti pemasaran atau pembentukan lead. Metode ini sering berada dalam zona abu-abu legal, jadi harus dilakukan dengan sangat hati-hati.


Tipe atau jenis scraping data memiliki ragam yang berbeda dan tentunya bisa menghasilkan informasi yang berbeda pula. Dengan alat yang tepat, Anda bisa memanen seluruh informasi berdasarkan tipe-tipe yang ada. 


Baca Juga: Apa itu Data Integration: Definisi, Manfaat, serta Prosesnya


Alat-Alat untuk Scraping Data


Masih ingatkan Sobat MinDi tentang cara kerja scraping data? Di sana, Anda diminta untuk memilih alat untuk menjalankan scraping data tersebut. Tapi, apa saja alat-alat yang bisa digunakan? Berikut adalah alatnya:


1. Beautiful Soup


Alat ini merupakan jenis library Python, yang dirancang untuk mengumpulkan data dari HTML dan XML yang cepat. Beautiful Soup menyediakan metode-metode sederhana untuk menavigasi, mencari, dan memodifikasi informasi yang ada. Alat ini sangat cocok untuk proyek-proyek yang memerlukan tingkat customisasi tinggi.


2. Scrapy


Hampir mirip dengan alat sebelumnya dan juga berbasis Python, Scrapy lebih unggul pada framework yang menyediakan alat lengkap untuk scraping web. Termasuk menghandle request, follow links, dan mengekstrak data.


3. Selenium


Awalnya dibuat untuk testing web, Selenium kini sering digunakan untuk automasi web browser yang memungkinkan scraping data dari halaman web yang dinamis atau yang menggunakan JavaScript secara intensif menjadi lebih mudah.


4. Octoparse


Alat ini merupakan solusi yang user-friendly dengan antarmuka grafis, yang memungkinkan orang tanpa latar belakang teknis untuk mengambil data web untuk bisa mengambil informasi. Octoparse memiliki fitur drag-and-drop dan dapat menangani website yang kompleks.


5. ParseHub


Sama seperti Octoparse, ParseHub adalah alat yang memiliki antarmuka visual yang kuat. Alat ini dapat digunakan untuk scraping data dari website, yang menggunakan AJAX, JavaScript, cookies, dan redirect.


6. Import.io


Import.io adalah layanan yang menyediakan platform untuk mengubah data web menjadi API dalam hitungan detik. Import.io cocok untuk mengambil data dalam jumlah besar dan menawarkan integrasi dengan berbagai aplikasi lain.


7. Data Miner


Sebuah ekstensi browser yang memungkinkan pengguna mengumpulkan data dari halaman web, tanpa perlu kode dengan cara menggunakan pre-made data extraction templates.


8. WebHarvy


WbHarvy adalah point-and-click web scraping software yang memungkinkan Sobat MinDi untuk mengambil data dari halaman web secara visual dan otomatis mendeteksi data yang dapat diambil.


 8. APIs


Terkadang, situs web menawarkan API resmi yang memudahkan Sobat MinDi untuk mengakses data mereka secara langsung dan dalam format yang rapi. Menggunakan API adalah metode yang disukai karena biasanya lebih stabil dan legal.


9. Custom Scripts


Dalam kasus dimana alat standar tidak mencukupi, Sobat MinDi mungkin perlu menulis script custom menggunakan bahasa pemrograman seperti Python, PHP, Ruby, atau Node.js.


Walaupun sudah mengetahui alat-alatnya, bagi Anda yang masih pemula soal scraping data pasti merasa kesulitan bahkan tidak tahu cara menggunakannya. Tentunya MinDi bisa membantu, tapi tidak di sini!


Sebab, mempelajari scraping data dengan menggunakan alat-alat diatas, membutuhkan praktek dan tentunya Anda harus melewati serangkaian proses agar aktivitas scraping data bisa dilakukan dengan lancar. Maka dari itu, MinDi sangat menganjurkan para Sobat MinDi untuk mengikuti pelatihan Corporate Training dari dibimbing.id.


