dibimbing.id - Memahami Penggunaan CSS Grid dan Flexbox

Memahami Penggunaan CSS Grid dan Flexbox

Nadia L Kamila

•

31 October 2023

•

1732

Image Banner

Jika membahas tentang layout sebuah website, mungkin Sobat MinDi pernah mendengar istilah Grid dan Flexbox. Keduanya bisa dibilang sebagai metode atau template untuk membuat layout pada sebuah web


Mengenal Apa Itu CSS Grid


CSS Grid adalah teknologi dalam desain web yang memungkinkan developer untuk membuat layout halaman web dengan cara yang lebih terstruktur dan fleksibel. 

Dengan CSS Grid, kamu tidak perlu lagi repot-repot bergulat dengan kode yang rumit untuk membuat tampilan halaman yang rapi. Cukup tentukan di mana elemen yang kamu inginkan, berapa lebar dan tingginya, kemudian CSS Grid akan mengurus sisanya. 

CSS Grid cukup membantu terutama saat membuat desain yang responsif. Desain responsif ini membuat tampilan web akan tetap rapi di berbagai ukuran layar, baik desktop, tablet, maupun ponsel.


Mengenal Apa Itu Flexbox


Flexbox merupakan singkatan dari Flexible Box adalah sistem dalam desain web yang mempermudah developer mengatur dan menyusun elemen-elemen di dalam kotak atau wadah container dengan cara yang fleksibel. 

Dengan Flexbox, developer bisa menentukan arah susunan elemen (misalnya teks, gambar, atau kotak), mengatur jarak antara elemen, atau bahkan memastikan elemen tertentu selalu berada di tengah-tengah wadahnya. 

Hal ini sangat berguna ketika kamu mengingnkan halaman web terlihat rapi dan teratur di berbagai ukuran layar, tanpa perlu banyak kode tambahan.

Kamu bisa mempelajari bagaimana penggunaan CSS Grid dan Flexbox ini dengan lebih detail dalam Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Jangan lupa untuk segera daftar sebelum kehabisan kuota untuk batch selanjutnya!


Perbandingan dalam Penggunaan CSS Grid dan Flexbox untuk Desain Website


Antara Flexbox dan CSS Grid, keduanya memiliki keunggulan dan kegunaan masing-masing. Pilihan antara Flexbox dan CSS Grid tergantung pada target desain yang kamu buat.

Berikut ini beberapa perbandingannya:


Tujuan Desain


  1. Flexbox: Lebih cocok untuk komponen dan layout sederhana yang hanya membutuhkan pengaturan dalam satu dimensi (horizontal atau vertikal). Misalnya untuk navigasi bar atau ketika menginginkan elemen-elemen dalam sebuah baris atau kolom menyesuaikan diri dengan ruang yang tersedia.

  2. CSS Grid: Dirancang untuk mendesain layout kompleks dengan dua dimensi (baris dan kolom). Sangat berguna untuk mendesain keseluruhan struktur halaman atau ketika kamu membutuhkan kontrol yang lebih detail terhadap posisi elemen.


Kemudahan Penggunaan


  1. Flexbox: Relatif mudah dipelajari dan diterapkan, terutama untuk layout sederhana.

  2. CSS Grid: Memiliki kurva belajar yang sedikit lebih curam karena fitur-fiturnya yang lebih kompleks, tetapi memberikan kontrol yang lebih presisi.


Kontrol dan Fleksibilitas


  1. Flexbox: Memberikan kontrol yang baik untuk mengatur elemen dalam satu dimensi dan sangat fleksibel dalam menyesuaikan elemen terhadap ruang yang tersedia.

  2. CSS Grid: Menawarkan kontrol penuh atas baris dan kolom, memungkinkan pengaturan layout yang lebih kompleks dan presisi.


Dukungan Browser


Flexbox dan CSS Grid, keduanya sudah didukung oleh mayoritas browser modern. Namun sebaiknya tetap memeriksa kompatibilitas sebelum menggunakannya, terutama jika kamu mengincar audiens dengan browser atau perangkat lama.

Kesimpulannya, penggunaan Flexbox dan CSS Grid seharusnya didasarkan pada kebutuhan desain. 

Jika kamu hanya membutuhkan pengaturan sederhana dalam satu dimensi, Flexbox mungkin lebih cocok. Namun, untuk layout yang lebih kompleks dan terstruktur, CSS Grid adalah pilihan yang lebih baik. 

Dalam praktiknya, banyak desainer dan pengembang yang menggabungkan keduanya untuk memaksimalkan kelebihan dari masing-masing teknologi.


Menggabungkan Penggunaan CSS Grid dan Flexbox


Mengintegrasikan CSS Grid dan Flexbox memungkinkan developer untuk menciptakan desain web yang kompleks, responsif, dan fleksibel dengan lebih mudah. 

Kedua teknologi ini dapat bekerja sama dengan harmonis untuk menghasilkan tampilan yang optimal meskipun memiliki fokus yang berbeda. Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk mengintegrasikannya:


Menentukan Struktur Utama dengan CSS Grid


Mulailah dengan mendefinisikan struktur dasar halaman web menggunakan CSS Grid. Struktur dasar ini mencakup pembuatan area utama seperti header, main content, sidebar, dan footer.

