7 Karakteristik Topologi Star: Cara Kerja dan Manfaatnya
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
12 November 2024
•
446
Topologi star adalah pilihan populer dalam jaringan kantor dan skala menengah. Tapi, apa yang membuat karakteristik topologi star begitu menarik dan sering digunakan?
Dalam artikel ini, Mindi akan mengupas 7 karakteristik topologi star, mulai dari cara kerja hingga manfaatnya. Dengan memahami tiap karakteristik, kamu bisa menentukan apakah topologi ini cocok untuk kebutuhan jaringanmu.
Yuk, simak artikel ini sampai tuntas dan temukan kelebihan topologi star untuk solusi jaringan yang stabil dan efisien!
Karakteristik Topologi Star
Berikut adalah 7 karakteristik topologi star yang membuatnya menjadi pilihan populer dalam pengaturan jaringan, terutama untuk kantor atau jaringan skala kecil hingga menengah.
Setiap karakteristik ini memiliki keunggulan dan kelemahan yang penting untuk dipahami sebelum memilih topologi ini.
1. Pusat Kontrol di Hub atau Switch
Dalam topologi star, semua perangkat terhubung ke satu perangkat pusat, biasanya berupa hub atau switch.
Hub atau switch ini bertindak sebagai pengontrol lalu lintas data, sehingga semua data dari satu perangkat harus melewati perangkat pusat ini sebelum mencapai perangkat lain.
Hal ini memungkinkan pengelolaan data yang lebih mudah tetapi juga menimbulkan ketergantungan besar pada perangkat pusat.
2. Mudah dalam Deteksi Masalah
Karena setiap perangkat memiliki koneksi langsung ke hub atau switch pusat, mendeteksi masalah menjadi lebih mudah.
Jika salah satu perangkat mengalami gangguan, perangkat lainnya tidak akan terpengaruh. Administrator jaringan dapat langsung memeriksa perangkat yang bermasalah tanpa perlu mengganggu konektivitas perangkat lain di jaringan.
3. Penambahan atau Pengurangan Perangkat Lebih Mudah
Topologi star memungkinkan penambahan atau pengurangan perangkat dengan mudah. Cukup hubungkan perangkat baru ke hub atau switch pusat, dan perangkat tersebut akan otomatis terhubung ke jaringan.
Hal ini membuat topologi star fleksibel untuk pengembangan jaringan tanpa mengganggu perangkat lain yang sudah terhubung.
4. Ketergantungan pada Hub atau Switch
Salah satu kelemahan dari topologi star adalah ketergantungan besar pada perangkat pusat. Jika hub atau switch mengalami gangguan atau rusak, maka seluruh jaringan akan berhenti berfungsi.
Hal ini menimbulkan risiko downtime yang besar, sehingga perangkat pusat harus dijaga dan dipelihara dengan baik.
5. Kecepatan Data yang Stabil
Karena setiap perangkat terhubung langsung ke hub atau switch, kecepatan data cenderung stabil, terutama jika switch yang digunakan memiliki kapasitas tinggi.
Ini memungkinkan aliran data yang lancar antar perangkat tanpa harus berbagi bandwidth, seperti pada topologi bus atau ring.
6. Penggunaan Kabel yang Lebih Banyak
Topologi star memerlukan kabel yang lebih banyak dibandingkan dengan topologi lain, seperti bus atau ring, karena setiap perangkat memerlukan kabel terpisah menuju hub atau switch.
Meskipun ini meningkatkan stabilitas, biaya dan pengaturan kabel bisa menjadi lebih tinggi, terutama pada jaringan dengan banyak perangkat.
7. Fleksibilitas dalam Pemeliharaan dan Pembaruan
Dengan struktur pusat, pemeliharaan atau pembaruan sistem menjadi lebih mudah dan tidak mengganggu koneksi perangkat lain.
Administrator bisa memelihara atau mengganti perangkat tanpa perlu mematikan seluruh jaringan, sehingga meminimalkan gangguan pada kinerja jaringan secara keseluruhan.
Baca juga: 10 Karakteristik Topologi Hybrid untuk Jaringan Fleksibel
Cara kerja Topologi Star
Sumber: Nakivo.com
Cara kerja Topologi Star melibatkan satu perangkat pusat, biasanya hub atau switch, yang menjadi penghubung semua perangkat di jaringan. Setiap perangkat terhubung langsung ke perangkat pusat ini menggunakan kabel tersendiri.
