Pahami Pentingnya Huruf Kapital dalam Python dengan Mudah

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
25 June 2025
•
443

Huruf kapital sangat diperhatikan pada pemrograman Python hal itu disebut case sensitivity. Dalam Python, perbedaan antara huruf besar dan kecil sangat penting, jadi “variabel” dan “Variabel” dianggap sebagai dua hal yang berbeda.
Pentingnya hal ini adalah karena kesalahan kecil seperti perbedaan huruf kapital bisa menyebabkan program tidak berjalan dengan benar. Jika kamu tidak memperhatikannya, bisa jadi programmu akan menghasilkan error yang sulit ditemukan.
Yuk, simak lebih lanjut bagaimana cara menghindari kesalahan terkait huruf kapital dan pastikan kode kamu berjalan mulus tanpa kendala!
Apa Itu Huruf Kapital dalam Pemrograman Python?
Dalam pemrograman Python, huruf kapital sangat diperhatikan pada pemrograman python hal itu disebut case sensitivity.
Ini berarti bahwa Python membedakan antara huruf besar dan huruf kecil, yang menjadikannya sangat penting dalam penulisan kode.
Sebagai contoh, variabel yang ditulis dengan “Data” berbeda dengan “data”, meskipun hanya satu huruf kapital yang berubah.
Oleh karena itu, pemrogram Python harus konsisten dalam penggunaan huruf kapital untuk menghindari kesalahan yang bisa mempengaruhi jalannya program.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Data Science Terbaik di 2025
Pentingnya Huruf Kapital dalam Python
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, huruf kapital sangat penting dalam pemrograman Python karena bahasa ini bersifat case-sensitive, yang berarti Python membedakan antara huruf besar dan kecil.
Tanpa memahami hal ini, kamu bisa menghadapi banyak kesalahan dan bug dalam kode yang sulit ditemukan.
1. Menghindari Kesalahan Penulisan Variabel dan Fungsi
Penggunaan huruf kapital yang tepat sangat penting saat menulis variabel dan fungsi di Python.
Misalnya, “data” dan “Data” dianggap sebagai dua variabel yang berbeda, sehingga kesalahan dalam penulisan dapat menyebabkan program gagal berjalan.
Ketidakcocokan penulisan ini bisa berakibat fatal, terutama dalam proyek besar dengan banyak kode.
Untuk itu, konsistensi dalam penggunaan huruf kapital sangat dianjurkan agar kode tetap jelas dan bebas dari error.
2. Mempermudah Pemeliharaan Kode
Ketika kamu menulis kode yang mematuhi aturan penggunaan huruf kapital dengan baik, kode akan lebih mudah dibaca dan dipahami oleh developer lain.
Hal ini sangat membantu saat bekerja dalam tim atau ketika kamu kembali mengedit kode di masa depan.
Mengikuti konvensi yang konsisten juga mempermudah proses debugging dan memelihara aplikasi.
Program yang terstruktur dengan baik dan konsisten dalam penggunaan kapital akan lebih mudah dikelola, terutama saat berkembang.
3. Meningkatkan Keandalan Program
Dalam banyak kasus, kesalahan terkait huruf kapital dapat menyebabkan program berjalan tidak sesuai harapan.
Variabel atau fungsi yang tidak dikenali karena perbedaan kapital bisa mengakibatkan bug atau bahkan program crash.
Dengan memahami dan mematuhi aturan case sensitivity Python, kamu dapat memastikan bahwa kode yang kamu tulis lebih handal dan terhindar dari kesalahan-kesalahan teknis yang sederhana namun fatal.
Baca juga : Panduan Cara Belajar Python untuk Data Scientist, Lengkap!
Konvensi Penulisan Huruf Kapital di Python
Sumber: Canva
Dalam pemrograman Python, ada beberapa konvensi penting dalam penulisan huruf kapital untuk memastikan kode lebih konsisten dan mudah dipahami. Berikut adalah beberapa konvensi yang biasa digunakan:
1. Penamaan Variabel (snake_case)
Untuk variabel, Python mengikuti konvensi snake_case, di mana setiap kata dipisahkan dengan garis bawah dan seluruhnya menggunakan huruf kecil. Misalnya:
jumlah_pengguna = 100 nama_pengguna = "John Doe" |
