Trial Balance: Manfaat, Jenis, Metode, Contoh, & Cara Membuat

Farijihan Putri
•
02 May 2025
•
694

Warga Bimbingan tertarik dengan dunia finance & accounting? Pasti sering denger istilah trial balance. Nah, trial balance adalah laporan yang penting banget buat memastikan apakah laporan keuangan kamu balance antara debit dan kredit.
Bisa dibilang, ini adalah langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum nyusun laporan keuangan lainnya.
Tapi, gimana sih cara membuatnya? Apa aja manfaatnya? Dan jenis-jenisnya apa aja? Tenang, MinDi bakal kasih kamu penjelasan lengkap dengan contoh yang gampang dipahami. Yuk, simak terus, dan pelajari semua yang perlu kamu tahu tentang trial balance!
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat
Apa itu Trial Balance?
Trial balance adalah laporan keuangan yang digunakan untuk memeriksa keseimbangan antara total debit dan kredit dalam buku besar. Dalam akuntansi, setiap transaksi dicatat sebagai debit pada satu akun dan kredit pada akun lainnya.
Trial balance membantu memastikan jumlah debit dan kredit sudah seimbang yang menjadi indikasi bahwa tidak ada kesalahan dalam pencatatan transaksi.
Jika kedua sisi tidak seimbang, berarti ada kesalahan yang perlu kamu perbaiki sebelum menyusun laporan keuangan lebih lanjut, seperti neraca atau laporan laba rugi.
Manfaat Trial Balance
Trial balance memiliki berbagai manfaat penting dalam proses akuntansi yang membantu memastikan keakuratan laporan keuangan. Berikut penjelasannya.
1. Mendeteksi Kesalahan dalam Pencatatan Transaksi
Trial balance bikin kamu cepat tahu kalau ada kesalahan dalam mencatat transaksi. Kalau debit dan kredit nggak seimbang, kamu bisa langsung cari dan perbaiki masalahnya sebelum laporan keuangan dibuat. Ini penting banget supaya laporan keuangan nggak keliru.
2. Memudahkan Pembuatan Laporan Keuangan
Trial balance juga bikin pembuatan laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi jadi lebih mudah. Kalau data di trial balance sudah balance, laporan-laporan lainnya bisa dibuat lebih cepat dan akurat. Jadi, kamu nggak perlu khawatir lagi soal kevalidan data.
3. Sebagai Alat Pengendalian Internal
Manfaat selanjutnya, berguna buat mengontrol jalannya sistem akuntansi di perusahaan. Dengan laporan ini, kamu bisa tahu kalau prosedur akuntansi yang dipakai sudah bener atau belum. Nah, ini juga ngebantu ngurangin risiko kesalahan atau kecurangan dalam pencatatan.
Baca Juga: Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan hingga Tips Belajarnya
Jenis Trial Balance
Ada beberapa jenis trial balance yang dipakai dalam akuntansi, masing-masing punya tujuan dan fungsinya sendiri.
1. Unadjusted Trial Balance
Unadjusted trial balance adalah laporan yang dibuat sebelum ada penyesuaian di akun-akun yang perlu dibenerin. Biasanya, laporan ini disusun setelah semua transaksi dicatat, tapi belum ada perbaikan terkait dengan pendapatan atau biaya yang belum tercatat.
Laporan ini berguna buat ngecek apakah debit dan kredit udah seimbang setelah semua transaksi dicatat. Kalau masih ada yang nggak balance, berarti harus diperbaiki dulu.
2. Adjusted Trial Balance
Trial balance adalah versi yang udah disesuaikan dari unadjusted trial balance. Di sini, kita melakukan penyesuaian buat akun yang belum tercatat, kayak biaya yang harus dicatat atau pendapatan yang perlu diakui.
Laporan ini bikin angka yang ditampilkan lebih akurat dan siap buat disusun jadi laporan keuangan akhir. Penyesuaian penting banget biar laporan keuangan yang dihasilkan sesuai sama keadaan keuangan yang sebenarnya.
3. Post Closing Trial Balance
Post closing trial balance disusun setelah proses penutupan buku selesai. Laporan ini cuma nunjukin saldo akun yang masih aktif setelah semua akun pendapatan dan beban dipindahin ke laba ditahan.
Tujuan utamanya buat memastikan akun-akun yang ada adalah akun-akun permanen yang bakal dipakai buat periode akuntansi selanjutnya. Ini juga jadi dasar buat mulai periode berikutnya dengan saldo yang bersih.
