5 Contoh Balance Scorecard Perusahaan Sederhana & Penerapannya!

Muthiatur Rohmah
•
20 September 2024
•
228

Halo Warga Bimbingan! Kamu merasa laporan performa bisnis masih berantakan dan nggak jelas? Nah, mungkin kamu butuh balance scorecard.
Balance scorecard adalah alat untuk melacak segala hal penting dalam bisnis, mulai dari keuangan, pelanggan, sampai proses internal.
Dengan balance scorecard, semua aspek penting dalam bisnis bisa kamu pantau dengan jelas, tanpa harus pusing mikirin laporan-laporan yang ribet.
Penasaran mengenai balance scorecard? Yuk simak penjelasan dan contoh balance scorecard perusahaan lengkap di artikel ini.
Apa itu Balance Scorecard?
Warga Bimbingan, sebelum kita membahas tentang contoh balance scorecard, pertama-tama yuk pahami dulu apa itu balance scorecard secara lengkap berikut ini.
Balance scorecard adalah alat manajemen strategis yang digunakan untuk mengukur kinerja bisnis dari empat perspektif utama, keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan agar perusahaan bisa mencapai tujuan jangka panjang secara seimbang.
Dengan balance scorecard, perusahaan bisa fokus ke laporan keuangan dan melihatnya lebih luas, dari perspektif yang berbeda-beda.
Balance scorecard membuat perusahaan tidak hanya fokus pada angka-angka finansial saja, tapi juga bikin strategi yang lebih komprehensif buat jangka panjang.
4 Perspektif dalam Balance Scorecard
Halo Warga Bimbingan, dalam pengertian tadi, MinDi sempat menyinggung tentang 4 perspektif utama dalam balance scorecard. Yuk pelajari satu per satu berikut ini.
1. Perspektif Keuangan
Nah, yang pertama pasti soal duit. Ini udah jelas ya, gimana sih kinerja keuangan perusahaan? Apakah profitnya naik, cash flow-nya lancar, atau malah ada masalah keuangan yang harus dibereskan? Di sini kita ngukur gimana performa finansial perusahaan dalam mencapai target.
2. Perspektif Pelanggan
Selanjutnya, kita fokus ke pelanggan. Apakah pelanggan kita puas? Gimana pengalaman mereka pakai produk atau layanan kita? Perspektif ini penting banget karena pelanggan yang happy pasti bakal balik lagi dan merekomendasikan produk kita ke orang lain.
3. Perspektif Proses Internal
Nah, di sini kita ngeliat ke dalam. Gimana cara kerja kita di dalam perusahaan? Apakah prosesnya sudah efisien dan efektif? Ini ngebantu kita mengukur apakah semua langkah kerja udah jalan sesuai rencana dan apakah ada yang bisa ditingkatkan biar lebih cepat atau lebih baik.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini fokus ke gimana perusahaan terus berkembang dan belajar. Misalnya, apakah tim kita punya skill yang selalu berkembang? Apakah kita sudah investasi di teknologi baru atau pelatihan buat karyawan? Tujuannya biar kita nggak cuma stuck di tempat, tapi terus maju dan inovatif.
Dengan balance scorecard, keempat perspektif ini jadi patokan biar kita nggak cuma fokus ke satu aspek doang, tapi semuanya bisa seimbang dan saling mendukung.
Baca Juga: Apa itu 9 Box Talent Management? Arti, Komponen & Langkahnya
5 Contoh Balance Scorecard Perusahaan Lengkap & Detail
Warga Bimbingan, agar kamu makin paham mengenai gambaran balance scorecard, yuk simak 5 contoh balance scorecard di berbagai perusahaan berikut ini. Stay tune terus ya!
1. Contoh Balance Scorecard Perusahaan Manufaktur
Perspektif | Tujuan | Indikator Kinerja Utama (KPI) | Target | Inisiatif |
Keuangan | Meningkatkan profitabilitas | Margin laba bersih | 15% peningkatan per tahun | Optimalisasi biaya produksi |
Mengurangi biaya operasional | Pengurangan biaya operasional per unit | 10% pengurangan biaya | Program efisiensi energi dan bahan baku | |
Pelanggan | Meningkatkan kepuasan pelanggan | Skor kepuasan pelanggan (NPS) | Skor NPS > 8 | Peningkatan layanan purna jual |
Meningkatkan pangsa pasar | Pangsa pasar produk utama | 5% peningkatan pangsa pasar | Peluncuran produk baru | |
Proses Internal | Meningkatkan efisiensi produksi | Waktu siklus produksi | Pengurangan 20% waktu | Implementasi otomatisasi di pabrik |
Mengurangi tingkat cacat produk | Persentase produk cacat | < 1% produk cacat | Penerapan standar kualitas baru | |
Pembelajaran & Pertumbuhan | Meningkatkan keterampilan karyawan | Persentase karyawan yang mengikuti pelatihan | 100% karyawan | Program pelatihan karyawan berkala |
Meningkatkan inovasi produk | Jumlah produk baru yang dikembangkan | 3 produk baru per tahun | Penelitian dan pengembangan (R&D) |
Contoh balance scorecard untuk perusahaan manufaktur dirancang untuk menjaga keseimbangan antara tujuan keuangan, kepuasan pelanggan, efisiensi proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan karyawan.
