Apa itu Tes Pauli? Arti,Kegunaan, Cara Mengerjakan & Tipsnya!
Muthiatur Rohmah
•
03 September 2024
•
504
Halo Warga Bimbingan, Kamu pernah dengar soal tes pauli? Nah, tes ini itu semacam tes psikologi yang dilakukan saat seleksi pekerjaan maupun pendidikan.
Tes pauli ini bukan sekadar tes matematika biasa! Tes ini akan menguji seberapa cepat, dan fokus kamu dalam menjumlahkan angka terus-menerus.
Warga Bimbingan akan melaksanakan tes pauli? Yuk simak penjelasan lengkap hingga cara mengerjakan tes pauli dengan mudah pada artikel ini. Stay tune terus ya!
Apa itu Tes Pauli?
Tes Pauli adalah tes psikologi yang mengukur kecepatan, konsentrasi, dan ketahanan mental seseorang melalui tugas menjumlahkan angka dalam waktu tertentu.
Tes Pauli sering dipakai untuk mengukur kemampuan seseorang dalam hal ketahanan, konsentrasi, dan kecepatan kerja. Tes pauli juga dikenal dengan nama tes koran, karena lembaran soal yang dipakai gede banget, hampir kayak halaman koran.
Saat tes pauli berlangsung, kamu bakal diminta buat ngerjain deretan angka yang nggak ada habisnya. Tugas kamu adalah nambahin dua angka yang bersebelahan, dan jawabannya langsung ditulis di sebelahnya.
Mengerjakan tes pauli ini ada triknya lho, kamu harus mengerjakan tes tersebut berulang-ulang, nggak ada istirahatnya, sampai waktunya habis. Tujuannya buat ngecek seberapa lama kamu bisa bertahan dengan tugas yang monoton dan repetitif tanpa kehilangan fokus.
Singkatnya, tes Pauli ini nggak cuma mengukur kemampuan matematis kamu, tapi juga tentang cara kamu nge-handle tekanan dan tugas yang membosankan.
Warga Bimbingan yang lagi persiapan kerja atau tes psikologi, siap-siap aja ketemu sama tes pauli ini!
Kegunaan Tes Pauli
Tes pauli ini biasanya digunakan untuk seleksi kerja hingga persiapan tes akademik, lantas apa saja manfaat tes pauli? Yuk pelajari selengkapnya di artikel ini.
1. Mengukur Daya Tahan Mental
Tes Pauli tuh ampuh banget buat ngecek seberapa tahan mental kamu dalam ngerjain tugas yang monoton.
Bayangin aja, kamu harus ngerjain soal yang sama terus-terusan tanpa henti. Di sini keliatan banget cara kamu menjaga fokus dan nggak gampang nyerah meskipun tugasnya ngebosenin.
2. Meningkatkan Kemampuan Fokus
Ngerjain tes Pauli tuh kayak latihan fokus intensif. Kamu bakal dilatih buat terus konsentrasi, nggak peduli seberapa lama atau monoton tugasnya.
Hasilnya? Kemampuan fokus kamu jadi makin tajam dan kuat. Ini kepake banget buat kerjaan yang butuh konsentrasi tinggi, kayak misalnya programmer atau analis data.
3. Evaluasi Kecepatan dan Ketelitian
Selain daya tahan, tes pauli juga dapat mengukur seberapa cepat dan teliti kamu ngerjain tugas.
Kalau kamu bisa nambahin angka-angka itu dengan cepat tanpa salah, artinya kamu punya kombinasi kecepatan dan ketelitian yang oke banget. Ini penting banget buat kerjaan yang nuntut kecepatan tapi tetap harus rapi dan akurat.
4. Mengukur Respon Terhadap Stres
Tes Pauli juga bisa ngasih gambaran cara kamu bereaksi di bawah tekanan. Misalnya nih, saat udah mulai capek, apakah kamu masih bisa jaga performa atau malah jadi lambat dan banyak salah?
Nah, ini penting buat ngeliat sejauh mana kamu bisa handle stres, terutama di situasi kerja yang penuh deadline dan tekanan.
