10 Metode Performance Appraisal Terbaik, Penilaian jadi Efektif!

Muthiatur Rohmah
•
03 October 2024
•
1037

Halo Warga Bimbingan! Sebuah perusahaan menilai kinerja karyawannya secara adil dan objektif? Nah, salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode performance appraisal.
Performance appraisal adalah alat ukur buat melihat seberapa baik karyawan bekerja selama periode tertentu.
Ada banyak metode yang bisa dipakai dalam performance appraisal ini. Warga Bimbingan penasaran apa saja metode performance appraisal yang sering digunakan? Yuk pelajari lengkap di artikel ini.
Apa itu Performance Appraisal?
Warga Bimbingan, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai metode performance appraisal, pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud dengan performance appraisal melalui pengertian berikut.
Performance appraisal adalah proses di mana kinerja karyawan dievaluasi oleh atasan mereka dalam periode tertentu, biasanya setiap tahun atau semester.
Tujuan performance appraisal adalah sebagai alat komunikasi antara atasan dan karyawan tentang hasil kerja, pencapaian, serta area yang perlu ditingkatkan.
Lewat proses ini, perusahaan bisa mengetahui kontribusi karyawan terhadap target organisasi, dan karyawan juga bisa mendapatkan feedback untuk pengembangan diri.
Form appraisal biasanya mencakup beberapa aspek penting, seperti pencapaian target, kualitas kerja, keterampilan komunikasi, dan kemampuan problem-solving.
Hasil dari appraisal ini bisa dijadikan acuan untuk keputusan penting, seperti promosi, kenaikan gaji, atau perencanaan pelatihan dan pengembangan karier.
Intinya, performance appraisal membantu perusahaan dan karyawan sama-sama berkembang dengan memberikan penilaian yang objektif dan rencana pengembangan yang jelas!
Baca Juga: 5 Contoh Performance Appraisal Beragam & Tips Menjawabnya
10 Metode Performance Appraisal Terbaik, Yuk Pelajari!
Ada beberapa metode performance appraisal yang digunakan dalam penilaian ini. Agar hasil penilaian kamu makin objektif, yuk pelajari beberapa metode performance appraisal terbaik berikut ini.
1. Management by Objectives (MBO)
MBO adalah metode di mana perusahaan dan karyawan bekerja sama untuk menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Jadi, atasan dan karyawan duduk bareng buat menentukan target yang harus dicapai selama periode tertentu.
Metode ini bagus karena karyawan jadi tahu apa yang diharapkan dari mereka, sehingga mereka bisa fokus pada hasil yang jelas. Selain itu, MBO juga bikin evaluasi kinerja lebih objektif karena semuanya diukur berdasarkan pencapaian target.
2. 360-Degree Feedback
Metode 360-Degree Feedback adalah penilaian yang nggak cuma datang dari atasan saja, tapi juga dari berbagai pihak lain, seperti rekan kerja, bawahan, dan bahkan diri sendiri (self-assessment).
Metode ini membantu mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang kinerja dan perilaku karyawan. Jadi misalnya, kamu bisa tahu gimana cara kamu berinteraksi dengan rekan kerja, sekaligus dapat insight dari atasan dan orang lain tentang kekuatan dan kelemahanmu.
3. Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS)
BARS menilai kinerja karyawan berdasarkan perilaku tertentu yang dibandingkan dengan skala, biasanya 5 atau 9 poin. Metode ini lebih terperinci karena penilaiannya berdasarkan pernyataan perilaku yang spesifik.
Misalnya, perilaku diukur dari tingkat inisiatif atau kecepatan menyelesaikan masalah. Jadi, metode ini membantu penilaian jadi lebih konsisten dan objektif karena fokus pada perilaku nyata, bukan opini subjektif.
4. Metode Critical Incident
Metode Critical Incident berfokus pada kejadian-kejadian penting yang terjadi selama periode penilaian, baik positif maupun negatif. Manager atau supervisor mengamati kejadian-kejadian kunci yang melibatkan karyawan, kemudian menilai bagaimana karyawan bereaksi atau mengambil keputusan dalam situasi tersebut.
Metode ini lebih deskriptif, karena menilai karyawan berdasarkan respons mereka terhadap insiden spesifik, bukan kinerja keseluruhan. Kelemahannya, metode ini kadang bisa bias karena hanya menilai dari beberapa kejadian penting.
5. Metode Human Resource (Cost) Accounting
Metode ini lebih terkait dengan angka. Human Resource Accounting menilai kinerja karyawan berdasarkan seberapa banyak keuntungan finansial yang mereka hasilkan bagi perusahaan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mereka.
Metode ini efektif di perusahaan yang sangat bergantung pada data keuangan seperti profit and loss (P&L). Jadi, ini adalah cara yang sangat kuantitatif buat menilai kontribusi karyawan terhadap perusahaan.
6. Psychological Appraisal
Psychological Appraisal adalah metode penilaian yang fokus pada memprediksi kinerja masa depan karyawan, bukan hanya melihat kinerja masa lalu. Penilaian ini dilakukan oleh psikolog yang terlatih, yang menilai aspek seperti kepribadian, keterampilan interpersonal, kemampuan intelektual, dan keterampilan kepemimpinan.