Fokusnya adalah meningkatkan profitabilitas, mengurangi biaya operasional, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memperluas pangsa pasar, sambil memastikan proses produksi lebih efisien dan berkualitas.
Selain itu, perusahaan juga berinvestasi dalam pengembangan karyawan dan inovasi produk untuk memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
2. Contoh Balance Scorecard Perusahaan Jasa
Perspektif | Tujuan | Indikator Kinerja Utama (KPI) | Target | Inisiatif |
Keuangan | Meningkatkan pendapatan | Pertumbuhan pendapatan tahunan | 12% peningkatan | Pengembangan layanan baru |
Meningkatkan margin keuntungan | Margin keuntungan | 20% per tahun | Optimasi biaya operasional | |
Pelanggan | Meningkatkan kepuasan pelanggan | Skor kepuasan pelanggan (NPS) | NPS > 8 | Peningkatan kualitas layanan |
Meningkatkan loyalitas pelanggan | Tingkat retensi pelanggan | 90% retensi pelanggan | Program loyalitas pelanggan | |
Proses Internal | Meningkatkan efisiensi layanan | Waktu respons layanan | Pengurangan 15% waktu | Sistem otomatisasi customer service |
Mengurangi kesalahan dalam layanan | Tingkat keluhan pelanggan | Pengurangan 10% keluhan | Pelatihan keterampilan teknis | |
Pembelajaran & Pertumbuhan | Meningkatkan keterampilan karyawan | Jumlah pelatihan karyawan per tahun | 100% karyawan dilatih | Pelatihan berkelanjutan |
Meningkatkan inovasi layanan | Jumlah layanan baru yang diluncurkan | 2 layanan baru per tahun | Program inovasi dan R&D |
Contoh balance scorecard untuk perusahaan jasa ini mencakup empat perspektif utama: keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Di perspektif keuangan, fokusnya adalah meningkatkan pendapatan dan margin keuntungan dengan pengembangan layanan baru dan optimasi biaya. Dari sisi pelanggan, perusahaan menargetkan kepuasan dan loyalitas yang tinggi melalui program loyalitas dan peningkatan kualitas layanan.
Proses internal difokuskan pada efisiensi, seperti mengurangi waktu respons layanan dan menekan jumlah keluhan pelanggan. Di sisi pembelajaran, karyawan didorong untuk terus mengembangkan keterampilan dan inovasi layanan dengan pelatihan berkelanjutan dan program R&D.
3. Contoh Balance Scorecard Perusahaan Makanan
Perspektif | Tujuan | Indikator Kinerja Utama (KPI) | Target | Inisiatif |
Keuangan | Meningkatkan profitabilitas | Laba bersih | 15% peningkatan per tahun | Pengendalian biaya bahan baku |
Meningkatkan pendapatan | Pendapatan tahunan | 10% peningkatan per tahun | Peluncuran produk baru | |
Pelanggan | Meningkatkan kepuasan pelanggan | Skor kepuasan pelanggan (NPS) | Skor NPS > 8 | Program loyalitas pelanggan |
Meningkatkan jumlah pelanggan baru | Jumlah pelanggan baru | 20% peningkatan | Kampanye pemasaran kreatif | |
Proses Internal | Meningkatkan efisiensi produksi | Waktu siklus produksi | Pengurangan 10% | Penerapan otomatisasi di dapur |
Mengurangi tingkat produk cacat | Persentase produk cacat | < 1% | Pengawasan kualitas bahan dan proses | |
Pembelajaran & Pertumbuhan | Meningkatkan keterampilan karyawan | Persentase karyawan yang mengikuti pelatihan | 100% karyawan dilatih | Program pelatihan berkala |
Meningkatkan inovasi produk | Jumlah produk baru yang dikembangkan | 3 produk baru per tahun | Riset dan pengembangan produk |
Contoh balance scorecard perusahaan makanan ini digunakan untuk mencapai keseimbangan antara keuangan, kepuasan pelanggan, proses internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan.
Dari sisi keuangan, fokusnya adalah meningkatkan profitabilitas dan pendapatan dengan pengendalian biaya bahan baku dan peluncuran produk baru. Untuk pelanggan, perusahaan menargetkan peningkatan kepuasan melalui program loyalitas dan peningkatan jumlah pelanggan baru lewat kampanye pemasaran kreatif.
Di proses internal, perusahaan berusaha meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi tingkat produk cacat dengan otomatisasi serta pengawasan kualitas. Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan berinvestasi dalam pelatihan karyawan dan riset untuk inovasi produk baru.
