7 Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi Karyawan di Perusahaan

Farijihan Putri
•
25 March 2025
•
197

Faktor yang mempengaruhi kompensasi karyawan seringkali jadi bahan diskusi, terutama saat membandingkan gaji antar perusahaan. Warga Bimbingan, pernah gak merasa gaji di satu tempat lebih tinggi daripada di tempat lain, padahal pekerjaannya mirip?
Nah, ada banyak hal yang menentukan besaran kompensasi, bukan cuma job title aja. Yuk, bahas lebih dalam tentang apa saja yang memengaruhi gaji dan tunjangan karyawan di perusahaan!
Apa itu Kompensasi?
Sumber: Pexels
Kompensasi adalah semua bentuk imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai penghargaan atas kerja dan kontribusinya. Bentuknya bisa berupa gaji pokok, tunjangan, bonus, insentif, hingga fasilitas lain seperti asuransi atau program kesejahteraan.
Tujuan utama kompensasi adalah memastikan karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja dengan baik. Selain itu, sistem kompensasi yang adil juga membantu perusahaan mempertahankan talenta terbaik dan meningkatkan produktivitas tim.
Baca Juga: Cara dan Komponen Perhitungan Gaji Karyawan
7 Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Sumber: Pexels
Gaji dan tunjangan tiap karyawan bisa beda-beda, bahkan untuk posisi yang mirip sekalipun. Nah, apa aja sih yang bikin kompensasi seseorang lebih tinggi atau lebih rendah? Yuk, bahas bareng MinDi sekarang!
1. Kualifikasi dan Pengalaman Karyawan
Salah satu faktor yang mempengaruhi kompensasi karyawan adalah skill, pendidikan, dan pengalaman kerja. Semakin banyak pengalaman, biasanya gaji makin besar. Maklum, jam terbang lebih tinggi.
Selain itu, kalau punya sertifikasi atau keahlian khusus, nilai kita di mata perusahaan juga naik. Misalnya, programmer dengan sertifikasi cloud biasanya dapat tawaran gaji lebih gede dibanding yang belum punya.
Jadi, makin banyak upgrade skill, makin besar juga peluang dapet kompensasi lebih tinggi!
2. Jenis dan Tingkat Pekerjaan
Gaji juga dipengaruhi oleh level dan jenis pekerjaan yang dijalani. Posisi manajerial atau pekerjaan yang butuh keahlian spesifik biasanya dihargai lebih tinggi dibanding pekerjaan administratif atau entry-level. Misalnya, dokter spesialis tentu gajinya lebih besar dibanding dokter umum.
Di samping itu, ada juga faktor risiko dan beban kerja. Makanya, pekerjaan di tambang atau lepas pantai biasanya kompensasinya lebih tinggi. Intinya, semakin kompleks dan besar tanggung jawabnya, semakin besar juga kompensasinya.
3. Industri dan Lokasi Perusahaan
Gaji di satu industri bisa jauh beda sama industri lain, tergantung pasarnya. Misalnya, industri teknologi dan keuangan sering kasih gaji lebih tinggi dibanding ritel atau manufaktur. Lokasi juga ngaruh banget.
Perusahaan di kota besar biasanya kasih gaji lebih tinggi dibanding di daerah, karena biaya hidupnya juga lebih mahal. Jadi, kalau lagi cari kerja, perhatiin juga industrinya dan di mana lokasinya, ya!
4. Permintaan dan Penawaran di Pasar Kerja
Kalo suatu pekerjaan lagi banyak dicari tapi tenaga ahlinya langka, gajinya biasanya bakal tinggi. Contohnya, data analyst dan AI specialist sekarang lagi naik daun, jadi tawaran gajinya lumayan gede.
Sebaliknya, kalau banyak banget kandidat buat satu posisi, perusahaan bisa kasih gaji lebih rendah karena pilihan mereka banyak.
Faktor yang mempengaruhi kompensasi karyawan ini sering berubah seiring perkembangan zaman dan teknologi. Makanya, penting banget buat selalu update tren pasar kerja.
5. Kebijakan dan Kemampuan Perusahaan
Setiap perusahaan punya standar sendiri dalam menentukan gaji karyawannya. Perusahaan besar atau yang punya profit tinggi biasanya lebih fleksibel buat kasih gaji dan tunjangan yang menarik.
Sementara itu, startup atau UMKM mungkin belum bisa bersaing dari segi gaji, tapi bisa kasih benefit lain seperti jam kerja fleksibel atau work-life balance yang lebih baik. Jadi, selain lihat gaji, cek juga kebijakan perusahaan biar sesuai sama ekspektasi kamu!
6. Regulasi dan Undang-Undang Ketenagakerjaan
Pemerintah juga punya aturan soal kompensasi, biar gak ada karyawan yang dibayar di bawah standar. Contohnya, UMR (Upah Minimum Regional) menjadi acuan gaji minimum di tiap daerah.
Selain itu, ada juga peraturan soal tunjangan, asuransi, dan hak-hak karyawan yang harus dipenuhi perusahaan. Kalau gak patuh, perusahaan bisa kena sanksi. Oleh karena itu, mereka harus menyesuaikan kebijakan gajinya sesuai regulasi yang berlaku.
7. Kinerja dan Kontribusi Karyawan
Terakhir, gaji kamu juga dipengaruhi performa di tempat kerja. Banyak perusahaan kasih bonus atau insentif buat karyawan yang kerjanya bagus dan kontribusinya besar.
Misalnya, kalau kamu sering nyelesaiin proyek lebih cepat dari deadline atau berhasil ningkatin penjualan, bisa aja ada tambahan bonus.
Sebaliknya, kalau kerja seadanya, ya jangan heran kalau kompensasi segitu-gitu aja. Faktor yang mempengaruhi kompensasi karyawan ini sepenuhnya ada di tangan kamu. Pastikan selalu kasih yang terbaik biar dapet reward yang setimpal.
Baca Juga: 7 Proses Rekrutmen Karyawan yang Tepat, Penting bagi HR!
Pahami Strategi Kompensasi dan Jadi HR Handal!
Memahami faktor yang mempengaruhi kompensasi bukan cuma penting buat perusahaan, tapi juga buat kamu yang mau tertarik berkarier sebagai HR profesional.
Biar makin siap, yuk gabung ke Bootcamp Human Resources dibimbing.id! Belajar langsung dari mentor berpengalaman, silabusnya lengkap, praktik nyata untuk portofolio, dan gratis mengulang kelas. Udah terbukti, 96% alumni berhasil kerja dan 840+ hiring partner siap menyalurkan kariermu.
Penasaran soal materi yang bakal dipelajari atau kesempatan kerja setelah lulus? Konsultasi gratis di sini sekarang! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi.
Tags