Apa Itu Framework dalam Software Development? Ini Penjelasannya
Muthiatur Rohmah
•
18 July 2024
•
2281
Saat mengembangkan sebuah aplikasi, menerapkan framework bisa sangat membantu, lho! Lantas apa itu framework?
Framework adalah struktur dasar yang menyediakan kerangka kerja dan alat yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi atau menyelesaikan proyek tertentu secara lebih efisien.
Framework ini akan membantu menyediakan struktur dasar yang memudahkan pemrograman. Dengan begitu, proses pengembangan aplikasi akan lebih efisien baik dari segi biaya, waktu, hingga tenaga.
Pada artikel ini, MinDi akan menjelaskan tentang apa itu framework, fungsinya, serta jenis-jenisnya. Simak sampai bawah, ya!
Apa Itu Framework?
Framework adalah serangkaian kode generik yang tersusun menjadi sebuah struktur yang memudahkan pengembangan sistem aplikasi. Secara lebih sederhana, framework adalah kerangka kerja untuk mengembangkan sebuah website.
Dikutip dari GeeksforGeeks, Framework adalah sebuah struktur yang menyediakan dasar untuk proses pengembangan aplikasi.
Dengan menggunakan framework, pengembang dapat menghindari penulisan kode dari awal karena framework menyediakan serangkaian alat dan elemen yang mempercepat proses pengembangan. Framework bertindak seperti template yang dapat digunakan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan proyek.
Framework berbasis pada bahasa pemrograman tertentu. Beberapa framework populer yang sering digunakan adalah Django, Flutter, Angular, Vue, PyTorch, Spring Boot, React Native, dan Apache Spark.
Fungsi Framework
Apabila Sobat MinDi membuat aplikasi tanpa framework, tentu tetap bisa. Hanya saja prosesnya akan memakan waktu lebih lama karena kode program ditulis secara manual dengan script native.
Dengan adanya framework maka pembuatan dan pengembangan menjadi lebih terstruktur, efektif, serta mempermudah pengembangan aplikasi selanjutnya.
Selain itu, terdapat pula beberapa fungsi framework lainnya, yuk simak selengkapnya!
1. Mempercepat Pembuatan Website
Framework menyediakan berbagai komponen yang telah siap digunakan, sehingga pengembang tidak perlu menulis kode dari awal. Hal ini mempercepat proses pengembangan website karena banyak fungsi dasar yang sudah tersedia dalam bentuk library atau modul.
2. Menentukan dan Membuat Standar Pemrograman
Framework menetapkan standar pemrograman yang harus diikuti oleh pengembang. Dengan adanya standar ini, langkah-langkah dalam proses pemrograman menjadi lebih terstruktur dan konsisten, sehingga memudahkan kolaborasi antar pengembang dan meminimalisir kesalahan.
3. Meningkatkan Keamanan Website
Framework umumnya dilengkapi dengan fitur keamanan bawaan yang membantu melindungi website dari berbagai ancaman seperti SQL injection, XSS, dan CSRF. Fitur ini meningkatkan tingkat keamanan website tanpa harus mengembangkan solusi keamanan dari nol.
4. Membuat Kode Program Lebih Terstruktur
Framework biasanya memiliki pola penulisan kode yang sudah ditetapkan, seperti Model-View-Controller (MVC) atau Model-View-ViewModel (MVVM). Pola ini membantu dalam membuat kode program lebih terstruktur, sehingga lebih mudah untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan serta melakukan pemeliharaan.
5. Mengurangi Bug dan Menghindari Duplikasi Kode
Dengan adanya fungsi dan kelas yang dapat dipanggil sesuai kebutuhan, framework membantu mengurangi kemungkinan adanya bug dan duplikasi kode. Ini membuat pengembangan software lebih efisien dan mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam penulisan kode.
Framework juga membantu dalam efisiensi biaya dan kemudahan pemeliharaan website, karena sebagian besar framework telah menggunakan pola arsitektur yang memudahkan penambahan fitur, perbaikan bug, dan peningkatan keamanan di masa mendatang.
Baca Juga: Mengenal 8 Golang Framework Terbaik & Tips Memilihnya
Jenis-jenis Framework
Jenis framework ada bermacam-macam. Saat akan menentukan untuk memakai jenis framework apa, perlu disesuaikan dengan bahasa pemrograman yang kamu gunakan. Jika salah memilih, malah akan menghambat proses dan membuang waktu percuma. Lalu, apa saja jenis-jenis framework? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
1. Framework CSS
Bahasa pemrograman berupa Cascading Style Sheet (CSS) cukup populer digunakan oleh para web developer. CSS biasanya dipakai untuk mengatur tampilan pada HTML. Terdapat beberapa framework CSS seperti:
- Semantic UI menyediakan berbagai komponen UI untuk membuat tampilan HTML jadi lebih menarik. Semantic UI juga penulisan class-nya lebih mudah dibandingkan framework lain.
