Sejarah dan Evolusi Business Intelligence, Lengkap!
Farijihan Putri
•
15 October 2024
•
193
Sejarah Business Intelligence mungkin terdengar seperti topik yang berat, ya Warga Bimbingan? Tapi, percaya deh, banyak orang yang kebingungan kenapa perkembangan teknologi analisis data ini bisa begitu pesatnya.
Padahal, memahami bagaimana BI (Business Intelligence) berevolusi itu penting banget buat kamu yang terjun di dunia bisnis modern.
Tanpa pemahaman sejarahnya, kamu bisa ketinggalan tren dan peluang besar untuk optimalkan strategi bisnismu.
Kali ini, MinDi akan bedah secara lengkap dan menyenangkan perjalanan BI biar kamu bisa ngikutin perkembangannya dan tahu bagaimana manfaatnya buat bisnismu di era digital. Yuk, simak terus artikelnya!
Apa Itu Business Intelligence?
Business Intelligence (BI) itu apa sih? Gampangnya, BI adalah sekumpulan proses, teknologi, dan tools yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data bisnis.
Tujuannya? Supaya perusahaan bisa mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang ada. Jadi, bukan asal tebak-tebakan atau feeling semata.
BI ini bikin data yang tadinya berantakan jadi rapi dan mudah dipahami, sehingga tim manajemen bisa melihat tren, performa, dan peluang bisnis dengan lebih jelas.
Bayangin, kamu punya banyak data penjualan, pelanggan, dan produk. Dengan BI, semua data itu bisa diolah menjadi laporan dan dashboard yang menarik, mudah dipahami, dan real-time.
Nah, ini penting banget buat ngambil keputusan yang cepat dan tepat. Misalnya, kamu bisa tahu produk mana yang laris, kapan waktu terbaik buat promosi, dan di mana area yang butuh peningkatan.
Intinya, BI membantu perusahaan kamu untuk lebih peka terhadap data, biar bisnis makin berkembang!
Sejarah Business Intelligence
Sumber: Freepik
Kalau ngomongin sejarah Business Intelligence , perjalanan teknologinya panjang banget. Menariknya, perkembangan ini gak lepas dari kebutuhan bisnis yang terus meningkat buat memahami data dengan lebih baik.
Dari awalnya hanya pengolahan data sederhana, BI sekarang jadi alat super canggih buat membantu perusahaan ngambil keputusan yang lebih strategis. Yuk, bedah evolusi BI dari masa ke masa!
Pemrosesan Data Elektronik (1950-an)
Di era 1950-an, dunia mulai kenal yang namanya pemrosesan data elektronik.
Pada masa itu, perusahaan besar seperti IBM mulai mengembangkan sistem komputasi untuk mengelola data dalam jumlah besar.
Tapi, jangan bayangin komputernya seperti sekarang ya, waktu itu ukurannya masih sebesar lemari, dan kemampuannya sangat terbatas.
Fokus utama pemrosesan data elektronik pada masa itu adalah menghitung dan menyimpan data dengan lebih cepat dibandingkan cara manual, meskipun belum ada analisis data yang rumit.
Namun, meski sederhana, era ini jadi landasan penting buat perkembangan teknologi informasi selanjutnya.
Perlahan, perusahaan mulai melihat data bisa menjadi lebih dari sekadar angka-angka, melainkan sumber informasi penting yang bisa dipakai buat ngambil keputusan.
Nah, ini menjadi awal mula bagaimana data mulai dianggap sebagai 'emas baru' dalam dunia bisnis.
Pengembangan Decision Support System (DSS) (1960-an)
Lanjut ke tahun 1960-an, kebutuhan akan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien mendorong perkembangan Decision Support System (DSS).
DSS ini adalah sistem yang dirancang khusus buat membantu manajer dan eksekutif dalam membuat keputusan berdasarkan data.