Metode Trial Balance
Sumber: Pexels
Ada dua metode utama dalam menyusun trial balance, yaitu total method dan balance method. Keduanya punya cara yang berbeda dalam mengorganisir dan memeriksa data akuntansi.
1. Total Method
Pada metode ini, total jumlah debit dan kredit dari setiap akun dijumlahkan secara terpisah tanpa memperhatikan saldonya. Jadi, kita hanya mencari apakah jumlah total debit dan total kreditnya seimbang.
Kalau total debit dan kreditnya sama, berarti pencatatan transaksi sudah benar. Metode ini lebih simpel, tapi nggak memberikan detail tentang saldo akhir tiap akun.
2. Balance Method
Berbeda dengan total method, balance method menghitung saldo masing-masing akun secara terpisah, baik debit maupun kredit. Setiap akun akan dicatat dengan saldo akhir yang ada, dan kemudian saldo-saldo tersebut diperiksa untuk memastikan apakah jumlah total debit dan total kredit sudah seimbang.
Metode ini lebih mendetail karena memberikan gambaran tentang posisi tiap akun. Metode ini sering dipakai untuk memastikan laporan keuangan lebih akurat.
Contoh Trial Balance
Misalnya, perusahaan ABC membuat trial balance pada akhir bulan untuk memastikan apakah saldo debit dan kreditnya sudah seimbang. Berikut contoh trial balance yang sederhana.
Akun | Debit (IDR) | Kredit (IDR) |
Kas | 50,000,000 | |
Piutang Usaha | 30,000,000 | |
Utang Usaha | 25,000,000 | |
Modal | 55,000,000 | |
Pendapatan | 10,000,000 | |
Beban Gaji | 15,000,000 | |
Total | 95,000,000 | 95,000,000 |
Dalam contoh ini, total debit dan kredit masing-masing sama-sama IDR 95,000,000, yang berarti trial balance sudah seimbang. Jika ada perbedaan antara total debit dan kredit, itu tandanya ada kesalahan dalam pencatatan transaksi yang harus segera diperbaiki.
Bagaimana Cara Menyusun Trial Balance?
Menyusun trial balance sebenarnya cukup sederhana, tapi harus teliti supaya laporan keuangan yang dihasilkan akurat. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun trial balance:
1. Siapkan Buku Besar (Ledger)
Langkah pertama adalah memastikan bahwa semua transaksi sudah dicatat dengan benar di buku besar (ledger). Buku besar berisi rincian setiap akun yang digunakan, seperti kas, piutang, utang, pendapatan, dan beban.
2. Hitung Saldo Setiap Akun
Setiap akun yang ada di buku besar harus dihitung saldo debit dan kreditnya. Jika akun memiliki saldo debit (misalnya kas atau beban), maka jumlahnya dimasukkan di kolom debit trial balance.
Sebaliknya, jika akun memiliki saldo kredit (misalnya utang atau pendapatan), jumlahnya dimasukkan di kolom kredit.
3. Masukkan Saldo ke Trial Balance
Setelah menghitung saldo setiap akun, masukkan saldo tersebut ke dalam kolom yang sesuai di trial balance. Pastikan bahwa akun-akun yang memiliki saldo debit dimasukkan di kolom debit, dan yang memiliki saldo kredit dimasukkan di kolom kredit.
4. Periksa Keseimbangan
Terakhir, jumlahkan total debit dan total kredit. Kalau jumlah kedua kolom ini sama, berarti trial balance sudah seimbang dan pencatatan transaksi dilakukan dengan benar. Jika ada perbedaan, berarti ada kesalahan yang perlu diperbaiki, seperti pencatatan yang keliru atau angka yang salah.
Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan hingga Cara Membuatnya
Sudah Paham Tentang Trial Balance?
Trial balance adalah alat penting buat memastikan semua catatan keuangan kamu seimbang sebelum lanjut ke laporan keuangan. Kalau kamu udah mulai paham dasar-dasarnya, sekarang waktunya upgrade skill kamu ke level yang lebih tinggi bareng Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id!
Bootcamp ini akan mengajakmu belajar langsung dari mentor berpengalaman, pakai silabus terlengkap, praktek nyata untuk portofolio, gratis mengulang kelas, dan punya peluang besar kerja karena 96% alumni udah terbukti berhasil. Ditambah lagi, ada 840+ hiring partner yang siap bantu salurkan kamu ke dunia kerja.
Masih bingung kayak “Kalau gak punya background keuangan, bisa ikut gak?” atau “Apa aja tools akuntansi yang bakal dipelajari di kelas?” , konsultasi gratis aja di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi impianmu!
Tags