7 Tools Terbaik Automation Testing untuk Pemula di 2025
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
30 September 2025
•
156
Memulai automation testing untuk pemula bisa terasa menantang, tapi dengan tools yang tepat, pengujian otomatis jadi lebih efisien.
Di 2025, berbagai tools canggih bisa mempercepat proses pengujian dan meningkatkan kualitas aplikasi.
Tools automation testing membantu pemula meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam pengujian. Setiap tools memiliki fitur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengujian aplikasi.
Panduan ini akan mengenalkan 7 tools terbaik untuk automation testing yang wajib dikuasai pemula. Yuk, baca sampai habis dan temukan tools yang tepat untuk perjalanan karirmu!
Baca juga: Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025
Apa Itu Automation Testing?
Automation testing adalah proses pengujian aplikasi menggunakan tools atau skrip otomatis untuk menggantikan pengujian manual.
Hal ini memungkinkan pengujian dilakukan lebih cepat, lebih akurat, dan bisa diulang tanpa membutuhkan banyak sumber daya.
Dalam automation testing, tester menulis skrip untuk menguji aplikasi secara otomatis, mengidentifikasi bug, dan memastikan bahwa fitur aplikasi berfungsi dengan baik.
Proses ini sangat berguna untuk aplikasi yang sering diperbarui atau aplikasi besar yang membutuhkan pengujian berulang.
Baca juga: Panduan Lengkap Roadmap QA Engineer dari Nol Sampai Ahli
Manfaat Automation Testing bagi Pemula
Automation testing adalah proses pengujian aplikasi menggunakan tools atau skrip otomatis untuk menggantikan pengujian manual.
Hal ini memungkinkan pengujian dilakukan lebih cepat, lebih akurat, dan bisa diulang tanpa membutuhkan banyak sumber daya.
Dalam automation testing, tester menulis skrip untuk menguji aplikasi secara otomatis, mengidentifikasi bug, dan memastikan bahwa fitur aplikasi berfungsi dengan baik.
Proses ini sangat berguna untuk aplikasi yang sering diperbarui atau aplikasi besar yang membutuhkan pengujian berulang.
Baca juga: 10 Contoh KPI Quality Assurance untuk Ukur Performa QA
Tools Automation Testing yang Cocok untuk Pemula
Sumber: Canva
Berikut adalah 7 tools automation testing yang bisa digunakan oleh pemula untuk memulai perjalanan mereka di dunia QA.
1. Selenium
Selenium adalah salah satu tools paling populer untuk automation testing aplikasi web. Dengan mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan C#, Selenium sangat fleksibel digunakan oleh banyak pengembang.
Namun, Selenium memerlukan pemahaman dasar tentang pemrograman untuk membuat skrip otomatis. Jadi, meskipun kuat dan fleksibel, pemula mungkin perlu waktu untuk belajar cara menulis dan menjalankan skrip.
Keuntungan
- Mendukung berbagai bahasa pemrograman.
- Merupakan tools open-source dan gratis.
- Memiliki komunitas besar dengan banyak tutorial online.
Kekurangan
- Membutuhkan pemahaman dasar pemrograman untuk digunakan dengan baik.
- Kurang cocok untuk pengujian aplikasi desktop atau mobile.
2. Cypress
Cypress adalah tools yang dirancang untuk pengujian aplikasi web secara otomatis, sangat populer di kalangan pemula. Tools ini memiliki dokumentasi yang lengkap dan mudah dipahami, serta memungkinkan pengujian dilakukan lebih cepat.
Namun, Cypress hanya mendukung pengujian pada aplikasi berbasis JavaScript, jadi jika aplikasi kamu menggunakan bahasa lain, Cypress tidak akan cocok.
Keuntungan
- Penggunaannya mudah, bahkan bagi pemula.
- Pengujian dilakukan lebih cepat dibandingkan beberapa tools lainnya.
- Dokumentasi yang jelas dan mudah dipahami.
Kekurangan
- Hanya mendukung pengujian aplikasi berbasis JavaScript.
- Tidak mendukung pengujian di beberapa browser lama.
3. Appium
Appium adalah pilihan tepat bagi pemula yang ingin menguji aplikasi mobile, baik di platform Android maupun iOS. Tools ini open-source dan mendukung berbagai bahasa pemrograman, memberikan fleksibilitas yang tinggi.
Walau fleksibel, Appium bisa menjadi lebih rumit ketika menguji perangkat yang lebih beragam atau aplikasi yang lebih kompleks. Jadi, kamu mungkin perlu lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri.