Jadi, tes Pauli ini nggak cuma soal ngitung angka aja, tapi bisa ngasih banyak insight soal kepribadian dan kemampuan kamu dalam berbagai aspek. Itulah mengapa tes pauli sering digunakan untuk seleksi di dunia kerja!
Baca Juga: Mau Lamar Kerja? Ini 7 Jenis Tes Psikotes yang Sering Dijumpai
Contoh Tes Pauli
Warga Bimbingan pasti penasaran kan tentang gimana gambaran contoh tes pauli yang umum digunakan? Nah, kamu harus simak penjelasan MinDi tentang contoh tes pauli berikut ini.
Berikut ini adalah contoh tes Pauli sederhana dalam bentuk tabel:
Angka Pertama | Angka Kedua | Jumlah (ditulis oleh peserta) |
3 | 5 | 8 |
5 | 7 | 12 (tulis angka 2) |
7 | 2 | 9 |
2 | 6 | 8 |
6 | 1 | 7 |
1 | 4 | 5 |
4 | 9 | 13 (tulis angka 3) |
9 | 3 | 12 (tulis angka 2) |
Dalam tes Pauli, kamu bakal nemuin deretan angka kayak di tabel di atas.
Tugas kamu adalah menambahkan dua angka yang bersebelahan dan menuliskan hasil penjumlahannya. Kalau hasil penjumlahannya dua digit (misalnya 12 atau 13), kamu cuma nulis digit terakhirnya aja (misalnya, 12 jadi 2, dan 13 jadi 3).
Misalnya di baris pertama, ada angka 3 dan 5. Kamu harus mengerjakan penjumlahannya, yang hasilnya adalah 8. Terus, pindah ke baris kedua, tambahkan angka 5 dan 7, hasilnya 12, tapi kamu cuma nulis digit terakhirnya, yaitu 2.
Tes ini berlanjut terus dengan pola yang sama, dan biasanya lembaran soalnya jauh lebih panjang dari contoh di atas.
Tes Pauli ini memang sederhana dalam konsep, tapi karena kamu harus mengerjakannya dalam waktu yang lama dan tanpa jeda, tantangannya ada pada gimana kamu bisa jaga fokus dan ketelitian sepanjang tes berlangsung.
Nah, ini juga yang bikin tes Pauli dipakai buat ngukur kemampuan mental dan respon terhadap tugas monoton di bawah tekanan. So, pastikan kamu siap mental dan fokus sebelum menghadapi tes yang satu ini!
Cara Mengerjakan Tes Pauli
Cara mengerjakan tes pauli sama dengan tes psikologi pada umumnya, namun agar Warga Bimbingan makin paham, MinDi akan jelaskan cara mengerjakan tes pauli yang tepat berikut ini.
1. Pahami Dulu Aturannya
Sebelum mulai, pastiin kamu paham betul gimana cara ngerjainnya. Intinya, kamu bakal nemuin deretan angka yang harus kamu jumlahkan secara berpasangan.
Setiap kali kamu dapat hasilnya, langsung tulis digit terakhirnya. Misalnya, 7 + 5 = 12, kamu cuma tulis angka 2.
2. Persiapkan Mental dan Fisik
Tes pauli nggak cuma ngandelin otak doang, tapi juga daya tahan mental. Kamu bakal ngerjain tugas yang sama terus-terusan, jadi siap-siap buat fokus tanpa keganggu.
Jangan lupa juga buat istirahat yang cukup sebelumnya, biar nggak cepet capek atau kehilangan konsentrasi di tengah-tengah tes.
3. Atur Ritme Kerja
Ini penting banget! Pas mulai ngerjain, jangan buru-buru tapi juga jangan terlalu lambat. Cari ritme kerja yang pas, yang bisa kamu pertahankan selama tes.
Kalau terlalu cepat, bisa-bisa malah banyak yang salah, tapi kalau terlalu lambat, kamu bisa kehabisan waktu. Jadi, atur kecepatan yang nyaman buat kamu.