Kamu bisa menentukan baris dan kolom, serta ukuran dan posisinya, untuk memastikan bahwa elemen-elemen besar di tempat yang tepat.


Mengatur Detail dengan Flexbox


Di dalam setiap area atau struktur yang telah kamu tentukan dengan Grid, gunakan Flexbox untuk mengatur konten atau komponen yang lebih spesifik.

Misalnya di dalam sidebar yang telah ditentukan dengan Grid, kamu bisa menggunakan Flexbox untuk mengatur daftar menu. Pastikan setiap item menu ditata dengan jarak yang sama atau dengan cara lain sesuai keinginan.


Kombinasi dalam Komponen Spesifik


Dalam beberapa kasus, kamu mungkin memiliki komponen yang memerlukan kombinasi dari penggunaan Grid dan Flexbox. 

Contohnya, sebuah kartu produk di mana layout global seperti gambar produk, deskripsi, dan tombol kartu tersebut diatur dengan Grid, sementara detail kecil yang ada di dalam deskripsi diatur dengan Flexbox.


Responsivitas


Menggunakan kombinasi CSS Grid dan Flexbox memudahkan pembuatan desain yang responsif. Kamu bisa mendefinisikan bagaimana perubahan elemen-elemen saat ukuran layar berubah.

Misalnya pada layar yang lebih lebar, kamu bisa menggunakan Grid untuk menampilkan konten dalam tiga kolom. Tapi pada layar yang lebih sempit, kamu bisa mengubahnya menjadi satu kolom dengan Flexbox untuk mengatur kontennya.


Fallback untuk Browser Lama


Meskipun kedua teknologi ini didukung oleh hampir semua browser modern, penting untuk memberikan solusi alternatif atau fallback untuk browser yang lebih tua.

Kamu bisa menggunakan fitur-fitur CSS seperti @supports untuk mendeteksi apakah browser mendukung Grid atau Flexbox dan memberikan styling alternatif jika diperlukan.

Dengan mengintegrasikan CSS Grid dan Flexbox, kamu dapat memanfaatkan kelebihan dari kedua teknologi ini untuk menciptakan desain yang menarik, responsif, dan adaptif dengan mudah dan efisien.


Kesalahan Umum dalam Penggunaan CSS Grid dan Flexbox


Saat kamu bekerja dengan CSS Grid dan Flexbox, terkadang ada beberapa kesalahan umum yang mungkin kamu temui. Berikut adalah kesalahan-kesalahan tersebut beserta solusinya:


Kesalahan dalam Penggunaan CSS Grid


  1. Menggunakan indeks yang salah saat menempatkan item di dalam grid. Solusinya pastikan kamu mulai menghitung indeks dari 1, bukan 0. Jadi, baris atau kolom pertama adalah 1, kedua adalah 2, dan seterusnya.

  2. Lupa menetapkan display: grid untuk elemen container. Pastikan kamu menetapkan display: grid pada elemen induk sebelum mendefinisikan baris dan kolom dengan grid-template-rows dan grid-template-columns.

  3. Menggunakan satuan ukuran yang tidak konsisten. Saat mendefinisikan ukuran kolom dan baris, gunakan satuan ukuran yang konsisten seperti px, em, %, atau fr.


Kesalahan dalam Penggunaan Flexbox


  1. Mengharapkan elemen berorientasi vertikal padahal defaultnya adalah horizontal. Flexbox memiliki orientasi default yaitu horizontal (flex-direction: row). Jika kamu ingin elemen berorientasi vertikal, tentukan flex-direction: column.

  2. Lupa menetapkan display: flex pada container. Pastikan kamu memberi elemen induk nilai display: flex sebelum mengatur item-item flex di dalamnya.

  3. Mengira bahwa align-items dan justify-content memiliki fungsi yang sama. Ingatlah bahwa align-items mengatur item flex dalam arah lintang (misalnya, dari atas ke bawah jika kamu menggunakan flex-direction: row), sedangkan justify-content mengatur dalam arah mendatar.


Kesalahan Umum untuk Kedua Metode CSS Grid dan Flexbox


  1. Tata letak tidak responsif di layar dengan ukuran berbeda. Manfaatkan fitur-fitur responsif seperti media queries untuk menyesuaikan tata letak berdasarkan ukuran layar. Dengan Flexbox dan Grid, kamu bisa dengan mudah mengubah arah, urutan, atau ukuran item berdasarkan kebutuhan.

  2. Kesalahan penulisan sintaks atau typo. Selalu periksa kode kamu dengan seksama dan gunakan alat-alat pengembangan browser untuk memeriksa dan memecahkan masalah.


Seperti halnya belajar keterampilan baru, mungkin memerlukan waktu untuk terbiasa dengan CSS Grid dan Flexbox. Jangan ragu untuk bereksperimen, memeriksa dokumentasi, dan belajar dari kesalahan untuk meningkatkan keahlianmu.

Jika kamu membutuhkan mentor dan roadmap untuk belajar pengembangan frontend dari ahlinya, ikuti Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing.

Bootcamp ini sudah meluluskan ratusan alumni yang kini telah bekerja di berbagai perusahaan dan startup nasional hingga multinasional!

Jangan sampai kebingungan dalam menentukan arah karir dan upgrade kualitas dirimu, segera daftar yuk!



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!