dibimbing.id - Apa itu Nurturing? Definisi, Manfaat, Strategi, dan Contoh

Apa itu Nurturing? Definisi, Manfaat, Strategi, dan Contoh

Farijihan Putri

•

19 December 2024

•

414

Image Banner

Nurturing adalah upaya menjaga dan memperkuat hubungan dengan prospek atau pelanggan melalui pendekatan yang personal dan relevan.

Strategi ini bisa Warga Bimbingan pakai untuk memberikan nilai di setiap langkah, meningkatkan kepercayaan, dan mendorong loyalitas. 

Kali ini MinDi akan mengupas definisi nurturing, manfaatnya bagi bisnis, berbagai strategi efektif, hingga contohnya. Yuk, pelajari lebih lanjut dan temukan cara membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan!


Apa itu Nurturing dalam Sales?


Nurturing dalam sales adalah cara untuk membangun hubungan baik dengan calon pelanggan atau prospek, sambil membantu mereka memahami produk atau layanan yang kamu tawarkan. 

Idenya simpel, kamu harus terus menjalin komunikasi secara santai tapi relevan, seperti lewat email, chat, atau konten yang mereka butuhkan.

Tujuan nurturing adalah membuat prospek merasa nyaman dan yakin hingga akhirnya mereka siap untuk membeli. 

Melalui pendekatan ini, kamu meningkatkan peluang penjualan serta menciptakan hubungan yang lebih kuat dan berkelanjutan dengan pelanggan.


Mengapa Nurturing Penting?


Sumber: Freepik

Nurturing adalah strategi yang akan membantu Warga Bimbingan buat membangun hubungan jangka panjang yang bermanfaat untuk bisnis. Berikut alasan mengapa nurturing penting.


1. Meningkatkan Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan


Pelanggan yang merasa dihargai dan terus mendapatkan nilai dari brand cenderung lebih percaya dan loyal. Komunikasi yang relevan dan personal membuat mereka merasa diperhatikan dan nyaman.


2. Meningkatkan Konversi Prospek


Dengan nurturing, prospek yang awalnya belum yakin bisa mendapatkan informasi yang membuat mereka percaya. Strategi ini mendorong mereka lebih cepat untuk mengambil keputusan pembelian.


3. Mengurangi Siklus Penjualan


Nurturing adalah cara efektif untuk mempercepat proses pembelian dengan memberikan konten atau komunikasi yang langsung menjawab kebutuhan prospek. Proses ini membantu mereka memahami produk atau layanan lebih cepat dan membuat keputusan lebih mudah.


4. Meningkatkan Retensi Pelanggan


Pelanggan yang terus merasa terhubung dengan brand akan cenderung bertahan lebih lama. Hubungan yang baik membuat mereka kembali membeli produk atau menggunakan layananmu.


5. Efisiensi Biaya


Membangun hubungan dengan prospek yang sudah ada jauh lebih murah daripada mencari pelanggan baru. Nurturing mengurangi biaya pemasaran dengan memaksimalkan potensi dari prospek dan pelanggan yang sudah ada.

Baca Juga: Apa itu Lead Generation? Definisi, Jenis, dan Contohnya


Tahapan Nurturing


Melakukan nurturing yang efektif memerlukan langkah-langkah yang terencana. Simak tahapan nurturing yang bisa membantu kamu membangun hubungan kuat dengan prospek dan pelanggan!


1. Kenali Pelanggan Bisnis dengan Bai

Mulailah dengan memahami siapa pelanggan: kebutuhan, keinginan, dan tantangan yang mereka hadapi. Data ini menjadi pondasi untuk membangun komunikasi yang lebih personal dan relevan.


2. Pahami Motivasi Pelanggan


Nurturing adalah strategi yang efektif ketika kamu memahami apa yang memotivasi pelanggan untuk membeli atau menggunakan layananmu. Dengan mengetahui dorongan pelanggan, kamu bisa menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.


3. Buat Gambaran Ideal Pengalaman Pengguna


Bayangkan pengalaman terbaik yang ingin kamu berikan kepada pelanggan saat mereka berinteraksi dengan bisnismu. Gambaran ini akan membantumu merancang strategi nurturing yang lebih fokus dan terarah.


