Data Forgery Adalah: Jenis, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
19 May 2025
•
475

Data forgery adalah pemalsuan data digital yang dibuat seolah-olah asli padahal palsu. Ini bisa berupa dokumen, informasi pribadi, atau data transaksi yang dimanipulasi.
Warga Bimbingan, data BSSN tahun 2023 menunjukkan lebih dari 100 kasus pelanggaran data, dan 94 juta data penduduk Indonesia dilaporkan bocor dalam empat tahun terakhir. Dampaknya nyata—kerugian finansial dan menurunnya kepercayaan publik.
MinDi bakal bantu kamu pahami data forgery secara singkat: mulai dari jenis, dampak, contoh kasus, sampai cara pencegahannya. Yuk, kita pelajari bareng supaya lebih siap menghadapi risiko digital!
Apa Itu Data Forgery?
Data forgery adalah tindakan memalsukan data digital, seperti mengubah, menambah, atau menghapus informasi agar terlihat asli padahal sudah dimanipulasi.
Tujuan utamanya biasanya untuk menipu, menyembunyikan fakta, atau mendapatkan keuntungan pribadi maupun kelompok.
Pemalsuan ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari dokumen digital seperti ijazah dan slip gaji, hingga data transaksi keuangan.
Karena bentuknya digital, data forgery seringkali sulit dideteksi jika tidak ada sistem keamanan atau verifikasi yang memadai.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat
Jenis-Jenis Data Forgery
Sumber: Canva
Meskipun terlihat sepele, data forgery adalah tindakan yang bisa menimbulkan berbagai masalah serius. Berikut beberapa dampak paling umum yang perlu diwaspadai:
1. Pemalsuan Dokumen Digital
Jenis ini terjadi ketika seseorang mengubah isi dokumen seperti PDF, Word, atau gambar hasil scan agar terlihat sah dan terpercaya.
Contoh paling umum adalah editan pada ijazah, slip gaji, atau sertifikat agar tampak valid untuk keperluan administrasi atau pekerjaan.
Tampilannya yang rapi dan meyakinkan sering membuat dokumen palsu ini lolos dari pemeriksaan jika tidak dicek dengan teliti.
2. Manipulasi Metadata File
Metadata adalah informasi tersembunyi dalam file digital, seperti tanggal pembuatan, lokasi, atau siapa yang terakhir mengedit.
Dalam kasus data forgery, metadata ini bisa dimodifikasi supaya file terlihat dibuat pada waktu tertentu atau oleh orang yang berbeda dari aslinya.
Teknik seperti ini biasanya digunakan untuk menyamarkan fakta atau mengaburkan jejak digital.
3. Pemalsuan Data Transaksi
Jenis ini melibatkan perubahan data pada transaksi keuangan, seperti laporan laba rugi, invoice, atau riwayat pembayaran.
Tujuannya bisa untuk menarik perhatian investor, menyembunyikan kerugian, atau memanipulasi performa bisnis.
Aksi seperti ini sangat berisiko dan bisa menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan maupun pihak ketiga yang terlibat.
4. Spoofing atau Pemalsuan Identitas Digital
Pemalsuan ini dilakukan dengan menyamar sebagai pihak tertentu, seperti bank, perusahaan, atau instansi resmi, menggunakan data identitas digital palsu.
Contohnya, seseorang bisa mengirim email yang seolah berasal dari perusahaan ternama padahal itu adalah penipuan.
Teknik ini sering digunakan dalam phishing dan bisa sangat meyakinkan jika korbannya tidak waspada.
Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja
Dampak Data Forgery
Sumber: Canva
Meskipun terlihat sepele, data forgery bisa menimbulkan berbagai masalah serius, baik secara pribadi maupun dalam skala organisasi. Berikut beberapa dampak paling umum yang perlu diwaspadai:
1. Kerugian Finansial
Pemalsuan data sering kali digunakan untuk menipu demi keuntungan pribadi, seperti dalam pengajuan pinjaman, pencairan dana, atau manipulasi laporan keuangan.
Akibatnya, perusahaan atau individu bisa mengalami kerugian materi yang besar. Semakin terlambat terdeteksi, dampaknya bisa makin merugikan secara ekonomi.
2. Hancurnya Reputasi Pribadi atau Bisnis
Sekali data palsu terbongkar, nama baik individu atau perusahaan bisa tercoreng di mata publik.
Reputasi yang dibangun selama bertahun-tahun bisa rusak hanya dalam hitungan hari. Kepercayaan pelanggan, rekan bisnis, atau klien pun bisa hilang dan sulit untuk dipulihkan.
3. Konsekuensi Hukum dan Pidana
Pemalsuan data merupakan tindakan ilegal dan bisa dikenakan sanksi hukum sesuai peraturan yang berlaku.
Pelaku bisa menghadapi tuntutan pidana, denda, atau bahkan hukuman penjara, tergantung tingkat keparahannya. Selain itu, pihak yang jadi korban juga bisa terjebak dalam masalah hukum jika tidak segera menanggapi kasusnya.
