Pengertian Business Partnership: Ciri, Jenis, & Keuntungan

Farijihan Putri
•
11 April 2025
•
55

Business partnership adalah salah satu konsep kerja sama yang paling krusial dalam dunia bisnis, apalagi kalau kamu pengin terjun serius menjadi business developer. Kerja bareng rekan usaha nggak cuma soal bagi untung, tapi juga soal strategi, komitmen, dan visi jangka panjang.
Nah, buat kamu yang lagi penasaran sama dunia business development, paham soal business partnership itu ibarat punya kunci pembuka peluang kolaborasi yang lebih besar.
Bayangin deh, kamu punya ide bisnis cemerlang tapi butuh partner buat eksekusi? Atau sebaliknya, kamu jago eksekusi tapi belum nemu partner yang punya akses pasar?
Di situlah pentingnya paham betul gimana partnership itu dibentuk, ciri-cirinya kayak apa, jenis-jenisnya ada apa aja, dan apa untungnya buat kamu.
Nah, di artikel ini Warga Bimbingan bakal diajak ngulik bareng soal business partnership. Yuk, kita bahas sampai tuntas biar kamu makin siap terjun ke dunia bisnis dengan bekal yang kuat!
Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Business Development Terbaik
Apa itu Business Partnership?
Business partnership adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih yang sepakat untuk menjalankan dan mengelola bisnis bersama demi mencapai tujuan tertentu.
Dalam partnership ini, setiap pihak biasanya menyumbangkan sesuatu ke dalam bisnis. Bisa modal, keahlian, aset, atau jaringan relasi dan keuntungan maupun kerugian yang dihasilkan akan dibagi sesuai kesepakatan.
Model kerja sama seperti ini banyak dipilih karena memungkinkan pembagian tanggung jawab dan risiko, serta mempercepat pertumbuhan bisnis lewat kolaborasi strategis.
Ciri-Ciri Business Partnership
Sumber: Freepik
Ciri-ciri business partnership penting banget kamu pahami supaya kerja sama bisnis yang dibangun bisa berjalan lancar dan adil. Yuk, bahas selengkapnya!
1. Adanya Perjanjian Formal
Business partnership adalah kerja sama yang dasarnya bukan cuma kepercayaan, tapi juga perjanjian yang tertulis dengan jelas. Lewat dokumen formal, semua pihak tahu hak dan kewajibannya masing-masing. Jadi, kalau nanti ada konflik atau ketidakjelasan, bisa langsung mengacu ke perjanjian ini.
2. Saling Menguntungkan
Kerja sama yang sehat itu bukan soal siapa yang untung paling banyak, tapi gimana semua pihak bisa dapat manfaat.
Dalam business partnership, win-win solution adalah kunci. Makanya, sebelum mulai, pastikan kamu dan partner sama-sama ngerti dan sepakat soal benefit yang bakal didapat.
3. Bertujuan Memajukan Usaha
Tujuan utama partnership bukan cuma buat numpang lewat, tapi benar-benar bantu usaha berkembang. Kamu dan partner harus punya visi yang sejalan dan fokus untuk ngembangin bisnis bareng. Dengan begitu, semua keputusan yang diambil bisa lebih terarah dan solid.
4. Membangun Bersama
Business partnership adalah tentang perjalanan bareng dari nol sampai jadi. Kamu dan partner nggak cuma berbagi hasil, tapi juga berjuang bareng baik dalam suka maupun duka bisnis. Kerja sama kayak gini biasanya bikin fondasi usaha menjadi lebih kuat.
5. Membagi Tugas Sehari-hari Secara Merata
Supaya nggak timpang, tugas-tugas operasional perlu dibagi rata sesuai keahlian masing-masing.
Misalnya kamu menguasai marketing, ya kamu fokus di situ, sementara partner kamu mungkin lebih pegang bagian operasional atau keuangan. Pembagian ini bikin kerjaan lebih efisien dan meminimalkan konflik.
6. Mendapatkan Keuntungan yang Setara
Ujung-ujungnya, semua partner berharap dapat hasil yang sepadan dengan kontribusinya. Makanya penting banget di awal udah ada kesepakatan soal pembagian keuntungan. Kalau semuanya transparan dan adil, partnership bisa tahan lama dan minim drama.
Baca Juga: Materi Business Development: Panduan Sukses Kembangkan Bisnis
Jenis-Jenis Partnership
Jenis-jenis partnership itu beda-beda bentuk dan tanggung jawabnya, Warga Bimbingan perlu tahu mana yang paling cocok buat model bisnismu. Yuk, bahas 3 jenis partnership yang paling umum ditemui!
1. General Partnership (GP)
Pertama, ini jenis business partnership yang paling sederhana dan umum. Semua partner di sini punya tanggung jawab penuh terhadap operasional dan juga utang-utang bisnis. Kalau bisnis punya masalah keuangan, masing-masing partner bisa diminta menanggung secara pribadi.
2. Limited Partnership (LP)
Nah, kalau yang satu ini lebih fleksibel. Dalam LP, ada dua jenis partner: general partner yang aktif mengelola bisnis, dan limited partner yang hanya menyetor modal tanpa ikut urusan operasional.
Limited partner ini juga punya risiko yang terbatas hanya sebesar modal yang ditanam. Jadi, lebih aman buat yang cuma mau menjadi investor.
3. Limited Liability Partnership (LLP)
LLP cocok banget buat kamu yang mau kolaborasi tapi tetap pengen perlindungan hukum secara pribadi.
Di model ini, masing-masing partner nggak bertanggung jawab atas kesalahan atau utang partner lainnya. Kalau ada satu partner bikin blunder, partner lain tetap aman secara legal dan finansial.
