Pie Chart Adalah: Pengertian, Fungsi, Kelebihan, dan Contoh
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
18 November 2024
•
295
Dalam dunia analisis data, pie chart adalah salah satu alat visualisasi paling populer yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara efektif. Diagram lingkaran ini membantu menggambarkan proporsi data dengan cara yang mudah dipahami dan menarik secara visual.
Sebagai elemen penting dalam presentasi data, pie chart adalah solusi yang sering dipilih untuk memberikan gambaran keseluruhan dengan cepat dan jelas.
Ketahui lebih lanjut tentang pengertian pie chart, fungsinya, kelebihan, dan contoh aplikasinya dalam artikel ini.
Baca juga: 15 Manfaat Visualisasi Data Dalam Pengambilan Keputusan
Apa itu Pie Chart?
Pie chart adalah jenis grafik yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa bagian atau irisan. Setiap irisan pada pie chart mewakili proporsi atau persentase dari keseluruhan data.
Sederhananya, pie chart adalah cara visual untuk menunjukkan bagaimana bagian-bagian dari suatu data berkontribusi terhadap total keseluruhan. Contohnya, kamu bisa menggunakannya untuk menggambarkan pembagian anggaran, survei preferensi, atau distribusi populasi.
Pie chart memudahkan kita untuk memahami data secara cepat dan intuitif. Dengan representasi visual yang menarik, diagram ini sangat berguna dalam presentasi, laporan, atau analisis yang membutuhkan penjelasan sederhana dan langsung.
Hal ini membuat pie chart adalah pilihan favorit dalam berbagai bidang, dari bisnis hingga pendidikan.
Baca juga: Apa Itu R Studio? Arti, Fungsi, dan Cara Menggunakan
Fungsi Pie Chart
Sumber: Canva
Pie chart memiliki beberapa fungsi utama yang membuatnya menjadi salah satu alat visualisasi data paling populer. Berikut adalah penjelasannya:
1. Menunjukkan Proporsi Data
Pie chart digunakan untuk menggambarkan bagaimana bagian-bagian data berkontribusi terhadap total keseluruhan.
Dengan bentuk lingkaran yang dibagi menjadi irisan, pie chart memudahkan kita untuk melihat distribusi data seperti pembagian anggaran atau hasil survei.
Irisan yang lebih besar secara visual langsung mencerminkan proporsi yang lebih besar, membuat data lebih intuitif dipahami.
2. Membandingkan Kategori dengan Cepat
Melalui ukuran irisan, pie chart memungkinkan kita membandingkan kategori secara cepat. Ukuran setiap bagian memberikan gambaran visual yang langsung terlihat, memudahkan analisis data tanpa harus bergantung pada angka atau tabel.
Fitur ini sangat bermanfaat dalam menyampaikan informasi kepada audiens dengan waktu terbatas.
Baca juga: 5 Contoh Portfolio Data Science Terbaik & Cara Membuat
3. Menyederhanakan Penyajian Data
Pie chart menyederhanakan data kompleks menjadi format visual yang menarik dan mudah dipahami.
Representasi yang sederhana dan estetik ini membantu menyampaikan ide atau pesan dengan lebih efektif, terutama dalam presentasi atau laporan visual.
4. Meningkatkan Daya Tarik Visual
Selain fungsional, pie chart sering digunakan untuk menambah estetika dalam penyajian data.
Warna-warna berbeda pada setiap irisan membantu menarik perhatian audiens sekaligus memudahkan mereka membedakan kategori.
Baca juga: Jupyter: Struktur, Fitur, & Fungsinya untuk Data Scientist
Kelebihan dan Kekurangan Pie Chart
Sumber: Canva
Pie chart adalah salah satu alat visualisasi data yang paling sering digunakan, terutama untuk menyajikan proporsi dan distribusi data secara intuitif.
Meski memiliki banyak manfaat, pie chart juga memiliki keterbatasan yang perlu dipahami agar penggunaannya tepat. Berikut adalah ulasan lengkap tentang kelebihan dan kekurangan pie chart:
Kelebihan Pie Chart
Sebagai alat yang sederhana dan menarik, pie chart menawarkan berbagai keuntungan:
1. Mudah Dipahami oleh Semua Kalangan
Pie chart dirancang untuk menyajikan data secara intuitif. Bahkan tanpa latar belakang teknis, audiens dapat dengan mudah memahami hubungan antar bagian dan keseluruhan.
