dibimbing.id - 5 Contoh Performance Appraisal Beragam & Tips Menjawabnya

5 Contoh Performance Appraisal Beragam & Tips Menjawabnya

Muthiatur Rohmah

03 October 2024

2623

Image Banner

Warga Bimbingan, Kamu pernah denger tentang performance appraisal? Buat yang kerja kantoran, istilah ini pasti nggak asing lagi. 

Performance appraisal adalah proses penilaian kinerja karyawan yang biasanya dilakukan setiap tahun atau semester. 

Penelitian ini penting karena jadi momen pembahasan performa kerja selama ini, apa aja yang udah bagus, dan apa yang masih perlu ditingkatkan.

Nah, kali ini MinDi akan jelasin beberapa contoh performance appraisal di berbagai bidang serta tips menjawabnya. Dijamin kamu pasti akan sukses melewati performance appraisal ini.


Apa itu Performance Appraisal?

Warga Bimbingan, sebelum kita membahas tentang contoh performance appraisal, pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud performance appraisal melalui pengertian berikut.

Performance appraisal adalah proses di mana kinerja karyawan dievaluasi oleh atasan mereka dalam periode tertentu, biasanya setiap tahun atau semester. 

Tujuan performance appraisal adalah sebagai alat komunikasi antara atasan dan karyawan tentang hasil kerja, pencapaian, serta area yang perlu ditingkatkan. 

Lewat proses ini, perusahaan bisa mengetahui kontribusi karyawan terhadap target organisasi, dan karyawan juga bisa mendapatkan feedback untuk pengembangan diri.

Form appraisal biasanya mencakup beberapa aspek penting, seperti pencapaian target, kualitas kerja, keterampilan komunikasi, dan kemampuan problem-solving

Hasil dari appraisal ini bisa dijadikan acuan untuk keputusan penting, seperti promosi, kenaikan gaji, atau perencanaan pelatihan dan pengembangan karier.

Intinya, performance appraisal membantu perusahaan dan karyawan sama-sama berkembang dengan memberikan penilaian yang objektif dan rencana pengembangan yang jelas!


Contoh Performance Appraisal di Berbagai Bidang, Yuk Simak!

Nah, agar Warga Bimbingan makin paham tentang performance appraisal, yuk simak berbagai contoh performance appraisal di berbagai bidang berikut ini.


1. Performance Appraisal di Bidang Pemasaran (Marketing Officer)

Kriteria

Skala (1-5)

Komentar

Pencapaian Target Penjualan

4

Sudah mencapai 90% dari target penjualan selama kuartal terakhir. Perlu peningkatan di kampanye digital.

Kreativitas dalam Strategi Pemasaran

5

Sangat inovatif dan berhasil menciptakan beberapa ide baru untuk kampanye media sosial.

Kemampuan Komunikasi

4

Baik dalam menyampaikan ide dan koordinasi dengan tim, tetapi perlu lebih tegas saat menghadapi klien.

Kerja Sama Tim

4

Berperan aktif dalam tim, namun bisa lebih proaktif dalam berbagi ide.


Feedback Atasan: Karyawan menunjukkan kemampuan tinggi dalam kreativitas dan pencapaian target. Direkomendasikan untuk fokus pada pelatihan negosiasi.


2. Performance Appraisal di Bidang IT (Software Developer)

Kriteria

Skala (1-5)

Komentar

Kemampuan Coding

5

Menguasai bahasa pemrograman yang dibutuhkan dan mampu menyelesaikan bug dengan cepat.

Problem Solving

4

Cepat dalam menyelesaikan masalah teknis, namun terkadang memerlukan bantuan dalam situasi kompleks.

Inisiatif & Proaktif

3

Perlu lebih inisiatif dalam memberikan ide-ide baru atau memperbaiki proses pengembangan aplikasi.

Manajemen Waktu

4

Menyelesaikan tugas sesuai deadline, namun ada beberapa proyek yang mengalami keterlambatan karena komunikasi yang kurang jelas.


Feedback Atasan: Sangat baik dalam kemampuan teknis, namun perlu memperbaiki komunikasi lintas tim untuk meningkatkan efektivitas kerja.


3. Performance Appraisal di Bidang Pendidikan (Guru Sekolah Dasar)

Kriteria

Skala (1-5)

Komentar

Penguasaan Materi

5

Guru sangat paham materi pelajaran dan mampu menjelaskannya dengan baik kepada siswa.

Metode Pengajaran

4

Metode pengajaran inovatif dan menarik, namun perlu lebih banyak variasi untuk siswa dengan kemampuan berbeda.

Hubungan dengan Siswa

5

Sangat baik dalam membangun hubungan yang positif dengan siswa, menciptakan lingkungan kelas yang nyaman.

