Just In Time Inventory: Panduan Lengkap dari dibimbing.id

Farijihan Putri
•
16 June 2025
•
367
Kamu bingung kenapa stok barang di gudang selalu numpuk atau malah sering kosong pas lagi butuh-butuhnya?
Gak heran, sih karena manajemen persediaan emang tricky kalau belum tahu strateginya. Masalah seperti ini gak cuma bikin pusing tim gudang, tapi juga bisa ganggu alur produksi dan boros biaya.
Just in time inventory adalah solusi cerdas buat kamu yang pengen efisiensi tanpa ribet. Konsep ini fokus pada pemesanan barang tepat saat dibutuhkan, bukan disimpan menumpuk di gudang.
Nah, di artikel ini MinDi bakal kupas tuntas cara kerja, manfaat, dan penerapan JIT versi dibimbing.id. Pokoknya, lengkap banget buat Warga Bimbingan yang pengen paham logistik modern atau mau switch karier ke supply chain.
Baca Juga: Perbedaan Logistik dan Supply Chain dalam Bisnis, Apa Saja?
Memahami Just In Time Inventory
Just In Time (JIT) Inventory adalah metode manajemen persediaan yang bertujuan untuk meminimalkan stok barang dengan cara menerima barang hanya saat dibutuhkan dalam proses produksi atau penjualan.
Pendekatan ini dipakai agar perusahaan bisa mengurangi biaya penyimpanan, menghindari penumpukan inventaris, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dengan sistem JIT, perusahaan harus memiliki koordinasi yang sangat baik dengan pemasok dan jadwal produksi yang tepat agar tidak terjadi kekosongan barang.
Strategi JIT banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur dan ritel yang ingin meningkatkan respons terhadap permintaan pasar sambil tetap menjaga biaya tetap rendah.
Mengapa Just In Time Inventory Penting?
Punya produk bagus emang menguntungkan. Namun, tau cara mengelola persediaan dengan cerdas juga penting. Inilah 3 manfaat JIT.
1. Meminimalkan Pemborosan
Mengelola stok secara tepat waktu membantu menghindari penumpukan barang yang tidak perlu. Selain mengurangi risiko kerusakan atau keusangan produk, sistem ini juga meringankan beban gudang. Strategi ini bikin operasional lebih efisien dan ramah biaya.
2. Meningkatkan Efisiensi
Proses produksi berjalan lebih cepat karena hanya memesan bahan saat dibutuhkan. Just in time inventory adalah metode yang bikin perusahaan lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan permintaan pasar. Alhasil, tidak banyak waktu terbuang untuk menyimpan atau menunggu bahan datang.
3. Mengurangi Biaya
Stok berlebih seringkali bikin perusahaan boros biaya penyimpanan dan modal. Dengan sistem JIT, pengeluaran seperti sewa gudang dan perawatan bisa ditekan seminimal mungkin. Uangnya bisa dialihkan ke hal lain yang lebih strategis seperti pengembangan produk atau pemasaran.
Baca Juga: Simak Proses Bisnis Supply Chain Management, Tahapan & Contoh
Bagaimana Cara Kerja Just In Time Inventory?
Sumber: Freepik
Sistem JIT adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kolaborasi antar tim dan strategi yang matang. Yuk, simak gimana cara kerja JIT inventory!
1. Desain Ulang Proses Produksi
Langkah awalnya adalah mengevaluasi ulang fondasi proses produksi. Mulai dari desain produk, proses kerja, hingga perencanaan tenaga kerja.
Tujuannya jelas yaitu mengurangi gangguan, meminimalkan pemborosan, dan menciptakan sistem yang fleksibel. Semua itu dilakukan agar operasional lebih responsif terhadap permintaan pasar.
2. Manajemen Kualitas Total (TQM)
Evaluasi manajemen dilakukan untuk memastikan peningkatan berkelanjutan di semua lini produksi.
Just in time inventory adalah pendekatan yang sangat bergantung pada efisiensi peran tiap karyawan, kualitas proses, dan stabilitas jadwal produksi. Penjadwalan muatan kerja dan kapasitas juga harus diperiksa secara berkala.
3. Sistem Tarik (Pull System)
Tim produksi dilatih menggunakan metode sinyal seperti Kanban untuk mengatur produksi berdasarkan permintaan aktual. Ukuran lot juga diperiksa ulang agar tidak ada kelebihan produksi. Dengan pendekatan ini, perusahaan bisa lebih responsif tanpa harus menyimpan stok berlebih.
4. Kerja Sama dengan Vendor
Hubungan dengan vendor sangat krusial dalam siklus JIT. Daftar pemasok dievaluasi, lalu ditentukan siapa yang jadi partner utama, lengkap dengan kesepakatan waktu pengiriman dan standar kualitas. Just in time inventory adalah sistem yang sangat bergantung pada keandalan rantai pasokan.
5. Penyesuaian Kebutuhan Inventori
Kebutuhan akan stok harus diukur dan dikendalikan dengan kebijakan yang efisien. Pergerakan barang di gudang pun perlu diminimalkan agar tidak ada proses yang mubazir. Langkah ini bikin manajemen inventori jadi jauh lebih lincah.
6. Peningkatan Kualitas SDM
Tim internal perlu dibekali dengan kemampuan yang mendukung implementasi JIT. Pelatihan dan sesi pemberdayaan rutin membantu mereka lebih siap menghadapi perubahan proses. Lingkungan kerja pun lebih kolaboratif dan produktif.
