Infrastruktur Data: Arti, Jenis, Cara Membangun & Contoh

Farijihan Putri
•
14 October 2024
•
178

Warga Bimbingan pernah bingung, kenapa sistem data di perusahaan besar bisa jalan mulus, padahal datanya bejibun? Nah, jawabannya ada di balik sesuatu yang mungkin terdengar rumit: infrastruktur data.
Buat kamu yang baru nyemplung menjadi data engineer, infrastruktur data ini semacam peta jalan tol buat ngatur aliran data biar nggak macet dan bisa sampai tujuan dengan tepat.
Dalam artikel ini, MinDi bakal ngebahas mulai dari definisi, jenis-jenis, komponen-komponennya, sampai contoh nyata yang bisa kamu aplikasikan di pekerjaan.
Siap buat kenalan lebih dalam dengan infrastruktur data? Yuk, simak terus artikel ini bareng MinDi!
Apa Itu Infrastruktur Data?
Infrastruktur data adalah fondasi utama yang bikin alur data dalam organisasi bisa berjalan lancar.
Kayak jalan raya menghubungkan berbagai kota, infrastruktur data menghubungkan perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan layanan lainnya biar semua data jalan dari satu titik ke titik lainnya tanpa hambatan.
Semua proses konsumsi, penyimpanan, sampai pembagian data bergantung pada infrastruktur ini. Tanpa jalan yang baik, data bakal macet dan nggak sampai tujuan dengan cepat dan akurat.
Punya strategi infrastruktur data yang oke juga penting banget, terutama kalau perusahaan pengen sukses dalam transformasi digital berbasis data.
Infrastruktur yang kuat membuat organisasi bisa lebih mudah mengumpulkan, mengolah, dan memanfaatkan data buat ngambil keputusan penting.
Makanya, buat kamu yang mau jadi data engineer, menguasai infrastruktur data adalah salah satu kunci buat sukses di dunia data.
8 Manfaat Infrastruktur Data yang Kuat
Sumber: Freepik
Warga Bimbingan udah ngerti apa itu infrastruktur data? Sekarang saatnya bahas kenapa punya infrastruktur data yang kuat itu penting banget buat perusahaan.
Ada banyak manfaat yang bisa kamu raih. Simak beberapa manfaat yang paling krusial, yuk!
1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Dengan data yang bisa kamu akses dan analisis secara cepat, keputusan menjadi lebih tepat dan berbasis fakta. Nggak lagi cuma tebak-tebakan, tapi keputusan strategis yang menguntungkan.
2. Peningkatan Efisiensi
Data yang tersusun rapi bikin proses kerja lebih lancar dan minim kesalahan. Waktu dan biaya juga bisa kamu pangkas karena semua berjalan sesuai jalur.
3. Tata Kelola Data yang Ditingkatkan
Infrastruktur yang solid membantu perusahaan menjaga akurasi dan kualitas data. Jadi, nggak ada lagi data yang hilang atau nggak teratur.
4. Keamanan yang Lebih Baik
Data penting perusahaan bakal lebih terlindungi dari ancaman siber. Dengan sistem keamanan yang kuat, risiko kebocoran data bisa ditekan.
5. Skalabilitas
Infrastruktur data yang fleksibel memungkinkan perusahaan berkembang tanpa harus khawatir soal kapasitas penyimpanan atau performa sistem. Data bisa tumbuh seiring bisnis yang berkembang.
6. Keunggulan Kompetitif
Perusahaan yang memanfaatkan data dengan baik bisa unggul dibanding kompetitor. Dengan strategi yang berbasis data, keputusan bisnis jadi lebih cepat dan tepat sasaran.
7. Inovasi
Infrastruktur data yang kuat membuka jalan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Data bisa jadi bahan bakar buat menemukan peluang bisnis yang sebelumnya tersembunyi.
8. Meningkatkan Kolaborasi
Data yang mudah diakses oleh berbagai tim dalam perusahaan bikin kolaborasi jadi lebih lancar. Tim-tim bisa berbagi insight dan bekerja sama dengan lebih efektif.
Jenis Infrastruktur Data
Setelah tahu manfaatnya, yuk bahas beberapa jenis infrastruktur data yang penting buat Warga Bimbingan pahami sebagai data engineer pemula.
Tiap jenis punya kelebihan dan cara kerjanya sendiri. Makanya, pastikan kamu tahu perbedaannya!
1. Traditional Infrastructure
Traditional infrastructure menggunakan perangkat fisik seperti server dan storage di tempat (on-premise). Meski kontrol penuh, biayanya mahal dan kurang fleksibel.
2. Cloud Infrastructure
Cloud Infrastructure ngasih kemudahan buat menyimpan dan mengelola data di cloud tanpa perlu perangkat fisik di kantor. Fleksibel banget, tapi tergantung koneksi internet dan penyedia layanan cloud.
3. Hybrid Infrastructure
Hybrid infrastructure adalah gabungan antara infrastruktur tradisional dan cloud. Kamu bisa pilih mana yang disimpan di cloud dan mana yang tetap di on-premise, sesuai kebutuhan.
4. Converged Infrastructure
Converged infrastructure menggabungkan semua komponen seperti server, storage, dan jaringan dalam satu platform. Praktis dan efisien, walau instalasinya bisa sedikit lebih kompleks.
