Grid System dalam Desain UI/UX: Arti, Komponen, Jenis dan Contoh
Hudita A. R. Lubis
•
26 June 2023
•
31653
Kali ini kita bakal ngebahas hal yang bisa bikin tampilan aplikasi atau website kamu terlihat rapi dan profesional, yaitu "Grid System" dalam dunia UI/UX Design. Mungkin Sobat MinDi pernah lihat tampilan yang punya kotak-kotak yang seragam dan terasa pas di tempatnya, kan? Nah, itu semua berkat grid system yang dipakai.
Grid system ini seperti suatu kerangka tampilan yang membantu menyusun elemen-elemen dengan rapi dan konsisten. Jadi, kalau Sobat MinDi mau bikin tampilan yang eye-catching dan gak bikin bingung penggunanya, kamu wajib tahu tentang grid system ini.
Jangan khawatir, MinDi bakal jelasin semua serunya tentang grid system ini, di sini!
Apa Itu Grid System
Secara umumnya, Grid system adalah suatu kerangka kerja yang digunakan dalam berbagai bidang seperti desain grafis, arsitektur, dan desain web untuk membantu dalam penempatan elemen-elemen desain dengan rapi dan konsisten. Kalau dalam UI/UX design, Grid system adalah kerangka atau struktur yang digunakan untuk mengatur elemen-elemen desain dalam suatu tata letak.
Grid system menciptakan kerangka kerja visual yang konsisten dan memastikan keteraturan, kohesi, dan keseimbangan dalam desain. Grid system membantu desainer dalam menempatkan dan mengatur teks, gambar, dan elemen-elemen lainnya dengan proporsi yang sesuai dan konsisten.
Grid system terdiri dari garis vertikal dan horizontal yang membentuk jaring-jaring. Garis-garis ini membantu untuk membagi ruang desain menjadi kolom-kolom atau bagian-bagian yang dapat diisi dengan elemen-elemen desain.
Desainer dapat menentukan jumlah dan lebar kolom, jarak antara kolom, dan ukuran bagian-bagian lainnya dalam grid sesuai dengan kebutuhan desain. Penempatan kolom-kolom dan baris-baris ini untuk menciptakan tata letak yang seimbang dan mudah diikuti oleh mata pengguna.
Baca juga: Skill, Peran, Tugas dan Tanggung jawab Jadi UI/UX Designer
Komponen Grid System
Pada dasarnya terdapat beberapa komponen penting yang membangun suatu grid, yaitu columns, gutters, dan margins. Begini penjelasannya:
Columns (Kolom)
Kolom adalah unit dasar dalam grid system. Grid bisa memiliki beberapa kolom dengan lebar yang sama atau berbeda. Kolom-kolom ini membantu dalam penempatan dan penataan elemen-elemen desain.
Gutters (Gutter)
Gutter adalah ruang kosong vertikal atau horizontal antara kolom-kolom dalam grid. Gutter membantu dalam membagi ruang antara kolom-kolom dan memberikan ruang yang cukup antara elemen-elemen desain.
Margins (Margin)
Margin adalah ruang kosong di sekitar elemen-elemen desain yang memisahkan elemen-elemen tersebut dari tepi grid atau elemen-elemen lainnya. Margin membantu dalam memberikan ruang napas dan menjaga tampilan yang teratur.
Manfaat Grid System
Manfaat utama bagi desainer menggunakan grid system adalah grid system memberikan struktur yang konsisten untuk desain, sehingga elemen-elemen desain dapat ditempatkan dengan keteraturan yang teratur. Ini membantu menciptakan tata letak yang rapi dan mudah dibaca.
Grid system bermanfaat bagi desainer untuk menciptakan konsistensi visual dalam seluruh desain. Hal ini penting untuk mencapai branding yang konsisten dan memberikan pengalaman pengguna yang harmonis.
Dengan menggunakan grid system , desainer bisa memposisikan elemen-elemen desain dengan presisi. Grid membantu untuk menyelaraskan elemen-elemen dengan baik, sehingga menciptakan tata letak yang seimbang secara visual.
Jenis-jenis Grid System dalam Desain Grafis
Grid system dapat digunakan dalam berbagai jenis desain, mulai dari desain cetak seperti buku dan majalah, hingga desain digital seperti website dan aplikasi. Ada beberapa jenis grid desain grafis yang umum digunakan, yaitu Manuscript grid, Modular grid, Column grid, Hierarchical grid, Baseline grid, dan Pixel grid, yang akan MinDi jelaskan sebagai berikut:
Dibimbing.id - Jenis Grid System: Manuscript grid dan Modular grid
1. Manuscript Grid
Manuscript grid, juga dikenal sebagai grid naskah, adalah grid yang digunakan khusus untuk desain teks, terutama dalam dokumen atau publikasi seperti buku, majalah, atau brosur. Grid ini membantu dalam penempatan paragraf, kolom teks, dan elemen-elemen lainnya dalam dokumen dengan rapi.
