
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pedoman penting dalam dunia keuangan yang wajib banget dipahami, apalagi buat kamu yang tertarik atau pengen switch karier ke bidang Finance & Accounting.
Di balik laporan keuangan yang rapi dan bisa dipercaya, ada standar yang menjadi fondasinya dan itulah peran SAK. Banyak Warga Bimbingan yang awalnya bingung apa aja sih SAK yang berlaku di Indonesia.
Nah, kalo Warga Bimbingan juga pengen tau lebih lanjut, MinDi akan jelasin semua informasinya untukmu. Yuk, lanjut baca artikel ini sampai selesai!
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat
Apa Itu Standar Akuntansi Keuangan (SAK)?
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pedoman penyusunan laporan keuangan yang dibuat biar laporan dari satu periode bisa dibandingkan dengan periode lainnya secara konsisten.
Di dalamnya memuat informasi penting tentang kondisi keuangan suatu entitas. mulai dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan-rugi, hingga arus kas.
Di Indonesia, seluruh standar ini ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan disusun dengan mengacu pada standar internasional, yaitu International Financial Reporting Standards (IFRS).
Intinya, SAK berfungsi sebagai dasar utama dalam menyusun laporan keuangan yang bisa dipahami, dipercaya, dan diandalkan oleh berbagai pihak.
Baca Juga: Kode Etik Akuntan Indonesia 2025, Bekal Wajib Lolos Rekrutmen
Apa Saja SAK yang Berlaku di Indonesia?
Sumber: Freepik
Setelah tahu pengertian dan pentingnya SAK, sekarang waktunya kamu kenalan lebih jauh sama jenis-jenis SAK yang berlaku di Indonesia. Yuk, simak penjelasannya!
1. SAK Umum (Berbasis IFRS)
SAK adalah standar akuntansi yang digunakan oleh entitas dengan akuntabilitas publik tinggi, seperti perusahaan publik, BUMN, atau perbankan.
SAK ini mengacu langsung pada International Financial Reporting Standards (IFRS) agar laporan keuangan bisa sejalan dengan praktik internasional.
Umumnya digunakan oleh badan usaha yang terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal. Tujuannya jelas untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan di hadapan publik dan regulator.
2. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP)
Berbeda dengan SAK Umum, standar ini ditujukan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, seperti UKM atau organisasi non-profit.
SAK ETAP menyederhanakan banyak aspek IFRS agar lebih mudah diterapkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah.
Namun, perlu kamu ketahui standar ini akan segera digantikan oleh SAK Entitas Privat (EP) pada tahun 2025. Transisi ini bertujuan untuk menyelaraskan praktik pelaporan keuangan sektor privat secara nasional.
3. SAK Entitas Privat (EP)
Sebagai pengganti ETAP, SAK EP dirancang khusus untuk entitas privat yang tidak memiliki kewajiban melaporkan ke publik. Standar ini lebih fleksibel namun tetap berlandaskan prinsip akuntansi yang solid.
Selain itu, SAK EP juga memperhatikan kebutuhan entitas skala menengah yang mulai berkembang. Harapannya, proses penyusunan laporan keuangan tetap efisien tapi juga kredibel.
4. SAK Syariah
SAK adalah acuan utama bagi entitas yang menjalankan kegiatan berdasarkan prinsip syariah, seperti bank syariah, pegadaian syariah, hingga lembaga zakat.
Standar ini dikembangkan berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan mengatur transaksi seperti murabahah, mudharabah, ijarah, dan lainnya.
Selain standar laporan keuangan umum, ada juga pedoman khusus untuk menyusun laporan transaksi syariah. Hal ini membantu menjaga akuntabilitas dan kesesuaian praktik bisnis dengan prinsip Islam.
5. SAK Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (EMKM)
Untuk entitas skala UMKM, SAK EMKM menawarkan pendekatan yang sederhana dan terjangkau. Standar ini membantu pelaku usaha menyusun laporan keuangan tanpa perlu keahlian teknis tinggi.
Selain itu, SAK EMKM juga dirancang agar bisa digunakan untuk keperluan audit maupun pengajuan pinjaman usaha. Praktis dan langsung menyentuh kebutuhan dasar pelaporan bisnis kecil.
6. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
SAP digunakan khusus oleh entitas pemerintah dalam menyusun laporan keuangan negara. Tujuan utamanya adalah menciptakan transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola keuangan publik yang baik.
SAP mencakup laporan realisasi anggaran, neraca, laporan operasional, hingga laporan arus kas pemerintah. Dengan adanya SAP, pelaporan keuangan di sektor publik menjadi lebih sistematis dan mudah dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: 8 Sertifikasi Akuntansi Terbaik untuk Sukses di Dunia Kerja
Tujuan SAK
Warga Bimbingan udah tau nih apa saja SAK di Indonesia. Bukan sekadar aturan baku, SAK disusun dengan berbagai tujuan penting yang berdampak langsung pada kualitas laporan keuangan.
Lewat SAK, setiap laporan keuangan bisa KAMU susun secara konsisten, transparan, dan bisa dipercaya oleh semua pihak yang berkepentingan. Hal ini penting banget, apalagi di era sekarang ketika keputusan bisnis sering bergantung pada data dan laporan keuangan yang solid.
Berikut beberapa tujuan utama dari penerapan SAK.
- Memberikan panduan yang jelas bagi akuntan dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan standar yang berlaku dan tetap berkualitas.
- Meningkatkan transparansi serta memperkuat kredibilitas informasi keuangan yang disampaikan kepada publik.
- Membantu berbagai pihak seperti investor, kreditur, hingga manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan data keuangan yang valid.
- Memungkinkan laporan keuangan dapat dibandingkan antar perusahaan maupun antar periode waktu, sehingga analisis performa bisnis lebih objektif.
Baca Juga: Pahami COGS dalam Akuntansi, Rumus, & Cara Menghitungnya
Udah Tau Apa Saja SAK yang Berlaku di Indonesia?
Sekarang kamu udah lebih paham kan SAK adalah fondasi penting dalam penyusunan laporan keuangan yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan? Yuk, langsung aja ikut Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id.
Kamu bisa belajar langsung bareng mentor berpengalaman, silabus paling lengkap, praktek nyata buat portofolio, gratis mengulang kelas, dan didukung 840+ hiring partner untuk penyaluran kerja. Sudah ada 96% alumni yang berhasil kerja, sekarang giliran kamu!
Kalau masih ada pertanyaan,“SAK mana yang paling relevan buat UMKM atau startup yang belum go public?” atau “Gimana cara belajar penerapan SAK secara praktis biar nggak cuma teori?”, konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi.
Tags