Bug Adalah: Pengertian, Penyebab, Jenis, & Cara Mencegahnya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
โข
31 January 2024
โข
518
Dalam industri teknologi informasi, bug adalah salah satu istilah atau fenomena yang seringkali dihadapi oleh developer. Secara garis besar, bug merupakan istilah yang merujuk pada kesalahan atau kekurangan dalam hardware dan software.
Oleh sebab itu, seorang programmer ataupun developer harus memahami konsep bug secara mendalam. Untuk memahaminya, simak artikel ini sampai habis ya!
Apa yang Dimaksud dengan Bug?
Secara umum, bug adalah istilah yang merujuk pada kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam sistem komputer atau program. Lebih luasnya, bug merupakan jenis masalah yang menyebabkan software maupun hardware beroperasi tidak sesuai harapan.
Bug bisa berupa kesalahan dalam kode, kegagalan algoritma, atau masalah interaksi antar komponen sistem. Oleh sebab itu, bug bisa mengakibatkan berbagai masalah.
Masalahnya bisa mencakup crash sistem, hasil tidak akurat, atau perilaku tidak terduga. Lebih lanjut, bug seringkali membutuhkan proses identifikasi serta debugging yang cermat.
Dalam konteks web development, bug merupakan isu yang cukup penting. Pasalnya, bug dapat memengaruhi kinerja, keamanan, dan pengalaman pengguna dari sebuah situs web. Selain itu, bug di web bisa bervariasi dari kesalahan sederhana hingga masalah kompleks.
Kesalahan sederhana dalam web bisa berkaitan dengan kode HTML, CSS, atau JavaScript. Sementara itu, masalah kompleks bisa berkaitan dengan server, basis data, dan integrasi API.
Penyebab Bug Pada Software
Dalam software, bug bisa terjadi karena beberapa alasan dan seringkali terkait dengan berbagai aspek dalam proses software development. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya:
1. Kesalahan Manusia dalam Penulisan Kode
Penyebab pertama adalah kesalahan manusia dalam penulisan kode. Kesalahan tersebut bisa mencakup:
Kesalahan tulis atau typo.
Penggunaan fungsi tidak tepat.
Kesalahan dalam algoritma.
Kesalahpahaman tentang cara kode.
Kesalahan tersebut bisa terjadi karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya adalah kurang pengalaman, kelelahan, atau ketidakfamiliaran dengan bahasa pemrograman yang digunakan.
Baca Juga: Software Engineer Versus Software Developer
2. Kompleksitas Sistem
Berikutnya, penyebab terjadinya bug adalah kompleksitas sistem. Semakin kompleks sebuah sistem software, maka makin tinggi pula kemungkinan terjadinya bug.
Pasalnya, sistem yang kompleks sering melibatkan banyak komponen yang berinteraksi satu sama lain. Hal ini terkadang tidak sepenuhnya dipahami atau diantisipasi oleh developer.
Pada akhirnya, ini akan mengakibatkan perilaku tak terduga dan bug yang sulit diidentifikasi dan diperbaiki.
3. Kesalahan Desain atau Spesifikasi
Selanjutnya, penyebab terjadinya bug adalah kesalahan desain atau spesifikasi. Bug bisa timbul dari kesalahan atau ketidakjelasan dalam desain awal atau spesifikasi software.
Apabila persyaratan tidak jelas atau salah, developer mungkin mengimplementasikan fitur dengan cara yang salah.
4. Masalah Kompatibilitas & Ketergantungan Eksternal
Terakhir, penyebab terjadinya bug adalah masalah kompatibilitas dan ketergantungan eksternal. Pasalnya, software seringkali bergantung pada sistem operasi, pustaka, dan API eksternal.
Perubahan atau pembaruan pada elemen ini bisa menyebabkan bug. Hal ini terutama berlaku apabila software tidak diperbarui atau diuji untuk memastikan kompatibilitas dengan versi terbaru.
Masalah kompablitas ini seringkali memberatkan karena ini terjadi di luar kendali developer.
Jenis - Jenis Bug
Berikut adalah beberapa jenis bug yang sering dihadapi oleh developer saat mengembangkan software:
1. Functional Bug .
Pertama, jenis bug adalah functional error. Ini merupakan kesalahan yang memengaruhi cara kerja dasar sebuah aplikasi atau website. Contohnya adalah sebuah fitur pencarian yang tidak mengembalikan hasil yang benar atau tidak merespons saat diklik.
Bug ini sering terjadi saat pengembangan software maupun web. Mereka seringkali terjadi karena kesalahan logika pemrograman atau kegagalan implementasi fungsi.
Jenis bug ini bisa menghambat pengalaman pengguna. Pasalnya, mereka memiliki pengaruh langsung pada interaksi pengguna dengan web.
