Activity Diagram: Definisi, Tujuan Fungsi, & Komponen
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
โข
01 July 2024
โข
2065
Dalam permodelan sistem, activity diagram adalah salah satu alat yang bisa membantu dalam memvisualisasikan alur kerja dan proses. Ini merupakan bagian dari Unified Modeling Language (UML).
Activity diagram adalah permodelan sistem yang menggambarkan aliran aktivitas hingga memahami komponennya. Untuk lebih lengkapnya, MinDi bakal jelaskan semuanya di bawah ini. Jadi, baca artikelnya sampai habis, ya!
Apa yang Dimaksud dengan Activity Diagram?
Activity diagram adalah salah satu jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML). Ini digunakan untuk menggambarkan aspek dinamis dari sebuah sistem.
Mengutip dari Visual Paradigm, diagram ini pada dasarnya adalah versi lanjutan dari flow chart yang memodelkan aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.
Activity diagram digunakan untuk menjelaskan berbagai aspek dinamis dari suatu sistem. Hal ini sering disebut sebagai 'behavior diagram.'
Julukan tersebut dibuat berdasarkan kemampuannya dalam menggambarkan apa yang harus terjadi dalam sistem yang dimodelkan.
Maka dari itu, diagram ini sangat berguna untuk memvisualisasikan proses yang kompleks. Hal ini membuatnya lebih mudah dipahami dan dianalisis.
Secara keseluruhan, activity diagram adalah alat yang sangat berguna dalam perancangan sistem dan analisis proses bisnis.
Ini juga memberikan cara yang efisien dan efektif untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan aliran aktivitas dalam suatu sistem.
Dengan memahami dan menggunakan activity diagram, kamu dapat membuat sistem yang lebih baik dan proses bisnis yang lebih efisien.
Apa Perbedaan Activity Diagram dan Flowchart?
Activity diagram dan flowchart sering digunakan untuk memvisualisasikan proses. Akan tetapi, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan.
Supaya kamu tidak bingung, berikut MinDi jabarkan perbedaannya dalam bentuk tabel:
Aspek | Activity Diagram | Flowchart |
Tujuan | Memodelkan aliran aktivitas dalam sistem serta menggambarkan aspek dinamis dari sistem. | Menggambarkan alur logika atau langkah-langkah dalam suatu proses secara umum. |
Penggunaan | Digunakan dalam UML untuk menggambarkan proses bisnis, alur kerja, dan aktivitas dalam sistem. Cocok untuk memodelkan alur kerja kompleks dan hubungan antara aktivitas. | Digunakan untuk mendokumentasikan prosedur, mendesain algoritma, dan menggambarkan proses bisnis sederhana. Cocok untuk visualisasi alur logika yang sederhana dan langsung. |
Komponen | Menggunakan action (aksi), decision node (node keputusan), control flow (alur kontrol), start node (node mulai), dan end node (node akhir). | Menggunakan proses (dilambangkan dengan persegi panjang), keputusan (dilambangkan dengan wajik), input/output (dilambangkan dengan jajar genjang), dan aliran (dilambangkan dengan panah). |
Notasi | Menggunakan simbol-simbol UML yang spesifik. Contohnya, persegi panjang dengan sudut melengkung untuk aksi, wajik untuk keputusan, dan lingkaran untuk titik awal dan akhir. | Menggunakan simbol-simbol standar flowchart yang lebih umum dan tidak spesifik pada UML. |
Spesialisasi | Dapat menggambarkan aliran data antara aktivitas dan mendukung paralelisme dengan menggunakan fork dan join nodes. | Biasanya menggambarkan alur linear dan tidak mendukung kompleksitas seperti paralelisme dan aliran data yang rumit. |
Detail | Lebih rinci dan kompleks, mampu menggambarkan interaksi antar aktivitas dengan lebih baik. | Lebih sederhana dan kurang detail dibandingkan activity diagram. |
Kompleksitas | Dapat digunakan untuk memodelkan sistem yang kompleks dan mencakup berbagai skenario dan kondisi. | Cocok untuk proses yang lebih sederhana dan linear. |
Meskipun activity diagram dan flowchart keduanya dipakai untuk menggambarkan proses, activity diagram lebih cocok dalam memodelkan alur kerja kompleks serta dinamis di UML.
Sementara itu, flowchart lebih cocok untuk menggambarkan alur logika atau prosedur sederhana. Memilih antara keduanya tergantung pada kebutuhan spesifik dari proses yang mau digambarkan dan tingkat kompleksitasnya.
Baca Juga: Apa itu Sequence Diagram? Definisi, Cara Membuat & Contohnya
Apa Tujuan Pemakaian Activity Diagram?
Activity diagram digunakan untuk berbagai tujuan dalam memodelkan sistem dan proses bisnis. Berikut adalah beberapa tujuan utama pemakaian activity diagram:
- Mengkoordinasikan Aktivitas: Activity diagram membantu menggambarkan bagaimana berbagai aktivitas dikoordinasikan untuk memberikan suatu layanan.
- Memahami Alur Kerja Bisnis: Langkah-langkah yang terlibat dalam suatu proses bisnis dari awal hingga akhir bisa dipantau. Kamu juga bisa memantau bagaimana setiap langkah saling berhubungan.
- Mengidentifikasi Use Case: Activity diagram dapat digunakan untuk mengidentifikasi calon use case melalui pemeriksaan alur kerja bisnis.
- Menentukan Kondisi Awal dan Akhir: Mengidentifikasi kondisi awal (pre-condition) dan kondisi akhir (post-condition) untuk setiap use case.
- Memodelkan Alur Kerja: Diagram ini memungkinkamu untuk memodelkan alur kerja antara dan dalam use case.
