dibimbing.id - Apa itu Lead Generation? Definisi, Jenis, dan Contohnya

Apa itu Lead Generation? Definisi, Jenis, dan Contohnya

Farijihan Putri

•

01 November 2024

•

101

Image Banner

Warga Bimbingan penasaran soal cara menarik lebih banyak pelanggan? Pernah dengar istilah "lead generation" tapi belum sepenuhnya paham apa artinya? Santai, MinDi kupas tuntas di sini!

Lead generation bukan cuma sekadar istilah keren di dunia pemasaran, tapi juga senjata rahasia buat bisnis yang ingin terus bertumbuh dan, tentu saja, menarik minat calon pelanggan baru. 

Bayangkan, kamu punya strategi untuk membuat orang-orang yang tadinya cuma lewat menjadi tertarik, bahkan siap menjadi pelanggan. Menarik, kan?

Nah, di artikel ini, MinDi bakal bahas apa itu lead generation, jenis-jenisnya, hingga contoh nyata yang bisa langsung kamu terapkan. Yuk, lanjut baca dan siap-siap bikin strategi pemasaranmu makin jitu!


Apa itu Lead Generation?


Lead generation adalah proses menarik minat orang-orang yang berpotensi menjadi pelanggan baru untuk suatu bisnis. 

Bayangkan kamu punya produk atau layanan yang keren banget, tapi tantangannya gimana caranya bikin orang tahu dan tertarik. 

Nah, lead generation ini semacam "magnet" yang mendekatkan mereka kepada bisnismu, dengan cara memberikan informasi, solusi, atau penawaran menarik yang sesuai kebutuhan mereka. 

Tujuannya? Bikin mereka cukup tertarik untuk mau tahu lebih lanjut atau bahkan mulai berinteraksi dengan brand. Kalau berhasil, mereka bisa jadi calon pelanggan setia!


Mengapa Lead Generation Penting?


Sumber: Freepik

Setelah tahu apa itu lead generation, mungkin kamu bertanya-tanya: kenapa sih ini penting banget buat bisnis?

Nah, lead generation itu ibarat fondasi buat bisnis yang ingin berkembang dan menjaga aliran pelanggan baru. Yuk, lihat tiga alasan utama kenapa lead generation harus menjadi bagian dari strategi marketing kamu!


1. Meningkatkan Potensi Penjualan


Dengan lead generation, kamu nggak sekadar berharap orang datang sendiri ke bisnis kamu. Kamu proaktif menjaring orang-orang yang benar-benar tertarik dengan apa yang kamu tawarkan. 

Artinya, peluang mereka untuk menjadi pelanggan dan melakukan pembelian jauh lebih besar!


2. Membantu Membangun Hubungan yang Kuat


Lead generation bukan cuma soal penjualan, tapi juga tentang membangun relasi. 

Dengan memberikan konten atau informasi yang bermanfaat, kamu bisa membuat calon pelanggan merasa lebih terhubung dengan brand.

Semakin dekat mereka dengan brand, makin besar kemungkinan mereka memilih produk atau jasa yang kamu tawarkan.


3. Efisiensi Biaya dan Waktu


Alih-alih menghabiskan anggaran untuk menyasar semua orang, lead generation memungkinkan kamu fokus pada audiens yang benar-benar berpotensi. 

Dengan begitu, kamu bisa menggunakan sumber daya secara lebih efektif dan tepat sasaran. Hasilnya? Biaya pemasaran lebih efisien dan kamu bisa mencapai target lebih cepat!


Jenis-Jenis Lead Generation


Lead generation memiliki berbagai jenis pendekatan yang bisa Warga Bimbingan sesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Berikut ini adalah beberapa jenis lead generation yang umum digunakan.


1. Inbound Lead Generation


Inbound lead generation itu seperti magnet buat calon pelanggan yang tertarik datang sendiri tanpa kita susah payah “mengejar.” 

Bayangkan konten menarik seperti blog, video, atau e-book yang bikin mereka penasaran dan mampir ke bisnis kamu. Nggak cuma ngejar penjualan, ini juga bikin mereka merasa lebih akrab dan percaya sama brand!


2. Outbound Lead Generation


Outbound itu mirip dengan knock knock di pintu calon pelanggan! Metode ini melibatkan email langsung, telepon, atau iklan khusus buat mereka.

Emang lebih to the point, tapi cocok banget kalau kamu pengin langsung dapet respons, siap-siap langsung close deal kalau kena target yang pas!


3. Online Lead Generation


Online lead generation berarti kamu muncul di mana-mana di dunia maya: dari media sosial sampai iklan berbayar, siap menyapa calon pelanggan kapanpun mereka muncul.

Dengan SEO dan analitik, kamu bisa tahu cara bikin mereka betah berlama-lama dan tertarik buat jadi pelanggan. Asyiknya, strategi ini bisa dibilang “24/7” tanpa kamu mesti capek-capek!


4. Offline Lead Generation


Kalau online nggak cukup, ada old-school charm dari offline lead generation, bertemu langsung lewat acara pameran, seminar, atau iklan cetak dan televisi. 

Di sini, interaksi personal punya nilai lebih, terutama buat audiens yang pengen lihat produk langsung di depan mata. Memang effort-nya lebih, tapi efeknya lebih kuat karena ada koneksi langsung.


5. Hybrid Lead Generation 


Hybrid lead generation adalah strategi serba bisa: gabungan online dan offline yang bikin kamu fleksibel dalam menyapa calon pelanggan.

Misalnya, kamu bisa ketemu mereka di acara offline, dan lanjut follow-up online. Dengan cara ini, kamu nggak cuma ngejar di satu arah, tapi punya banyak opsi buat bikin mereka makin dekat dengan brand!

