dibimbing.id - 3 Contoh Metode Agile dalam Pengembangan Proyek

3 Contoh Metode Agile dalam Pengembangan Proyek

Hudita A. R. Lubis

•

12 September 2023

•

7811

Image Banner

Metode Agile telah menjadi pendekatan yang populer dan sukses dalam pengembangan perangkat lunak dan manajemen proyek. Dalam dunia yang terus berubah dan kompleks, perusahaan perlu memiliki fleksibilitas dan kecepatan untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan tuntutan pasar. 


Salah satu pendekatan yang semakin mendapatkan perhatian adalah metode Agile. Metode ini telah terbukti sangat efektif dalam menghadapi tantangan perubahan cepat dalam lingkungan bisnis dan kebutuhan pengguna.


Manfaat Menerapkan Metode Agile

Menerapkan metode Agile dalam pengembangan proyek memiliki sejumlah manfaat yang signifikan.

  1. Adaptabilitas yang lebih tinggi menjadi salah satu keuntungan utama metode ini. Dalam lingkungan bisnis yang berubah-ubah, Agile memungkinkan tim untuk dengan cepat merespons perubahan kebutuhan atau pasar dengan melakukan penyesuaian pada setiap iterasi.

  2. Keterlibatan stakeholder secara aktif menjadi fokus utama dalam Agile. Stakeholder terlibat langsung dalam proses pengembangan, memberikan umpan balik yang berharga dan memastikan produk akhir lebih sesuai dengan harapan pengguna.

  3. Metode Agile mendorong peningkatan kualitas produk. Dengan melakukan pengujian dan evaluasi kontinu, tim dapat mengidentifikasi masalah lebih awal dan mengatasi cacat sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

  4. Transparansi dan komunikasi yang ditingkatkan menghasilkan kerjasama yang lebih baik dalam tim. Pertemuan reguler dan papan tugas terbuka memastikan semua anggota tim terinformasi tentang kemajuan dan tantangan yang dihadapi.

  5. Menerapkan metode Agile memungkinkan penyelesaian yang cepat dan bernilai tinggi. Dengan siklus pengembangan yang pendek, tim dapat merilis produk yang dapat digunakan lebih awal, memberikan nilai bisnis yang lebih cepat dan meningkatkan kepuasan pengguna.

Dengan menggunakan Metode Agile, perusahaan dapat menghasilkan produk yang lebih responsif, berkualitas tinggi, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, sambil memaksimalkan kolaborasi tim dan meminimalkan risiko proyek.

Begitu juga dengan pelayanan super responsif Dibimbing.id, kamu bisa menikmati manfaat belajar segala hal tentang Product & Project Manajemen dengan teknologi bebas akses LMS seumur hidup bersama mentor profesional.

Contoh Metode Agile


Berikut adalah beberapa contoh metode Agile yang umum digunakan dalam pengembangan perangkat lunak:

  1. Scrum
    Scrum adalah salah satu metode Agile yang paling populer. Dalam Scrum, proyek dipecah menjadi iterasi pendek yang disebut Sprint. Setiap Sprint berlangsung selama beberapa minggu dan melibatkan perencanaan, pengembangan, pengujian, dan peninjauan. Tim bekerja dalam lingkup yang jelas dan menghadapi tugas-tugas yang ditentukan oleh Product Owner. Scrum juga melibatkan pertemuan harian singkat yang disebut Stand-up untuk memastikan setiap anggota tim tetap terinformasi.

  2. Kanban
    Kanban fokus pada pengelolaan aliran kerja. Papan Kanban digunakan untuk melacak tugas dalam berbagai tahap pengembangan, seperti "To Do", "In Progress", dan "Done". Setiap anggota tim mengambil tugas sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Dengan pendekatan ini, proyek dapat dikelola dengan lebih fleksibel dan masalah dapat diidentifikasi lebih cepat.

  3. Extreme Programming (XP)
    XP menekankan pada kualitas kode dan kolaborasi tim. Tim bekerja dalam siklus pendek dan sering melakukan pengujian, integrasi, dan pelepasan perangkat lunak. XP juga mendorong praktik pengkodean bersama, pengujian otomatis, dan perbaikan berkelanjutan. Prinsip XP melibatkan komunikasi terbuka, umpan balik cepat, dan adaptasi kontinu.




Contoh Penerapan Metode Agile


Misalkan sebuah tim pengembangan perangkat lunak menggunakan metode Scrum. Proyek dipecah menjadi Sprint selama dua minggu. Setiap Sprint dimulai dengan pertemuan perencanaan di mana tim dan Product Owner mendefinisikan tujuan Sprint. Tim memilih tugas yang akan diselesaikan dan menambahkannya ke Papan Scrum.

Selama Sprint, anggota tim bekerja pada tugas mereka dan bertemu dalam pertemuan harian Stand-up untuk berbagi kemajuan dan tantangan. Setelah dua minggu, Sprint berakhir dengan pertemuan peninjauan di mana hasil pekerjaan ditampilkan kepada tim dan stakeholder. Kemudian, tim melakukan retrospektif untuk mengidentifikasi apa yang berhasil dan bagaimana bisa ditingkatkan.

Pendekatan ini memungkinkan tim untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan menghasilkan produk yang lebih baik dalam setiap iterasi. Dengan menggunakan Scrum, tim dapat memberikan nilai yang lebih tinggi kepada klien dan mencapai keberhasilan proyek yang lebih besar.

Setiap metode Agile memiliki pendekatan dan praktik yang sedikit berbeda, tetapi mereka semua berbagi nilai-nilai dasar seperti kolaborasi, responsif terhadap perubahan, dan pengiriman produk yang berharga. Pemilihan metode tergantung pada kebutuhan dan karakteristik proyek yang sedang dikerjakan.

Begitu juga pilihan kamu untuk menguasai metode Agile dan mengaplikasikannya di di dunia kerja. Dengan Bootcamp Product & Project Management kamu akan merasakan pengalaman magang dan mendapatkan 89% koneksi pekerjaan yang akan memberi kamu kesempatan menerapkan metode Agile dengan apik di dunia kerja nyata.

Share

Author Image

Hudita A. R. Lubis

Hudita merupakan penulis lepas di berbagai topik. Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun, ia terkenal dengan tulisannya yang padat dan jelas di topik-topik Project Management dan UI/UX design. Hudita juga merupakan seseorang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan hobi menulis.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!