Di sana, Anda bisa belajar bersama mentor yang sudah berkutat dengan scraping data termasuk alat-alat di atas lebih dari tiga tahun. Dengan kurikulum yang up to date dan jadwal yang bisa Anda modifikasi, dapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan! Ajak karyawan terutama tim IT Anda, agar bisa belajar dan berkembang bersama-sama.


Baca Juga: Cara dan Tips Terbaik Menyajikan Data Statistik


Etika dan Legalitas Scraping Data


Memahami aspek etika dan legalitas adalah fondasi yang penting dalam praktik scraping data. Ini bukan hanya tentang apa yang bisa Sobat MinDi lakukan dengan teknologi, tetapi juga apa yang seharusnya Sobat MinDi lakukan sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku. 


Berikut adalah beberapa aspek etika dan legalitas yang harus Sobat MinDi pertimbangkan:


  1. Hormati Hak Cipta

Data yang di-scrape seringkali merupakan properti intelektual dari pemilik website. Sobat MinDi harus menghindari penggunaan data yang dilindungi hak cipta tanpa izin.


  1. Perlindungan Data Pribadi

Saat mengumpulkan data yang mungkin mengandung informasi pribadi, Anda harus memastikan untuk tidak melanggar undang-undang perlindungan data seperti GDPR di Eropa atau POPI di Afrika Selatan.


  1. Mematuhi Robots.txt

File robots.txt pada website memberikan instruksi bagi web crawler tentang halaman apa saja yang boleh atau tidak boleh diakses. Menghormati file ini tidak hanya etis tapi juga dapat menghindarkan dari tindakan hukum.


  1. Transparansi

Jika Sobat MinDi menggunakan data yang di-scrape untuk analisis atau publikasi, pastikan untuk transparan tentang cara pengumpulan data dan metodologi yang digunakan.


  1. Penggunaan yang Bertanggung Jawab

Gunakan data yang telah di-scrape hanya untuk tujuan yang telah ditetapkan dan tidak bertentangan dengan hukum atau ketentuan layanan situs web sumber.


  1. Menghindari Overloading Server

Scraping data dengan tingkat permintaan yang tinggi dapat membebani server sumber, yang bisa mengganggu operasional mereka. Pastikan untuk mengatur permintaan Sobat MinDi agar tidak menjadi beban.


  1. Legalitas dalam Penggunaan Tools

Beberapa alat scraping mungkin melanggar ketentuan layanan situs web atau melanggar hukum tertentu. Sobat MinDi harus memverifikasi bahwa penggunaan alat tersebut adalah legal sebelum memulai proses scraping.


  1. Akses Terhadap Halaman yang Terlarang

Hindari mengakses atau meng-scrape data dari halaman yang dibatasi oleh login atau autentikasi tanpa izin eksplisit.


  1. Pengakuan dan Kredit

Jika Sobat MinDi menerbitkan data atau hasil analisis, berikan pengakuan yang layak kepada sumber asli jika ini diperlukan oleh pemilik data atau oleh norma akademik.


  1. Mempertimbangkan Implikasi Sosial

Sebelum memulai proyek scraping, renungkan tentang implikasi sosial dari penggunaan data tersebut. Pastikan bahwa proyek tidak akan menyebabkan dampak negatif terhadap individu atau kelompok tertentu.


  1. Konsultasi dengan Ahli Hukum

Jika Sobat MinDi tidak yakin tentang aspek legal dari proyek scraping yang akan dijalankan, konsultasi dengan ahli hukum dapat membantu mencegah masalah di kemudian hari.


Hal yang Harus Diperhatikan Saat Scraping Data


Dalam melakukan scraping data, Sobat MinDi harus memperhatikan beberapa aspek penting untuk memastikan proses scraping berlangsung lancar dan tidak melanggar hukum atau etika. Berikut adalah beberapa hal yang harus Sobat MinDi perhatikan:


  1. Kepatuhan pada Hukum

Sebelum memulai, pastikan bahwa Anda memahami dan mematuhi hukum yang berlaku terkait hak cipta dan privasi data. Beberapa negara memiliki regulasi ketat seperti GDPR di Uni Eropa yang mengatur penggunaan data pribadi.


