Mengenal CI/CD: Cara Kerja, Manfaat, dan Contohnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
30 May 2025
•
207

CI CD adalah metode otomatisasi yang membuat proses pengembangan aplikasi jadi lebih cepat dan minim kesalahan. Di dunia digital yang serba cepat, ini jadi kebutuhan penting.
Yuk simak penjelasan dari MinDi tentang cara kerja dan manfaat CI/CD. Tenang aja, kita bahas dengan gaya yang ringan tapi tetap berbobot.
Apa itu CI/CD?
CI/CD adalah singkatan dari Continuous Integration dan Continuous Delivery atau Deployment, dua praktik utama dalam otomatisasi proses pengembangan perangkat lunak.
Continuous Integration berarti setiap perubahan kode yang dibuat oleh developer langsung digabung dan diuji secara otomatis agar cepat terdeteksi jika ada kesalahan.
Sementara itu, Continuous Delivery atau Deployment memungkinkan kode yang sudah lolos pengujian langsung didistribusikan ke lingkungan staging atau production tanpa perlu proses manual yang ribet.
Dengan kata lain, CI/CD membantu tim developer bekerja lebih cepat, konsisten, dan minim risiko error saat merilis aplikasi atau fitur baru.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Front-End Development Terbaik 2025
Kenapa CI/CD Penting?
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, CI/CD adalah pendekatan penting dalam pengembangan perangkat lunak modern. Berikut beberapa alasan mengapa metode ini layak digunakan.
1. Mengurangi Risiko Error
Dengan pengujian otomatis di setiap perubahan kode, kesalahan bisa terdeteksi lebih awal sebelum sempat menyebar.
Ini jauh lebih aman dibanding nunggu error muncul pas sudah live. CI/CD bikin tim lebih percaya diri dalam setiap rilis.
2. Mempercepat Proses Rilis
Karena integrasi dan deployment dilakukan otomatis, waktu antara coding dan launching jadi jauh lebih singkat.
Gak perlu lagi ribet setup manual atau tunggu approval berhari-hari. Proyek bisa meluncur lebih cepat ke pengguna.
3. Meningkatkan Kolaborasi Tim
CI/CD mendorong developer untuk commit kode secara rutin dan terintegrasi. Alur kerja jadi lebih transparan, semua orang tahu apa yang sedang dikerjakan. Ini meminimalkan konflik antar kode dan memperkuat kerja tim.
4. Mendukung Skalabilitas Proyek
Semakin besar tim dan aplikasi, semakin rumit proses pengelolaannya. CI/CD membantu menjaga proses tetap teratur meskipun skala bertambah. Alhasil, tim bisa tetap lincah meski beban kerja makin besar.
Baca juga : 7 Rekomendasi Bootcamp Programmer Gratis & Bersertifikat
Komponen Utama dalam CI/CD
Sumber: Canva
Sebelum menerapkan CI/CD, Warga Bimbingan perlu memahami komponen utamanya. Setiap bagian punya peran penting agar proses otomatisasi berjalan lancar dan efisien. Yuk simak!
1. Version Control System (VCS)
VCS seperti Git digunakan untuk menyimpan dan mengelola perubahan kode secara terpusat.
Ini memungkinkan kolaborasi antar-developer tanpa risiko menimpa pekerjaan satu sama lain. Setiap perubahan tercatat dengan jelas, sehingga mudah dilacak jika terjadi kesalahan.
2. Continuous Integration Server
CI server otomatis menarik kode terbaru, menjalankan pengujian, dan membangun aplikasi setiap kali ada perubahan.
Ini membantu mendeteksi bug lebih cepat sebelum menyebar ke bagian lain. Server ini menjadi inti dari proses integrasi yang terus-menerus.
3. Automated Testing
Pengujian otomatis memastikan bahwa kode yang ditulis berfungsi sesuai harapan tanpa harus diperiksa manual.
