Apa itu Figma? Ini Pengertian, Fitur, Fungsi, Cara Kerjanya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
13 February 2024
•
690
Figma adalah salah satu platform yang seringkali digunakan dalam desain UI dan UX. Lantas, apa itu Figma? Secara umum, Figma adalah alat desain yang berbasis web dengan fitur yang memungkinkan kolaborasi tim secara real-time.
Selain itu, Figma juga menawarkan kemudahan dan fleksibilitas dalam mendesain user interface yang interaktif dan menarik. Untuk mempelajari apa itu Figma hingga kekurangannya, baca artikel ini sampai habis ya!
Apa Itu Figma?
Figma adalah platform desain grafis yang berbasis web. Platform ini dirancang khusus untuk memfasilitasi desain UI/UX.
Platform ini beroperasi langsung dari browser. Oleh sebab itu, Figma menawarkan kemudahan akses bagi desainer dan tim developer untuk berkolaborasi secara real-time.
Fitur kolaboratif ini menjadikannya populer di kalangan profesional dan perusahaan yang mengutamakan agilitas dan integrasi tim dalam proses desain. Selain itu, Figma juga mendukung pembuatan kode untuk elemen desain tertentu.
Hal tersebut memudahkan transisi dari desain ke pengembangan. Dengan user interface yang intuitif, Figma memberikan lingkungan desain yang fleksibel dan kuat. Ini bermanfaat untuk ciptakan solusi desain yang inovatif dan responsif.
Fitur-Fitur dalam Figma
Setelah memahami apa itu Figma, berikutnya mari pahami fiturnya. Figma menawarkan berbagai fitur yang mendukung proses desain UI/UX yang efisien dan kolaboratif. Berikut adalah beberapa fiturnya:
Kolaborasi Real-Time: Fitur ini memungkinkan tim untuk bekerja bersama dalam satu file secara bersamaan. Ini memudahkan diskusi, feedback, dan iterasi desain dalam satu platform.
Prototyping: Ini bermanfaat untuk menguji flow dan interaksi tanpa perlu kode. Hal ini berguna untuk memvalidasi ide desain dengan pengguna atau stakeholder.
Auto Layout: Fitur ini memungkinkan desainer untuk membuat komponen yang ukurannya bisa disesuaikan secara otomatis. Ini mempermudah pembuatan UI yang responsif dan menghemat waktu.
Components & Variants: Memudahkan pengelolaan dan penerapan elemen desain yang berulang. Variants bermanfaat untuk mengelola berbagai keadaan atau versi dari sebuah komponen dalam satu grup.
Sistem Desain: Figma mendukung pembuatan dan pemeliharaan sistem desain. Ini memungkinkan tim untuk memelihara konsistensi visual dan fungsional di seluruh produk dengan mudah.
Pen Tool & Vector Networks: Ini memberikan fleksibilitas tinggi dalam membuat bentuk dan ilustrasi vektor.
Plugins & Integrasi: Figma memiliki ekosistem plugin yang kaya. Ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan fungsionalitas tambahan seperti impor aset, analisis kegunaan, dan lain-lain.
Version History: Fitur ini menyimpan revisi file secara otomatis.
Baca Juga: Apa Aja Sih Metode UI/UX dalam Meningkatkan Pengalaman Pengguna?
Fungsi Figma dalam UI/UX
Sebagai platform desain UI/UX, Figma memiliki peran kunci dalam berbagai aspek pengembangan produk digital. Berikut adalah beberapa fungsinya:
1. Desain dan Prototyping Interaktif
Figma memungkinkan desainer untuk merancang tampilan UI yang menarik serta membuat prototipe dari desain tersebut. Fungsi prototyping ini antara lain:
Menguji dan mengevaluasi alur pengguna (user flow), interaksi, dan animasi dalam desain.
Memberikan feedback untuk iterasi desain sebelum pengembangan dimulai.
Memaksimalkan kualitas pengalaman pengguna.
2. Kolaborasi dan Feedback Waktu Nyata
Dengan fitur kolaborasi real-time, Figma memudahkan komunikasi dan kolaborasi antara anggota tim. Ini mencakup desainer, pengembang, dan stakeholder lainnya.
Pengguna bisa memberikan komentar dan feedback langsung pada desain. Ini akan mempercepat proses iterasi dan memastikan semua orang berada pada satu pemahaman. Dengan begitu, proses desain kolaboratif bisa diperkuat dan efisiensi dapat ditingkatkan.