Tujuannya adalah melihat potensi karyawan di masa depan berdasarkan karakteristik dan kemampuannya saat ini.
7. Metode Narrative Appraisal
Narrative Appraisal adalah metode di mana atasan menulis analisis kinerja karyawan dalam bentuk laporan tertulis.
Metode ini bersifat lebih terbuka dan kualitatif, memberikan kebebasan bagi atasan untuk mengevaluasi secara mendalam tanpa terbatas pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Kelebihannya, evaluasi bisa lebih personal, namun tantangannya adalah kesulitan dalam membandingkan antar karyawan karena sifatnya yang sangat individual.
8. Performance Check-Ins
Performance Check-Ins adalah metode penilaian kinerja yang lebih informal. Atasan secara berkala (mingguan, bulanan, atau triwulanan) melakukan sesi check-in dengan karyawan untuk membahas progres mereka sejak check-in terakhir.
Metode ini lebih bersifat membangun hubungan dan kolaborasi antara atasan dan bawahan, serta membantu menyelaraskan tujuan kerja karyawan dengan tujuan perusahaan secara terus-menerus.
9. Competency Assessment
Competency Assessment menilai kinerja karyawan berdasarkan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sukses.
Penilaian ini dilakukan dengan mengukur kemampuan karyawan terhadap tugas-tugas atau keterampilan tertentu yang dianggap penting untuk peran mereka. Metode ini membantu menilai seberapa baik karyawan cocok dengan persyaratan pekerjaan.
10. Checklist Appraisal
Checklist Appraisal adalah metode penilaian yang simpel dan cepat. Atasan menggunakan daftar pernyataan mengenai kebiasaan kerja atau keterampilan karyawan, dan mereka hanya perlu menjawab "ya" atau "tidak" untuk setiap pernyataan.
Ini adalah metode yang mudah digunakan karena tidak membutuhkan deskripsi panjang, namun mungkin kurang detail dalam memberikan gambaran lengkap tentang kinerja karyawan.
Dengan menggunakan metode-metode ini, perusahaan bisa mendapatkan gambaran yang lebih luas dan tepat mengenai kinerja karyawan, baik dari sisi potensi masa depan, keterampilan teknis, hingga umpan balik rutin yang lebih informal.
Tips Memilih Metode Performance Appraisal yang Tepat & Efektif!
Memilih metode performance appraisal yang tepat itu penting untuk memastikan penilaian karyawan berjalan efektif dan adil.
Agar Warga Bimbingan nggak bingung, yuk simak 3 tips memilih metode performance appraisal yang berikut ini.
1. Sesuaikan dengan Tujuan Penilaian
Pertama-tama, kamu harus tentukan dulu apa tujuan dari performance appraisal itu sendiri. Kalau tujuannya untuk mengevaluasi keterampilan spesifik dan potensi karyawan di masa depan, metode seperti Psychological Appraisal bisa jadi pilihan yang tepat.
Tapi, kalau lebih fokus pada pencapaian target yang sudah ditentukan, metode Management by Objectives (MBO) lebih cocok karena fokus pada hasil yang terukur. Intinya, sesuaikan metode dengan apa yang ingin kamu capai dari penilaian tersebut.
2. Pertimbangkan Sumber Umpan Balik
Metode appraisal juga harus disesuaikan dengan siapa yang akan memberikan feedback. Misalnya, kalau kamu butuh penilaian dari banyak pihak, seperti atasan, rekan kerja atau bawahan, metode 360-Degree Feedback sangat tepat karena melibatkan banyak sudut pandang.
Tapi, kalau kamu ingin sesuatu yang lebih cepat dan sederhana, metode seperti Checklist Appraisal bisa jadi pilihan karena lebih praktis dan tidak membutuhkan banyak input dari orang lain.
3. Evaluasi Kebutuhan Perusahaan dan Posisi
Setiap perusahaan dan posisi punya kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya, untuk posisi teknis seperti software developer, mungkin metode Competency Assessment lebih efektif karena fokus pada keterampilan dan kemampuan teknis yang kritis.
Tapi, kalau untuk posisi manajerial, kamu mungkin perlu metode yang lebih kompleks seperti Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS) yang menilai perilaku berdasarkan skala terukur. Pastikan metode yang dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan dan struktur organisasi.
Dengan mempertimbangkan tujuan penilaian, siapa yang memberikan feedback, dan kebutuhan spesifik perusahaan serta posisi karyawan, Warga Bimbingan bisa memilih metode performance appraisal yang paling tepat dan efektif!
Baca Juga: Apa itu Performance Review? Arti, Tujuan & Cara Efektifnya!
Pilih Metode Performance Appraisal yang Tepat Agar Penilaian Tepat & Objektif!
Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai 10 metode performance appraisal terbaik serta tips memilihnya.
Dengan baca artikel ini, kamu bisa memilih metode appraisal yang cocok dan tepat untuk kebutuhan penilaian karyawan perusahaan.
Tertarik jadi HRD perusahaan? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.
Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Reference:
- 10 Best Performance Appraisal Methods - Buka
Tags

Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.