dibimbing.id - Dampak Kenaikan PPN 12 Persen pada Ekonomi dan Masyarakat

Dampak Kenaikan PPN 12 Persen pada Ekonomi dan Masyarakat

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

31 December 2024

410

Image Banner

Dampak kenaikan PPN 12 persen mulai Januari 2025 jelas bikin Warga Bimbingan mikir ulang buat belanja. Harga barang naik, daya beli tertekan, dan efeknya terasa di banyak aspek.

Tapi tenang, MinDi bakal bantu kamu pahami gimana dampak kenaikan PPN 12 persen ini ke ekonomi, pelaku usaha, dan kehidupan sehari-hari. Yuk, kita bahas biar makin siap!

Baca juga : 10 Perbedaan Interview HRD dan User Disertai Penjelasan


Apa Kata Pakar Dampak Kenaikan PPN 12 Persen?


Kenaikan PPN 12% dari 11% yang direncanakan berlaku mulai tahun 2025 menuai berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, seperti pakar ekonomi, pelaku usaha, hingga masyarakat umum. 

Kebijakan ini disebut sebagai upaya pemerintah meningkatkan penerimaan pajak untuk mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi nasional.

Namun, sejumlah pengamat memberikan pandangan kritis terhadap dampak kenaikan PPN 12 persen ini terhadap berbagai sektor. Berikut pandangan para pakar ekonomi:


1. Dampak bagi Masyarakat


Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia, Dr. Irwan Setiawan, dalam wawancaranya yang dimuat di Kompas, menyatakan bahwa kenaikan PPN 12% berpotensi menekan daya beli masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah. Hal ini dapat mengurangi konsumsi domestik, yang selama ini menjadi penopang utama ekonomi Indonesia.

Senada dengan itu, Ronny P. Sasmita, pengamat ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, menambahkan bahwa kenaikan PPN akan memaksa penyedia barang dan jasa mengalihkan beban ke konsumen melalui kenaikan harga. Jika tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan masyarakat, hal ini akan semakin menekan permintaan terhadap barang dan jasa.


2. Dampak bagi Pengusaha


Menurut Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Studies (CELIOS), kenaikan PPN dapat memperlambat pemulihan ekonomi. Daya beli masyarakat yang menurun akibat kenaikan harga barang akan berimbas langsung pada omzet pelaku usaha, terutama UMKM. Mereka menghadapi tantangan besar dalam menjaga margin keuntungan sambil tetap mempertahankan daya saing.

Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus, juga menyoroti bahwa kenaikan PPN akan meningkatkan biaya produksi. Ia menjelaskan bahwa setiap tahap distribusi barang, dari bahan baku hingga barang jadi, dikenakan PPN, yang ujungnya menaikkan harga barang di pasar. Penurunan permintaan karena harga tinggi ini dapat mengakibatkan efisiensi tenaga kerja, seperti pengurangan jam kerja atau bahkan PHK.


3. Dampak bagi Pemerintah


Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menyarankan agar pemerintah menunda penerapan PPN 12% hingga kondisi ekonomi lebih stabil. Menurutnya, kebijakan ini tidak tepat waktu karena ekonomi Indonesia sedang berupaya mengejar target pertumbuhan yang lebih tinggi.

Sementara itu, ekonom Nailul Huda dari Center of Economics and Law Studies berpendapat bahwa kenaikan PPN dapat mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan masyarakat (disposable income), yang berlawanan dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia merekomendasikan pemerintah untuk memberikan insentif konsumsi bagi kelas menengah daripada menaikkan pajak.

Baca juga : HR Admin: Pengertian, Jobdesk, Skill, serta Gajinya


Dampak Kenaikan PPN 12 Persen pada Ekonomi


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, dampak kenaikan PPN 12 persen ini gak cuma bikin kantong tipis, tapi juga berdampak luas ke perekonomian kita. Yuk, kita bahas dampaknya biar makin paham:


1. Harga Barang Makin Mahal


Kenaikan PPN 12 persen langsung bikin harga barang dan jasa jadi lebih mahal. Barang kebutuhan pokok hingga perlengkapan rumah tangga semuanya terkena dampak. 

Akibatnya, banyak orang mulai mengurangi belanja untuk menghemat pengeluaran. Kalau ini terus terjadi, konsumsi domestik, yang jadi tulang punggung ekonomi Indonesia, bisa turun drastis.


