dibimbing.id - Marketing Funnel: Definisi, Tahapan, Strategi, dan Metriknya

Marketing Funnel: Definisi, Tahapan, Strategi, dan Metriknya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

10 May 2024

298

Image Banner

Sobat MinDi mau mengubah prospek bisnis menjadi pelanggan yang loyal? Marketing funnel adalah jawabannya! Dengan memahami konsep marketing funnel, strategi pemasaranmu dijamin bisa lebih sistematis dan terukur.


Bukan cuma itu, kamu bisa mengubah setiap kesempatan atau lead menjadi penjualan nyata dengan ini! Mau belajar tentang marketing funnel? Yuk, baca penjelasan lengkapnya di bawah ini!



Apa Itu Marketing Funnel?



Sumber: Freepik


Marketing funnel adalah konsep yang menggambarkan perjalanan pembelian pelanggan. Dilansir dari SEMrush, marketing funnel juga dikenal sebagai purchase funnel, buyer funnel, customer funnel, conversion funnel, atau sales funnel.


Lebih detailnya, funnels tersebut adalah proses multi-tahap yang mengarahkan calon pelanggan dari pertama kali mengetahui tentang sebuah produk hingga membelinya.


Dengan pemahaman ini, tim marketing bisa lebih terarah saat mengembangkan strategi pemasaran. Mereka bisa mulai dengan strategi untuk mengenalkan produk hingga upaya mendorong prospek melakukan pembelian.


Menurut SEMrush, kenyataan marketing funnel mungkin bisa bervariasi dan kompleks meski ini sudah menyederhanakan perjalanan pelanggan. Alasannya adalah karena keunikan setiap pelanggan bisa membuat perjalanan pembelian beragam.


Maka dari itu, kamu harus siapkan pendekatan pemasaran yang fleksibel dan responsif. Hal ini bisa kamu capai dengan memanfaatkan data dan analisis untuk terus menyesuaikan dan memperbaiki pengalaman pelanggan.



Mengapa Marketing Funnel Penting di Digital Marketing



Sumber: Freepik


Selain untuk membuat strategi pemasaran yang pas, marketing punya berbagai peran penting di digital marketing, lho! Supaya Sobat MinDi lebih paham mengapa kamu harus terapkan marketing funnel di bisnismu, MinDi akan jabarkan beberapa alasan utamanya:



Membantu Memahami Pelanggan


Marketing funnel bermanfaat untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang perilaku dan proses pengambilan keputusan pelanggan. Ini menjadi mungkin karena perjalanan pelanggan dipecah jadi beberapa tahap.


Tahapan ini bisa membuat stakeholders paham apa pain points, preferensi, dan peluang untuk peningkatan di setiap tahap. Lewat informasi ini, stakeholders bisa membuat strategi pemasaran yang lebih tepat dan dipersonalisasi.


Pada akhirnya, ini bisa meningkatkan engagement dan konversi.



Dasar Perencanaan Strategi Pemasaran


Marketing funnel adalah konsep yang bisa dijadikan dasar untuk kembangkan strategi pemasaran dan penjualan. Dengan identifikasi tahap perjalanan pembelian, bisnis bisa mengalokasikan sumber daya sesuai kebutuhan.


Melalui marketing funnel, kamu juga bisa menetapkan tujuan dan menciptakan konten atau kampanye yang ditargetkan untuk tahapan spesifik funnel. Misalnya, strategi untuk bangun awareness hingga konversi.


Pendekatan sesuai target ini bisa meningkatkan peluang mengubah prospek jadi pelanggan.



Mendorong Leads


Funnels menekankan pentingnya menghasilkan lead dan membangun database customer. Denngan ini, kamu bisa identifikasi sumber lead. Ini bisa bersumber dari pemasaran konten, iklan, media sosial, atau saluran lainnya.


Setelah itu, kamu bisa menilai saluran mana yang paling efektif dalam menarik calon pelanggan. Apabila sudah tahu channel paling tepat, kamu bisa mengoptimalkan upaya pemasarannya dan mengalokasikan anggaran ke saluran yang memberikan ROI terbaik.



Meningkatkan Retensi Customer


Terakhir, marketing funnel adalah konsep yang menekankan pentingnya loyalitas dan retensi selain mengakuisisi pelanggan baru. Maka dari itu, kamu juga perlu melaksanakan strategi pasca-pembelian untuk bangun loyalitas.


Strategi tersebut bisa berupa upselling atau menjaga koneksi dengan konsumen. Secara keseluruhan, ini sangat penting untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang. 


Baca Juga: Apa Itu User Journey? Memahami Definisi dan Manfaatnya




Tahapan Marketing Funnel




Seperti yang sudah Sobat MinDi baca sebelumnya, marketing funnel adalah perjalanan pembelian konsumen. Nah, dalam perjalanan tersebut, ada beberapa pemecahan tahapan dari pengenalan produk hingga pembelian.