2. User Interface Bug
Kedua, jenis bug adalah user interface error. Ini merupakan masalah dalam elemen visual dan interaktif dari suatu situs web. Dalam web development, ini bisa mencakup elemen tata letak yang rusak atau kesalahan tipografi.
Umumnya, beberapa penyebab terjadinya user interface bug adalah:
Perbedaan dalam rendering antara browser.
Kesalahan dalam kode HTML/CSS.
Akibat dari user interface bug adalah kualitas pengalaman pengguna berkurang dan situs web terlihat tidak profesional.
Baca Juga: User Testing, Optimalisasi Pengalaman Pengguna dengan Efektif
3. Performance Bug
Berikutnya adalah performance bug yang memengaruhi kecepatan dan responsivitas sebuah aplikasi atau website.
Performance bug yang terjadi bisa berupa:
Waktu pemuatan halaman yang lama.
Aplikasi yang merespons lambat.
Penggunaan memori yang berlebihan.
Dalam web development, performance bugs sering terjadi karena penggunaan JavaScript yang berlebihan atau optimasi gambar buruk.
Akibat dari performance bug adalah pengalaman pengguna yang buruk. Dengan masalah ini, pengguna akan merasa frustrasi dalam mengakses situs web.
4. Security Bug
Berikutnya, jenis bug adalah security error. Ini merupakan masalah paling serius, terutama dalam konteks web development.
Hal ini mencakup kerentanan yang memungkinkan beberapa masalah terjadi. Berikut adalah contohnya:
Aksi injeksi kode, XSS (Cross-Site Scripting) oleh penyerang.
Pencurian data.
Akibatnya adalah kehilangan data sensitif pengguna hingga kerusakan reputasi bisnis. Oleh sebab itu, web developer harus waspada dengan bug ini.
5. Compability Bug
Terakhir adalah compability bug yang terjadi ketika aplikasi atau situs web tidak berfungsi di beberapa sistem operasi, browser, atau perangkat. Hal ini kerap kali terjadi dalam web development.
Penyebab bug ini terjadi adalah penggunaan browser yang spesifik atau kegagalan untuk menguji aplikasi di berbagai perangkat pengguna.
Baca Juga: 12 Langkah Praktis Cara Menjadi Web Developer
Bagaimana Cara Menghindari Bug?
Untuk mencegah munculnya bug saat mengembangkan software atau web, berikut adalah beberapa caranya:
1. Pengujian Komprehensif
Pertama, cara menghindari kemunculan bug adalah dengan melakukan pengujian komprehensif. Hal ini mencakup beberapa pengujian di bawah ini:
Pengujian Unit: Untuk memeriksa komponen individual.
Pengujian Integrasi: Untuk memastikan semua komponen bekerja bersama dengan baik.
Pengujian end-to-end: Untuk menguji alur kerja lengkap aplikasi.
Selain itu, pengujian otomatis juga berfungsi untuk menemukan bug dari awal dan secara berkala. Hal ini khususnya berlaku saat kodebase tumbuh dan menjadi kompleks.
2. Code Review dan Pair Programming
Kedua, cara menghindari kemunculan bug adalah dengan melakukan code review ataupun pair programming. Code review yang dilakukan secara berkala adalah cara efektif untuk mengidentifikasi kesalahan sebelum mereka masuk ke kode sumber utama.
Sementara itu, pair progamming adalah sistem kerja bersama yang bisa meningkatkan kualitas kode serta kemungkinan bug.
3. Mengikuti Standar dalam Pengkodean
Terakhir, caranya adalah dengan mengikuti standar dalam pengkodean. Hal ini mencakup kepenulisan kode secara bersih dan terorganisir. Lalu, menggunakan nama variabel yang jelas dan deskriptif.
Selain itu, juga mencakup penulisan dengan menghindari kompleksitas tidak perlu. Memahami dan menggunakan prinsip seperti DRY (Donโt Repeat Yourself) dan SOLID membantu dalam menciptakan kode yang mudah dipahami, diuji, dan dipelihara.
Demikian penjelasan bug yang mencakup pengertian hingga cara menghindarinya. Dapat dikatakan bahwa bug adalah kesalahan atau masalah yang terjadi dalam proses development.
Oleh karena itu, web developer memiliki peran penting untuk menghindari adanya bug di situs web yang mereka bangun. Karena hal tersebut tidak mudah, web developer adalah salah satu pekerjaan yang dihargai dan dicari.
Maka dari itu, web development menerapkan potensi karir yang menjanjikan. Mulai dari gaji di atas rata-rata hingga fleksibilitas bekerja. Tertarik untuk beralih karir ke web development?
Bagi Sobat MinDi yang tertarik, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikuti Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Program ini cocok sekali untuk pemula atau career-switcher yang mulai dari nol.
Di sini, kamu bakal dibimbing sampai jadi! Kamu akan belajar a-z web development langsung dengan profesional dan silabus beginner-friendly. So, segera daftar dan bangun karir yang lebih baik bareng Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.