2. Daya Beli Masyarakat Menurun


Harga barang naik bikin daya beli masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah, makin tertekan. Dengan tarif PPN 12 persen, banyak orang fokus belanja barang esensial, sementara kebutuhan lain jadi dinomorduakan. 

Kalau daya beli melemah, konsumsi masyarakat yang biasanya jadi motor pertumbuhan ekonomi ikut tersendat. Ini bakal berdampak besar pada perekonomian kita, Warga Bimbingan.


3. Pertumbuhan Ekonomi Melambat


Kombinasi harga barang mahal dan daya beli yang melemah bikin ekonomi jalan lebih lambat. Dengan PPN 12 persen, tekanan inflasi juga meningkat, makin memberatkan roda perekonomian. 

Target pertumbuhan ekonomi yang sudah tinggi jadi makin sulit tercapai. Pemerintah perlu segera mengambil langkah untuk mengatasi dampak ini biar ekonomi gak makin lesu.

Baca juga : Apa itu Appointment? Definisi, Manfaat, Jenis, dan Contoh


Dampak Kenaikan PPN 12 Persen pada Dunia Usaha


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, kenaikan PPN ke 12% ini memang bikin pelaku usaha, khususnya UMKM, harus putar otak lebih keras untuk bertahan. Yuk, kita bahas apa saja dampaknya bagi dunia usaha:


1. Biaya Produksi Meningkat


Kenaikan PPN 12 persen memengaruhi setiap tahap produksi, dari bahan baku hingga barang jadi, semuanya terkena beban pajak lebih tinggi. UMKM, yang biasanya beroperasi dengan margin keuntungan tipis, akan kesulitan menanggung lonjakan biaya ini. 

Akibatnya, banyak pelaku usaha terpaksa menaikkan harga produk untuk menutup beban PPN. Sayangnya, langkah ini berisiko menurunkan minat beli konsumen.


2. Penurunan Permintaan Konsumen


Harga barang yang lebih mahal akibat PPN 12 persen membuat konsumen lebih hati-hati dalam berbelanja. Permintaan untuk barang non-esensial, yang menjadi andalan banyak UMKM, bisa turun drastis. 

Penurunan ini menyebabkan arus kas usaha tersendat dan mempersulit keberlanjutan bisnis kecil. Dalam kondisi ini, banyak pelaku usaha harus mencari strategi untuk menarik kembali pelanggan.


3. Kesulitan Menjaga Keuntungan


Dengan tarif PPN yang lebih tinggi, pelaku usaha menghadapi dilema: menaikkan harga untuk menutupi biaya atau menyerap kenaikan sendiri yang berisiko memotong margin keuntungan. Kedua opsi ini sama-sama berat, terutama bagi UMKM. 

Dalam jangka panjang, usaha kecil berpotensi kesulitan berkembang, bahkan beberapa mungkin harus mengurangi tenaga kerja atau menutup bisnis.

Baca juga : Job Vacancy: Pengertian, Manfaat, Struktur, dan Contoh


Pahami Dampak Kenaikan PPN 12 Persen untuk Optimalkan Strategi HR!


Setelah membaca tentang dampak kenaikan PPN 12 persen pada ekonomi dan masyarakat, kini saatnya memahami cara kebijakan ekonomi memengaruhi strategi Human Resources di perusahaan Anda!

Yuk, ikuti Bootcamp Human Resources di dibimbing.id! Di sini, Anda akan belajar bagaimana kebijakan ekonomi, seperti kenaikan PPN, dapat memengaruhi pengelolaan tenaga kerja, daya beli karyawan, hingga perencanaan benefit perusahaan.

Belajar langsung dari praktisi HR berpengalaman dengan kurikulum praktis yang membantu Anda menciptakan solusi strategis dan inovatif untuk menghadapi tantangan ekonomi.

Dengan dukungan dari 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 94%, peluang Anda untuk menjadi HR profesional yang tangguh semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk memulai perjalanan Anda menjadi Human Resources profesional. #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. Jurnal Ilmiah MEA: "Kenaikan PPN 12% dan Dampaknya terhadap Ekonomi" oleh Irma Mega Putri​ [Buka]
  2. Kompas.com: Analisis dampak kenaikan tarif PPN pada inflasi dan daya beli masyarakat​ [Buka]
  3. Dampak Kenaikan PPN 12 Persen Menurut Para Pengamat Ekonomi [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!