4. Jaga Fokus Sepanjang Tes
Kunci utama dari tes Pauli adalah fokus. Ingat, tes ini monoton, jadi gampang banget buat ke-distract atau kehilangan konsentrasi.
Kalo ngerasa mulai ngelantur, coba tarik nafas dalam-dalam dan balik lagi ke ritme yang tadi sudah kamu atur. Tetap fokus dan jangan sampai ngelakuin kesalahan cuma karena pikiran melayang.
5. Jangan Panik Kalau Salah
Kalau tiba-tiba kamu nyadar ada yang salah, jangan panik. Tetap tenang, dan lanjut aja ke angka berikutnya.
Jangan buang waktu buat mundur atau benerin kesalahan, karena itu bisa mengganggu ritme kamu dan malah bikin stres. Fokus ke depan dan lanjutin sampai akhir.
6. Tetap Tenang dan Percaya Diri
Yang paling penting, tetap tenang dan percaya diri. Tes Pauli ini emang challenging, tapi bukan berarti nggak bisa dilalui. Pikirin aja kayak lagi ngelakuin latihan fokus yang seru, dan jangan terlalu tegang. Percaya diri dan yakin sama kemampuan kamu.
Jadi, dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu bisa ngerjain tes Pauli dengan lebih efektif. Ingat, tes ini lebih banyak soal ketahanan mental dan fokus daripada sekedar ngitung angka. Good luck, ya!
Baca Juga: 55 Contoh Soal Psikotes Kerja & Jawabannya, Lengkap & Akurat
Cara Penilaian Tes Pauli
Warga Bimbingan juga harus paham tentang cara penilaian tes pauli ini, agar bisa mengatur strategi yang matang dan hasil tes jadi maksimal.
Yuk langsung saja simak cara penilaian tes pauli yang umum berikut ini.
1. Melihat Total Jawaban yang Benar
Pertama-tama, hasil tes kamu bakal dilihat dari jumlah jawaban yang benar. Jadi, selama kamu ngerjain, angka-angka yang kamu jumlahkan itu bakal dihitung seberapa banyak kamu bener nulis jawabannya.
2. Mengukur Kecepatan Kerja
Selain menghitung jumlah jawaban yang bener, HR atau user juga bakal ngeliat seberapa cepat kamu bisa ngerjainnya.
Di sini bakal keliatan apakah kamu bisa ngejaga kecepatan kerja yang konsisten atau malah mulai lambat di tengah-tengah tes. Kecepatan kerja ini penting karena nunjukin seberapa efisien kamu bisa nyelesain tugas di bawah tekanan.
3. Menganalisis Pola Kerja
Ini bagian yang agak tricky, HR bakal ngeliat pola kerja kamu sepanjang tes. Misalnya, apakah kamu punya ritme kerja yang stabil atau malah naik turun?
Mereka bakal ngeliat apakah di awal kamu cepet tapi makin lama makin lambat, atau sebaliknya. Pola ini bisa nunjukin gimana daya tahan mental kamu, terutama di tugas yang monoton.
4. Deteksi Kesalahan
Kesalahan juga jadi salah satu aspek yang dinilai. HR bakal ngeliat seberapa banyak kamu bikin kesalahan, dan yang lebih penting, di mana kesalahan itu terjadi.
Kalau kamu banyak salah di bagian akhir, itu bisa jadi tanda kalau kamu mulai kehilangan fokus atau kelelahan. Jadi, kesalahan ini nggak cuma dilihat dari jumlahnya, tapi juga dari kapan dan gimana kesalahan itu terjadi.
5. Perbandingan Antar Tes
Kadang, tes Pauli ini dilakukan lebih dari sekali buat ngeliat konsistensi hasil kamu. Jadi, HR bakal ngebandingin hasil dari beberapa tes yang kamu jalani.
Apakah kamu bisa menjaga performa yang sama atau malah menurun? Ini penting buat ngecek seberapa stabil kamu dalam jangka waktu yang lebih panjang.
