dibimbing.id - Error Handling: Definisi, Metode, Best Practices, & Tools

Error Handling: Definisi, Metode, Best Practices, & Tools

Farijihan Putri

•

18 July 2024

•

266

Image Banner

Pernahkah Sobat MinDi mengalami aplikasi yang tiba-tiba crash atau menampilkan pesan error yang membingungkan? 

Masalah seperti ini sering membuat frustasi, baik bagi pengguna maupun pengembang. Nah, di sinilah pentingnya error handling

Error handling adalah teknik krusial dalam pengembangan perangkat lunak yang memastikan aplikasi tetap berjalan lancar meskipun terjadi kesalahan.

Di artikel ini, MinDi akan mengupas tuntas dunia error handling. Yuk, belajar bersama bagaimana cara menghadapi berbagai "lubang di jalan" dalam dunia pengembangan perangkat lunak!


Pengertian Error Handling

Menurut Techopedia, error handling merujuk pada prosedur respons dan pemulihan dari kondisi error yang ada dalam sebuah aplikasi perangkat lunak. 

Dengan kata lain, error handling adalah proses yang mencakup antisipasi, deteksi, dan penyelesaian error dalam aplikasi, error pemrograman, atau error komunikasi. 

Error handling membantu menjaga kelancaran jalannya eksekusi program. Faktanya, banyak aplikasi menghadapi berbagai tantangan desain saat mempertimbangkan teknik-teknik error handling.

Selain itu, error handling yang efektif tidak hanya meningkatkan stabilitas aplikasi, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. 

Jika Sobat MinDi menangani error secara proaktif, kamu dapat mencegah kerusakan data, mengurangi downtime, dan memberikan feedback yang berguna kepada pengguna. 

Dengan begitu, pengguna tidak merasa terjebak atau bingung ketika menghadapi masalah. Selain itu, aplikasi tetap berfungsi dengan baik meskipun terjadi gangguan.


Jenis-Jenis Error

Dalam pengembangan perangkat lunak, memahami berbagai jenis error yang bisa terjadi adalah hal penting. Berikut 3 jenis error yang umum terjadi.


1. Compile-time Errors


Sumber: Freepik 

Compile-time errors terjadi ketika kode tidak dapat dikompilasi karena kesalahan sintaksis atau semantik. Kesalahan ini biasanya ditemukan oleh compiler sebelum program dijalankan. 

Contoh compile-time errors meliputi kesalahan penulisan kode, kesalahan deklarasi variabel, dan penggunaan tipe data yang tidak sesuai. 

Error jenis ini relatif mudah diperbaiki karena compiler memberikan pesan kesalahan yang spesifik tentang bagian kode yang bermasalah.


2. Runtime Errors

Runtime errors terjadi ketika program dijalankan dan menyebabkan program berhenti tiba-tiba atau berperilaku tidak semestinya. 

Kesalahan ini tidak terdeteksi oleh compiler, sehingga hanya muncul saat program sedang beroperasi.

Contoh runtime errors termasuk pembagian dengan nol, akses ke elemen array yang tidak ada, dan penggunaan memori yang tidak valid. 

Runtime errors bisa lebih sulit didiagnosis karena tidak langsung terdeteksi saat kompilasi.


3. Logical Errors

Logical errors adalah kesalahan dalam logika atau alur pikir program yang menyebabkan hasil yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, meskipun program berjalan tanpa kesalahan kompilasi atau runtime. 

Kesalahan ini sering disebabkan oleh perencanaan atau pemahaman yang salah tentang bagaimana suatu algoritma seharusnya bekerja. 

Contoh logical errors bisa berupa perhitungan yang salah, loop yang tidak berakhir, atau kondisi yang tidak pernah terpenuhi. 

Logical errors biasanya yang paling sulit dideteksi dan diperbaiki karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang tujuan program dan cara kerjanya.


Metode Error Handling

Menghadapi berbagai jenis error dalam pengembangan perangkat lunak memerlukan metode yang efektif. Yuk, pelajari 4 metode yang umum digunakan!


1. Try-Catch Block

Metode ini digunakan untuk menangani error pada saat runtime. Kode yang berpotensi menimbulkan error ditempatkan dalam blok `try`, dan jika terjadi error, eksekusi akan dialihkan ke blok `catch` yang menangani error tersebut. 

Langkah ini memungkinkan program untuk menangani error secara elegan tanpa berhenti secara tiba-tiba. 

Contoh penggunaan try-catch block dalam berbagai bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan JavaScript dapat menunjukkan bagaimana error ditangani dan diproses lebih lanjut.


2. Throwing Exceptions

Metode ini melibatkan melempar (throw) suatu error atau exception dari sebuah blok kode ketika terjadi kondisi error yang tidak dapat ditangani secara langsung. 

Exception yang dilempar ini kemudian bisa ditangkap dan ditangani oleh blok try-catch di tempat lain dalam program. Teknik ini membantu memisahkan logika penanganan error dari logika utama program.


3. Error Logs

Mencatat error yang terjadi dalam sistem log sangat penting untuk debugging dan pemeliharaan aplikasi. 

Dengan mencatat detail error, seperti pesan error, timestamp, dan konteks di mana error terjadi, pengembang dapat menganalisis dan memperbaiki masalah lebih mudah. 

Log error juga berguna untuk memantau kesehatan aplikasi secara umum dan mengidentifikasi pola error yang berulang.


4. Custom Error Handling

Terkadang, metode penanganan error standar tidak cukup untuk kebutuhan khusus sebuah aplikasi. 