5. Hyper-Converged Infrastructure
Hyper converged infrastructure adalah versi upgrade dari converged dengan semua komponen terintegrasi dalam satu perangkat lunak yang mudah dikelola.
Jenis infrastruktur data ini cocok buat perusahaan yang butuh solusi cepat dan scalable.
6. Edge Infrastructure
Memindahkan proses pengolahan data lebih dekat ke sumbernya, biasanya untuk kebutuhan real time. Solusi ini ideal untuk aplikasi yang membutuhkan latensi rendah, seperti IoT.
Baca Juga: Data Center: Pengertian, Komponen, dan Manfaatnya
Cara Membangun Infrastruktur Data yang Kuat
Sumber: Freepik
Setelah mengenal jenis-jenis infrastruktur data, langkah berikutnya adalah membangun infrastruktur data yang kuat buat mendukung bisnis atau proyek yang kamu kerjakan.
Ada beberapa langkah penting yang bisa Warga Bimbingan terapkan agar infrastrukturnya berjalan optimal dan sesuai kebutuhan.
1. Identifikasi Kebutuhan Data
Mulai dengan memahami jenis data yang kamu kelola dan bagaimana data tersebut digunakan dalam organisasi. Pastikan kamu tahu apa yang paling penting untuk mendukung pengambilan keputusan.
2. Pilih Teknologi yang Tepat
Setelah tahu kebutuhan data, saatnya memilih teknologi yang sesuai. Apakah itu cloud, on premise, atau hybrid. Jangan lupa sesuaikan dengan budget dan skala pertumbuhan bisnis.
3. Merancang Data Flow Map
Bikin peta alur data yang jelas, dari mulai data masuk sampai ke proses penyimpanan dan analisis. Dengan alur yang rapi, tim kamu bisa lebih mudah mengelola dan mencegah bottleneck.
4. Terapkan Strategi Tata Kelola Data
Pastikan data dikelola dengan baik, mulai dari validasi hingga keamanan. Jangan biarkan data sembarangan, harus ada aturan yang jelas soal siapa yang bisa mengakses, memodifikasi, atau menghapus data tersebut.
5. Optimalkan Keamanan Data
Pastikan kamu menerapkan sistem keamanan yang mumpuni, seperti enkripsi data dan firewall, biar data aman dari ancaman siber. Keamanan harus jadi prioritas utama karena data adalah aset berharga.
6. Latih Tim untuk Mengelola Infrastruktur
Infrastruktur data yang canggih nggak akan berjalan baik tanpa tim yang paham cara mengelolanya.
Pastikan timmu punya pelatihan yang cukup untuk menggunakan teknologi yang sudah dipilih dan tahu cara menjaga alur data tetap efisien.
7. Monitor dan Evaluasi Secara Berkala
Jangan lupa buat selalu memonitor performa infrastrukturnya secara rutin. Evaluasi berkala bisa membantu kamu mengidentifikasi potensi masalah lebih awal.
Di samping itu, memastikan sistem terus bekerja optimal seiring berkembangnya kebutuhan data.
Contoh Infrastruktur Data
Sumber: Freepik
Setelah memahami langkah-langkah membangun infrastruktur data, sekarang saatnya Warga Bimbingan lihat contoh infrastruktur data yang sering dipakai di berbagai organisasi.
Masing-masing komponen ini punya peran penting dalam memastikan data bisa kamu kelola dengan baik dan digunakan secara efektif.
1. Databases
Database adalah tempat penyimpanan utama di mana data disimpan dalam bentuk terstruktur, biasanya menggunakan SQL atau NoSQL.
Misalnya, perusahaan bisa menyimpan data pelanggan di database untuk kebutuhan analisis lebih lanjut. Tanpa database yang solid, proses pencarian dan pengelolaan data bisa jadi berantakan.
2. Data Warehouses
Data warehouses menyimpan data dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan sering digunakan untuk analisis yang lebih mendalam.
Berbeda dengan database biasa, data warehouse lebih cocok untuk mengolah data historis dalam skala besar. Kalau kamu butuh insight dari tren jangka panjang, data warehouse adalah solusinya.
3. Cloud Computing Platforms
Cloud computing memungkinkan penyimpanan dan pengolahan data secara online, tanpa harus bergantung pada infrastruktur fisik.
Dengan platform cloud seperti AWS atau Google Cloud, perusahaan bisa lebih fleksibel dalam mengelola dan mengakses data kapan saja, di mana saja.
Nah, ini juga memungkinkan skalabilitas yang lebih cepat tanpa harus repot memikirkan kapasitas penyimpanan fisik.
Baca Juga: 15 Manfaat Cloud Computing bagi Bisnis & Tantangannya
Mau Belajari Infrastruktur Data dengan Mudah?
Kalau Warga Bimbingan tertarik mendalami infrastruktur data dengan cara yang praktis dan mudah dipahami, saatnya ikut Bootcamp Data Engineering dibimbing.id!
Bareng mentor berpengalaman, kamu akan belajar dengan silabus terlengkap, praktek nyata yang bisa kamu gunakan untuk portfolio, dan gratis mengulang kelas sampai benar-benar paham.
Sudah ada 94% alumni yang berhasil mendapatkan pekerjaan, dan dibimbing.id punya lebih dari 700+ hiring partner untuk membantu penyaluran kerja.
Kalo ada pertanyaan kayak, "Mulai dari mana ya?" atau "Perlu persiapan apa?", jangan ragu buat konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi impianmu!
Referensi
Tags