2. Menonjolkan Proporsi Data dengan Jelas
Pie chart sangat efektif dalam menampilkan proporsi atau kontribusi masing-masing kategori terhadap total keseluruhan. Hal ini membantu audiens memahami distribusi data secara visual.
3. Estetis dan Menarik Secara Visual
Dengan desain berbentuk lingkaran yang dapat dihiasi warna-warna kontras, pie chart tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga mempercantik tampilan presentasi atau laporan.
4. Cocok untuk Data Sederhana
Pie chart ideal digunakan untuk dataset yang memiliki sedikit kategori, karena memungkinkan audiens fokus pada poin utama tanpa terganggu oleh informasi yang berlebihan.
Kekurangan Pie Chart
Di sisi lain, pie chart memiliki beberapa kelemahan yang membuatnya tidak selalu menjadi pilihan terbaik:
1. Tidak Cocok untuk Dataset Kompleks
Ketika data memiliki terlalu banyak kategori, pie chart menjadi sulit dibaca dan kehilangan kejelasannya. Irisan yang terlalu kecil dapat membuat audiens bingung.
2. Sulit untuk Membandingkan Ukuran yang Mirip
Jika beberapa kategori memiliki nilai yang hampir sama, perbedaan antar irisan sulit dikenali hanya melalui pengamatan visual, sehingga informasi tidak tersampaikan secara efektif.
3. Terbatas untuk Satu Dataset
Pie chart kurang ideal untuk membandingkan beberapa dataset sekaligus. Alat visualisasi lain seperti diagram batang atau garis lebih efektif untuk menggambarkan perbedaan antar kelompok data.
4. Kurang Presisi untuk Data yang Detail
Pie chart memberikan gambaran umum, tetapi tidak cocok untuk menyampaikan data yang membutuhkan presisi tinggi. Angka spesifik sering kali lebih jelas disajikan dalam tabel atau grafik lainnya.
Baca juga: Apa Itu ANOVA? Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contohnya
Contoh Pie Chart dan Penjelasan
Contoh Gambar Pie Chart
Gambar di atas menunjukkan distribusi anggaran perusahaan dalam bentuk pie chart. Kategori anggaran terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
- Anggaran Pemasaran (40%): Merupakan alokasi terbesar yang mencerminkan fokus perusahaan pada aktivitas pemasaran untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan.
- Operasional (30%): Anggaran ini digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari, seperti biaya sewa, utilitas, dan penggajian karyawan.
- Pengembangan Produk (20%): Bagian ini dialokasikan untuk inovasi dan pengembangan produk baru agar perusahaan tetap kompetitif di pasar.
- Lain-lain (10%): Merupakan alokasi untuk kebutuhan yang tidak termasuk dalam kategori utama, seperti pelatihan karyawan atau kegiatan sosial perusahaan.
Pie chart ini membantu memberikan gambaran visual tentang bagaimana perusahaan mengelola anggarannya, memungkinkan audiens untuk dengan mudah melihat proporsi tiap kategori tanpa harus membaca tabel atau laporan panjang.
Baca juga: Apa Itu Cohort Analysis? Arti, Manfaat, Cara, & Contoh
Yuk, Join Bootcamp Data Science di dibimbing.id!
Pie chart adalah salah satu alat visualisasi data yang sangat populer, tapi memahami grafik saja baru langkah awal. Jika kamu ingin menguasai dunia data dan membuka peluang karier cemerlang, sekarang waktunya bergabung dengan Bootcamp Data Science di dibimbing.id!
Belajar bersama mentor ahli, silabus yang dirancang sesuai kebutuhan industri, latihan praktis dengan data real, dan kesempatan membangun portofolio profesional.
Bonusnya? Kesempatan mengulang kelas gratis, 95% alumni berhasil mendapatkan pekerjaan, serta dukungan dari lebih dari 700+ hiring partner kami.
Punya pertanyaan seperti, “Apa saja yang akan dipelajari?” atau “Cocokkah program ini untuk aku?”
Jangan khawatir, tim kami siap menjawab semuanya lewat konsultasi gratis disini. Bersama dibimbing.id, kami akan #BimbingSampeJadi!
Referensi:
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.