- Bootstrap merupakan framework dengan tampilan dinamis dan modern. Dengan memakai Bootstrap maka website yang kamu buat akan lebih responsive.
- Materialize mengadaptasi Material Design yang dibuat serta dikembangkan oleh Google. Framework ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang serupa di semua platform ketika pengguna menggunakan produk.
Berbagai jenis framework JavaScript lain yang juga populer digunakan yaitu Foundation, UIKit, Bulma, Tailwind, Miligram, dan Skeleton.
2. Framework JavaScript
Jenis framework yang akan dibahas selanjutnya cocok untuk bahasa pemrograman JavaScript. Dibandingkan dengan yang lain, JavaScript termasuk salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi.
Penggunaannya biasanya untuk membuat tampilan website jadi lebih interaktif. Beberapa jenis framework JavaScript di antaranya:
- ReactJS merupakan framework yang dikembangkan oleh Facebook. ReactRJ adalah inti dari React Native yang memungkinkanmu mengembangkan aplikasi mobile pada dua sistem operasi secara bersamaan (misalnya Android serta iOS).
- AngularJS memakai konsep MVC serta bersifat open source. Dengan AngularJS maka tampilan dari website terlihat lebih menarik.
Berbagai jenis framework JavaScript lain yang juga populer digunakan yaitu VueJS, EmberJS, BackboneJS, dan NodeJS.
3. Framework PHP
Bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) juga cukup populer digunakan pada pembuatan website. Beberapa framework PHP yang sering dipakai yaitu:
- CodeIgniter atau CI memiliki arsitektur yang khas yaitu Model-View-Controller (MVC). Arsitektur tersebut membuatmu bisa menulis kode dengan lebih spesifik serta terstruktur.
- Symfony bisa digunakan mengembangkan website kompleks dengan skala besar. Framework ini menggunakan memori yang sedikit tapi performanya bisa tinggi jika dibandingkan framework PHP lainnya.
- Laravel umumnya dipakai oleh developer untuk mengembangkan website yang kompleks. Alasannya karena laravel mempunyai library yang lengkap tetapi kodenya ringkas, rapi, dan elegan.
Berbagai jenis framework PHP lain yang juga populer digunakan yaitu Zend, Yii, FuelPHP, Fat Free, Aura, dan Phalcon.
Apa saja Tipe Framework?
Framework dalam pengembangan web dibagi berdasarkan bahasa pemrograman yang digunakan dan kebutuhan proyek.
Misalnya, jika menggunakan JavaScript, Sobat MinDi bisa memilih framework seperti Angular, Next.js, atau Vue.js. Setiap framework menawarkan fitur dan fungsionalitas yang berbeda, seperti pengembangan front-end dinamis atau server-side rendering.
Penting untuk memahami kebutuhan proyek, agar bisa memilih framework yang paling sesuai, karena ini akan mempengaruhi efisiensi dan keberhasilan pengembangan.
Bagaimana Cara Kerja Framework dalam Web Development?
Framework dalam pengembangan web bekerja dengan menyediakan struktur dan alat yang sudah siap digunakan untuk memudahkan pengembang dalam membangun aplikasi web.
Cara kerjanya dimulai dengan pengaturan konfigurasi awal yang diperlukan oleh framework. Pengembang kemudian dapat menggunakan berbagai modul dan pustaka yang disediakan oleh framework untuk mengembangkan fitur-fitur spesifik.
Saat pengembang menulis kode, mereka memanfaatkan fungsi dan kelas yang sudah ada dalam framework, sehingga kode menjadi lebih bersih dan terstruktur.
Selain itu, framework juga menyediakan alat untuk pengujian, debugging, dan pemeliharaan aplikasi, yang membuat proses pengembangan lebih efisien dan terorganisir.
Baca Juga: 10 Framework Javascript Terbaik & Populer untuk Developer
Ingin Belajar Framework Lebih Lanjut? Yuk Ikuti Bootcamp Dibimbing.id
Itulah penjelasan tentang apa itu framework, fungsi, jenis, dan contohnya. Jika Sobat MinDi seorang web developer, memahami framework merupakan hal yang wajib dalam proses pengembangan website.
Kesimpulannya, Framework adalah struktur dasar yang menyediakan alat dan pola untuk memudahkan dan mempercepat proses pengembangan aplikasi dengan menghindari penulisan kode dari awal.
Ingin belajar framework lebih lanjut? Tertarik switch career sebagai web developer profesional? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.
Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Reference:
- What is a Framework? - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.