dibimbing.id - Apa itu Demand Management? Pengertian, Fungsi & Tahapannya

Apa itu Demand Management? Pengertian, Fungsi & Tahapannya

Muthiatur Rohmah

•

20 June 2024

•

555

Image Banner

Dalam dunia, mengelola permintaan pelanggan menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh perusahaan. Lantas bagaimana solusinya? Perusahaan bisa menggunakan demand management.

Demand management adalah pendekatan strategis yang melibatkan perencanaan, pemantauan, dan pengendalian permintaan produk atau layanan untuk memastikan keseimbangan antara kebutuhan pelanggan dan kapasitas pasokan. 

Dengan demand management yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memaksimalkan kepuasan pelanggan, dan meraih keunggulan kompetitif. 

Gimana tertarik menggunakan demand management dalam operasi bisnis Sobat MinDi? bagaimana langkah dan tahapan yang tepat? Yuk simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini.


Apa itu Demand Management?


Sebelum kita melangkah lebih jauh, pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud demand management secara jelas dan lengkap melalui beberapa pengertian berikut ini.

Dikutip dari NetSuite, Demand management adalah metodologi perencanaan yang digunakan oleh perusahaan untuk meramalkan dan merencanakan cara memenuhi permintaan layanan dan produk. 

Demand management meningkatkan hubungan antara operasi dan pemasaran, menghasilkan koordinasi yang lebih ketat antara strategi, kapasitas, dan kebutuhan pelanggan.

Demand management membantu proses identifikasi dan menangkap semua potensi permintaan, menafsirkannya, dan mengkomunikasikannya ke departemen terkait di perusahaan . 


Apa Saja Fungsi Demand Management dalam Bisnis Perusahaan?


Setelah kita memahami pengertian demand management, pasti Sobat MinDi bertanya-tanya mengenai apa saja fungsi demand management dalam operasi bisnis?

Tenang saja, berikut akan MinDi jelaskan mengenai beberapa fungsi demand management yang penting dalam proses bisnis perusahaan.


1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Demand management membantu memastikan bahwa pelanggan mendapatkan apa yang benar-benar mereka inginkan, bukan hanya apa yang diperkirakan oleh perusahaan. 

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan, perusahaan dapat menyesuaikan produk atau layanan secara akurat, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.


2. Mengurangi Potensi Hambatan

Demand management membantu menghubungkan tim pengadaan dengan proyeksi permintaan, sehingga mereka dapat merespons permintaan yang diproyeksikan dan merencanakan sesuai kebutuhan. 

Hal ini mengurangi risiko terjadinya hambatan dalam rantai pasokan yang dapat mengganggu produksi atau distribusi.


3. Membentuk Operasional

Strategi demand management dapat membantu membentuk operasi bisnis agar lebih berfokus pada pemenuhan permintaan pelanggan dengan cara yang berkelanjutan. 

Dengan menyesuaikan operasi sesuai dengan permintaan pasar, perusahaan dapat memastikan bahwa sumber daya digunakan secara efisien dan efektif.


4. Mengurangi Biaya dan Pemborosan


Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, perusahaan dapat menyesuaikan harga dan mengelola produksi dengan lebih baik. 

Hal ini membantu mengurangi biaya produksi yang tidak perlu dan menghindari pemborosan sumber daya, sehingga meningkatkan efisiensi keseluruhan.


5. Meningkatkan Efisiensi

Dalam merencanakan permintaan, perusahaan dapat mengidentifikasi kesenjangan dan merencanakan tantangan potensial. Dengan demikian, mereka dapat mengoptimalkan proses produksi dan distribusi, serta menghindari masalah yang mungkin timbul di masa depan. 

Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memastikan bahwa perusahaan dapat merespons perubahan permintaan dengan cepat dan tepat. Dengan fungsi-fungsi ini, demand management menjadi alat penting dalam memastikan bahwa operasi bisnis berjalan lancar, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan pasar.


Proses Demand Management dalam Operasi Bisnis Perusahaan


Demand management adalah sebuah proses yang strategis dan dijalankan melalui beberapa hal sistematis. Lantas bagaimana proses demand management dalam operasi bisnis perusahaan?

Yuk simak proses demand management yang umum terjadi dalam operasi bisnis perusahaan berikut ini.


1. Modeling

Proses modeling dalam demand management melibatkan pengembangan representasi matematis atau simulasi dari sistem bisnis untuk memprediksi perilaku dan hasil berdasarkan berbagai variabel input. 

Modeling digunakan untuk memahami dinamika permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti tren pasar, siklus musiman, dan perilaku konsumen. 