Umumnya, model marketing funnel yang dipakai adalah AIDA. Model ini dibagi menjadi empat tahap yakni Awareness, Interest, Desire, dan Action


Awareness adalah tahapan ketika seseorang mulai mengenal merek, produk, atau layananmu. Interest adalah tahap di mana calon konsumen mulai menaruh ketertarikan pada produk atau layananmu.


Desire merupakan proses ketika calon konsumen mulai mempertimbangkan untuk memakai jasa atau produkmu. Action adalah tahapan terakhir di mana calon konsumen menjadi pembeli.


Mengutip dari SEMrush, kamu bisa menyederhanakan model tersebut menjadi tiga tahapan saja. Berikut MinDi uraikan tiap tahapannya:



Top of the Funnel Marketing


Tahapan pertama adalah top of the funnel (ToFu). Tahapan ini bertujuan untuk menarik dan menginformasikan calon pelanggan terkait merek, produk, dan jasamu. Pada tahap ini, ada beberapa strategi pemasaran yang bisa kamu terapkan untuk mengenalkan merek.


Berikut adalah strateginya:



1. Pemasaran Konten


Buat konten informatif dan menarik dalam bentuk blog, infografis, dan video yang menjawab pertanyaan umum terkait industri bisnismu. Pastikan untuk merancang konten agar bisa meningkatkan kesadaran merek serta trafik web maupun media sosial.



2. Keterlibatan Media Sosial


Gunakan platform di mana target audiensmu aktif untuk berbagi konten akunmu, bergabung dalam percakapan, dan meningkatkan visibilitas merek. Ini bisa kamu mulai dengan memakai hashtag, menampilkan visual menarik, dan buat postingan interaktif.



3. Iklan Berbayar


Gunakan iklan berbayar media sosial dan mesin pencari untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Sesuaikan iklan tersebut berdasarkan data demografis dan psikografis dari alat seperti Google Analytics.



4. SEO


Optimalkan situs web dan kontenmu untuk mesin pencari agar menarik trafik organik. Pada tahap ini, biasanya calon konsumen akan mencari informasi umum. Jadi, ada baiknya jika kamu fokus pada kata kunci dengan intent informational.



Middle of the Funnel Marketing


Berikutnya adalah middle of the funnel marketing (MoFu). Ini bertujuan untuk mengarahkan prospek dengan mengedukasi mereka tentang produk atau layananmu. Pada tahap ini, berikut strategi yang bisa Sobat MinDi pakai:



1. Konten Edukatif


Untuk membuat konten edukatif, kamu bisa menyediakan panduan rinci, webinar, dan studi kasus. Ini bertujuan untuk membuat calon konsumen paham bagaimana produk atau layanan mereka bisa selesaikan masalah mereka.


Pastikan untuk membuat konten yang lebih mendalam daripada materi ToFu.



2. Email Marketing


Kembangkan kampanye pemeliharaan dengan kirim konten ke calon konsumen berdasarkan interaksi mereka di situs bisnismu. Gunakan segmentasi untuk mempersonalisasi pesan email marketing sesuai dengan minat dan perilaku spesifik dari prospek.



3. Kampanye Retargeting


Terapkan iklan retargeting agar produkmu tetap diingat oleh pengunjung yang belum membuat keputusan pembelian. Iklan ini harus mengingatkan mereka tentang manfaat produkmu.


Cantumkan juga informasi baru yang mungkin mempengaruhi keputusan mereka.



Bottom of the Funnel Marketing


Terakhir adalah bottom of the funnel marketing (BoFu). Tahapan ini bertujuan untuk mengubah prospek menjadi pelanggan dengan mendorong mereka untuk lakukan pembelian.


Berikut strategi yang bisa Sobat MinDi terapkan di bottom of the funnel marketing:



1. Berikan Penawaran Spesial dan Diskon


Untuk lakukan ini, kamu bisa menawarkan insentif seperti diskon, bonus, atau penawaran terbatas waktu yang bisa mendorong keputusan pembelian. Pastikan insentif menarik dan relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan.



2. Buat Landing Pages yang Optimal


Buat landing pages yang menarik dan efektif serta langsung mengarahkan pengunjung untuk melakukan pembelian. Halaman ini harus memiliki pesan dan CTA yang jelas dan kuat. Selain itu, kamu harus bisa tonjolkan manfaat utama produkmu juga.



3. Tampilkan Ulasan dan Testimoni


Berikutnya adalah menampilkan ulasan dan testimoni dari pelanggan lain yang sudah merasakan manfaat produkmu. Ulasan ini bisa meningkatkan kepercayaan dan mengurangi keraguan pada tahap akhir keputusan pembelian.