3. Manajemen Sistem Desain
Figma mendukung pembuatan dan pemeliharaan sistem desain yang konsisten. Ini termasuk kumpulan dari elemen desain yang dapat digunakan kembali seperti warna, tipografi, komponen UI, dan pola desain.
Dengan adanya sistem desain, Figma membantu tim memelihara konsistensi visual dan fungsional di seluruh produk. Ini mempercepat proses desain dan memudahkan skalabilitas produk di masa depan.
4. Integrasi dengan Alat dan Ekosistem Lain
Terakhir adalah untuk integrasi dengan alat dan ekosistem lain. Termasuk alat prototyping lanjutan, alat manajemen proyek, dan sistem kontrol versi.
Selain itu, ekosistem plugin Figma memungkinkan pengguna untuk menambahkan fungsionalitas tambahan sesuai kebutuhan. Mulai dari analisis kegunaan hingga otomatisasi alur kerja desain.
Baca Juga: 3 Aplikasi dan Contoh Desain Thinking dalam UI dan UX
Cara Kerja Figma
Figma memiliki cara kerja yang berpusat pada prinsip kolaborasi dan efisiensi dalam desain UI/IX. Berikut adalah gambaran tentang cara kerjanya:
Akses Berbasis Web: Pengguna cukup membuka Figma pada browser dan langsung mulai mendesain atau berkolaborasi dengan tim.
Pembuatan dan Pengeditan Desain: Figma menyediakan berbagai alat seperti vector tools, text, shapes, dan prototyping. Alat tersebut menduking desain responsif dan interaktif yang mempermudah pembuatan prototipe.
Kolaborasi Real-Time: Tim dapat berkolaborasi dalam satu file secara simultan.
Prototyping dan Feedback: Figma memungkinkan pengguna untuk membuat prototipe dari desain mereka. Ini menambahkan interaksi dan transisi untuk menguji alur pengguna.
Manajemen Aset dan Sistem Desain: Figma mendukung pembuatan, pengelolaan, dan penerapan sistem desain yang konsisten melalui fitur seperti components & variants.
Integrasi dan Plugin: Figma menyediakan integrasi dengan alat lain serta akses ke berbagai plugin.
Kelebihan dan Kekurangan Figma
Setelah memahami apa itu Figma hingga cara kerjanya, mari pelajari kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan Figma yang utama:
Kelebihan Figma
Beberapa kelebihan Figma yang menjadikannya unggul antara lain adalah: Kolaborasi Real-Time: Fitur ini mempercepat proses desain, memudahkan komunikasi dan feedback, serta meningkatkan produktivitas tim. Aksesibilitas dan Fleksibilitas: Figma bisa diakses di semua perangkat yang memiliki koneksi internet dan browser web. Ini mengeliminasi kebutuhan untuk instalasi software yang berat. Beberapa sistem operasi yang didukung Figma adalah Windows, macOS, dan Linux.
Kekurangan Figma
Sementara itu, beberapa kekurangan Figma yang perlu dipertimbangakan antara lain: Ketergantungan pada Koneksi Internet: Figma beroperasi sepenuhnya di cloud, jadi kinerjanya sangat bergantung pada koneksi internet. Apabila ada masalah internet, maka desainer tidak bisa bekerja secara efisien di Figma. Fitur Terbatas untuk Penggunaan Tertentu: Meskipun Figma sangat kuat untuk desain UI/UX dan prototyping, ia mungkin tidak memiliki kedalaman fitur tertentu yang dimiliki oleh software lainnya. Itulah penjelasan mengenai apa itu Figma hingga kelebihan dan kekurangannya. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Figma menawarkan lingkungan desain yang kolaboratif dan fleksibel. Ini sangat ideal untuk membuat desain UI/UX. Selain Figma, ada beberapa tools lain yang bisa kamu gunakan untuk desain UI/UX. Tertarik untuk mempelajarinya? MinDi rekomendasikanmu untuk ikut Bootcamp UIUX/Product Design. Lewat program ini, kamu bisa belajar UI/UX mulai dari konsep dasar hingga praktik dengan real-case project. Selain itu, program ini juga cocok banget buat para career-switcher yang baru belajar. Sebab, pembelajarannya dilengkapi dengan silabus beginner-friendly. Pokoknya, kamu bakal dibimbing sampai jadi! Yuk, segera daftarkan dirimu dan bangun karir yang baru bareng Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.