Dengan menggunakan snake_case, variabel menjadi lebih mudah dibaca dan tidak tercampur dengan penamaan kelas atau fungsi. Ini adalah praktik umum yang harus diikuti untuk menjaga konsistensi di seluruh kode.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Data Analyst untuk Karier Impianmu
2. Penamaan Kelas (CamelCase)
Penulisan nama kelas mengikuti konvensi CamelCase, di mana setiap kata dimulai dengan huruf kapital dan tanpa pemisah antara kata. Sebagai contoh:
class Mobil: def __init__(self, merk, warna): self.merk = merk self.warna = warna mobil_1 = Mobil("Toyota", "Merah") |
Dengan menggunakan CamelCase, Python dapat membedakan kelas dari variabel atau fungsi dengan mudah. Ini memudahkan pengembang lain dalam memahami struktur kode.
3. Penamaan Konstanta (UPPER_CASE)
Konstanta biasanya ditulis dalam UPPER_CASE dengan pemisah garis bawah antara kata-kata. Ini menandakan bahwa nilainya tidak akan berubah sepanjang program berjalan. Contoh penulisan konstanta:
PI = 3.14159 MAX_PENGGUNA = 1000 |
Penulisan konstanta dengan UPPER_CASE memudahkan untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang tidak boleh diubah di dalam kode, memberikan petunjuk yang jelas kepada pengembang lain.
Baca juga : Panduan Analisis Data dengan Python Pandas, Mudah Dipelajari
Kesalahan Umum Terkait Huruf Kapital
Sumber: Canva
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi terkait huruf kapital dalam pemrograman Python:
1. Menggunakan Huruf Kapital pada Variabel atau Fungsi
Salah satu kesalahan yang umum adalah menggunakan huruf kapital pada variabel atau nama fungsi, padahal seharusnya menggunakan snake_case.
Misalnya, menulis NamaPengguna alih-alih nama_pengguna dapat membingungkan pembaca kode karena tidak mengikuti konvensi Python.
Kesalahan ini bisa menyebabkan kebingungan dan kesalahan pemrograman, terutama ketika bekerja dalam tim.
Konsistensi dalam penggunaan huruf kecil untuk variabel dan fungsi akan membuat kode lebih mudah dibaca dan dipahami.
2. Tidak Memperhatikan Perbedaan antara Variabel dan Kelas
Kesalahan lain adalah menulis nama kelas dengan snake_case atau nama variabel dengan CamelCase. Sebagai contoh, menulis mobil untuk kelas alih-alih Mobil adalah kesalahan konvensi yang umum.
Perbedaan ini penting untuk memudahkan pengembang dalam membedakan antara kelas dan objek, serta menjaga konsistensi penulisan kode.
Mengikuti aturan CamelCase untuk kelas dan snake_case untuk variabel sangat dianjurkan dalam Python.
3. Menyalahgunakan Huruf Kapital untuk Konstanta
Konstanta di Python seharusnya ditulis dalam huruf kapital penuh dengan pemisah garis bawah, tetapi sering kali pengembang menulisnya dalam snake_case atau CamelCase. Contohnya, max_Users alih-alih MAX_USERS bisa membingungkan.
Kesalahan ini bisa menyebabkan kebingungannya pengembang lain dalam memahami bahwa nilai tersebut tidak boleh diubah.
Penulisan konstanta dengan huruf kapital penuh menjadikannya lebih jelas dan menghindari perubahan yang tidak diinginkan dalam program.
Baca juga : Python untuk Data Analyst: Arti, Manfaat, Library, dan Tips
Ingin Menjadi Data Scientist Profesional?
Setelah memahami Pahami Pentingnya Huruf Kapital dalam Python dengan Mudah, sekarang saatnya untuk memperdalam keterampilanmu di dunia Data Science!
Yuk, ikuti Bootcamp Data Science di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari Python, analisis data, machine learning, dan teknik canggih lainnya yang dibutuhkan di industri.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum aplikatif yang membekali kamu dengan keterampilan praktis dan siap kerja.
Dengan lebih dari 840+ hiring partners dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia Data Science semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi di sini dan daftar sekarang di sini untuk memulai perjalananmu menjadi seorang Data Scientist profesional. #BimbingSampeJadi!
Referensi
- Python Naming Conventions [Buka]

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.