4. Contoh Balance Scorecard Rumah Sakit
Perspektif | Tujuan | Indikator Kinerja Utama (KPI) | Target | Inisiatif |
Keuangan | Meningkatkan pendapatan rumah sakit | Pendapatan tahunan | 12% peningkatan | Ekspansi layanan medis dan kerjasama asuransi |
Mengoptimalkan biaya operasional | Biaya operasional per pasien | 10% pengurangan | Program efisiensi sumber daya | |
Pelanggan (Pasien) | Meningkatkan kepuasan pasien | Skor kepuasan pasien (NPS) | Skor NPS > 8 | Peningkatan layanan pasien dan fasilitas |
Meningkatkan jumlah kunjungan pasien | Jumlah kunjungan pasien | 15% peningkatan | Kampanye promosi kesehatan | |
Proses Internal | Meningkatkan efisiensi operasional | Waktu tunggu pasien | Pengurangan 20% | Implementasi sistem antrean digital |
Mengurangi tingkat kesalahan medis | Jumlah kesalahan medis | < 1% | Penerapan standar prosedur keamanan medis | |
Pembelajaran & Pertumbuhan | Meningkatkan keterampilan tenaga medis | Persentase tenaga medis mengikuti pelatihan | 100% tenaga medis | Program pelatihan dan sertifikasi medis |
Meningkatkan inovasi layanan kesehatan | Jumlah layanan medis baru yang dikembangkan | 2 layanan baru per tahun | Investasi di teknologi medis dan penelitian |
Contoh Balance scorecard rumah sakit ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan dalam hal keuangan, pelayanan pasien, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Di aspek keuangan, fokusnya adalah meningkatkan pendapatan dan mengoptimalkan biaya operasional melalui ekspansi layanan dan efisiensi sumber daya.
Dari perspektif pasien, rumah sakit menargetkan peningkatan kepuasan dan jumlah kunjungan dengan memperbaiki layanan dan melakukan kampanye promosi kesehatan. Untuk proses internal, rumah sakit ingin meningkatkan efisiensi operasional dengan mempersingkat waktu tunggu pasien dan mengurangi kesalahan medis.
Sementara itu, dalam hal pembelajaran dan pertumbuhan, tenaga medis akan terus ditingkatkan keterampilannya melalui pelatihan dan sertifikasi, serta inovasi layanan medis baru akan didorong melalui investasi teknologi dan penelitian.
5. Contoh Balance Scorecard Sederhana
Perspektif | Tujuan | Indikator Kinerja Utama (KPI) | Target | Inisiatif |
Keuangan | Meningkatkan pendapatan bulanan | Pertumbuhan pendapatan | 10% peningkatan per bulan | Ekspansi penjualan melalui media sosial |
Mengurangi biaya operasional | Biaya operasional per bulan | 5% pengurangan | Penggunaan bahan baku lokal yang lebih murah | |
Pelanggan | Meningkatkan kepuasan pelanggan | Skor kepuasan pelanggan | Skor NPS > 8 | Peningkatan kualitas produk dan layanan pelanggan |
Menambah jumlah pelanggan baru | Jumlah pelanggan baru per bulan | 15% peningkatan | Promosi melalui diskon dan referral | |
Proses Internal | Meningkatkan efisiensi produksi | Waktu produksi per pesanan | Pengurangan 20% | Penyederhanaan proses produksi |
Mengurangi tingkat cacat produk | Persentase produk cacat | < 2% produk cacat | Penerapan standar kontrol kualitas | |
Pembelajaran & Pertumbuhan | Meningkatkan keterampilan karyawan | Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan | 100% karyawan | Program pelatihan keterampilan khusus |
Mengembangkan produk baru | Jumlah produk baru yang diluncurkan | 2 produk baru per tahun | Riset pasar dan pengembangan produk |
Contoh balance scorecard untuk UMKM ini fokus pada empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Di perspektif keuangan, tujuannya adalah meningkatkan pendapatan bulanan dan mengurangi biaya operasional dengan memanfaatkan media sosial dan bahan baku lokal.
Untuk pelanggan, fokusnya adalah meningkatkan kepuasan dan menarik pelanggan baru melalui diskon dan layanan yang lebih baik. Dari sisi proses internal, UMKM berusaha meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga kualitas dengan menerapkan kontrol kualitas.
Di pembelajaran, karyawan didorong untuk mengikuti pelatihan keterampilan, sementara pengembangan produk baru terus dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar.
Baca Juga: Apa itu Performance Review? Arti, Tujuan & Cara Efektifnya!
Yuk Pelajari Balance Scorecard secara Efektif, Agar Bisnis Perusahaan Sukses!
Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai contoh balance scorecard secara lengkap dan detail.
Dengan baca artikel ini sampai habis, Warga Bimbingan pasti paham mengenai gambaran balance scorecard yang tepat dan bisa membuat yang lebih baik untuk perusahaan kamu.
Ingin jadi master di bidang HR? Tertarik switch career sebagai HR professional? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.
Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Tags

Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.