4. Rencanakan Proses Nurturing


Susun langkah-langkah spesifik yang akan diambil untuk membimbing prospek dari tahap awal hingga menjadi pelanggan. Gunakan pendekatan bertahap, seperti pengiriman email, penawaran konten, atau follow-up yang terjadwal.


5. Otomatiskan Proses Komunikasi


Nurturing adalah proses yang menjadi lebih efisien dengan bantuan alat otomatisasi seperti email marketing atau CRM. Hal ini memastikan komunikasi tetap konsisten dan personal tanpa harus dilakukan secara manual setiap saat.

Baca Juga: Tips Praktis Memanfaatkan Aplikasi CRM untuk Efisiensi Operasional Bisnis


Strategi Nurturing yang Efektif


Sumber: Freepik

Untuk memastikan proses nurturing berjalan maksimal, kamu memerlukan strategi yang tepat. Berikut 6 strategi nurturing yang efektif untuk membangun hubungan kuat dengan prospek dan pelanggan.


1. Segmentasi Prospek


Pisahkan prospek berdasarkan kebutuhan, preferensi, atau tahap perjalanan pembelian mereka. Segmentasi memungkinkan kamu memberikan pesan yang lebih relevan dan personal kepada masing-masing kelompok.


2. Manfaatkan Email Marketing


Gunakan email untuk menyampaikan informasi, edukasi, atau penawaran kepada prospek secara konsisten. Email marketing adalah alat powerful dalam nurturing karena mampu menjangkau audiens secara langsung dengan pesan yang tepat.


3. Konten Relevan dan Berkualitas


Buat konten yang sesuai dengan kebutuhan prospek, seperti artikel, e-book, atau video edukasi. Konten yang relevan menunjukkan bahwa kamu peduli dan memahami apa yang mereka cari.


4. Bangun Hubungan yang Kuat dengan Leads


Jangan hanya berfokus pada penjualan, tapi juga pada komunikasi yang membangun kepercayaan. Berinteraksi secara teratur, baik melalui pesan personal atau follow-up, dapat mempererat hubunganmu dengan prospek.


5. Gunakan Media Sosial


Manfaatkan platform seperti Instagram, LinkedIn, atau Facebook untuk menjangkau prospek lebih luas. 

Menurut penelitian Dr. Jerin Joseph dalam International Journal of Multidisciplinary Educational Research, lead nurturing melalui media sosial yang beragam adalah keharusan di era digital untuk meningkatkan reputasi setiap organisasi pemasaran.


6. Lakukan Analisis dan Optimasi


Selalu analisis performa strategi nurturing yang kamu jalankan, seperti tingkat respons atau konversi prospek. Dengan data ini, kamu bisa terus memperbaiki pendekatanmu untuk hasil yang lebih baik di masa depan.


Contoh Penerapan Nurturing dalam Sales


Contoh penerapan nurturing dalam sales adalah melalui email follow-up yang relevan dan terjadwal. 

Misalnya, setelah mereka mengunduh e-book dari situsmu, kamu bisa mengirimkan email yang berisi konten edukasi tambahan terkait topik tersebut. 

Beberapa hari kemudian, kirim email yang menawarkan konsultasi gratis atau demo produk untuk membantu mereka lebih memahami manfaatnya.

Selain itu, gunakan media sosial untuk tetap terhubung, seperti dengan membagikan artikel informatif atau menjawab pertanyaan di kolom komentar. Dengan pendekatan ini, calon pelanggan lebih percaya dan cenderung melakukan pembelian.

Baca Juga: 5 Cara Menulis Email Marketing yang Bisa Tingkatkan Konversi


Siap Tingkatkan Penjualanmu dengan Nurturing?


Nurturing adalah strategi yang sangat penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan prospek dan meningkatkan peluang penjualan. 

Warga Bimbingan ingin memahami lebih dalam tentang cara menerapkan nurturing secara efektif? Bergabunglah dengan Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id

Kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman, dengan silabus terlengkap, praktek nyata untuk portofolio, dan gratis mengulang kelas. Faktanya, 95% alumni sudah bekerja dan 700+ hiring partner untuk penyaluran kerja.

Punya pertanyaan seperti, "Bagaimana cara memulai nurturing?" atau "Apa tools terbaik untuk nurturing?" Jangan ragu untuk konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. Social Media Marketing And Its Role In Lead Nurturing- A Review [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!