dibimbing.id - Apa itu Brand Equity? Arti, Tahapan, Contoh, & Strategi

Apa itu Brand Equity? Arti, Tahapan, Contoh, & Strategi

Farijihan Putri

•

01 November 2024

•

722

Image Banner

Warga Bimbingan punya produk keren tapi masih kalah bersaing? Mungkin yang kamu butuhkan adalah brand equity yang kuat! Brand equity atau nilai merek adalah tentang bagaimana pelanggan melihat dan merasakan produk kamu dibanding pesaing. 

Di artikel ini, MinDi akan membahas arti brand equity, tahapan, contoh nyata, hingga strategi ampuh yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan nilai merek. Yuk, simak dan siap-siap bangun brand yang bikin pelanggan jatuh hati!


Apa itu Brand Equity?


Brand equity adalah nilai tambah yang dimiliki suatu merek di mata pelanggan, ibarat “daya tarik” yang bikin produk atau layanan kamu terasa lebih istimewa.

Bayangkan ada dua produk serupa di rak, tapi pelanggan cenderung memilih yang satu karena mereka merasa lebih percaya, terhubung, atau bahkan bangga saat menggunakannya.

Itulah kekuatan brand equity: ketika merekmu berhasil membangun reputasi, loyalitas, dan kualitas di benak pelanggan, mereka lebih memilihnya dibanding merek lain. 

Brand equity bukan cuma soal logo atau nama keren, tapi bagaimana merekmu berhasil “nempel” di hati pelanggan!


Manfaat Brand Equity


Kalau brand equity udah terbentuk, efeknya nggak cuma bikin brand dikenal, tapi juga bisa memberi manfaat yang menguntungkan. Yuk, lihat 5 manfaat penting yang bisa kamu dapatkan!


1. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan


Brand equity yang kuat bikin pelanggan terus kembali karena mereka percaya pada kualitas dan nilai yang kamu tawarkan. Mereka bahkan rela mengabaikan pilihan lain yang lebih murah karena percaya pada merekmu.


2. Memungkinkan Harga Premium


Punya brand yang disukai berarti kamu bisa menetapkan harga lebih tinggi tanpa takut ditinggal pelanggan.

Dengan nilai yang sudah terbangun, pelanggan akan merasa harga premium itu sepadan dengan kualitas dan pengalaman yang mereka dapatkan.


3. Mempermudah Peluncuran Produk Baru


Brand equity juga bikin pelanggan lebih percaya saat kamu merilis produk baru, karena mereka sudah yakin dengan reputasimu.

Peluncuran produk menjadi lebih mudah karena mereka langsung penasaran dan percaya tanpa harus banyak promosi.


4. Mengurangi Biaya Pemasaran


Ketika merekmu sudah dikenal, kamu nggak perlu keluar banyak biaya untuk terus promosi besar-besaran.

Brand equity yang kuat bikin pelanggan otomatis ingat dan merekomendasikan produkmu ke orang lain, menjadi efek “word of mouth” yang gratis!


5. Meningkatkan Daya Saing di Pasar


Brand equity yang kuat bikin bisnismu lebih tahan menghadapi persaingan, bahkan dari produk serupa. Kamu bisa bertahan dan jadi pilihan utama pelanggan meski banyak pesaing baru bermunculan, karena merekmu udah melekat di hati mereka.

Baca Juga: 10 Contoh Iklan Produk Simple & Memikat, serta Cara Membuat


Tahapan Brand Equity


Sumber: Freepik

Tahapan membangun brand equity bukan sekadar membuat nama yang diingat, tapi juga membentuk hubungan kuat yang membuat pelanggan setia. Berikut adalah empat tahapan brand equity yang perlu kamu ketahui.


1. Brand Identity


Tahap pertama ini tentang memperkenalkan merekmu ke pelanggan, memastikan mereka tahu siapa kamu dan apa yang kamu tawarkan.

Identitas merek meliputi elemen-elemen seperti logo, warna, dan tagline yang mudah diingat. 

Semakin kuat identitas yang kamu bangun, semakin mudah pelanggan mengenali merekmu diantara banyaknya pilihan. Tujuannya adalah membuat mereka langsung “klik” ketika melihat merekmu!


2. Brand Meaning


Setelah pelanggan tahu siapa kamu, saatnya membuat mereka mengerti apa yang membedakan merekmu. Di tahap ini, kamu membentuk makna merek dengan menekankan keunggulan produk dan nilai-nilai yang relevan dengan pelanggan. 

Hal ini mencakup kualitas, manfaat, dan citra yang ingin kamu sampaikan. Ketika makna merek sudah terbangun, pelanggan akan punya alasan kuat untuk memilih produkmu.


3. Brand Response


Brand response adalah tahap di mana kamu ingin tahu bagaimana pelanggan bereaksi dan menilai merekmu. Respons ini bisa berupa penilaian kualitas, kepuasan, hingga seberapa relevan produkmu dengan kebutuhan mereka. 

Ketika respons pelanggan positif, ini memperkuat citra merek dan membangun kepercayaan. Jadi, pastikan mereka mendapat pengalaman yang sesuai atau bahkan melebihi ekspektasi!


4. Brand Relationship


Tahap terakhir adalah membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan pelanggan, sehingga mereka merasa merekmu lebih dari sekadar produk.

Di sinilah loyalitas pelanggan terbentuk; mereka merasa merekmu sudah menjadi bagian dari hidup mereka. 