Keuntungan Business Partnership
Sumber: Freepik
Kalau kamu masih ragu soal pentingnya kolaborasi dalam bisnis, coba cek dulu sederet keuntungan dari business partnership ini. Siapa tahu, setelah ini kamu makin mantap buat jalan bareng partner bisnis!
1. Memungkinkan Bisnis Mencapai Hal yang Sulit Diraih Sebagai Perusahaan Tunggal
Business partnership adalah solusi tepat buat kamu yang pengen ngejar target besar tapi terbatas sumber daya. Dengan adanya partner, kamu bisa saling bantu mengisi kekurangan dan mewujudkan hal-hal yang sulit dicapai sendirian. Ibaratnya, dua kepala lebih baik daripada satu, kan?
2. Memanfaatkan Keahlian, Keterampilan, Pengalaman, dan Kontak
Setiap partner pasti punya kelebihan masing-masing baik itu skill teknis, pengalaman industri, sampai relasi yang luas. Nah, semua ini bisa digabungkan untuk memperkuat strategi bisnis. Jadi kamu nggak perlu pinter di semua bidang, asal tahu cara kerja sama dengan orang yang tepat.
3. Menggabungkan Modal yang Lebih Besar
Business partnership adalah cara cerdas buat ningkatin daya saing lewat tambahan modal. Dengan lebih banyak sumber dana, kamu bisa ekspansi lebih cepat, upgrade teknologi, atau rekrut tim yang lebih solid. Hasilnya, bisnismu bisa tumbuh lebih cepat dan terukur.
4. Memperluas Jaringan Bisnis
Partner adalah koneksi baru. Setiap partner pasti bawa jaringan relasi sendiri yang bisa dimanfaatkan buat promosi, kolaborasi, atau bahkan cari investor. Jadi peluang yang kamu dapat juga makin banyak dan bervariasi.
5. Memperkuat Brand dan Reputasi Bisnis
Kolaborasi dengan partner yang kredibel bisa bikin bisnis makin dipercaya pasar. Apalagi kalau partnermu punya nama besar atau rekam jejak yang solid di industri. Efeknya, brand kamu ikut naik kelas dan makin dilirik banyak orang.
Kekurangan Business Partnership
Meski punya banyak keuntungan, business partnership juga punya sisi tantangan yang wajib kamu waspadai. Biar nggak kaget di tengah jalan, yuk kita bahas beberapa kekurangan yang sering muncul dalam kemitraan bisnis!
1. Tidak Memiliki Status Hukum Independen
Dalam banyak kasus, partnership nggak dianggap sebagai badan hukum yang terpisah dari para pemiliknya. Artinya, kalau terjadi masalah hukum atau utang, kamu dan partner bisa kena imbas secara pribadi. Jadi, penting banget untuk tahu risikonya sejak awal dan punya perjanjian yang kuat.
2. Tanggung Jawab yang Tak Terbatas
Khususnya dalam general partnership, setiap partner bisa diminta tanggung jawab atas utang atau kesalahan yang bahkan bukan dia yang buat. Ngeri kan, kalau ternyata partner kamu bikin keputusan keliru dan kamu ikut kena imbas? Makanya, pastikan semua partner benar-benar bisa dipercaya.
3. Potensi Perbedaan dan Konflik
Namanya juga kerja bareng, beda pendapat itu pasti. Tapi kalau nggak dikelola dengan baik, perbedaan kecil bisa menjadi konflik besar yang bikin suasana kerja nggak nyaman. Jadi, penting banget punya komunikasi yang terbuka dan aturan main yang jelas sejak awal.
4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Lambat dan Lebih Sulit
Karena semua keputusan idealnya dibuat bersama, prosesnya bisa lebih lama dibanding bisnis yang dijalankan sendiri.
Apalagi kalau jumlah partner banyak, diskusi bisa makan waktu dan nggak selalu langsung ketemu titik tengah. Hal ini bisa menjadi hambatan dalam situasi yang butuh keputusan cepat.
5. Perpajakan
Dalam beberapa struktur partnership, pajak dikenakan langsung ke tiap partner berdasarkan bagian keuntungan mereka.
Nah, ini bisa menjadi rumit, apalagi kalau pembagiannya nggak merata atau partner ada di wilayah pajak yang berbeda. Jadi, kamu perlu paham betul aturan perpajakan sebelum memulai kerja sama.
Baca Juga: 9 Cara Menjadi Business Development yang Sukses dan Dicari Perusahaan
Yuk, Mulai Bangun Business Partnership yang Solid Bareng Ilmu dari Bootcamp!
Business partnership adalah fondasi penting dalam membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan, apalagi buat kamu yang ingin berkembang bareng tim dan relasi yang saling menguntungkan.
Nah, biar makin paham cara menjalin kerja sama yang profesional dan berdampak, kamu bisa mulai langkah pertamamu di Bootcamp Business Development dari dibimbing.id!
Di bootcamp ini, kamu bakal belajar langsung bareng mentor berpengalaman, pakai silabus terlengkap yang sudah dirancang untuk industri nyata.
Ada juga sesi praktek yang bisa langsung kamu jadikan portofolio, fasilitas gratis mengulang kelas, dan peluang kerja luas karena 96% alumni sudah berhasil dapat kerja dan ada 840+ hiring partner siap menyalurkan kamu ke perusahaan impian.
Kamu punya pertanyaan seperti “Nanti diajarin cara handle konflik antar partner bisnis nggak, sih?” atau “HR juga ngurusin rekrutmen buat partnership bisnis nggak ya?” konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi
Tags