dibimbing.id - 10 Macam-Macam Topologi Jaringan: Pengertian & Contoh

10 Macam-Macam Topologi Jaringan: Pengertian & Contoh

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

15 October 2024

3979

Image Banner

Catatan Redaksi:

Artikel ini pertama kali diterbitkan pada Oktober 2024 dan diperbarui pada 14 Oktober 2025 untuk memastikan informasi tetap akurat dan relevan.

Warga Bimbingan, pernah dengar istilah macam-macam topologi jaringan? Cara perangkat terhubung dalam sebuah jaringan ini ternyata sangat menentukan kelancaran komunikasi data.

Setiap topologi punya ciri khas, kelebihan, dan kelemahannya. Maksudnya adalah ada yang hemat biaya, ada yang lebih aman, bahkan ada yang cocok untuk skala besar.

Nah, biar Warga Bimbingan makin paham, MinDi sudah siapkan pembahasan tentang 10 macam topologi jaringan lengkap dengan pengertian dan contohnya. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Apa Itu Network Penetration Testing? Tujuan dan Manfaatnya


Apa itu Topologi Jaringan?

Topologi jaringan adalah cara atau pola menghubungkan perangkat komputer dalam sebuah jaringan agar bisa saling berkomunikasi dan berbagi data. 

Topologi menentukan bagaimana data dikirim, diterima, dan dialirkan antar perangkat dalam jaringan. 

Pemilihan topologi yang tepat sangat penting karena akan memengaruhi kinerja, efisiensi, biaya, serta kemudahan perawatan jaringan. 

Dengan memahami topologi jaringan, Warga Bimbingan bisa tahu model mana yang paling sesuai untuk kebutuhan skala kecil maupun besar.

Baca juga: Apa Itu Convolutional Neural Networks (CNN)? Fungsi & Contoh


Macam-Macam Topologi Jaringan

Sumber: Canva

Warga Bimbingan, setelah memahami apa itu topologi jaringan, sekarang saatnya kita bahas satu per satu macam-macamnya. 

Ada 10 topologi jaringan yang umum digunakan, dan masing-masing punya kelebihan, kekurangan, serta contoh penerapan dalam dunia nyata.


1. Topologi Bus

Topologi bus menghubungkan semua perangkat ke satu kabel utama atau backbone. Data dari perangkat berjalan melalui kabel ini menuju perangkat tujuan.

Model ini sederhana dan populer pada masa awal perkembangan jaringan komputer. Instalasinya mudah karena tidak memerlukan banyak perangkat tambahan.

Kelebihan:

  1. Mudah dipasang dan sederhana.
  2. Hemat biaya, cocok untuk jaringan kecil.
  3. Kabel yang digunakan lebih sedikit.

Kekurangan:

  1. Jika kabel utama rusak, seluruh jaringan lumpuh.
  2. Performa menurun jika banyak perangkat.
  3. Sulit menemukan letak kerusakan.

Contoh penggunaan: 

Biasanya dipakai di laboratorium sekolah atau kantor kecil dengan perangkat terbatas.


2. Topologi Ring

Topologi ring menghubungkan perangkat dalam lingkaran tertutup. Data mengalir searah melalui setiap perangkat.

Struktur ini membuat lalu lintas data lebih teratur. Semua perangkat harus tetap terhubung untuk menjaga komunikasi.

Kelebihan:

  1. Tidak ada tabrakan data.
  2. Hemat kabel.
  3. Alur data lebih rapi.

Kekurangan:

  1. Kerusakan satu perangkat lumpuhkan seluruh jaringan.
  2. Sulit menambah perangkat baru.
  3. Perawatan lebih kompleks.

Contoh penggunaan: 

Banyak digunakan pada jaringan lama berbasis token ring.


3. Topologi Star

Topologi star menghubungkan semua perangkat ke hub atau switch pusat. Data dikirim dari pusat ke perangkat tujuan.

Model ini sangat populer karena mudah dikelola. Banyak perusahaan modern menggunakannya.

Kelebihan:

  1. Mudah dipelihara dan dikelola.
  2. Kerusakan perangkat tidak ganggu jaringan lain.
  3. Deteksi kerusakan cepat.

Kekurangan:

  1. Membutuhkan banyak kabel.
  2. Biaya instalasi lebih tinggi.
  3. Hub atau switch rusak, jaringan terhenti.

Contoh penggunaan: 

Digunakan di kantor modern, sekolah, atau rumah dengan router sebagai pusatnya.


4. Topologi Mesh

Topologi mesh menghubungkan setiap perangkat langsung ke perangkat lain. Ada dua jenis: full mesh dan partial mesh.

Struktur ini memberi jalur cadangan untuk setiap perangkat. Oleh karena itu, mesh sangat andal.

Kelebihan:

  1. Sangat andal karena punya jalur cadangan.
  2. Aman untuk transfer data penting.
  3. Cocok untuk jaringan vital.

Kekurangan:

  1. Paling mahal untuk instalasi.
  2. Butuh banyak kabel.
  3. Rumit dalam perawatan.

Contoh penggunaan: 

Biasa dipakai di data center dan perusahaan besar.