- Memodelkan Operasi pada Objek yang Kompleks: Activity diagram juga cocok untuk memodelkan operasi yang kompleks pada objek.
- Menggambarkan Aktivitas yang Kompleks secara Detail: Diagram memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana berbagai aktivitas dikoordinasikan untuk mencapai tujuan tertentu.
Apa Saja Fungsi dari Activity Diagram?
Activity diagram punya beberapa fungsi penting dalam memodelkan sistem dan proses bisnis. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
- Menunjukkan Progres Alur Kerja: Memvisualisasikan progres alur kerja antara pengguna dan sistem. Hal ini memudahkan identifikasi hambatan.
- Menjelaskan Logika Algoritma: Memberikan visualisasi yang jelas tentang logika algoritma. Hal ini memudahkan identifikasi dan perbaikan.
- Menggambarkan Langkah-Langkah Use Case: Menunjukkan setiap langkah dalam use case diagram. Hal ini membantu memvisualisasikan proses bisnis.
- Memodelkan Arsitektur Perangkat Lunak: Menunjukkan hubungan antara komponen dan batasan dalam sistem perangkat lunak.
- Menyederhanakan Proses UML Rumit: Memvisualisasikan use case yang bersamaan. Hal ini membuatnya lebih mudah dipahami.
Komponen dalam Activity Diagram
Activity diagram punya beberapa komponen penting yang membantu menggambarkan alur aktivitas dalam sistem. Dilansir dari Mindmanager, activity diagram punya 14 komponen di dalamnya.
Lebih lengkapnya, berikut MinDi sajikan dalam tabel:
Simbol | Komponen | Keterangan |
Initial Node | Definisi: Initial node adalah titik awal dari sebuah aktivitas. Fungsi: Menunjukkan dari mana alur aktivitas dimulai. | |
Activity State | Definisi: Activity state mewakili aktivitas-aktivitas dalam proses. Fungsi: Menggambarkan keadaan atau tahap tertentu dalam proses. | |
Action | Definisi: Action mewakili sub-area dari aktivitas yang dapat dijalankan. Fungsi: Menunjukkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam aktivitas. | |
Control Flow | Definisi: Control flow mewakili aliran kontrol dari satu aksi ke aksi lainnya. Fungsi: Menunjukkan urutan tindakan dalam aktivitas. | |
Object Flow | Definisi: Object flow mewakili jalur objek yang bergerak melalui aktivitas. Fungsi: Menunjukkan bagaimana objek berpindah dari satu aksi ke aksi lainnya. | |
Activity Final Node | Definisi: Activity final node mewakili akhir dari semua aliran kontrol dalam aktivitas . Fungsi: Menandai akhir dari keseluruhan proses aktivitas. | |
Flow Final Node | Definisi: Flow final node mewakili akhir dari satu aliran kontrol. Fungsi: Menandai akhir dari satu jalur kontrol tertentu dalam aktivitas. | |
Decision Node | Definisi: Decision node mewakili titik percabangan bersyarat dengan satu input dan beberapa output. Fungsi: Mengarahkan alur berdasarkan kondisi tertentu. | |
Merge Node | Definisi: Merge node mewakili penggabungan aliran dengan beberapa input dan satu output. Fungsi: Menggabungkan beberapa jalur menjadi satu. | |
Fork | Definisi: Fork mewakili aliran yang bisa bercabang menjadi dua atau lebih aliran paralel. Fungsi: Menunjukkan aktivitas yang berjalan bersamaan. | |
Merge | Definisi: Merge mewakili dua input yang bergabung menjadi satu output. Fungsi: Menggabungkan beberapa aliran paralel menjadi satu. | |
Signal Sending | Definisi: Signal sending mewakili pengiriman sinyal ke aktivitas yang menerima. Fungsi: Menunjukkan pengiriman sinyal dalam aktivitas. | |
Signal Receipt | Definisi: Signal receipt mewakili bahwa aktivitas telah menerima sinyal. Fungsi: Menandai penerimaan sinyal dalam aktivitas. | |
Comment | Definisi: Comment digunakan untuk menambahkan komentar pada elemen. Fungsi: Memberikan penjelasan tambahan atau catatan pada diagram. |
Baca Juga: Apa itu SIPOC Diagram? Pengertian, Manfaat & Cara Membuatnya
Kesimpulan
Itulah penjelasan mendalam mengenai activity diagram. Dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah alat penting dalam pemodelan dan analisis sistem.
Alat ini membantu memahami alur kerja dan proses dalam sistem dengan lebih jelas.
Makanya, memahami activity diagram adalah langkah krusial bagi siapapun yang ingin berkarir di bidang analisis sistem. Pasalnya, diagram ini banyak berhubungan dengan pemodelan proses dan desain sistem.
Selain pemahaman tentang activity diagram, seorang analis sistem juga harus menguasai berbagai keterampilan lainnya seperti pemrograman, analisis proses bisnis berdasarkan data, dan desain sistem.
Jangan khawatir, meskipun banyak yang harus dipelajari, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu lewat Bootcamp Data Science Dibimbing.id.
Di bootcamp ini, kamu akan belajar semua hal tentang pemodelan sistem dan analisis bersama mentor ahli di industri.
Selain itu, kamu juga akan mendapatkan pengalaman langsung melalui proyek-proyek nyata selama program berlangsung.
Bukan hanya itu, kamu juga akan dijamin mendapatkan pekerjaan lewat koneksi ke lebih dari 700+ perusahaan. Jadi, segera daftarkan dirimu dan tingkatkan keahlian di bidang ilmu data bareng Dibimbing.id!
Referensi
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.