3 Contoh Topologi Hybrid dalam Jaringan Komputer
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
07 November 2024
•
508
Contoh Topologi Hybrid memang bikin pusing ya, Warga Bimbingan? Terutama kalau kamu baru mulai belajar dunia jaringan dan ketemu istilah topologi hybrid.
Padahal, memahami topologi hybrid ini penting banget, lho. Soalnya, kalau nggak paham konsep dasarnya, kamu bisa salah mengkonfigurasi jaringan dan malah bikin performanya jadi nggak optimal. Bikin kesel, kan?
Tenang aja, kali ini MinDi bakal bahas 3 contoh topologi hybrid dalam jaringan komputer yang sering dipakai.
Yuk, simak artikel ini biar kamu makin paham dan bisa menentukan topologi yang cocok buat jaringanmu!
Apa Itu Topologi Hybrid?
Topologi hybrid adalah model jaringan komputer yang menggabungkan dua atau lebih jenis topologi jaringan berbeda, seperti topologi bintang, ring, atau bus, ke dalam satu sistem jaringan yang terintegrasi.
Gabungan ini memungkinkan jaringan untuk memanfaatkan keunggulan dari masing-masing topologi, sehingga performa jaringan bisa lebih optimal dan fleksibel sesuai kebutuhan.
Bayangkan ini seperti "mix and match" dalam jaringan, di mana setiap bagian jaringan bisa menggunakan struktur yang paling cocok untuk fungsinya, tapi tetap terhubung dalam satu sistem besar yang saling mendukung.
Dalam skala besar, topologi hybrid membantu perusahaan atau organisasi membangun jaringan yang stabil, efisien, dan mampu berkembang seiring dengan kebutuhan yang makin kompleks.
Baca juga: 9 Macam Macam Topologi Jaringan Komputer
Contoh Topologi Hybrid
Sumber: Canva
Topologi hybrid dengan bridging adalah model jaringan yang menghubungkan beberapa topologi berbeda dengan bantuan perangkat yang disebut bridge.
Nah, biar lebih kebayang, berikut beberapa contoh topologi hybrid yang sering pakai bridging:
1. Topologi Hybrid Star-Bus
Topologi Hybrid Star-Bus | Sumber: geeksforgeeks.org
Topologi Hybrid Star-Bus adalah model jaringan yang menggabungkan topologi bintang (star) dan bus dalam satu sistem.
Dalam topologi ini, perangkat-perangkat pada setiap segmen dihubungkan dalam konfigurasi bintang, di mana masing-masing perangkat terhubung ke satu titik pusat seperti hub atau switch.
Lalu, beberapa jaringan bintang ini dihubungkan menggunakan backbone bus sebagai jalur utama komunikasi antar-segmen.
Cara Kerja Topologi Hybrid Star-Bus:
Dalam topologi Hybrid Star-Bus, data dari perangkat di satu jaringan bintang terlebih dahulu diterima oleh hub atau switch pusat.
Jika data perlu dikirim ke jaringan bintang lainnya, hub atau switch tersebut akan meneruskan data ke backbone bus, yang menghubungkan setiap jaringan bintang.
Backbone bus ini memungkinkan perangkat di jaringan bintang yang berbeda untuk saling berkomunikasi melalui satu jalur utama.
Kelebihan:
- Fleksibel dan mudah dikembangkan: Jaringan bisa diperluas dengan menambahkan perangkat baru ke setiap segmen bintang tanpa mengganggu koneksi lain.
- Mudah dalam isolasi masalah: Jika ada masalah pada satu segmen, isolasi masalah jadi lebih mudah karena hanya memengaruhi jaringan bintang tersebut, sementara segmen lain tetap berfungsi.
- Penghematan kabel: Menggunakan backbone bus meminimalkan jumlah kabel yang diperlukan, sehingga lebih hemat dibandingkan jika hanya menggunakan topologi bintang.
Kekurangan:
- Ketergantungan pada backbone bus: Jika backbone bus mengalami masalah, maka seluruh jaringan dapat terganggu karena semua segmen bintang mengandalkan backbone tersebut untuk berkomunikasi antar-segmen.
- Biaya lebih tinggi: Walaupun hemat kabel, topologi ini tetap memerlukan kabel tambahan untuk setiap segmen bintang dan perangkat penghubung seperti hub atau switch, yang bisa menambah biaya instalasi.
- Penurunan kecepatan: Jika terlalu banyak perangkat yang terhubung ke backbone bus, kinerja jaringan dapat melambat karena beban data yang harus diproses melalui jalur utama ini.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Topologi Mesh pada Jaringan Komputer, Yuk Simak!
2. Topologi Hybrid Ring-Star
Topologi Hybrid Ring Star | Sumber : geeksforgeeks.org
Topologi Hybrid Ring-Star adalah kombinasi antara topologi ring dan bintang dalam satu jaringan.