2. Modular Grid
Modular grid membagi ruang desain menjadi unit-unit modular yang dapat digunakan untuk menyusun dan mengatur elemen-elemen desain secara sistematis. Dengan menggunakan modular grid, desainer dapat menciptakan tata letak yang harmonis dan mudah diikuti oleh mata pengguna.
Dibimbing.id - Jenis Grid System: Column grid dan Hierarchical grid
3. Column Grid
Column grid digunakan untuk mengatur tata letak dan struktur desain dengan menggunakan kolom-kolom. Grid ini membagi ruang desain menjadi kolom-kolom paralel, yang membantu dalam penempatan elemen-elemen desain seperti teks, gambar, dan elemen grafis lainnya secara konsisten.
4. Hierarchical Grid
Hierarchical grid digunakan untuk mengatur elemen-elemen desain dalam hierarki atau struktur yang jelas. Grid ini membantu dalam penempatan elemen-elemen desain yang memiliki tingkatan atau tingkat kepentingan yang berbeda, sehingga memudahkan pengguna untuk membaca dan memahami informasi secara hierarkis.
Dibimbing.id - Jenis Grid System: Baseline grid dan Pixel grid
5. Baseline Grid
Baseline grid yang menggunakan garis dasar (baseline) sebagai acuan. Dalam desain grafis, baseline grid digunakan untuk mengatur jarak antara baris teks dan elemen-elemen desain lainnya. Dengan menggunakan baseline grid, elemen-elemen desain dapat disusun dengan rapi dan konsisten.
6. Pixel Grid
Pixel grid digunakan dalam desain digital, terutama dalam desain web dan desain antarmuka pengguna. Grid ini berdasarkan pada piksel-piksel di layar, yang membantu dalam penempatan elemen-elemen desain dan menjaga konsistensi visual pada tampilan digital.
Baca juga: Fungsi dan Pedoman Cara Pakai Font Size dalam UI Design
Namun, dalam konteks desain UI/UX, di mana ukurannya sering kali lebih fleksibel, seringkali lebih umum menggunakan jenis grid system, seperti Column Grid atau Modular Grid. Grid sistem ini membantu dalam penempatan elemen-elemen antarmuka pengguna dengan lebih efektif.
Ingatlah bahwa dalam desain UI/UX, fleksibilitas dan responsivitas sangat penting. Jangan terlalu kaku dalam menggunakan grid system, tapi gunakan sebagai panduan dan kerangka kerja yang membantu kamu menyusun elemen-elemen desain dengan konsistensi dan efisiensi.
Cara Membuat Grid System
Berikut adalah 7 langkah membuat desain grid system dalam desain UI/UX:
Pahami kebutuhan proyek UI/UX kamu
Pertama-tama, kamu perlu pahami kebutuhan proyek dan konteks penggunaannya. Setiap proyek UI/UX memiliki kebutuhan yang unik, jadi pastikan kamu memahami tujuan, jenis konten, dan pengalaman pengguna yang diinginkan sebelum membuat grid system.
Tentukan jenis grid yang cocok
Pilih jenis grid system yang sesuai untuk proyek kamu. Misalnya, Column Grid dengan kolom yang sama lebar, Modular Grid dengan kolom dan modul yang berbeda-beda, atau Hierarchical Grid yang menggunakan hirarki elemen-elemen dalam tata letak.
Atur lebar kolom
Tentukan lebar kolom yang optimal untuk menampilkan elemen-elemen desain dengan baik. Pertimbangkan konten seperti teks, gambar, tombol, dan elemen interaktif lainnya. Pastikan lebar kolom memberikan ruang yang cukup tanpa terlalu mempersempit elemen-elemen tersebut.
Atur Margin dan Gutter
Atur margin dan gutter antara kolom-kolom dan elemen-elemen desain. Margin memberikan ruang napas dan memisahkan elemen dari tepi grid, sedangkan gutter mempertahankan jarak yang konsisten antara elemen. Pertimbangkan ukuran margin dan gutter yang sesuai agar tata letak terlihat seimbang.
Gunakan skala yang konsisten
Pastikan elemen-elemen desain mengikuti skala yang konsisten dalam Grid System. Ini akan membantu menciptakan tampilan yang harmonis dan teratur. Pertimbangkan ukuran dan resolusi layar yang akan digunakan pengguna, serta kebutuhan aksesibilitas.