7. Penyederhanaan Produksi
Proses produksi dievaluasi ulang untuk mengurangi jumlah langkah dan komponen yang tidak perlu. Standardisasi jadi kunci untuk meningkatkan efisiensi. Just in time inventory adalah sistem yang berkembang bersama proses produksi yang terus diperbaiki.
8. Review dan Evaluasi Berkala
Ukuran dan standar kualitas ditentukan, lalu analisis akar masalah dilakukan jika muncul kendala. Semua upaya diarahkan pada peningkatan berkelanjutan dan pelacakan tren performa. Dengan begitu, setiap bagian dari sistem bisa terus disempurnakan.
Baca Juga: Contoh Supply Chain Management Perusahaan Manufaktur, Lengkap
Contoh Just In Time Inventory
Contoh just in time inventory bisa kamu lihat dari cara kerja Toyota dalam mengelola produksinya. Perusahaan otomotif asal Jepang ini hanya memesan komponen dari pemasok ketika ada permintaan produksi mobil yang jelas.
Dengan begitu, mereka tidak menyimpan terlalu banyak stok di gudang dan bisa memangkas biaya penyimpanan sekaligus meminimalkan risiko kerusakan barang.
Sistem ini membuat proses produksi lebih ramping, efisien, dan responsif terhadap perubahan permintaan pasar. Pendekatan seperti ini juga banyak diadopsi oleh bisnis retail dan manufaktur lain yang ingin meningkatkan efisiensi operasional mereka.
6 Strategi Implementasi Just In Time Inventory
Buat Warga Bimbingan yang tertarik menerapkan konsep Just In Time (JIT) dalam proses bisnis, ada strategi yang bisa dicoba supaya implementasinya lebih maksimal dan efisien.
1. Bangun Hubungan Solid dengan Pemasok
Langkah awal yang krusial adalah menjalin kerjasama jangka panjang dengan pemasok yang bisa dipercaya. Komunikasi yang terbuka membantu memastikan bahwa setiap pesanan dikirim tepat waktu dan sesuai kebutuhan.
Dengan memasok bahan baku secara konsisten, produksi bisa berjalan tanpa hambatan. Kolaborasi ini adalah pondasi dari keberhasilan sistem just in time inventory.
2. Terapkan Sistem Produksi Berbasis Permintaan
Alih-alih memproduksi dalam jumlah besar dan menyimpannya, sistem ini hanya akan memproduksi ketika ada permintaan nyata dari konsumen.
Itulah kenapa just in time inventory adalah metode yang cocok buat bisnis yang ingin menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas.
Melalui cara ini, perusahaan bisa lebih fleksibel menghadapi perubahan tren pasar. Selain itu, risiko barang tidak terpakai atau usang bisa ditekan secara signifikan.
3. Optimalkan Proses Internal
Setiap proses internal, mulai dari pengadaan bahan hingga distribusi akhir, harus berjalan efisien. Proses yang rumit hanya akan memperlambat produksi dan berisiko menimbulkan bottleneck.
Oleh karena itu, diperlukan audit berkala untuk mengidentifikasi celah yang perlu diperbaiki. Upaya perbaikan berkelanjutan dapat membuat sistem semakin ramping.
4. Gunakan Teknologi untuk Pemantauan Stok
Dengan teknologi, pemantauan stok bisa lebih akurat dan real-time. Data yang selalu update membantu tim produksi mengambil keputusan cepat ketika stok mulai menipis.
Hal ini juga mempermudah perencanaan ulang jika ada gangguan pengiriman atau lonjakan permintaan. Teknologi membantu menciptakan ritme kerja yang adaptif dan minim error.
5. Latih Tim Produksi Secara Konsisten
Pemahaman tim terhadap konsep just in time inventory adalah kunci utama untuk implementasi yang sukses. Pelatihan rutin membantu seluruh tim bekerja secara sinkron, efisien, dan responsif terhadap perubahan.
Mereka pun akan lebih siap dalam menangani potensi gangguan di lini produksi. Semakin terlatih tim, semakin minim risiko kegagalan sistem.
6. Lakukan Evaluasi dan Perbaikan Berkala
Meski strategi sudah dijalankan, bukan berarti semua akan langsung sempurna. Evaluasi berkala diperlukan untuk menilai apakah sistem sudah berjalan optimal atau masih perlu penyesuaian.
Setiap insight dari proses tersebut bisa dijadikan acuan untuk perbaikan selanjutnya. Pendekatan berkelanjutan akan memastikan sistem JIT tetap relevan dan efektif dalam jangka panjang.
Baca Juga: 13 Supply Chain Management Software Pilihan untuk Bisnis
Yuk, Upgrade Skill & Salary Bareng Mentor Berpengalaman!
Sekarang Warga Bimbingan udah paham kalau just in time inventory adalah strategi yang bisa bikin operasional bisnis semakin efisien dan minim pemborosan.
Buat kamu yang pengen makin paham praktik nyata dunia kerja, yuk gabung ke Program Bootcamp dibimbing.id bareng 338+ mentor berpengalaman! Materinya lengkap banget, mulai dari Data Science/Data Analyst, UI/UX Design, Human Resources, AI & Machine Learning, Digital Marketing, sampai English Class.
Semua kelas dilengkapi silabus terstruktur, praktek nyata untuk bangun portofolio, gratis mengulang, dan udah membantu 3400+ career shifter dapetin karier impian, apalagi dengan dukungan 840+ hiring partner buat penyaluran kerja.
Kamu punya pertanyaan seperti "Perlu latar belakang IT dulu gak?" atau "Bisa sambil kerja full-time?", konsultasi gratis di sini aja ya. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier impianmu.
Referensi
Tags