Fungsinya lebih maju dibandingkan pengolahan data di era sebelumnya, karena DSS bisa memberikan analisis dan rekomendasi.
DSS ini mirip seperti BI versi jadul, di mana sistem ini mulai menggunakan data untuk membantu proses pengambilan keputusan yang lebih rasional.
Meskipun DSS masih berbasis batch processing, artinya hasil analisis baru bisa dilihat setelah beberapa waktu, sistem ini sudah cukup revolusioner pada masanya.
DSS membuka jalan buat pengembangan lebih lanjut menuju BI modern dengan kemampuan yang lebih real-time dan interaktif.
Munculnya Konsep Business Intelligence (1990-an)
Konsep Business Intelligence pertama kali dipopulerkan pada tahun 1990-an oleh Howard Dresner, seorang analis di Gartner.
Di era ini, perusahaan mulai sadar bahwa mereka perlu lebih dari sekadar laporan keuangan dan data operasional.
Mereka butuh insight yang lebih mendalam tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam bisnis mereka.
BI mulai diartikan sebagai kumpulan alat dan proses untuk menganalisis data guna membantu pengambilan keputusan strategis.
Di sini lahirnya istilah BI yang kita kenal sekarang, yang fokusnya nggak cuma pada pengolahan data, tapi juga pada analisis mendalam yang berbasis data.
Seiring berkembangnya teknologi, BI semakin berkembang menjadi lebih kompleks dan mampu menangani volume data yang jauh lebih besar, berkat munculnya sistem yang lebih canggih seperti data warehouse.
Era Data Warehouse dan OLAP (1989)
Pada akhir 1980-an, data warehouse mulai populer. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Bill Inmon, yang dikenal sebagai “Bapak Data Warehousing”.
Data warehouse adalah tempat penyimpanan data dari berbagai sumber yang dirancang untuk mendukung pelaporan dan analisis.
Sejak saat itu, data tidak hanya disimpan di satu tempat, tapi juga diolah menjadi informasi yang bisa diakses kapan saja oleh para eksekutif.
Kemudian, diikuti dengan perkembangan Online Analytical Processing (OLAP), yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data secara multidimensi.
OLAP membantu pengguna untuk “mengiris” dan “memotong” data dari berbagai sudut pandang, sehingga mereka bisa menemukan insight dengan lebih mudah dan cepat.
Nah, ini adalah cikal bakal dashboard interaktif yang biasa kita lihat dalam software BI modern sekarang.
Inovasi Perangkat Lunak BI (2000-an)
Masuk ke tahun 2000-an, perkembangan software BI benar-benar mengalami lompatan besar.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komputer dan internet, perusahaan mulai mengadopsi perangkat lunak BI yang lebih canggih dan user friendly.
Software seperti Tableau, Power BI, dan Qlik muncul sebagai solusi yang memungkinkan analisis data dilakukan dengan mudah, tanpa harus punya keahlian teknis yang mendalam.
Di era ini, BI nggak lagi cuma dimiliki oleh perusahaan besar, tapi juga mulai diakses oleh perusahaan kecil dan menengah.
Inovasi perangkat lunak BI membuat proses analisis data yang dulu rumit jadi lebih visual dan interaktif. Sekarang, siapa saja bisa membuat laporan dan dashboard menarik hanya dengan beberapa klik!
Baca Juga: 10 Skill Business Intelligence Penting & Cara Meningkatkannya
Business Intelligence vs. Analytics
Sumber: Freepik
Pernah nggak, Warga Bimbingan bingung bedain antara Business Intelligence (BI) dan Analytics?
Keduanya sering disebut bareng, bahkan kadang dipakai secara bergantian, padahal ada perbedaan penting di antara mereka. Biar nggak salah kaprah, yuk bahas lebih dalam dan bikin semuanya jadi jelas!
Business Intelligence (BI)
Business Intelligence itu bisa dibilang lebih fokus pada apa yang terjadi di masa lalu dan sekarang.