Pengembangan Diri

4

Aktif mengikuti pelatihan dan seminar, namun bisa lebih banyak terlibat dalam komunitas guru untuk saling berbagi praktik terbaik.


Feedback Atasan: Guru ini sangat berdedikasi dalam mengajar, namun disarankan untuk lebih banyak terlibat dalam kolaborasi dengan guru lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


4. Performance Appraisal di Bidang Perhotelan (Front Desk Officer)

Kriteria

Skala (1-5)

Komentar

Pelayanan Tamu

5

Sangat ramah dan efisien dalam melayani tamu, selalu memberikan pengalaman positif kepada tamu.

Kemampuan Menangani Keluhan

4

Mampu menangani keluhan tamu dengan cepat, namun perlu meningkatkan ketenangan di situasi yang lebih kompleks.

Pengetahuan Produk

5

Memahami produk dan layanan hotel dengan sangat baik, selalu bisa menjawab pertanyaan tamu.

Penampilan dan Profesionalisme

5

Penampilan selalu rapi dan sikap sangat profesional dalam setiap situasi.


Feedback Atasan: Karyawan sangat baik dalam pelayanan tamu dan profesionalisme. Direkomendasikan untuk pelatihan manajemen keluhan lanjutan untuk menangani situasi lebih kompleks.


5. Performance Appraisal di Bidang Keuangan (Akuntan)

Kriteria

Skala (1-5)

Komentar

Akurasi Laporan Keuangan

5

Laporan keuangan sangat akurat dan selalu diselesaikan tepat waktu. Tidak ada kesalahan besar selama periode penilaian.

Kepatuhan terhadap Regulasi

4

Mematuhi semua peraturan dan standar akuntansi, namun perlu lebih mendalami peraturan terbaru.

Kemampuan Analisis

4

Mampu melakukan analisis keuangan yang baik, namun terkadang memerlukan waktu lebih untuk menyelesaikan tugas-tugas analitis yang kompleks.

Kerja Sama Tim

5

Sangat kooperatif dan mudah berkolaborasi dengan tim lain, selalu memberikan kontribusi positif.


Feedback Atasan: Akuntan ini memiliki performa yang sangat baik dalam akurasi laporan dan kerja sama tim. Disarankan untuk mengikuti kursus pembaruan regulasi akuntansi terbaru.

Nah, itulah beberapa contoh performance appraisal yang dapat Warga Bimbingan jadikan inspirasi untuk membuat atau sebagai bahan persiapan menghadapi tes ini.

Baca Juga: Assessment Karyawan: Pengertian, Indikator, Jenis & Contohnya


Tahapan Membuat Performance Appraisal yang Tepat dan Efektif!

Membuat performance appraisal yang efektif itu butuh beberapa langkah supaya hasilnya bisa benar-benar membantu perusahaan dan karyawan berkembang. 

Yuk, simak tahapan-tahapan membuat performance appraisal yang tepat dan efektif versi MinDi berikut ini.


1. Tentukan Tujuan Penilaian

Sebelum mulai, kamu harus tahu tujuan utama dari appraisal ini. Apakah buat promosi, evaluasi kinerja, atau sekadar feedback pengembangan? 

Tujuan ini bakal jadi dasar buat bikin kriteria penilaian yang sesuai. Pastikan juga tujuannya jelas, biar karyawan tahu arah penilaian mereka.


2. Pilih Kriteria yang Relevan

Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menyusun kriteria penilaian yang sesuai dengan posisi karyawan. 

Misalnya, untuk tim sales, fokuslah pada pencapaian target penjualan, sementara untuk tim IT, bisa difokuskan pada kualitas coding dan pemecahan masalah. Kriteria ini harus objektif, terukur, dan relevan dengan pekerjaan yang dilakukan.


3. Buat Skala Penilaian yang Jelas

Gunakan skala penilaian yang mudah dipahami, seperti skala 1-5 atau 1-10. Setiap angka di skala ini harus punya definisi yang jelas, misalnya 1 untuk "perlu perbaikan" dan 5 untuk "sangat memuaskan." Ini membantu penilai dan karyawan lebih memahami hasil dari setiap penilaian.


4. Tambahkan Kolom untuk Feedback

Jangan cuma kasih angka, penting juga untuk menyediakan ruang untuk feedback kualitatif. Di sini, penilai bisa memberikan komentar tentang kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan. 

Feedback ini sangat berguna buat karyawan untuk memahami apa yang harus mereka tingkatkan atau pertahankan.


5. Ajak Karyawan Ikut Self-Assessment

Biar penilaian lebih fair, tambahkan bagian self-assessment, di mana karyawan bisa menilai diri sendiri. Ini bukan cuma sekadar formalitas, tapi cara yang baik untuk melihat bagaimana mereka memandang performa mereka sendiri. 