Dengan menggunakan alat-alat seperti analisis regresi, simulasi Monte Carlo, atau model ekonomi, perusahaan dapat membangun model yang mencerminkan realitas pasar mereka dan menggunakannya untuk membuat keputusan yang lebih informasi tentang pengelolaan permintaan. 

Modeling juga membantu dalam mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara berbagai faktor dan permintaan, yang penting untuk merencanakan strategi yang efektif.


2. Forecasting

Forecasting adalah proses memperkirakan permintaan di masa depan berdasarkan data historis dan tren pasar. Ini adalah langkah kritis dalam demand management karena memberikan dasar untuk perencanaan lebih lanjut. 

Proses ini melibatkan penggunaan berbagai metode, seperti analisis time series, moving averages, exponential smoothing, dan model prediktif lainnya untuk menghasilkan estimasi permintaan yang akurat. 

Forecasting tidak hanya mempertimbangkan data masa lalu tetapi juga faktor eksternal seperti perubahan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan perilaku kompetitor. 

Hasil forecasting digunakan untuk menginformasikan keputusan bisnis, termasuk pengadaan bahan baku, perencanaan produksi, dan manajemen persediaan.


3. Demand Planning

Demand planning adalah proses yang menggabungkan hasil forecasting dengan input dari berbagai departemen seperti pemasaran, penjualan, dan operasi untuk mengembangkan rencana permintaan yang komprehensif. 

Proses ini melibatkan kolaborasi lintas fungsi untuk memastikan bahwa semua aspek permintaan dipertimbangkan dan direncanakan secara terpadu. 

Dalam demand planning, perusahaan menetapkan tujuan permintaan, merencanakan kampanye pemasaran, dan mengembangkan strategi penjualan untuk mencapai target permintaan yang diharapkan. 

Demand planning juga mencakup penyesuaian rencana berdasarkan umpan balik real-time dan perubahan kondisi pasar, sehingga perusahaan dapat merespons dengan cepat terhadap fluktuasi permintaan.


4. Supply Planning

Supply planning adalah proses yang melibatkan perencanaan kapasitas dan sumber daya untuk memenuhi permintaan yang telah diprediksi dan direncanakan. 

Ini termasuk penentuan jumlah bahan baku yang perlu dipesan, alokasi sumber daya produksi, dan penjadwalan proses produksi untuk memastikan bahwa produk tersedia sesuai dengan permintaan. 

Supply planning juga mempertimbangkan keterbatasan kapasitas produksi, waktu pengiriman, dan efisiensi rantai pasokan. 

Tujuan utama dari supply planning adalah untuk memastikan bahwa ada keseimbangan yang optimal antara permintaan dan penawaran, menghindari kelebihan atau kekurangan stok, serta meminimalkan biaya operasional. 

Dengan perencanaan pasokan yang efektif, perusahaan dapat menjaga kelancaran operasional dan memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu.

Dengan menerapkan keempat proses ini, perusahaan dapat mengelola permintaan secara lebih efektif, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui perencanaan dan pengendalian yang lebih baik.

Baca Juga:Basic Product: Pengertian & Contohnya


7 Tahapan Demand Management secara Efektif


Ingin membuat demand management dalam proses operasi bisnis perusahaan? Yuk simak 7 tahapan demand management perusahaan yang telah MinDi rangkum dari Asana berikut ini.


1. Review Data Historis

 Langkah pertama dalam demand management adalah meninjau data historis untuk memahami pola permintaan sebelumnya. Ini mencakup analisis data penjualan, tren musiman, dan variabel lain yang mempengaruhi permintaan. 

Dengan memeriksa data historis, perusahaan dapat mengidentifikasi tren yang konsisten dan anomali yang perlu diperhatikan dalam perencanaan permintaan masa depan. Peninjauan ini menyediakan dasar yang kuat untuk membuat perkiraan yang lebih akurat.


2. Analisis Pasar Saat Ini    

Setelah meninjau data historis, langkah berikutnya adalah menganalisis kondisi pasar saat ini. Ini mencakup evaluasi faktor-faktor seperti kondisi ekonomi, aktivitas kompetitor, perubahan dalam preferensi pelanggan, dan tren industri. 

Analisis pasar saat ini membantu perusahaan memahami dinamika yang sedang berlangsung yang dapat mempengaruhi permintaan produk atau layanan mereka. 

Informasi ini penting untuk membuat penyesuaian terhadap rencana permintaan yang sesuai dengan situasi pasar yang berkembang.


3. Perkirakan Permintaan    

Berdasarkan analisis data historis dan kondisi pasar saat ini, perusahaan kemudian melakukan perkiraan permintaan. 

Proses ini melibatkan penggunaan teknik forecasting untuk memprediksi jumlah produk atau layanan yang akan dibutuhkan pada periode mendatang. 