6. Hasil Akhir Profil Psikologis
Semua hasil dari poin-poin di atas bakal digabung buat ngebentuk profil psikologis kamu. Dari sini, penilai bisa dapet gambaran tentang daya tahan, fokus, kecepatan kerja, dan cara kamu mengatasi stres atau tekanan.
Hasil ini biasanya dipake buat nentuin kecocokan kamu dalam suatu pekerjaan atau lingkungan kerja tertentu.
Jadi, penilaian tes Pauli tuh nggak cuma soal nambahin angka doang, tapi lebih kompleks karena HR biasanya ngeliat dari berbagai aspek yang berkaitan sama performa mental kamu.
Dengan paham cara penilaiannya, kamu bisa lebih siap dan tau apa yang harus diperhatikan saat ngerjain tes ini. Semangat ya!
Tips Sukses Mengerjakan Tes Pauli
Sebelum mengerjakan tes pauli, Warga Bimbingan perlu menyimak beberapa tips dari MinDi berikut ini, agar hasil tes kamu sukses sesuai dengan yang diharapkan. Baca sampai habis ya!
1. Jaga Ritme dan Jangan Terburu-buru
Ini tips yang paling penting, jangan terburu-buru! Tes Pauli tuh bukan lomba cepet-cepetan, tapi lebih ke gimana kamu bisa jaga ritme yang stabil.
Pas ngerjain, cari ritme yang nyaman buat kamu, yang bisa kamu pertahankan selama tes berlangsung.
Kalau kamu terlalu buru-buru di awal, bisa-bisa kamu malah cepat capek dan kehilangan fokus di tengah-tengah. Jadi, temukan kecepatan yang pas dan tetap konsisten sampai tes selesai.
2. Latih Konsentrasi Sebelum Tes
Sebelum tes dimulai, ada baiknya kamu latihan konsentrasi dulu. Kamu bisa coba latihan dengan tugas-tugas sederhana tapi repetitif, kayak ngitung deretan angka atau main puzzle.
Tujuannya biar otak kamu terbiasa fokus dalam waktu yang lama. Tes Pauli tuh panjang dan monoton, jadi kemampuan kamu buat jaga konsentrasi tanpa ke-distract akan sangat membantu.
3. Istirahat Cukup Sebelum Tes
Jangan anggap remeh pentingnya istirahat! Tidur yang cukup sebelum tes bisa ngefek besar ke performa kamu. Otak yang fresh dan tubuh yang bugar bakal bantu kamu jaga konsentrasi lebih lama.
Kalau kamu kurang tidur atau terlalu lelah, bisa-bisa kamu cepat kehilangan fokus atau malah bikin banyak kesalahan yang seharusnya bisa dihindari. Jadi, pastikan malam sebelum tes kamu tidur cukup dan siapin energi buat ngerjain tes.
Dengan ngikutin tiga tips ini, Warga Bimbingan akan lebih siap buat ngerjain tes Pauli dan punya peluang lebih besar buat dapetin hasil yang memuaskan. Selamat mencoba, dan semoga sukses!
Baca Juga: 11 Jenis Tes Psikologi Seleksi Kerja yang Perlu Dipelajari
Persiapkan Tes Pauli dengan Baik, Agar Hasil Akhirnya Memuaskan!
Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai tes pauli secara lengkap, mulai dari pengertian, manfaat, cara mengerjakan hingga tipsnya.
Dengan baca artikel ini sampai habis, Warga Bimbingan pasti akan lebih tenang saat menghadapi tes pauli, sebab telah berhasil mempersiapkan strategi dengan matang.
Nah, tes pauli ini bukan hanya dipelajari oleh calon karyawan atau kandidat saja, seorang HR perusahaan harus mempelajari tes pauli jika ingin menggunakannnya sebagai tes psikologi pada saat proses recruitment.
Ingin jadi HRD profesional? Atau tertarik switch career di bidang Human Resources? Nggak tau harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.
Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.
Kurang paham mengenai materi dan penjelasan mentor selama kelas berlangsung? Tenang saja, Warga Bimbingan boleh mengulang pembelajaran dari awal secara GRATIS tanpa dipungut biaya tambahan.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, sampe puas dan GRATIS, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impian.
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.