dibimbing.id - Panduan Cara Membuat Use Case Diagram

Panduan Cara Membuat Use Case Diagram

Suci Wulandari

โ€ข

Konten ini telah ditinjau oleh Fadhil Ghifari - Digital Marketing Organic Manager

โ€ข

31 May 2023

โ€ข

2833

Image Banner

Use case diagram digunakan untuk mendeskripsikan interaksi antara satu pengguna atau lebih (aktor) dengan sistem yang dibuat. Secara sederhana, use case akan menjelaskan fungsi sistem dari sudut pandang user


Use case diagram ini tidak menjelaskan secara detail tentang penggunaan use case, hanya sebatas memberikan gambaran singkat hubungan aktor, use case, dan sistem. Apabila Sobat MinDi akan membuat use case diagram tapi belum memahami caranya, rilex! Pada artikel ini akan dibahas secara lengkap tentang cara membuat use case diagram baik menggunakan aplikasi maupun secara manual. Yuk, baca sampai selesai!


Pilihan Aplikasi untuk Membuat Use Case Diagram


Cara Membuat Use Case Diagram dengan Aplikasi

Dibimbing.id - Cara Membuat Use Case Diagram dengan Aplikasi

Pada zaman serba teknologi ini, sudah banyak bermunculan aplikasi atau Artificial Intelligence (AI) yang bisa membantu pekerjaan kita. Aplikasi untuk membuat use case diagram juga sudah ada, lho. Dengan menggunakan aplikasi, use case diagram bisa dibuat dengan lebih cepat. Beberapa pilihan aplikasi pembuat use case diagram yang bisa dicoba oleh Sobat MinDi di antaranya yaitu: 

  • ClickCharts: dapat membuat bagan dan diagram termasuk use case diagram. Seluruh varian UML diagram dapat muncul di aplikasi ini seperti use case, object, class, dan lain-lain.

  • yUML: dapat membuat diagram hanya dengan mengetik teks biasa. Gambar terprogram dapat diminta menggunakan a GET atau PUT. 

  • Smartdraw: dapat membuat bagan organisasi, diagram jaringan, denah lantai atau lanskap, bagan alur, dan lain sebagainya. 

  • Pradigm: menyediakan bagan, peta, widget data untuk para pembuat konten yang akan memvisualisasikan data sembari menampilkan tabel, informasi, dan spreadsheet guna meningkatkan produktivitas.


Cara Membuat Use Case Diagram

Meski sudah ada pilihan aplikasi untuk membantu pembuatan use case diagram, alangkah lebih bijak jika Sobat MinDi bisa membuatnya secara manual juga. Dengan begitu, Sobat MinDi tidak akan bergantung pada aplikasi saja. 

Tapi apakah sulit? Tenang saja. Membuat use case diagram tidak sesulit yang dibayangkan, kok. Mindi akan bantu menjelaskan cara membuat use case diagram yang dengan mudah dan terperinci. Yuk, simak panduannya berikut ini. 


1. Menentukan tujuan pembuatan


Tujuan Use Case Diagram

Dibimbing.id - Tujuan Use Case Diagram

Tahapan pertama saat membuat use case diagram adalah mengidentifikasi tujuan pembuatan sistem tersebut. Dengan tujuan yang jelas, maka pengguna sistem pun akan bisa teridentifikasi. Sobat MinDi dapat menentukan aktor, bisa berupa individu ataupun organisasi. 


2. Menentukan use case


Cara Membuat Diagram dengan Menentukan Use Case

Dibimbing.id - Cara Membuat Diagram dengan Menentukan Use Case

Selanjutnya, tentukan hal apa saja yang bisa dilakukan oleh aktor. Berbagai hal tersebut akan disebut sebagai use case. Pembuatan use case disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan sistem. Pada masing-masing use case, perlu dijelaskan aktivitas secara normal saat user menggunakan sistem. 


3. Mulai membuat diagram

Menggambar Use Case Diagram

Dibimbing.id - Menggambar Use Case Diagram

Jika sudah mengetahui โ€˜siapaโ€™ penggunanya dan โ€˜apaโ€™ tindakannya, saatnya Sobat MinDi membuat diagram awal. Gambarkan aktor dan use case pada diagram. Aktor digambarkan dengan simbol orang, sementara use case digambarkan dengan simbol lingkaran. 


4. Gambarkan relasi yang ada

Relasi pada Use Case Diagram

Dibimbing.id - Relasi pada Use Case Diagram



Tahapan pada cara membuat use case diagram selanjutnya yaitu gambarkan relasi antara aktor dan use case menggunakan garis yang menghubungkan keduanya. Tambahkan juga system dengan simbol kotak sebagai perwakilan entitas yang menerima permintaan aktor dan menyediakan layanan yang diperlukan. 

Sobat MinDi juga perlu menambahkan berbagai relasi lainnya seperti include, extend, dan generalization. Berbagai relasi tersebut digambarkan dengan berbagai garis dan panah. 


5. Tentukan jalur aktivitas alternatif



Jalur Aktivitas Alternatif pada Use Case Diagram

Dibimbing.id - Jalur Aktivitas Alternatif pada Use Case Diagram

Deskripsikan use case diagram dengan cara menjelaskan apa yang dilakukan pengguna serta apa yang bisa dilakukan sistem. Sobat MinDi juga bisa memberikan timeline alternatif dengan menambahkan extend pada diagram. Ulangi tahapan kedua sampai kelima untuk user lain. 


6. Tinjau ulang use case diagram yang telah dibuat

Review Use Case Diagram

Dibimbing.id - Review Use Case Diagram


Jika diagram dianggap sudah selesai dibuat, Sobat MinDi perlu meninjau ulang agar yakin dengan hasilnya. Pastikan tidak ada kesalahan pada bagian aktor dan use case. Pada tahapan ini, perhatikan juga apakah interaksi aktor dengan sistem sudah tepat dan sesuai dengan tujuan awal. Pastikan juga seluruh rangkaian diagram tidak berbelit dan membingungkan sehingga jika dipresentasikan akan memudahkan pemahaman pihak luar. 


Semoga panduan singkat di atas bisa membantu Sobat MinDi dalam membuat use case diagram, ya! Selain cara membuat use case diagram, Sobat MinDi bisa mempelajari berbagai hal terkait dunia digital lewat dibimbing.id, lho. Dibimbing.id menyediakan berbagai pilihan kelas online dan juga Bootcamp menarik terkait dunia digital yang bisa kamu ikuti. 


Salah satunya yang sebaiknya tidak dilewatkan yaitu kelas Web Development online untuk pemula oleh dibimbing.id. Dengan harga terjangkau, Sobat MinDi akan mendapatkan pengajar profesional dan berpengalaman di bidangnya. Jadi, tunggu apalagi? Segera daftarkan dirimu di sini, ya!

Share

Author Image

Suci Wulandari

Kolektor kartu pos, mantan pustakawan, dan penulis yang bisa menulis apa saja kecuali skenario kehidupannya sendiri.

Hi!๐Ÿ‘‹

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!