5. Topologi Tree

Topologi tree menggabungkan konsep star dan bus. Perangkat diatur dalam bentuk bertingkat seperti pohon.

Model ini sering dipakai di jaringan besar. Struktur hierarki memudahkan pengelolaan data.

Kelebihan:

  1. Cocok untuk jaringan skala besar.
  2. Mudah diperluas.
  3. Pengelolaan data lebih terpusat.

Kekurangan:

  1. Kabel utama rusak, seluruh jaringan terganggu.
  2. Instalasi mahal.
  3. Perawatan lebih kompleks.

Contoh penggunaan: 

Banyak digunakan di kampus, sekolah, atau perusahaan besar.

Baca juga: Perbedaan Neural Network dan Deep Learning, Lengkap Nih!


6. Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah gabungan dari dua atau lebih jenis topologi. Struktur disesuaikan dengan kebutuhan jaringan.

Model ini fleksibel karena mengombinasikan keunggulan topologi lain. Tapi instalasinya cukup rumit.

Kelebihan:

  1. Fleksibel sesuai kebutuhan.
  2. Bisa menggabungkan keunggulan topologi lain.
  3. Cocok untuk jaringan skala besar.

Kekurangan:

  1. Biaya instalasi lebih mahal.
  2. Desain lebih kompleks.
  3. Perawatan rumit.

Contoh penggunaan: 

Umum digunakan di perusahaan besar dengan kebutuhan jaringan berbeda-beda.


7. Topologi Peer-to-Peer

Topologi peer-to-peer menghubungkan dua perangkat secara langsung. Biasanya hanya menggunakan satu kabel.

Model ini sangat sederhana. Cocok untuk penggunaan pribadi atau kebutuhan kecil.

Kelebihan:

  1. Mudah diatur.
  2. Tidak butuh perangkat tambahan.
  3. Biaya sangat rendah.

Kekurangan:

  1. Tidak efisien untuk jaringan besar.
  2. Sulit berkembang.
  3. Fungsionalitas terbatas.

Contoh penggunaan: 

Digunakan untuk menghubungkan komputer dengan printer.


8. Topologi Wireless (Ad Hoc)

Topologi wireless atau ad hoc tidak membutuhkan kabel. Perangkat terhubung langsung secara nirkabel.

Model ini cepat dibuat dan praktis. Sangat fleksibel untuk kebutuhan sementara.

Kelebihan:

  1. Praktis tanpa kabel.
  2. Cepat dibuat.
  3. Fleksibel untuk penggunaan sementara.

Kekurangan:

  1. Jarak terbatas.
  2. Kinerja lebih rendah dari kabel.
  3. Lebih rentan terhadap masalah keamanan.

Contoh penggunaan: 

Sering digunakan di rapat atau pertemuan untuk berbagi file antar perangkat.


9. Topologi Multipoint

Topologi multipoint menghubungkan beberapa perangkat ke satu media transmisi yang sama. Semua perangkat berbagi jalur tersebut.

Model ini efisien untuk menghubungkan banyak perangkat di satu tempat. Namun kinerjanya bergantung pada jumlah perangkat.

Kelebihan:

  1. Efisien untuk banyak perangkat.
  2. Hemat kabel.
  3. Sederhana dalam instalasi.

Kekurangan:

  1. Kinerja bisa turun jika perangkat terlalu banyak.
  2. Rentan tabrakan data.
  3. Sulit digunakan untuk jaringan besar.

Contoh penggunaan: 

Banyak digunakan di ruang kelas atau laboratorium kecil.


10. Topologi Daisy Chain

Topologi daisy chain menghubungkan perangkat secara berantai. Setiap perangkat terhubung ke perangkat berikutnya.

Struktur ini sederhana dan mudah diperluas. Namun, sangat bergantung pada setiap perangkat.

Kelebihan:

  1. Sederhana.
  2. Mudah diperluas.
  3. Biaya rendah.

Kekurangan:

  1. Satu perangkat rusak bisa ganggu jaringan.
  2. Kurang andal.
  3. Sulit mendeteksi masalah.

Contoh penggunaan: 

Biasa digunakan di jaringan kecil atau instalasi sederhana yang butuh biaya murah.


Ingin Jadi Network Engineer Profesional?

Setelah membaca 10 Macam-Macam Topologi Jaringan: Pengertian & Contoh, kini saatnya kamu memanfaatkan pengetahuan ini untuk melangkah lebih jauh di dunia jaringan komputer.

Yuk, ikuti Bootcamp Network Engineer di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar membangun, mengelola, dan mengamankan jaringan komputer modern menggunakan perangkat keras, software, dan tools industri.

Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum aplikatif yang membantumu memahami konsep jaringan dari dasar hingga level profesional. Kamu juga akan mengerjakan project nyata yang bisa jadi portofolio unggulan.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 96%, peluang kariermu sebagai Network Engineer semakin terbuka lebar.

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang disini dan mulai perjalananmu menuju Network Engineer profesional. #BimbingSampeJadi


Referensi

  1. Network Topology [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!