BI adalah kumpulan teknologi, alat, dan proses yang digunakan untuk mengambil, menganalisis, dan menampilkan data dengan tujuan membantu perusahaan memahami performa bisnis mereka.
Ibaratnya, BI ini kayak dashboard mobil yang nunjukin kecepatan, bensin, dan kondisi mesin. Kamu bisa lihat data historis, tren, dan kondisi saat ini, lalu ngambil keputusan berdasarkan informasi itu.
Misalnya, dengan BI, kamu bisa tahu penjualan bulan lalu naik atau turun, produk mana yang paling laku, atau pasar mana yang paling menguntungkan.
BI menyediakan visualisasi data yang mudah dipahami dalam bentuk laporan, dashboard, dan grafik.
BI lebih tentang menyajikan informasi dari data yang sudah ada untuk membantu eksekutif atau manajer mengambil keputusan taktis dan strategis dengan cepat.
Analytics
Nah, kalau Analytics lebih “pede” nih, karena fokusnya bukan cuma melihat apa yang terjadi, tapi juga kenapa itu terjadi, dan bahkan mencoba memprediksi apa yang akan terjadi.
Analytics berurusan dengan penggalian lebih dalam ke dalam data dan menggunakan metode analisis canggih seperti statistik, machine learning, dan model prediktif.
Analytics membantu bisnis memahami pola yang lebih kompleks dan memberikan insight tentang tren yang bisa dipakai untuk mengambil keputusan ke depan.
Misalnya, bukan cuma tahu kalau penjualan turun, tapi juga kenapa penjualan bisa turun.
Dengan Analytics, kamu bisa memprediksi faktor apa yang mungkin menyebabkan penurunan penjualan di masa mendatang, dan bahkan membuat strategi untuk mengatasinya sebelum terjadi.
Jadi, Analytics ini lebih proaktif, berusaha mengantisipasi pergerakan bisnis di masa depan.
Business Intelligence vs. Analytics, Apa Bedanya?
BI lebih berfokus pada pemantauan dan laporan data masa lalu dan saat ini, untuk membantu pengambilan keputusan berbasis fakta. Sifatnya lebih deskriptif.
Analytics berfokus pada analisis mendalam dari data yang ada untuk menemukan pola tersembunyi, melakukan prediksi, dan bahkan mengembangkan strategi ke depan. Sifatnya lebih prediktif dan preskriptif.
Singkatnya, BI adalah tentang memahami apa yang terjadi dengan bisnis, sedangkan Analytics menggali lebih dalam untuk mengetahui kenapa itu terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk masa depan.
Kalau BI adalah kaca spion yang kasih tahu kondisi jalan yang baru dilewati, Analytics adalah GPS canggih yang kasih tahu jalan tercepat atau kemungkinan macet di depan!
Baca Juga: 10 Tools Business Intelligence yang Wajib Kamu Ketahui
Mau Belajar Lebih Lanjut Soal Business Intelligence?
Udah ngerti kan, betapa pentingnya Business Intelligence buat perkembangan bisnis di era digital ini?
Nah, kalau kamu pengen lebih jago lagi dalam mengolah dan menganalisis data bisnis, gabung aja di Bootcamp Business Intelligence di dibimbing.id!
Bareng mentor-mentor berpengalaman, kamu bakal belajar dengan silabus terlengkap, yang fokus banget sama praktek nyata buat nambahin portfolio.
Nggak cuma itu, kamu bisa gratis mengulang kelas kalau ada materi yang kurang paham. Seru, kan? Bahkan, 94% alumni udah dapet kerja loh, dengan lebih dari 700+ hiring partner siap bantu kamu penyaluran kerja!
Kalo ada pertanyaan kayak, "Cocok nggak ya buat aku?" atau "Belajarnya gimana sih?", jangan ragu buat konsultasi gratis di sini. Dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier datamu makin melesat!