Saat satu perangkat ingin mengirim data ke perangkat lain, data dikirimkan terlebih dahulu ke perangkat pusat, yang kemudian meneruskannya ke perangkat tujuan.
Dengan alur komunikasi ini, data hanya melewati perangkat pusat tanpa tersebar ke semua perangkat, sehingga lalu lintas data lebih terkontrol dan risiko tabrakan data berkurang.
Keunggulan lain dari cara kerja topologi star adalah fleksibilitas dalam menambah atau menghapus perangkat.
Setiap perangkat hanya perlu disambungkan atau dilepaskan dari perangkat pusat tanpa mengganggu jaringan secara keseluruhan, yang membuat pengelolaan jaringan menjadi lebih sederhana.
Namun, jaringan ini juga sangat bergantung pada perangkat pusat. Jika perangkat pusat mengalami gangguan, seluruh jaringan akan terputus. Oleh karena itu, perangkat pusat perlu dirawat dengan baik agar jaringan tetap stabil dan berfungsi optimal.
Baca juga: 3 Contoh Topologi Hybrid dalam Jaringan Komputer
Manfaat Topologi Star
Sumber: Canva
Topologi star menawarkan berbagai manfaat yang membuatnya cocok untuk jaringan di kantor atau skala menengah. Berikut adalah 5 manfaat utama topologi star:
1. Kemudahan Deteksi dan Pemecahan Masalah
Karena setiap perangkat terhubung langsung ke perangkat pusat (hub atau switch), jika terjadi masalah pada satu perangkat, gangguan hanya berdampak pada perangkat tersebut tanpa mengganggu keseluruhan jaringan. Hal ini membuat deteksi masalah lebih cepat dan memudahkan proses perbaikan.
2. Stabilitas Jaringan yang Lebih Terjaga
Topologi star memungkinkan jaringan tetap stabil karena perangkat lain tidak terpengaruh jika satu perangkat mengalami gangguan.
Ini memastikan koneksi yang konsisten dan mengurangi risiko gangguan besar pada jaringan.
3. Pengelolaan Jaringan yang Terstruktur
Perangkat pusat dalam topologi star mengatur lalu lintas data, sehingga pengelolaan jaringan menjadi lebih terorganisir.
Pengontrol terpusat ini juga menghindari terjadinya tabrakan data, meningkatkan efisiensi pengaturan data yang masuk dan keluar.
4. Mudah Menambah atau Mengurangi Perangkat
Topologi star memudahkan penambahan atau pengurangan perangkat dalam jaringan. Sobat Bimbingan cukup menghubungkan perangkat baru ke perangkat pusat tanpa mengganggu koneksi perangkat lainnya, membuat jaringan ini fleksibel dan mudah disesuaikan.
5. Kecepatan dan Kinerja yang Lebih Optimal
Karena setiap perangkat terhubung langsung ke pusat, komunikasi data berjalan lebih cepat tanpa melewati perangkat lain.
Hal ini mengurangi waktu pengiriman data, menjadikan jaringan lebih responsif, yang sangat bermanfaat untuk kebutuhan aktivitas real-time.
Baca juga: Kelebihan & Kekurangan Topologi Hybrid dalam Jaringan
Ingin Mahir di Dunia Web Development? Ikuti Bootcamp Web Developer dari dibimbing.id!
Udah paham soal jaringan komputer, seperti topologi star, tapi pengen lebih jauh terjun ke dunia web development, Warga Bimbingan?
Jika iya, ini saatnya kamu mengembangkan skill coding dan bikin website interaktif! dibimbing.id punya program Bootcamp Web Developer yang dirancang khusus untuk bantu kamu menjadi front-end atau back-end developer andal.
Di bootcamp ini, kamu bisa pilih fokus front-end untuk bikin tampilan website yang keren dan user-friendly, atau back-end untuk menguasai server, database, dan komponen di balik layar yang bikin website berjalan mulus. Kurikulumnya lengkap banget—dari HTML, CSS, JavaScript, hingga framework populer seperti React dan Node.js.
Gak perlu khawatir soal karir, ya! dibimbing.id sudah bekerja sama dengan 700+ hiring partner dan 95% alumni kami berhasil dapat pekerjaan di bidang impian mereka.
Yuk, gabung sekarang di Bootcamp Web Developer dibimbing.id! Masih ada pertanyaan? Konsultasi gratis dulu aja di sini, MinDi siap bantu! #BimbingSampeJadi
Referensi:
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.