Baca juga : Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula
Contoh Kasus Data Forgery di Indonesia
Data forgery adalah bentuk kejahatan digital yang bukan cuma teori atau ancaman di atas kertas—kasus nyatanya sudah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Berikut tiga contoh kasus yang cukup menonjol dalam beberapa tahun terakhir:
1. Pemalsuan Dokumen Resmi (Jakarta, 2024)
Polisi di Jakarta berhasil membongkar sindikat pemalsuan dokumen seperti SIM, KTP, ijazah, dan buku nikah.
Dua pelaku bernama TN dan PRA memasarkan jasa pembuatan dokumen palsu lewat media sosial dan telah menjual sekitar 500 dokumen, dengan omzet mencapai Rp 30 juta per bulan.
Barang bukti yang disita termasuk dokumen palsu serta perangkat komputer dan printer yang digunakan untuk produksi.
2. Kejahatan Kartu Kredit Online (Yogyakarta & Bandung)
Kasus penyadapan data kartu kredit terjadi saat transaksi berlangsung di kasir, di mana data dicuri lalu digunakan untuk transaksi ilegal tanpa sepengetahuan pemilik kartu.
Di Yogyakarta, aksi ini menimbulkan banyak tagihan fiktif yang membuat korban kebingungan.
Kasus serupa juga terjadi di Bandung, melibatkan seorang mahasiswa yang menyebabkan kerugian hingga puluhan juta rupiah.
3. Kasus E-Banking BCA dan Kebocoran Data Pribadi
Seorang mantan mahasiswa ITB menciptakan situs palsu yang menyerupai halaman login internet banking BCA untuk mencuri data login nasabah.
Data tersebut lalu digunakan untuk mengakses rekening secara ilegal. Selain itu, Indonesia juga sempat digegerkan oleh kebocoran data besar seperti BPJS Kesehatan, BRI Life, Tokopedia, dan KPU, di mana data pribadi seperti NIK, alamat, hingga rekam medis dijual bebas di internet.
Baca juga : Apa Itu Metasploit? Fungsi, Fitur, dan Cara Menggunakannya
Cara Mencegah Data Forgery
Sumber: Canva
Data forgery adalah tindakan memalsukan data digital yang bisa berdampak serius jika tidak ditangani dengan tepat. Dengan beberapa langkah sederhana, kamu sudah bisa melindungi diri dari risiko pemalsuan data digital. Berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan:
1. Gunakan Tanda Tangan Digital dan Enkripsi
Tanda tangan digital berfungsi sebagai identitas elektronik yang bisa memverifikasi keaslian dokumen.
Dengan enkripsi, isi file jadi sulit dibaca atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang. Langkah ini sangat berguna untuk dokumen penting seperti kontrak kerja, laporan keuangan, atau surat resmi.
2. Selalu Verifikasi Keaslian Dokumen
Jangan langsung percaya pada dokumen digital yang terlihat rapi dan resmi—selalu cek keasliannya lewat sumber resmi atau sistem verifikasi berbasis QR Code, watermark, atau blockchain.
Banyak instansi dan lembaga sudah menyediakan fitur cek keaslian dokumen online. Cara ini membantu menghindari tertipu dokumen palsu yang tampak meyakinkan.
3. Edukasi Diri dan Lingkungan
Kurangnya pengetahuan soal keamanan digital bikin banyak orang mudah tertipu, padahal pencegahannya cukup sederhana.
Edukasi rutin tentang ancaman siber, jenis penipuan digital, dan cara mengenalinya bisa sangat membantu. Semakin sadar risikonya, makin kecil kemungkinan seseorang jadi korban.
4. Jaga Data Pribadi, Jangan Asal Klik
Hindari memberikan informasi pribadi seperti NIK, nomor rekening, atau data login secara sembarangan, terutama di media sosial atau website yang tidak jelas.
Jangan asal klik tautan atau unduh file dari email yang mencurigakan. Banyak kasus data forgery berawal dari kelalaian kecil yang bisa dicegah dengan lebih hati-hati.
Baca juga : Apa Itu Nmap? Ini Penjelasan Lengkap Fungsi dan Contohnya
Ingin Jadi Cyber Security Professional?
Setelah memahami apa itu data forgery dan bahayanya, sekarang saatnya kamu naik level dan pelajari cara mencegah ancaman digital secara langsung di dunia nyata.
Ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id. Di sini, Warga Bimbingan bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis dan aplikatif. Kamu akan dibekali skill dunia nyata seperti ethical hacking, keamanan jaringan, hingga forensik digital.
Dibimbing.id telah bekerja sama dengan lebih dari 840+ hiring partner, dan 96% alumni berhasil masuk ke industri IT. Peluang kariermu di dunia keamanan siber semakin terbuka lebar.
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk mulai perjalananmu menjadi Cyber Security Professional. #BimbingSampeJadi
Referensi
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.