Ketika pelanggan mencapai level ini, mereka akan dengan senang hati merekomendasikan produkmu dan kembali lagi tanpa ragu. 

Brand relationship yang solid berarti kamu nggak cuma jadi pilihan sesaat, tapi pilihan jangka panjang!


Contoh Brand Equity


Brand equity sering terlihat dalam merek-merek yang sudah melekat di hati dan pikiran kita. Bahkan saat ada banyak pilihan lain, mereka tetap menjadi favorit. 

Contoh-contoh berikut menunjukkan kekuatan brand equity yang sukses bikin kita “kecanduan” sama merek-merek ini. Yuk, kita lihat kenapa mereka bisa jadi contoh brand equity yang kuat!


1. Coca-Cola – “Rasa yang Mengingatkan Kenangan”


Coca-Cola bukan cuma minuman soda, tapi udah jadi simbol kebersamaan, kebahagiaan, dan bahkan momen-momen ikonik.

Ketika kamu lihat logo merah Coca-Cola, otomatis terbayang kesegaran yang khas, efek brand equity yang bikin orang nggak berpaling meski ada banyak merek soda lainnya.


2. Indomie – “Bukan Sekadar Mie, Ini Cerita Rasa”


Indomie sudah berhasil bikin kita merasa bahwa setiap gigitannya adalah rasa yang nggak tergantikan, apapun varian rasa yang dicoba.

Dengan brand equity yang kuat, Indomie menjadi pilihan utama di antara merek mie instan lain. Bahkan sering disebut sebagai “mie kesayangan rakyat”!


3. Google – “Mesin Pencari, Sahabat Pencari Jawaban”


Google udah menjadi kata ganti buat mencari informasi. Kita bahkan bilang “googling” saat cari tahu sesuatu di internet!

Brand equity Google begitu kuat sehingga kita otomatis mempercayainya sebagai sumber utama untuk segala jawaban, meski ada mesin pencari lain di luar sana.


Strategi Jitu Menerapkan Brand Equity


Sumber: Freepik

Jika Warga Bimbingan ingin brand menjadi pilihan utama dan membangun loyalitas jangka panjang, ada beberapa strategi jitu yang bisa dicoba. Yuk, intip strategi-strategi berikut!


1. Kenali dan Tentukan Keunikan Brand


Cari tahu apa yang bikin brand kamu beda dan lebih menarik dibanding yang lain. Ibaratnya, “pesona khas” yang bikin pelanggan langsung kepincut.

Fokus pada keunggulan ini dalam setiap promosi agar pelanggan selalu ingat apa yang membuat brand kamu spesial.


2. Konsisten dalam Menyampaikan Pesan dan Nilai


Konsistensi adalah kunci untuk bikin pelanggan merasa “klik” dengan brand kamu. 

Dari desain visual sampai cara berinteraksi dengan pelanggan, pastikan semua elemen mencerminkan identitas dan nilai yang sama. Kalau konsisten, brand kamu akan lebih mudah diingat dan dipercaya!


3. Ciptakan Pengalaman Pelanggan yang Berkesan


Pelayanan yang ramah, respons cepat, dan pengalaman membeli yang menyenangkan bisa membuat pelanggan merasa dihargai.

Kalau pelanggan happy, mereka nggak cuma akan datang lagi, tapi juga merekomendasikan brand kamu ke orang lain. Dengan pengalaman positif, brand equity makin kuat!


4. Gunakan Media Sosial untuk Membangun Hubungan


Aktiflah di media sosial dengan konten yang engaging dan respon yang cepat, seolah pelanggan ngobrol langsung dengan kamu.

Media sosial bukan sekadar tempat promosi; ini kesempatan buat kamu mendekatkan diri dan bikin pelanggan merasa dihargai.


5. Bangun Komunitas yang Loyal


Menciptakan komunitas pelanggan bisa membuat mereka merasa jadi bagian penting dari brand. Melibatkan mereka dalam acara, diskusi, atau forum khusus akan membangun rasa keterikatan yang dalam.

Saat mereka merasa menjadi “keluarga” brand, brand equity akan makin melekat di hati mereka.

Baca Juga: Apa Itu Brand Image? Arti, Manfaat, Indikator, Contoh & Tips


Siap Terapkan Brand Equity?


Sudah siap membangun brand equity yang kuat untuk meningkatkan daya saing dan loyalitas pelanggan? Dengan strategi-strategi yang tepat, kamu bisa membuat brand menjadi pilihan utama di hati pelanggan.

Untuk memperdalam skill dan wawasan digital marketing kamu, yuk gabung di Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id!

Di program ini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman, mendapatkan silabus terlengkap, latihan praktek nyata untuk portfolio, dan keuntungan gratis mengulang kelas kapan saja.

Sudah ada 95% alumni dibimbing.id yang berhasil mendapatkan pekerjaan, didukung oleh lebih dari 700+ hiring partner untuk penyaluran kerja.

Kalau ada pertanyaan seperti “Apakah ini cocok buat saya?” atau “Apa saja materi yang dipelajari?”, jangan ragu untuk konsultasi gratis di sini. Dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi dan bantu kamu raih karier impian di dunia digital marketing!


Referensi


  1. Brand Equity: Definition, Importance, Effect on Profit Margin, and Examples [Buka]
  2. What is Brand Equity? [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!đź‘‹

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!