Jenis tes bisa berupa unit test, integration test, atau functional test. Semakin lengkap pengujian, semakin kecil risiko error di tahap selanjutnya.
4. Deployment Pipeline
Pipeline adalah alur otomatis yang mengatur bagaimana kode berpindah dari tahap build ke staging atau production.
Proses ini mengurangi ketergantungan pada deployment manual yang rawan kesalahan. Pipeline juga memberi visibilitas penuh terhadap status rilis aplikasi.
Baca juga : Cara Membuat Website dengan HTML dan CSS Langkah Mudah
Bagaimana Cara Kerja CI/CD?
CI/CD adalah proses otomatisasi yang mengelola alur kerja dari integrasi kode hingga deployment. Saat developer mengirimkan perubahan ke repository, sistem CI akan langsung menarik dan menguji kode tersebut. Proses ini dikenal sebagai Continuous Integration.
Jika kode lolos pengujian, sistem melanjutkan ke tahap Continuous Delivery atau Deployment, yaitu menyiapkan dan merilis aplikasi secara otomatis. Ini membantu memastikan setiap pembaruan aman dan siap digunakan tanpa proses manual yang panjang.
Semua langkah ini dijalankan melalui pipeline, yaitu urutan proses otomatis seperti build, test, dan deploy. Dengan begitu, CI/CD membuat alur kerja jadi lebih cepat, konsisten, dan minim risiko.
Baca juga : Cara Membuat Pop Up di HTML: Panduan Mudah untuk Pemula
Contoh Tools CI/CD Populer
Sumber: Canva
Agar CI/CD berjalan optimal, Warga Bimbingan perlu memilih tools yang sesuai kebutuhan. Berikut beberapa tools populer yang sering digunakan di industri:
1. Jenkins
Jenkins adalah tools open-source yang sudah lama jadi andalan dalam dunia CI/CD. Ia sangat fleksibel dan mendukung banyak plugin untuk integrasi berbagai layanan. Cocok digunakan di lingkungan yang butuh kustomisasi tinggi.
2. GitHub Actions
GitHub Actions terintegrasi langsung dengan GitHub, sehingga memudahkan developer mengatur workflow CI/CD tanpa perlu keluar dari platform.
Workflow ditulis dalam format YAML dan mudah dikonfigurasi. Cocok untuk proyek kecil hingga menengah yang sudah berbasis GitHub.
3. GitLab CI/CD
GitLab punya fitur CI/CD bawaan yang langsung bisa digunakan tanpa setup tambahan. Pipeline bisa diatur langsung di file .gitlab-ci.yml, yang memberikan kontrol penuh atas proses build hingga deployment. Sangat cocok untuk tim yang ingin satu platform untuk source code dan CI/CD.
4. CircleCI
CircleCI adalah tools CI/CD berbasis cloud yang terkenal karena kecepatannya. Ia mendukung integrasi dengan GitHub, Bitbucket, dan berbagai platform lain.
CircleCI cocok untuk tim yang ingin pipeline yang efisien tanpa perlu banyak konfigurasi server.
Baca juga : Cara Membuat HTML di Notepad: Langkah Mudah untuk Pemula
Ingin jadi Web Developer yang paham alur kerja profesional?
Setelah mengenal apa itu CI/CD dan cara kerjanya, saatnya Warga Bimbingan melangkah lebih jauh karena CI/CD adalah dasar penting dalam web development modern!
Yuk, ikuti Bootcamp Web Development di dibimbing.id! Di sini, kamu gak cuma belajar bikin website, tapi juga memahami praktik DevOps modern seperti CI/CD yang jadi standar industri saat ini.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum aplikatif dan berbasis proyek nyata, yang akan membantumu membangun skill coding, desain, dan workflow profesional dari nol sampai siap kerja.
Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 95%, peluang kariermu di dunia teknologi semakin terbuka lebar.
Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu jadi Web Developer yang gak cuma bisa bikin website, tapi juga ngerti alur kerja sesungguhnya di industri! #BimbingSampeJadi
Referensi
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.