Baca Juga: Contoh Copywriting Instagram serta Tips Banjir Like & Leads


Bagaimana Proses Lead Generation?


Sumber: Freepik

Sekarang Warga Bimbingan pasti penasaran, gimana sih prosesnya? Lead generation bukan sekadar langsung menjual produk, ada langkah-langkah yang mesti diikuti untuk menarik minat calon pelanggan hingga mereka benar-benar “terpikat.” 

Yuk, kita simak empat proses utama lead generation yang bikin mereka makin dekat dengan bisnis!


1. Menarik Perhatian (Attract)


Proses pertama adalah bikin mereka sadar akan keberadaan kamu, ibarat ketemu “cinta pada pandangan pertama.” Kamu bisa menarik perhatian lewat konten menarik di blog, media sosial, atau iklan yang relevan. 

Konten harus sesuai minat audiens, seperti artikel yang menginspirasi atau video yang informatif dan menghibur. Kalau mereka sudah melirik, artinya langkah pertama berhasil!


2. Membangun Ketertarikan (Engage)


Setelah berhasil menarik perhatian, kini saatnya bikin mereka semakin penasaran, engagement adalah kuncinya. Kamu bisa gunakan email newsletter, webinar, atau penawaran khusus yang bikin mereka ingin tahu lebih banyak. 

Tujuannya, membangun interaksi yang bikin mereka merasa terhubung dan betah. Di tahap ini, mereka mulai mikir, “kayaknya aku butuh produk ini!”


3. Mengumpulkan Data (Capture)


Saat mereka sudah cukup tertarik, sekarang waktunya “mencatat” mereka lewat formulir atau pendaftaran sederhana. 

Di sini, kamu bisa menawarkan insentif seperti e-book gratis atau diskon khusus sebagai imbalan untuk data mereka. 

Data ini nantinya berguna untuk mengenal calon pelanggan lebih baik dan melanjutkan hubungan dengan mereka. Nah, ini ibarat tukeran nomor, semakin mudah mereka kasih, semakin besar peluang kamu!


4. Memelihara Hubungan (Nurture)


Setelah dapat data mereka, jangan langsung ditinggal. Justru ini momen untuk merawat hubungan. Kirimkan konten yang relevan, seperti email tips atau info produk baru yang bisa bantu mereka.

Semakin sering mereka berinteraksi dengan brand kamu, makin besar peluang mereka untuk berubah jadi pelanggan. Jadi, tetaplah konsisten berkomunikasi dan buat mereka merasa diprioritaskan, ya!


Contoh Lead Generation


Setelah tahu prosesnya, kamu pasti makin tertarik buat mulai lead generation. Nah, berikut adalah beberapa contoh lead generation kreatif yang bisa kamu coba untuk menarik calon pelanggan!


1. Coba Layanan Gratis


Memberikan akses gratis adalah salah satu cara paling ampuh untuk menarik minat calon pelanggan. Misalnya, kamu bisa menawarkan uji coba gratis selama 7 atau 14 hari untuk layanan atau produk premium yang kamu punya. 

Dengan begitu, calon pelanggan bisa merasakan langsung manfaatnya tanpa harus membayar lebih dulu. Kalau mereka puas dengan hasilnya, kemungkinan besar mereka akan lanjut jadi pelanggan tetap!


2. Program Referral


Program referral membuat calon pelanggan ikut aktif dalam menarik orang lain untuk mencoba produk atau layananmu.

Kamu bisa memberikan insentif, misalnya diskon atau bonus, untuk setiap teman yang berhasil mereka ajak bergabung. 

Nah, ini tidak hanya meningkatkan jumlah leads, tapi juga memperkuat hubungan dengan pelanggan saat ini karena mereka merasa mendapatkan keuntungan. Win-win solution, bukan?


3. Konten Challenge


Challenge atau tantangan di media sosial adalah cara kreatif yang bisa menarik banyak perhatian dan partisipasi. Misalnya, kamu buat tantangan "30 Hari Hidup Sehat" dengan konten harian yang bisa diikuti oleh audiens.

Untuk ikut challenge ini, mereka perlu mendaftar atau subscribe. Jadi, kamu bisa mengumpulkan data mereka untuk tindak lanjut. 

Selain seru, tantangan ini bikin mereka merasa terlibat dan ingin tahu lebih banyak soal brand!

Baca Juga: 10 Ide Konten TikTok Tanpa Wajah, Mudah Dibuat & Pasti Viral


Mau Belajar Lebih Lanjut Soal Digital Marketing?


Sekarang kamu sudah tahu apa itu lead generation. Kalau kamu ingin mengembangkan karier dengan skill yang relevan, yuk ikut Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id!

Di sini, kamu bakal belajar langsung bareng mentor berpengalaman, dengan silabus terlengkap, latihan praktek nyata untuk portofolio, dan kesempatan gratis mengulang kelas kapan saja. 

Nggak cuma itu, sudah 95% alumni dibimbing.id berhasil mendapatkan pekerjaan, dan kamu pun bisa memanfaatkan lebih dari 700+ hiring partner untuk penyaluran kerja.

Punya pertanyaan seperti “Apakah ini cocok buat aku?” atau “Apa aja yang bakal dipelajari di bootcamp?” Jangan ragu untuk konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi dan bantu kamu capai karier impian di dunia digital marketing!


Referensi

  1. What is Lead Generation? Beginner’s Guide for 2024 [Buka]
  2. Lead Generation: A Complete Guide [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!đź‘‹

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!