  1. Ketentuan dan Kebijakan Website

Setiap website biasanya memiliki 'Terms of Service', yang mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait dengan data mereka. Pastikan untuk membaca dan mematuhi ketentuan ini agar tidak terjadi pelanggaran.


  1. Rate Limiting

Hindari mengirim terlalu banyak permintaan dalam waktu singkat ke website yang sama. Hal ini bisa dianggap sebagai serangan DDoS oleh server dan dapat menyebabkan IP Anda diblokir.


  1. Rotasi Proxy

Menggunakan proxy dapat membantu mengelola rate limiting dan mencegah pemblokiran IP. Rotasi proxy secara berkala juga penting untuk mengurangi risiko deteksi.


  1. Penanganan Data

Sobat MinDi harus berhati-hati dalam menangani data yang telah di-scrape. Jangan menyebarkan atau menggunakan data tersebut untuk tujuan yang merugikan individu atau entitas manapun.


  1. Penggunaan Header User-Agent yang Sesuai

Saat melakukan scraping, pastikan untuk menggunakan user-agent string yang mengidentifikasi diri Anda dengan benar dan tidak menyesatkan.


  1. Crawling dengan Beretika

Jangan mengambil lebih banyak data daripada yang Anda perlukan dan hindari mengakses halaman yang tidak relevan atau tersembunyi.


  1. Struktur Data

Sebelum melakukan scraping, perencanakan struktur data yang akan diambil sangat penting agar proses penyimpanan dan analisis data lebih efisien.


  1. Penyimpanan Data

Pastikan Anda memiliki kapasitas penyimpanan yang memadai dan memilih format yang tepat untuk data yang di-scrape agar memudahkan proses analisis nantinya.


  1. Pembaruan Data

Website sering mengalami pembaruan yang bisa mengubah struktur HTML-nya. Oleh karena itu, script scraping Anda mungkin perlu diperbarui secara berkala.


  1. Respek terhadap Robots.txt

File robots.txt pada website memberikan petunjuk tentang bagian website mana yang tidak ingin di-crawl oleh bot. Menghormatinya adalah praktek yang baik dan etis.


  1. Backup

Selalu buat backup data Anda untuk menghindari kehilangan data penting akibat kesalahan teknis atau isu lainnya.


  1. Pengujian dan Validasi

Lakukan pengujian secara berkala untuk memastikan bahwa data yang di-scrape masih akurat dan script scraping berfungsi dengan baik.


  1. Pengolahan Data Pasca-Scraping

Setelah scraping selesai, data sering memerlukan proses pembersihan dan normalisasi untuk memastikan kualitasnya sebelum digunakan lebih lanjut.


Mempraktikkan scraping yang bertanggung jawab dan etis tidak hanya akan membantu Sobat MinDi menghindari masalah hukum, tapi juga menjaga reputasi dan integritas Sobat MinDi sebagai seorang profesional di bidang data. Tapi, seperti apa maksud etika dan legalitas scraping data?


Bisa dikatakan, scraping data adalah aktivitas yang tidak mudah. Selain harus mempelajari alatnya, Anda juga harus mematuhi aturan yang berlaku. Hal tersebut ada, sebab Anda akan memanen informasi dan seperti yang kita bicarakan sebelumnya, informasi adalah aset yang sebagian bisa dan tidak bisa diketahui orang lain.


Semua informasi tentang alat dan etika scraping data pun akan Anda pelajari juga lewat pelatihan Corporate Training. Tentunya pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan alat dan metode yang legal, ya! Jadi, Sobat MinDi tidak perlu khawatir lagi.




Share

Author Image

Anisa Fitri Maulida

Anisa merupakan penulis lepas dengan 4+ tahun pengalaman . Ia memiliki passion yang tinggi dalam dunia digital marketing. Kontribusi tulisanya dapat ditemukan di berbagai platform, dari mulai industri hiburan, pemerintahan, portal berita, hingga Edutech.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!