Keuntungan
- Mendukung pengujian aplikasi mobile di Android dan iOS.
- Open-source dan gratis digunakan.
- Dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman.
Kekurangan
- Kurva pembelajaran cukup curam untuk pemula.
- Pengujian bisa lebih lambat dibandingkan beberapa tools lainnya.
4. TestComplete
TestComplete menawarkan pengujian otomatis untuk aplikasi desktop, web, dan mobile. Dengan antarmuka grafis yang mudah digunakan, TestComplete sangat cocok untuk pemula yang baru mengenal automation testing.
Namun, meskipun mudah digunakan, TestComplete memerlukan lisensi berbayar untuk beberapa fitur canggih, yang mungkin menjadi kendala bagi pengguna yang baru memulai.
Keuntungan
- Antarmuka grafis yang ramah pengguna.
- Mendukung pengujian aplikasi desktop, web, dan mobile.
- Mudah digunakan tanpa perlu keterampilan pemrograman.
Kekurangan
- Harga lisensi cukup mahal.
- Beberapa fitur canggih memerlukan biaya tambahan.
5. JUnit
JUnit adalah framework pengujian unit yang populer untuk aplikasi berbasis Java. Tools ini sangat berguna untuk pengujian unit otomatis, yang memastikan setiap bagian aplikasi bekerja sesuai yang diinginkan.
Namun, JUnit lebih fokus pada pengujian unit dan kurang cocok untuk pengujian aplikasi secara keseluruhan. Ini berarti jika kamu ingin menguji aplikasi besar, JUnit mungkin tidak cukup.
Keuntungan
- Sangat populer untuk pengujian unit aplikasi Java.
- Mudah dipahami jika kamu sudah menguasai Java.
- Terintegrasi dengan banyak IDE populer.
Kekurangan
- Hanya cocok untuk pengujian unit, bukan pengujian aplikasi penuh.
- Memerlukan pengetahuan dasar Java untuk digunakan dengan baik.
6. Katalon Studio
Katalon Studio adalah platform automation testing yang menawarkan solusi untuk pengujian web, API, mobile, dan desktop. Tools ini memiliki antarmuka grafis yang memudahkan pemula untuk memulai tanpa banyak pengaturan teknis.
Namun, meskipun versi gratisnya memiliki banyak fitur, beberapa fitur canggih hanya tersedia di versi berbayar, yang mungkin menjadi hambatan untuk beberapa pengguna.
Keuntungan
- Antarmuka grafis yang mudah digunakan.
- Mendukung pengujian web, mobile, dan API.
- Fitur lengkap meskipun gratis.
Kekurangan
- Beberapa fitur canggih hanya tersedia di versi berbayar.
- Kurang fleksibel dalam pengkodean kustom dibandingkan dengan Selenium.
7. Postman
Postman adalah tools populer untuk automation testing API, memungkinkan pemula menguji API dengan mudah menggunakan antarmuka grafis yang sederhana. Postman menawarkan berbagai fitur untuk mengelola dan mengotomatiskan pengujian API secara efisien.
Namun, Postman tidak cocok untuk pengujian aplikasi berbasis UI atau mobile, sehingga terbatas pada pengujian API saja.
Keuntungan
- Mudah digunakan untuk pengujian API.
- Antarmuka grafis yang sederhana dan intuitif.
- Memungkinkan pengujian API secara otomatis dengan cepat.
Kekurangan
- Tidak cocok untuk pengujian aplikasi UI atau mobile.
- Fitur terbatas jika dibandingkan dengan tools lain untuk pengujian aplikasi lengkap.
Baca juga: 7 Perbedaan QA dan QC demi Proses Bisnis yang Efektif
Ingin Jadi QA Engineer Profesional?
Setelah membaca panduan lengkap tentang 7 Tools Automation Testing untuk Pemula, kini saatnya memanfaatkan pengetahuan ini untuk menjadi seorang Quality Assurance Engineer yang handal!
Yuk, ikuti Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari berbagai aspek penting dalam QA, mulai dari manual testing, pembuatan test case, hingga automation testing dengan tools seperti Selenium, Jira, dan Postman.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis yang membantumu memahami cara menjalankan pengujian aplikasi secara otomatis dan efisien.
Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia QA semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk mulai perjalananmu menjadi seorang Quality Assurance Engineer profesional. #BimbingSampeJadi
Referensi
- How to Start Automation Testing from Scratch? [Buka]
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.