Kadang, karyawan bisa lebih jujur dan reflektif soal apa yang mereka capai dan apa yang perlu diperbaiki.


6. Diskusikan Hasilnya Secara Terbuka

Setelah formulir diisi, penting banget untuk mengadakan pertemuan antara atasan dan karyawan. Diskusikan hasil penilaian ini secara terbuka dan jujur. Di sinilah kesempatan untuk memberi dan menerima feedback, sekaligus merencanakan langkah pengembangan ke depan.


7. Tindak Lanjut dengan Rencana Pengembangan

Appraisal yang efektif nggak cuma berhenti di angka atau feedback aja. Pastikan kamu menutupnya dengan membuat rencana pengembangan yang konkret, misalnya pelatihan tambahan, mentoring, atau penyesuaian tanggung jawab kerja. Ini membantu karyawan merasa didukung untuk terus berkembang.


8. Lakukan Review Secara Berkala

Performance appraisal harus dilihat sebagai proses berkelanjutan, bukan cuma evaluasi tahunan. Lakukan review secara berkala untuk memastikan bahwa karyawan selalu on track dengan tujuan mereka dan ada peningkatan nyata dari feedback yang diberikan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, performance appraisal Warga Bimbingan bakal lebih tepat sasaran, efektif, dan bermanfaat baik untuk karyawan maupun perusahaan.


Tips Menjawab Performance Appraisal yang Benar & Tepat

Menjawab performance appraisal dengan tepat merupakan hal yang penting banget, karena jawaban kamu bisa ngaruh ke karier dan pengembangan ke depan. 

MinDi ada 5 tips buat menjawab performance appraisal dengan benar dan tepat, Yuk simak!


1. Jujur dan Reflektif

Ketika kamu diminta menilai diri sendiri atau menjawab pertanyaan dari atasan, jujur itu kunci. Tapi bukan berarti kamu harus merendah atau terlalu keras sama diri sendiri. Berikan jawaban yang reflektif dan objektif.

Misalnya, jelaskan apa aja yang udah kamu capai, tantangan apa yang kamu hadapi, dan bagaimana kamu mengatasinya. Kejujuran ini menunjukkan bahwa kamu punya pemahaman yang baik tentang pekerjaanmu.


2. Highlight Pencapaian dengan Fakta

Jangan cuma bilang, "Saya sudah kerja keras," tapi coba beri contoh konkret. Misalnya, "Saya berhasil mencapai 95% target penjualan selama kuartal ini," atau "Saya meningkatkan efisiensi tim dengan mengimplementasikan sistem baru." 

Fakta-fakta ini bakal memperkuat jawabanmu dan bikin atasan lebih mudah mengukur performa kamu.


3. Terima Feedback dengan Terbuka

Kalau ada kritik dari atasan, jangan langsung defensif. Dengarkan dulu dan terima dengan terbuka. Kamu bisa menjawab dengan kalimat seperti, "Terima kasih atas feedback-nya, saya akan coba memperbaiki hal ini ke depannya." 

Ini menunjukkan sikap positif dan keinginan kamu untuk berkembang, yang sangat dihargai dalam proses appraisal.


4. Fokus pada Solusi dan Pengembangan Diri

Kalau ada area yang menurutmu masih perlu diperbaiki, jangan cuma menyebutkan masalahnya. Sertakan juga solusi atau rencana pengembangan diri. 

Misalnya, "Saya merasa perlu meningkatkan kemampuan analisis data, jadi saya berencana mengikuti kursus online tentang data analysis." Ini menunjukkan bahwa kamu proaktif dalam meningkatkan kualitas kerja.


5. Jaga Nada Profesional dan Positif

Saat menulis atau berbicara dalam appraisal, pastikan nada kamu tetap profesional dan positif. Hindari terlalu mengeluh tentang tantangan kerja, dan lebih baik fokus pada bagaimana kamu menangani kesulitan tersebut. 

Positivitas ini bakal memberikan kesan bahwa kamu adalah karyawan yang solutif dan punya etos kerja yang baik.

Dengan mengikuti tips ini, Warga Bimbingan bisa menjawab appraisal dengan tepat dan meningkatkan peluang buat pengembangan karier!

Baca Juga: Apa itu Performance Review? Arti, Tujuan & Cara Efektifnya!


Perhatikan Contoh Performance Appraisal dengan Tepat, Agar Penilaian Makin Tepat & Efektif!

Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai contoh performance appraisal dalam berbagai bidang.

Dengan baca artikel ini, kamu pasti akan tau gambaran performance appraisal secara jelas, sehingga dapat membuat atau menjawabnya dengan tepat dan benar.

Tertarik jadi HRD perusahaan? Bingung harus mulai dari mana?

Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.

Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.

Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!