4. Berikan Pengalaman Pembelian yang Mudah


Pastikan proses pembelian di situs web mudah dan intuitif. Untuk itu, sebisa mungkin kamu mengurangi jumlah langkah dalam proses checkout. Kemudian, sediakan berbagai metode pembayaran. Pastikan juga keamanan transaksi konsumen terjamin.



5. Sediakan Dukungan Pelanggan yang Responsif


Terakhir adalah dengan menyediakan dukungan pelanggan yang responsif. Ini bisa berupa chat langsung, email, atau telepon. Pastikan bahwa bantuan mudah diakses dan secepat mungkin bisa memberi jawaban atas pertanyaan konsumen.


Baca Juga: 15 KPI Digital Marketing yang Biasa Digunakan Sebagai Target Pencapaian



Metrik Marketing Funnel



Sumber: Freepik


Apabila Sobat MinDi sudah terapkan strategi di atas, kamu tetap harus mengukur keberhasilannya. Dengan mengukur keberhasilan, Sobat MinDi bisa tahu apa yang bekerja dan perlu diperbaiki.


Untuk mengukurnya, berikut adalah metrik yang bisa dipakai di setiap tahap marketing funnel:



Top of the Funnel (ToFu)


Tahap ini berfokus pada awareness dan penarikan perhatian awal pada merek atau produkmu. Setelah menerapkan beberapa strategi yang ada di tahap ini, berikut metrik untuk mengukur keberhasilannya:


  • Tampilan Halaman (Page Views): Mengukur jumlah tampilan yang diterima halaman web. Ini membantu mengetahui seberapa menarik konten atau tawaranmu bagi audiens.

  • Impresi: Ini memberi gambaran tentang jangkauan konten yang sudah kamu buat.

  • Click-through Rate (CTR): Persentase impresi yang menghasilkan klik. CTR yang tinggi menunjukkan bahwa iklan atau kontenmu menarik bagi pengguna.

  • Engagement: Jumlah interaksi dengan kontenmu, seperti likes, shares, comments, dan reactions di media sosial.



Middle of the Funnel (MoFu)


Tahap ini menggambarkan bagaimana prospek yang sudah kenal merekmu mulai mempertimbangkan untuk memakai produk atau jasamu. Berikut metrik yang bisa dipakai untuk mengukur keberhasilan dari penerapan strategi di tahap ini:


  • Waktu di Halaman (Time on Page): Mengukur berapa lama pengunjung menghabiskan waktu dengan kontenmu. Waktu yang lebih lama bisa menunjukkan ketertarikan yang lebih besar pada apa yang ditawarkan.

  • Bounce Rate: Persentase pengunjung yang mendarat di halaman dan meninggalkannya tanpa melakukan tindakan tertentu. Bounce rate rendah menunjukkan bahwa konten menarik dan relevan dengan kebutuhan pengunjung.

  • Google Star Rating: Rata-rata ratingmu di Google Business Profile. Rating yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan dan menarik lebih banyak prospek.



Bottom of the Funnel (BoFu)


Pada tahap ini, prospek siap untuk membuat keputusan pembelian. Berikut adalah beberapa metrik untuk mengukur keberhasilan dari strategi di tahap ini:


  • Conversion Rate: Persentase kunjungan ke halaman pendaratan yang menghasilkan penjualan. Tingkat konversi yang tinggi menunjukkan efektivitas halamanmu dalam mengubah pengunjung menjadi pembeli.

  • Return on Ad Spend (ROAS): Penghasilan dari kampanye iklan dikurangi biaya kampanye iklan. ROAS yang tinggi menunjukkan bahwa iklanmu efektif dalam menghasilkan pendapatan.



Demikian penjelasan lengkap terkait marketing funnel. Dari penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa marketing funnel adalah dasar dari perencanaan strategi pemasaran yang tepat sasaran.


Supaya Sobat MinDi bisa menarik calon konsumen jadi pelanggan, pastikan kamu punya keahlian dalam menerapkan strategi pemasaran. Agar lebih mahir lagi, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id


Lewat program ini, Sobat MinDi bisa belajar beragam strategi pemasaran digital. Mulai dari teori, berbagai macam strategi, alat penunjang, hingga aplikasi dengan real-case project. Pokoknya, kamu bakal dibimbing dari nol sampai mahir.


Bukan hanya itu, ini juga cocok buat kamu yang ingin dapat pekerjaan di pemasaran digital. Sebab, program Dibimbing memberikan layanan job-connection ke 500+companies


Ini juga udah dibuktikan oleh 94% lulusan Dibimbing yang sukses dapat pekerjaan seusai program selesai.


Tertarik untuk jadi salah satunya? Yuk, daftarkan dirimu di sini dan mulai karirmu di digital marketing bersama Dibimbing.id!

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!