Metode yang digunakan dapat bervariasi, termasuk analisis statistik, model prediktif, dan masukan dari tim penjualan dan pemasaran. Perkiraan ini menjadi dasar untuk semua perencanaan selanjutnya dalam demand management.


4. Kembangkan Strategi Permintaan    

Setelah perkiraan permintaan dibuat, perusahaan mengembangkan strategi untuk memenuhi permintaan tersebut. Hal ini bisa mencakup rencana promosi, penyesuaian harga, peluncuran produk baru, atau inisiatif pemasaran lainnya yang bertujuan untuk mengelola dan merangsang permintaan.

Strategi permintaan harus selaras dengan tujuan bisnis keseluruhan dan mempertimbangkan kapasitas produksi serta sumber daya yang tersedia.


5. Integrasikan dalam Business Planning

Langkah berikutnya adalah mengintegrasikan rencana permintaan ke dalam perencanaan bisnis keseluruhan. 

Hal ini berarti memastikan semua departemen terkait, seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan manajemen rantai pasokan, memiliki pemahaman yang sama tentang permintaan yang diantisipasi dan cara memenuhinya. 

Penggabungan ini memastikan bahwa semua bagian dari perusahaan dapat bekerja menuju tujuan yang sama dan dapat beradaptasi sesuai kebutuhan.


6. Koordinasi dengan Supply Planning

Perencanaan permintaan harus dikoordinasikan dengan perencanaan pasokan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan yang diproyeksikan. Hal ini melibatkan penyesuaian kapasitas produksi, pengadaan bahan baku, dan manajemen persediaan. 

Koordinasi ini membantu mencegah kekurangan atau kelebihan stok, mengurangi biaya operasional, dan memastikan bahwa produk tersedia tepat waktu untuk memenuhi permintaan pelanggan.


7. Optimalkan Proses Bisnis

Tahap terakhir dalam demand management adalah mengoptimalkan proses secara berkelanjutan. Ini melibatkan pemantauan kinerja secara rutin, menganalisis hasil terhadap perkiraan, dan membuat penyesuaian yang diperlukan. 

Perusahaan harus menggunakan umpan balik dari pasar dan data operasional untuk terus meningkatkan akurasi perkiraan permintaan, efisiensi operasional, dan respons terhadap perubahan kondisi pasar. 

Proses ini juga mencakup pembelajaran dari pengalaman masa lalu untuk mengimplementasikan praktik terbaik dan inovasi dalam demand management.

Dengan mengikuti tahapan demand management ini, perusahaan dapat mengelola permintaan secara lebih efektif, meningkatkan efisiensi operasional, dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif dan efisien.

Baca Juga: Product Roadmap: Pengertian, Manfaat & Cara Membuatnya


Tips Implementasi Demand Management yang Tepat & Efektif


Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kamu mulai merencanakan demand management, sebaiknya yuk simak dulu beberapa tips implementasi demand management yang tepat dan efektif versi MinDi berikut ini.


1. Ketahui Siapa Pelanggan Ideal Perusahaan

Memahami profil pelanggan ideal membantu meramalkan permintaan dengan lebih akurat dan menyesuaikan produk atau layanan sesuai kebutuhan mereka. 

Hal ini bisa dilakukan melalui analisis data pelanggan dan riset pasar, sehingga strategi pemasaran lebih tepat sasaran dan efisien.


2. Otomatiskan Proses Demand Management

Mengotomatisasi proses demand management meningkatkan efisiensi dan akurasi dengan mengurangi kesalahan manual dan mempercepat peramalan serta perencanaan. 

Alat otomatisasi memungkinkan pengumpulan dan analisis data real-time, membantu dalam pengelolaan inventaris dan penjadwalan produksi.


3. Gunakan Sistem untuk Kolaborasi Lintas Fungsi

Sistem yang mendukung kolaborasi lintas fungsi memastikan semua departemen dapat mengakses informasi yang relevan, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik dan keputusan yang lebih terinformasi. 

Hal ini membantu menyelaraskan tujuan antar departemen untuk memenuhi permintaan pelanggan secara efisien.


Yuk Belajar Demand Management melalui Bootcamp Dibimbing.id


Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai demand management, mulai dari pengertian, proses, tahapan hingga tips implementasi demand management yang efektif dan tepat.

Kesimpulannya, Demand management adalah proses strategis yang memastikan keseimbangan antara permintaan pelanggan dan kapasitas supply melalui peramalan, perencanaan, dan koordinasi yang efektif.

Tertarik belajar strategi demand management lebih lanjut? Atau ingin switch career sebagai product developer profesional? Bingung harus mulai dari mana?

Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi product manager yang sukses.

Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Reference:

  1. What Is Demand Management: Functions, Process and Examples - Buka
  2. What is demand management, and do you need it? - Buka


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!