Pada konfigurasi ini, beberapa perangkat dihubungkan dalam bentuk ring, kemudian setiap jaringan ring ini dihubungkan ke jaringan pusat berbentuk bintang yang menghubungkan setiap ring satu sama lain melalui hub atau switch.
Cara Kerja Topologi Hybrid Ring-Star:
Dalam topologi Hybrid Ring-Star, data dari perangkat di jaringan ring akan beredar searah melalui semua perangkat dalam jaringan ring tersebut. Jika data perlu dikirim ke jaringan ring lain, data dikirimkan ke hub atau switch pusat dari jaringan bintang.
Hub atau switch pusat ini memungkinkan komunikasi antara beberapa jaringan ring dengan meneruskan data ke ring tujuan melalui jaringan bintang.
Kelebihan:
- Setiap segmen ring dapat bekerja secara mandiri, jadi jika salah satu ring mengalami masalah, segmen lainnya tetap bisa berjalan.
- Topologi ini memberikan redundansi tambahan, karena jaringan ring memungkinkan data tetap berjalan meskipun ada satu perangkat yang mengalami kerusakan.
Kekurangan:
- Lebih rumit dalam hal instalasi dan manajemen dibandingkan topologi hybrid lainnya.
- Perangkat tambahan seperti bridge atau hub diperlukan untuk menghubungkan jaringan ring ke pusat jaringan bintang, yang bisa menambah biaya.
- Jika pusat bintang mengalami masalah, seluruh jaringan bisa terganggu.
Baca juga: Ciri-Ciri Topologi Ring dalam Jaringan Komputer, Yuk Cek!
3. Hierarchical Network Topology
Hierarchical Network Topology | Sumber: study.com
Hierarchical Network Topology, atau topologi jaringan hirarkis, adalah struktur jaringan yang mengorganisasikan perangkat dalam beberapa lapisan atau tingkat (tiers).
Setiap lapisan menghubungkan perangkat ke lapisan berikutnya, membentuk struktur bertingkat dari perangkat-perangkat yang saling terhubung.
Cara Kerja Hierarchical Network Topology:
Dalam topologi ini, perangkat pada tingkat terendah terhubung ke perangkat di tingkat menengah, yang pada gilirannya terhubung ke perangkat di tingkat yang lebih tinggi.
Data dikirimkan dari lapisan terendah, naik melalui lapisan-lapisan yang lebih tinggi hingga mencapai tujuan. Komunikasi dalam jaringan dilakukan secara teratur dari lapisan ke lapisan, memungkinkan kontrol yang lebih terstruktur di setiap tingkatan.
Kelebihan:
- Mudah dalam pengelolaan dan pengaturan, karena struktur bertingkat membantu pembagian tanggung jawab antar-lapisan jaringan.
- Cocok untuk jaringan besar yang memerlukan organisasi yang jelas dan memungkinkan pertumbuhan jaringan secara terstruktur.
- Setiap lapisan dapat dikelola dan diperbarui secara independen, sehingga memudahkan perawatan.
Kekurangan:
- Jika perangkat di lapisan atas mengalami gangguan, seluruh jaringan di bawahnya dapat terpengaruh.
- Memerlukan banyak perangkat penghubung seperti switch dan router di setiap lapisan, yang bisa menambah biaya instalasi dan pemeliharaan.
- Komunikasi yang melewati beberapa lapisan dapat memperlambat kecepatan jaringan karena alur yang lebih panjang.
Baca juga: 12 Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus Jaringan Komputer
Udah paham topologi hybrid, Warga Bimbingan? Saatnya naik level lagi!
Warga bimbingan apabila kamu sudah paham contoh topologi hybrid saatnya buat naik level lagi. Buat kamu tertarik buat jadi web developer, baik itu front-end atau back-end, dibimbing.id punya program Bootcamp yang siap bantu kamu jadi ahli!
Di sini, kamu bisa pilih untuk fokus ke front-end, belajar bikin tampilan website yang keren dan interaktif, atau back-end, menguasai server, database, dan semua hal di balik layar supaya website bisa berjalan lancar.
Dengan kurikulum yang lengkap, kamu bisa mulai dari nol sampai mahir. Untuk front-end, kamu bakal belajar HTML, CSS, JavaScript, hingga framework populer seperti React.
Kalau kamu pilih back-end, ada materi lengkap mulai dari Node.js, Express, sampai manajemen database dengan SQL atau MongoDB. Nggak cuma teori, kamu juga langsung praktek bikin website siap pakai yang bisa dijadikan portfolio keren.
Plus, materi bisa diakses kapan aja, jadi kamu bebas belajar ulang kapanpun butuh. Dan jangan khawatir soal karir, karena dibimbing.id punya 700+ hiring partner, dan 95% alumni udah berhasil dapat pekerjaan di perusahaan impian mereka!
Yuk, gabung sekarang di Bootcamp Front-End atau Back-End Developer dari dibimbing.id! Masih ada pertanyaan? Konsultasi gratis dulu aja di sini, MinDi siap bantu! #BimbingSampeJadi
Referensi:
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.