Dalam kasus ini, pengembang dapat membuat mekanisme penanganan error kustom yang sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi. 

Custom error handling dapat melibatkan pembuatan kelas exception kustom, pesan error yang lebih deskriptif, atau prosedur pemulihan yang lebih kompleks.

Baca Juga: 9 Bahasa Pemrograman Backend Terpopuler, Pemula Wajib Tahu!


5 Best Practices dalam Error Handling


Sumber: Freepik

Untuk memastikan aplikasi berjalan lancar dan memberikan pengalaman pengguna yang baik, penting untuk menerapkan best practices dalam error handling. Di bawah ini 5 praktik terbaik yang bisa kamu terapkan.


1. Menyediakan Pesan Error yang Informatif

Pesan error yang jelas dan informatif sangat penting untuk membantu pengguna dan pengembang memahami apa yang salah. 

Hindari pesan error yang ambigu seperti "Something went wrong" dan gantikan dengan pesan yang spesifik seperti "Connection timed out while accessing the database."


2. Menggunakan Logging untuk Memantau Error

Logging adalah alat yang sangat berguna untuk mendeteksi dan menganalisis error yang terjadi dalam aplikasi. 

Pastikan untuk mencatat semua error yang signifikan dengan informasi kontekstual yang cukup, seperti timestamp, user ID, dan detail lingkungan. Ini akan membantu dalam debugging dan pemeliharaan aplikasi.


3. Menangani Error dengan Graceful Degradation

Graceful degradation adalah pendekatan di mana aplikasi tetap berfungsi dengan batasan tertentu ketika terjadi error, bukannya berhenti total. 

Misalnya, jika suatu fitur tertentu gagal, pastikan bagian lain dari aplikasi tetap dapat digunakan oleh pengguna. Hal ini meningkatkan ketahanan aplikasi dan meminimalkan gangguan bagi pengguna.


4. Melakukan Validasi Input

Banyak error yang bisa dicegah dengan melakukan validasi input secara menyeluruh. Pastikan semua data yang masuk ke dalam sistem divalidasi untuk memastikan kesesuaian format, jenis, dan nilai. 

Langkah ini membantu mengurangi risiko error runtime dan logical error yang disebabkan oleh input yang tidak valid.


5. Menghindari Penggunaan Try-Catch Secara Berlebihan

Meskipun try-catch adalah alat yang penting dalam error handling, penggunaan yang berlebihan atau tidak tepat bisa membuat kode menjadi sulit dibaca dan dipelihara. 

Gunakan try-catch hanya untuk menangani error yang tidak dapat diprediksi dan pastikan kode di dalam blok try sesederhana mungkin.


Tools yang Mendukung Error Handling

Menggunakan alat yang tepat dapat sangat membantu dalam mengelola dan memantau error dalam aplikasi. Berikut 3 tools yang populer dan efektif untuk mendukung error handling.


1. Sentry

Sentry adalah alat pemantauan error yang sangat populer di kalangan pengembang. Hal ini memungkinkan kamu untuk melacak dan mendiagnosis error di aplikasi secara real-time. 

Sentry memberikan detail lengkap tentang error yang terjadi, termasuk stack trace, informasi pengguna, dan lingkungan saat error terjadi. 

Fitur notifikasi instan memungkinkan tim pengembang untuk merespons dan memperbaiki error dengan cepat.


2. LogRocket

LogRocket adalah tools yang tidak hanya mencatat log error tetapi juga merekam sesi pengguna. 

Dengan LogRocket, kamu bisa melihat persis apa yang dilakukan pengguna sebelum error terjadi, memberikan konteks yang lebih baik untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah. 

Hal ini sangat berguna untuk error yang sulit direproduksi karena kamu dapat melihat langkah-langkah yang menyebabkan error secara visual.


3. Rollbar

Rollbar adalah solusi pemantauan error yang menyediakan pelaporan real-time dan analisis root cause

Tool ini mendukung berbagai bahasa pemrograman dan platform, memungkinkan pengembang untuk menangani error dengan cepat. 

Rollbar juga memiliki fitur untuk mengelompokkan error yang serupa, sehingga memudahkan identifikasi masalah yang sering terjadi dan prioritas perbaikannya.

Baca Juga: Panduan Belajar JavaScript Bagi Pemula Terlengkap, Yuk Baca!


Tingkatkan Keterampilan Error Handling Bersama dibimbing.id

Mengelola error dengan efektif adalah kunci untuk menjaga stabilitas dan keandalan aplikasi. Sobat MinDi ingin mengembangkan keterampilan khususnya di bidang pengembangan backend?

Nah, memiliki pengetahuan mendalam tentang bahasa pemrograman Golang adalah langkah yang sangat tepat. Golang dikenal karena kinerjanya yang tinggi dan kemampuannya dalam menangani aplikasi berskala besar.

Jika kamu tertarik untuk menguasai Golang dan meningkatkan karir di bidang teknologi, kami mengundangmu untuk bergabung dengan Bootcamp Golang Backend Development dibimbing.id

Dapatkan kesempatan belajar dari para ahli, kurikulum komprehensif, dan dukungan komunitas yang inspiratif. Yuk, konsultasi gratis sekarang dan wujudkan impianmu menjadi developer handal bersama dibimbing.id!


Referensi

  1. Error Handling [Buka]
  2. What is Error Handling? [Buka]


Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with two years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries. As an SEO Content Writer Officer at dibimbing.id, she writes articles on topics such as Digital Marketing, Data Science, Golang, UI/UX Design, and English for Professionals.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!