Pastikan desain responsif dan adaptable
Saat merancang untuk berbagai perangkat, pastikan grid system kamu bisa menyesuaikan dengan ukuran layar yang berbeda, baik itu pada layar desktop, tablet, atau ponsel. Gunakan teknik responsif untuk mengatur grid system secara proporsional agar tetap konsisten dan mudah dibaca pada semua perangkat.
Uji dan iterasi
Setelah membuat grid system, jangan lupa untuk menguji desainmu dan melakukan iterasi jika diperlukan. Periksa apakah grid system kamu membantu dalam mencapai tujuan desain kamu dan apakah elemen-elemen dalam desain terlihat seimbang dan mudah diakses oleh pengguna.
Selalu ingat untuk mengikuti prinsip desain UI/UX, mempertimbangkan kebutuhan pengguna, dan menjaga konsistensi dalam grid system yang kamu buat. Dengan demikian, kamu bisa menghasilkan desain UI/UX yang baik dan memastikan pengalaman pengguna yang optimal.
Baca juga: 5 Website Buat Kamu yang Sedang Belajar UI
Tips Menyusun Grid untuk Desain UI/UX
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk menggunakan grid system dalam desain UI/UX:
Pilih grid system yang sesuai kebutuhan desainmu dari berbagai jenis grid system yang tersedia, seperti grid 12 kolom, grid 16 kolom, atau grid dengan jumlah kolom yang lebih spesifik. Misalnya, jika kamu merancang tata letak web, grid 12 kolom sering digunakan karena fleksibilitasnya.
Gunakan grid system secara konsisten di seluruh desainmu agar tampilan yang rapi dan mudah dibaca oleh pengguna. Pastikan elemen-elemen desainmu seperti teks, gambar, dan tombol mengikuti grid yang telah ditentukan.
Cobalah eksperimen dengan padding dan margin untuk menciptakan keseimbangan visual dan menjaga jarak antara elemen-elemen dalam desain. Eksperimen dengan memastikan ruang padding dan margin atau jarak antara elemen cukup untuk memastikan keterbacaan dan navigasi yang baik.
Jangan takut melanggar grid, meskipun grid system penting dalam menciptakan tampilan yang teratur, jangan takut untuk melanggarnya sesekali jika dibutuhkan. Kadang-kadang, melanggar grid system dapat menciptakan efek visual yang menarik atau memberikan penekanan khusus pada elemen tertentu.
Coba memanfaatkan ruang negatif (whitespace) secara bijaksana untuk memberikan keseimbangan visual, membantu elemen desain lebih jelas terlihat, dan memudahkan pengguna dalam membaca dan berinteraksi dengan tampilan.
Dengan mengikuti tips-tips ini, MinDi harap kamu bisa menggunakan grid system dengan lebih efektif dalam desain UI/UX. Jadi, jangan ragu untuk berkreasi dan mencoba hal baru!
Contoh Grid System
Berikut ini MinDi coba kasih ilustrasi contoh grid system berdasarkan jenis-jenis grid system yang ada:
Dibimbing.id - Contoh Grid System: Modular grid (sumber: sportsstation.id)
Contoh Modular grid bisa kamu lihat umumnya pada laman e-commerce. MinDi kasih kamu contoh salah satunya laman website Sport Station Indonesia. Kamu bisa temukan modular grid yang mengelompokkan elemen-elemen di website.
Dibimbing.id - Contoh Grid System: Column grid (sumber: instagram.com)
Contoh Column grid bisa kamu temukan di paltform Instagram website misalnya. Kamu bisa lihat tiga deret kolom yang mengatur elemen laman instagram website.
Dibimbing.id - Contoh Grid System: Hierarchical grid (sumber: nytimes.com)
Contoh Hierarchical grid bisa kamu lihat di koran The New York Times versi website. Kamu bisa temukan bagaimana The New York Times mengatur tiap kelompok elemen-elemennya berdasarkan prioritas dan kepentingan informasi.
Baca juga: Gaji UI/UX Designer dan UI/UX Researcher Terbaru Tahun 2023
Jadi, kesimpulannya memang grid system ini memainkan peran penting dalam menciptakan tata letak yang konsisten, mudah diikuti, dan estetis. Grid system membantu kamu dalam menempatkan elemen-elemen desain dengan proporsi yang tepat, menjaga keseimbangan visual, dan menciptakan keteraturan dalam desain.
Sama seperti MinDi yang selalu berusaha membantu kamu menjaga skill kamu tetap relevan dengan pekerjaan UI/UX  Designer profesional . Melalui  Bootcamp UI/UX Designer , MinDi akan memberi kamu kesempatan untuk dapat mengasah kemampuan kamu di bidang UIUX Design dengan e-materi selama  5,5 bulan . Sekarang juga, kamu coba daftarkan diri klik link  di sini !
Tags